Pengertian Anak Berkesulitan Belajar Membaca
17
guru. Pada saat membaca mereka sering kehilangan jejak sehingga sering terjadi pengulangan atau ada baris yang terlompat sehingga tidak dibaca.
Mereka juga sering memperlihatkan adanya gerakan kepala kearah lateral, ke kiri atau kekanan, dan kadang-kadang meletakkan kepalanya pada
buku. Anak berkesulitan belajar mmbaca juga sering memegang buku bacaan yang terlalu menyimpang dari kebiasaan anak normal, yaitu jarak
antara mata dan buku bacaan kurang dari 15 inci kurang lebih 37,5 cm. Anak berksulitan belajar menbaca sering mengalami kekeliruan dalam
mengenal kata. Kekeliruan jenis ini mencakup penghilngan, penyisipan, penggantian, pembalikan, salah ucap, pengubahan tempat, tidak mengenal
kata, dan tersentak-sentak. Gejala kekeliruan memahami bacaan tampak pada banyaknya
kekrliruan dalam menjawab pertanyaan yang terkait dengan bacaan, tidak mampu mengemukakan urutan cerita yang dibaca, dan tidak mampu
mengemukakan urutan cerita yang dibaca, dan tidak mampu memahami tema utama dari suatu cerita. Gejala serbaneka tampak seperti membaca
kata demi kata, membaca dengan penuh keteganagn dan nada tinggi, dan membaca dengan penekanan yang tidak tepat.
Dari karakteristik yang dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik anak berkesulitan belajar membaca antara lain adalah pertama
kebiasaan membaca seperti mengrenitkan dahi, gelisah, menggigit bibir, menolak membaca, sering kehilangan baris dalam membaca. Kedua
kekeliruan mengenal kata Kekeliruan jenis ini mencakup penghilngan, penyisipan, penggantian, pembalikan, salah ucap, pengubahan tempat,
18
tidak mengenal kata, dan tersentak-sentak. Ketiga gejala kekeliruan memahami bacaan tampak pada banyaknya kekeliruan dalam menjawab
pertanyaan yang terkait dengan bacaan. Keempat gejala serbaneka yaitu membaca kata demi kata, membaca dengan penuh keteganagan dan nada
tinggi, dan membaca dengan penekanan yang tidak tepat. Karateristik anak kesulitan belajar membaca yang tampak pada anak
kesulitan belajar membaca di kelas III SDN Inklusi Bangunrejo II Yogyakarta adalah kesulitan membaca pemahaman yang ditandai dengan
kesulitan menentukan ide pokok bacaan serta kesuitan dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan dengan bacaan yang telah dibaca,
membaca tersendat-sendat, menolak membaca, sering bermain-main saat pembelajaran membaca.