2. Laporan Observasi Saat Wawancara
a Partisipan 1
Wawancara pertama dilakukan pada tanggal 10 Desember 2013. Saat itu AP sedang berkumpul bersama dengan teman-
temannya, setelah seharian di sekolah. Secara fisik AP, memiliki postur tubuh tidak terlalu tinggi
dan agak berisi. Tinggi badan AP sekitar 168 cm, berkulit kuning langsat. Saat itu AP menggunakan kaos oranye dengan balutan
celana abu-abu dan sepatu berwarna hitam. AP menyambut peneliti dengan menunjukkan senyum ramahnya.
Suasana terjalin pada wawancara sangat baik. AP cukup terbuka dan responsif dalam memberikan identitas dan merespon
apa yang peneliti tanyakan. AP begitu senang menceritakan pengalaman hidupnya, terkhususnya sewaktu bercerita mengenai
ibunya. Sesekali ia tersenyum hangat, bahkan terlihat matanya berkaca-kaca sewaktu di tanya mengenai motivasi untuk berkuliah
di fakultas pertanian. Hampir seluruh pertanyaan dijawab dengan santai, kadang tersenyum namun sesekali terlihat agak tegang.
Intonasi nada bicara AP juga terdengar datar saja. Wawancara kedua dilakukan di Gereja Maranatha, setelah
selesai ibadah natal sekolah AP. Saat itu wawancara dilakukan jam 7 malam. AP menggenakan kemeja hitam garis-garis putih, celana
kain hitam, sepatu hitam dan tas ransel berwarna hitam. Saat itu AP terlihat lebih santai dan gembira di bandingkan dengan wawancara
awal. Ini dikarenakan AP terlihat lega baru selesai memerankan perannya di drama natal dengan baik. Sesekali peneliti bercanda
bersama dengan AP, sehingga menambah suasana keakraban.
Wajah AP terlihat lebih santai dan tenang, bahkan wajah tegang yang beberapa kali diperlihatkan pada wawancara pertama
tidak terlihat samasekali. AP terlihat sangat gembira, apalagi ketika menceritakan keinginannya untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi
di luar kota. b
Partisipan 2 Secara fisik JM memiliki tubuh yang proporsional. Badannya
padat berisi, tinggi sekitar 160 cm, berkulit agak kecokelatan dan menggunakan
kacamata. Saat
wawancara dilakukan,
JM menggunakan pakaian santai yaitu kaos perpaduan warna putih dan
pink,
celana panjang, sepatu kets dan mengenakan tas berwarna hitam.
Pada awal wawancara, JM nampak sedikit tegang. Ini ditandai dengan posisi duduk JM yang sangat tidak nyaman, bola
mata yang melirik ke kanan dan kiri dan artikulasi di awal pembicaraan kurang jelas. Namun setelah beberapa menit
kemudian, JM terlihat lebih santai. Ini terlihat dari posisi duduk JM yang lebih santai, tidak menggerak-gerakkan kaki dan pandangan
matanya tertuju pada peneliti. Nada suaranya datar dengan artikulasinya jelas. Pada beberapa pertanyaan, seperti motivasi dan
kuliah di luar sesekali JM terlihat tersenyum gembira. c
Partisipan 3 LL adalah gadis dengan badan gemuk dan tinggi sekitar 154
cm. Gadis ini berkulit hitam dengan lesung pipi di kiri dan kanan. Pada saat wawancara berlangsung, LL sedang membantu ibunya di
dapur. LL sangat ramah, hanya dengan menggenakan kaos berwarna hijau dan celana pendek cokelat menyapa peneliti dengan
senyumnya. LL meminta ijin terlebih dahulu untuk membantu ibunya di dapur, setelah itu LL akan menemui peneliti.
Saat proses wawancara berlangsung, LL terlihat santai dalam merespon setiap pertanyaan yang diberikan oleh peneliti dengan
senyum simpul. Sesekali tertawa terbahak-bahak, nada suara dan intonasinya datar serta raut wajahnya tenang. LL tidak
memperlihatkan kecemasan sama sekali dalam menjawab pertanyaan.
3. Kategorisasi Hasil Wawancara