Pengaruh pola asuh orangtua pada pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada siswa SMA kelas XII.

(1)

Pengaruh Pola Asuh OrangTua Pada Pengambilan KeputusanPemilihan Jurusan Di Perguruan Tinggi Pada Siswa Sma Kelas XII

Siska Agus Pratiwi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orangtua terhadap pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada siswa SMA kelas XII.Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII semua jurusan (IPA dan IPS).Subjek penelitian berjumlah 89 siswa, terdiri dari 48 subjek perempuan dan 41 subjek laki-laki. Penelitian ini menggunakan skala pola asuh orangtua yang meliputi pola asuh orangtua permissiveyang terdiri dari 13 item dengan reliabilitas α = 0,809, pola asuh orangtua authoritarian yang terdiri dari 11 item dengan reliabilitas α = 0,759, pola asuh orangtua authoritative yang terdiri dari 8 item dengan reliabilitas α = 0,752, serta skala pengambilan keputusan yang terdiri dari 23 item dengan reliabilitas α = 0,860. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi ganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh orang tua terhadap pengambilan keputusan (F = 33,654, p = 0,000). Hasil analisis juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara pola asuh permissive (t = -1,168, sig.t = 0,246), dan pola asuh authoritarian(t = -5,586, sig.t = 0,000)terhadap pengambilan keputusan. (Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung permissive dan authoritarian, maka pengambilan keputusan pada remaja semakin rendah). Ada pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh authoritative terhadap pengambilan keputusan (t = 3,476, sig.t = 0,001). (Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung authoritative maka pengambilan keputusan pada remaja semakin tinggi).


(2)

The Influence of Parenting Style for Decision-Making on Choosing Majors In Universities of Senior High School Students Class XII

Siska Agus Pratiwi

ABSTRACT

The research aims to know the influence of parenting style for decision-making on choosing majors in universities of senior high school students’ class XII. The students’ characteristic in this research is the senior high school students class XII in all studies (science and social) aged 17-18. The research subject involved 89 students, consisted of 48 female and 41 male students. The instrument used parenting style scale consisted of permissive parenting style with 13 items in which α reliability = 0,089, authoritarian parenting style with 11 items in which α reliability = 0,759, authoritative parenting style with 8 items in which α reliability = 0,752, and decision-making scale with 23 items in which α reliability = 0,860. The data analysis method used multiple regression analysis. The analysis result shows that there is a positive and significant influence between parenting style for decision-making (F = 33,654, p = 0,000). The analysis result also shows that there is a negative influence between permissive parenting style (t = -1,168, sig.t = 0,246), and authoritarian parenting style (t = -5,586, sig.t = 0,000) for the teenagers’ decision -making. (If teenagers tend to get authoritarian and permissive parenting-style, the decision-making will be lower). There is a positive influence between authoritative parenting style (t = 3,476, sig.t = 0,001) for teenagers’ decision-making. (If the teenagers get authoritative parenting style, the decision-making will be higher).


(3)

PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA PADA PENGAMBILAN

KEPUTUSANPEMILIHAN JURUSAN DI PERGURUAN TINGGI PADA SISWA SMA KELAS XII

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh : Siska Agus Pratiwi

119114154

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA PADA PENGAMBILAN

KEPUTUSANPEMILIHAN JURUSAN DI PERGURUAN TINGGI PADA SISWA SMA KELAS XII

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh : Siska Agus Pratiwi

119114154

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA


(5)

(6)

(7)

iv

HALAMAN MOTTO

“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkannya mendapat jalan ke syurga”.

( H.R Muslim)

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

(Al-Mujadillah:11)

“Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan/diperbuatnya”.

(Ali Bin Abi Thalib)

Berangkat dengan penuh keyakinan Berjalan dengan penuh keikhlasan Istiqomah dalam menghadapi cobaan


(8)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Yang utama dari segalanya..

Sembah sujud dan syukur kepada Allah SWT, karena hanya atas izin dan karunia-Nya lah maka skripsi ini dapat selesai dengan baik.Puja dan puji syukur saya haturkan hanya kepada Allah SWT yang meridhoi dan mengabulkan segala doa-doa saya. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad SAW.

Oleh karena itu, dengan bangga saya persembahkan karya saya untuk :

Ibu dan Bapak tercinta. Sebagai rasa hormat, dan terimakasih yang tidak terhingga saya persembahkan karya kecil saya ini kepada Ibu dan Bapak yang telah memberikan kasih sayang, dukungan, dan cinta kasih yang tidak terhingga yang mungkin tidak pernah bisa untuk saya balas. Terimakasih juga telah sabar menunggu saya untuk menyelesaikan skripsi saya ini.Semoga ini menjadi langkah awal saya untuk bisa lebih membahagiakan Ibu dan Bapak. I love you Mom ♥ I love you Dad ♥

Bro and Sist serta Fahri si Ndut.Terimakasih untuk kakak saya yang dengan baik hati selalu membantu saya ketika saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan skripsi.Dan untuk Fahri yang selalu bisa membuat hari-hari saya selalu tersenyum dengan tingkah lucu dan menggemaskanmu.

Keluarga besar saya.Terimakasih selalu menegur saya dan mengingatkan saya untuk rajin mengerjakan skripsi.

Ari Andrinata. Kamu yang bisa menjadi apa yang saya butuhkan. Terimakasih selalu mau mendengarkan cerita-cerita saya tanpa lelah.Terimakasih untuk selalu mendukung dan menemani saya selama ini sampai saya berhasil menyelesaikan skripsi ini.


(9)

(10)

Pengaruh Pola Asuh OrangTua Pada Pengambilan KeputusanPemilihan Jurusan Di Perguruan Tinggi Pada Siswa Sma Kelas XII

Siska Agus Pratiwi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orangtua terhadap pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada siswa SMA kelas XII.Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII semua jurusan (IPA dan IPS).Subjek penelitian berjumlah 89 siswa, terdiri dari 48 subjek perempuan dan 41 subjek laki-laki. Penelitian ini menggunakan skala pola asuh orangtua yang meliputi pola asuh orangtua permissive yang terdiri dari 13 item dengan reliabilitas α = 0,809, pola asuh orangtua authoritarian

yang terdiri dari 11 item dengan reliabilitas α = 0,759, pola asuh orangtua authoritative yang

terdiri dari 8 item dengan reliabilitas α = 0,752, serta skala pengambilan keputusan yang terdiri

dari 23 item dengan reliabilitas α = 0,860. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi ganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh orang tua terhadap pengambilan keputusan (F = 33,654, p = 0,000). Hasil analisis juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara pola asuh permissive (t = -1,168, sig.t = 0,246), dan pola asuh authoritarian(t = -5,586, sig.t = 0,000)terhadap pengambilan keputusan. (Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung permissive dan authoritarian, maka pengambilan keputusan pada remaja semakin rendah). Ada pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh authoritative terhadap pengambilan keputusan (t = 3,476, sig.t = 0,001). (Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung authoritative maka pengambilan keputusan pada remaja semakin tinggi).


(11)

viii

The Influence of Parenting Style for Decision-Making on Choosing Majors In Universities of Senior High School Students Class XII

Siska Agus Pratiwi

ABSTRACT

The research aims to know the influence of parenting style for decision-making on

choosing majors in universities of senior high school students’ class XII. The students’

characteristic in this research is the senior high school students class XII in all studies (science and social) aged 17-18. The research subject involved 89 students, consisted of 48 female and 41 male students. The instrument used parenting style scale consisted of permissive parenting style with 13

items in which α reliability = 0,089, authoritarian parenting style with 11 items in which α reliability = 0,759, authoritative parenting style with 8 items in which α reliability = 0,752, and

decision-making scale with 23 items in which α reliability = 0,860. The data analysis method used multiple regression analysis. The analysis result shows that there is a positive and significant influence between parenting style for decision-making (F = 33,654, p = 0,000). The analysis result also shows that there is a negative influence between permissive parenting style (t = -1,168, sig.t = 0,246), and authoritarian parenting style (t = -5,586, sig.t = 0,000) for the teenagers’ decision -making. (If teenagers tend to get authoritarian and permissive parenting-style, the decision-making will be lower). There is a positive influence between authoritative parenting style (t = 3,476, sig.t = 0,001) for teenagers’ decision-making. (If the teenagers get authoritative parenting style, the decision-making will be higher).


(12)

(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terimakasih kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.Skripsi dengan judul

“Hubungan Pola Asuh Orangtua Dan Pengambilan Keputusan Pada Siswa SMA Kelas XII Dalam Pemilihan Jurusan Di Perguruan Tinggi” dapat diselesaikan dengan baik. Hal ini juga tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. T. Priyo Widyanto, M.Si., Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si, Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Dr. T. Priyo Widyanto, M.Si., dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan, bimbingan, kritik, dan saran dalam penulisan skripsi ini. 4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

telah memberikan banyak pelajaran, pengetahuan, dan berbagi pengalaman selama masa studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 5. Seluruh staff Fakultas Psikologi Universitas Yogyakarta yang telah banyak

membantu melancarkan proses pembelajaran selama masa studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

6. Seluruh siswa dan pihak sekolah yang telah membantu penelitian ini dengan mau mengisi skala yang saya sebarkan.

7. Ibuku, Sumarsi. Ibu, terimakasih atas segala dukungan yang Ibu berikan kepada saya. Walaupun kadang saya sering membuat ibu jengkel, tapi Ibu selalu mengabulkan keinginan saya. Terimakasih Ibu selalu setia menjadi tempat curhat saya ketika saya malas mengerjakan skripsi.


(14)

(15)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4


(16)

D. Manfaat Penelitian ... 4

1. Manfaat Teoretis... 4

2. Manfaat Praktis... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

A. Pengambilan Keputusan... 5

1. Pengertian Pengambilan Keputusan ... 5

2. Faktor Pengambilan Keputusan ... 5

3. Tahapan Pengambilan Keputusan ... 7

4. Aspek-aspek Pengambilan Keputusan ... 8

B. Pola Asuh Orangtua ... 9

1. Pengertian Pola Asuh Orangtua ... 9

2. Jenis Pola Asuh Orangtua ... 9

3. Pengaruh Pola Asuh Orangtua pada Remaja ... 11

C. Remaja ... 12

1. Pengertian Remaja ... 12

2. Ciri-ciri Remaja ... 12

D. Pengaruh Pola Asuh Orangtua Pada Pengambilan Keputusan Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi pada Remaja ... 14

E. Skema Penelitian ... 16

F. Hipotesis ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 20


(17)

xiv

D. Subjek Penelitian ... 22

E. Metode Pengumpulan Data ... 22

F. Uji Coba Alat Ukur Penelitian ... 25

G. Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas ... 25

1. Validitas ... 25

2. Seleksi Item ... 25

3. Reliabilitas ... 28

H. Metode Analisis ... 29

1. Uji Asumsi ... 29

a. Uji Normalitas ... 29

b. Uji Linearitas ... 29

c. Uji No Multikolinearitas ... 29

d. Uji Homoskedastisitas ... 30

2. Uji Hipotesis ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Persiapan Penelitian ... 31

B. Pelaksanaan Penelitian ... 31

C. Deskripsi Subjek Penelitian ... 32

D. Analisis Data Penelitian ... 32

1. Statistik Data Penelitian ... 32

2. Uji Asumsi Penelitian ... 35


(18)

a. Analisis Regresi Ganda ... 36

b. Uji t ... 37

c. Uji F ... 39

d. Koefisien Determinasi ... 40

E. Pembahasan ... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Keterbatasan Penelitian ... 44

C. Saran ... 44


(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Uraian skor pernyataan favorable dan unfavorable ... 23

Tabel 2. Sebaranitem skala pengambilan keputusan... 23

Tabel 3.Sebaranitem skala pola asuh ... 24

Tabel 4.Sebaranitem skala pengambilan keputusan setelah seleksi item... 26

Tabel 5.SebaranItem skala pola asuh setelah seleksi item ... 27

Tabel 6.Deskripsi jenis kelamin subjek siswa kelas XII ... 32

Tabel 7.Deskripsi statistik pola asuh orangtua ... 32

Tabel 8.Deskripsi statistik pengambilan keputusan ... 33

Tabel 9.Analisis perbandingan mean pengambilan keputusan ... 33

Tabel 10.Data pengambilan keputusan berdasarkan pola asuh orangtua ... 34

Tabel 11. Hasil uji asumsi ... 35


(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Uji Coba ... 50

Lampiran 2. Reliabilitas Skala Uji Coba ... 66

Lampiran 3. Skala Penelitian ... 76

Lampiran 4.Uji Normalitas ... 88

Lampiran 5. Uji Linearitas ... 88

Lampiran 6. Uji No Multikolineritas ... 90

Lampiran 7. UjiHomoskedastitas ... 90

Lampiran 8. Uji Hipotesis ... 91

Lampiran 9. Hasil Z score Pola Asuh Orangtua ... 93

Lampiran 10. Deskripsi Sebaran Pola Asuh Orangtua... 96


(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masa remaja adalah periode memasuki berpikir kritis.Remaja mulai memproses informasi dengan cepat, memperoleh pengetahuan lebih luas, dan memiliki strategi untuk menyelesaikan masalah (Al-faraqi, 2015).Berpikir kritis berdampak pada peningkatan kemampuan pengambilan keputusan. Kemampuan pengambilan keputusan muncul kira-kira pada usia 11 sampai dengan 16 tahun (Santrock, 2002). Keputusan tersebut tidak hanya berpengaruh untuk hidupnya, tetapi juga untuk hidup orang lain (Peilouw dan Nursalim, 2013).

Pengambilan keputusan remaja dipengaruhi oleh pengalaman.Remaja membutuhkan kesempatan untuk melatih dan meningkatkan ketrampilan pengambilan keputusan dengan terlibat dalam pemecahan masalah kelompok (Samsunuwiyati, 2005).

Pengambilan keputusan yang benar membutuhkan banyak

pertimbangan (Moelyono, 1981).Dalam mengambil keputusan, remaja perlu mempertimbangkan kemampuan, konteks sosial, dan emosional (Albert dan Steinberg, 2011).Memilih jurusan di perguruan tinggi memerlukan banyak pertimbangan (Novianti, 2015).


(22)

Gunawan (dalam Triwahyuningsih & Purwoko, 2011) mengungkapkan bahwa memilih jurusan di perguruan tinggi adalah persoalan penting bagi orang tua dan siswa SMA.Siswa perlu membuat perencanaan yang matang agar bisa membuat keputusan yang tepat sesuai bidang pekerjaan yang mereka inginkan (Nugroho, 2008).

Santrock (2003) menyatakan bahwa lulusan SMA kesulitan menentukan lanjutan studi.Remaja dengan informasi terbatas mengalami kekhawatiran dalam pengambilan keputusan.Al-faraqi (2015) menjelaskan bahwa kesalahan memilih jurusan menyebabkan prestasi akademik dan daya saing rendah.

Survey pada 20 ribu calon mahasiswa di Jakarta, mencatat 87 persen siswa bingung memilih jurusan (Meirina dalam Al-faraqi, 2015). Hayadin (2008) memperlihatkan bahwa dari 400 siswa SMA di Jakarta, sebanyak 47,7% siswa setingkat SMA (SMA, SMK, MA) sudah memilih perguruan tinggi dan 52,3% belum mempunyai pilihan perguruan tinggi. Survei tersebut menunjukkan bahwa banyak siswa SMA sulit dalam mengambil keputusan memilih Perguruan Tinggi, jurusan, dan fakultas.

Kansil dan Kansil (dalam Triwahyuningsih & Purwoko, 2011) mengungkapkan bahwa faktor penganggu proses pengambilan keputusan adalah orangtua dan anggota keluarga. Orang tua merupakan figur penting dalam mendidik remaja dengan pola asuh yang berbeda-beda.


(23)

Pola asuh terbagi menjadi tiga, yaitu pola asuh authoritarian / otoriter, pola asuh authoritative / demokratis, dan pola asuh permissive / permisif (Baumrind, dalam Santrock, 2003).Dalam pola asuhauthoritarian, orang tuasangat menuntut, suka memerintah, mendidik dengan disiplin, tetapi tidak responsif.Dalam pola asuhauthoritative, orang tua melibatkan partisipasi remaja melalui perilaku demokratis, percaya dan mendukung, serta mengontrol tanpa mengekang.Dalam pola asuhpermissive, orang tua tidak mengontrol dan memberikan aturan (Confalonieri dalam Olivari, Wahn, Maridaki-Kassotaki, Antonopoulou, & Confalonieri, 2015).

Putri dan Darmawanti (2015) menyebutkan banyak siswa SMA ragu dalam mengambil keputusan ketika orang tua ikut menentukan pilihan studi lanjut.Orang tua yang otoriter mengakibatkan remaja tidak percaya pada kemampuan diri sendiri. Proses belajar dan prestasi remaja terhambat karena pengambilan keputusan yang rendah dan banyaknya pengaruh orang lain.

Kartono (dalam Pravitasari, 2012) mengungkapkan bahwa orang tua

permissive memberikan kebebasan pada remaja untuk membuat keputusan sendiri.Orang tua tidak memberikan pengarahan dan penjelasan tentang tindakan remaja.Orang tua yang menyerahkan pengambilan keputusan kepada remaja mengakibatkan kebingungan (Putri & Darmawanti, 2015).

Rani (2014) manyatakan bahwa pola asuh demokratis melibatkan penerimaan, keterlibatan tinggi, dan pemberian otonomi sewajarnya.Bentuk dukungan positif dari orangtua memberikan manfaat pada remaja untuk membentuk keberanian mengambil keputusan (Schneider, 2009).


(24)

B. RUMUSAN MASALAH

Apakah terdapat pengaruh pola asuh orangtua pada pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada siswa SMA kelas XII?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orangtua pada pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada siswa SMA kelas XII.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan menambah bahan kajian berkaitan dengan pengaruh pola asuh orang tua pada pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada siswa SMA kelas XII.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran dan masukan bagi peneliti selanjutnya dalam memahami pengaruh pola asuh orang tua pada pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada siswa SMA kelas XII.


(25)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengambilan Keputusan

1. Pengertian Pengambilan Keputusan

Janis dan Mann (1979) menjelaskan bahwa pengambilan keputusan adalah proses memilih alternatif yang dianggap terbaik. Heller (2005) menyatakan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses yang melalui tahap identifikasi, analisa, menilai, memilih dan merencanakan untuk sampai pada suatu keputusan.

Peneliti menyimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah proses memilih antara dua alternatif atau lebih melalui tahapan-tahapan untuk sampai pada suatu keputusan.

2. Faktor Pengambilan Keputusan

Sternberg (2006) menyebutkan lima faktor pengambilan keputusan, adalah sebagai berikut :

a. Mempertimbangkan semua kemungkinan alternatif yang tersedia

b. Menggunakan informasi yang tersedia secara maksimal

c. Mempertimbangkan resiko dan keuntungan dari setiap alternatif

d. Memperhitungkan kemungkinan hasil atau dampak yang paling besar dari masing-masing alternatif

e. Memilih alternatif berdasarkan pertimbangan dan perhitungan


(26)

Krumboltz (dalam Munandir, 1996) menjelaskan empat faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan. Faktor-faktor tersebut adalah :

a. Lingkungan

Lingkungan sosial dan lingkungan keluarga memberikan pengaruh dalam pengambilan keputusan seseorang, yaitu mendukung atau mengkritik tindakan yang dilakukan.Lingkungan keluarga dan orang tua lebih mempengaruhi pengambilan keputusan karena keluarga merupakan lingkungan pertama perkembangan seseorang.

b. Genetik

Kondisi seseorang membatasi keputusan untuk menyusun suatu rencana.Faktor ini berupa kondisi fisik seperti wajah, jenis kelamin, suku bangsa, dan kekurangan fisik.

c. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar mempengaruhi tingkah laku dan

putusan.Pengalaman belajar terdiri dari dua jenis, yaitu belajar instrumental dan asosiatif.Pengalaman belajar instrumental dilakukan melalui pengalaman langsung.Pengalaman belajar asosiatif dilakukan dengan mengaitkan kejadian-kejadian yang dialami.

d. Ketrampilan menghadapi tugas

Ketrampilan ini diperoleh melalui interaksi antara pengalaman belajar, genetik, dan lingkungan


(27)

3. Tahapan Pengambilan Keputusan

Janis dan Mann (1979) mengemukakan lima tahapan dalam proses pengambilan keputusan, yang terdiri dari :

a. Menilai informasi atau masalah

Tahap ini berawal dari mengenali masalah, mencari informasi tentang pengaruh positifdan negatif dari tindakan yang diambil, serta menyelesaikan masalah.

b. Mensurvei alternatif

Seseorang mulai memusatkan perhatian pada berbagai pilihan, dan berusaha mencari masukan serta informasi dari orang lain dengan pengalaman yang sama.

c. Menimbang alternatif

Pada tahap ini seseorang menuju pada tahap analisis dan evaluasi yang mendalam.Evaluasi tersebut berfokus pada sisi positif dan negatif dari setiap pilihan yang tersedia.

d. Menyatakan komitmen

Seseorang mulai menyampaikan keputusan pada orang lain e. Bertahan dari umpan balik negatif

Pengambilan keputusan seseorang sering terganggu oleh munculnya umpan baliknegatif dari pihak lain. Seseorang bertahan pada tahap ini

sampai dihadapkan pada peristiwa yang menimbulkan


(28)

tiga tahap sebelumnya, kemudian mencari pilihan yang berbeda dan lebih baik.

4. Aspek-Aspek Pengambilan Keputusan

Janis dan Mann (1979) menyebutkan aspek dalam pengambilan keputusan, adalah sebagai berikut :

a. Kemampuan memilih alternatif

b. Kemampuan menghadapi tantangan

c. Kemampuan menerima resiko

Hasan (dalam Faqih, 2012) menjelaskan aspek-aspek pengambilan keputusan studi lanjut, adalah sebagai berikut:

a. Memahami potensi diri

Siswa mampu membentuk gambaran tentang diri sendiri, kelebihan, kekurangan, sifat-sifat, bakat dan minat yang ada dalam diri.

b. Memahami lingkungan

Siswa mampu memahami dan menggambarkan keadaan lingkungan, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan sekitar.

c. Menemukan hambatan-hambatan dalam mengambil keputusan studi

lanjut

Siswa mampu menemukan, mengidentifikasi, dan mencari jalan keluar dari keadaan yang menghambat.


(29)

Siswa mampu memahami diri, keadaan lingkungan, dan menemukan hambatan untuk menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.

B. Pola Asuh Orang Tua

1. Pengertian Pola Asuh

Pola asuh adalah cara orang tua membesarkan anak dengan

memenuhi kebutuhan, memberi perlindungan, mendidik, serta

mempengaruhi tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari (Baumrind dalam Papalia, 2004). Hurlock (2005) menjelaskan bahwa pola asuh adalah cara orang tua mendidik dan merawat anak sesuai aturan, norma, dan tata nilai yang berlaku pada masyarakat.

Peneliti menyimpulkan bahwa pola asuh adalah cara orang tua membesarkan anak sesuai aturan, norma, dan tata nilai yang berlaku pada masyarakat.

2. Jenis Pola Asuh Orangtua

Baumrind (dalam Huffman, 2010) mengemukakan bahwa pola asuh orangtua terbagi menjadi tiga jenis, yaitu permissive, authoritarian, dan authoritative :

a. Permissive

Baumrind (dalam Bee & Boyd, 2004) menyatakan bahwa orang tua dengan pola asuhpermissive memberikan sedikit perintah


(30)

dan jarang menggunakan kekerasan.Pola asuh permissive terbagi menjadi dua, adalah sebagai berikut :

1. Permissive-indifferent

Baumrind (dalam Huffman, 2010) mengemukakan bahwa pola asuh permissive-indifferent memiliki kontrol dan kehangatan yang rendah.Anak-anak dengan pola asuh permissive-indifferent

cenderung memiliki ketrampilan sosial dan kontrol diri yang buruk misalnya, menjadi penuntut dan tidak patuh.

Orang tua dengan permissive-indifferentkurang mengetahui aktivitas anak.Orang tua memberikan sedikit perhatian, jarang berkomunikasi, jarang mempertimbangkan opini anak ketika membuat keputusan (Steinberg, 2002).

2. Permissive-indulgent

Steinberg (2002) mengungkapkan bahwa orang tua dengan pola asuh permissive-indulgent percaya bahwa kontrol dapat menghambat kebebasan anak dalam mengambil keputusan. Anak-anak dengan orang tua permissive-indulgent gagal untuk belajar menghormati orang lain dan cenderung menjadi impulsif.


(31)

Baumrind (dalam Bee & Boyd, 2004) menyatakan bahwa pola asuh authoritarian adalah cara orang tua mengasuh anak dengan menetapkan standar perilaku bagi anak, tetapi kurang responsif pada hak dan keinginan anak. Anak-anak dengan pola asuh ini cenderung mudah marah, murung, dan agresif (Huffman, 2010).

c. Authoritative

Orang tua dengan pola asuh authoritative adalah mendorong anak untuk bebas tetapi tetap memberikan batasan dan mengendalikan tindakan-tindakan mereka (Santrock, 2003).Orang tua menggunakan pendekatan rasional dan demokratis, sehingga pola asuh authoritative

sering disebut pola asuh demokratis (Respati, Yulianto dan Widiana, 2006).Orang tua menghargai keputusan mandiri, dan pendapat anak.Orang tua menjelaskan alasan dibalik pendapat mereka dan mendorong komunikasi verbal timbal balik (Papalia, Olds & Feldman, 2009).

Orang tua authoritative menerima keputusan anak, dan mengakui bahwa anak-anak tahu lebih banyak tentang keputusan yang mereka ambil (Papalia, Olds & Feldman, 2009).Anak-anak menjadi lebih mandiri, mudah mengendalikan diri, memiliki pencapaian yang tinggi, dan pengaturan emosi yang baik (Huffman, 2010).


(32)

Rani (2014) menyebutkan bahwa pola asuh memiliki beberapa pengaruh terhadap anak, adalah sebagai berikut :

a. Pola asuh permissivemenghasilkan anak-anak dengan tingkat

kebahagiaan dan regulasi diri yang rendah. Anak-anak ini cenderung berperilaku buruk di sekolah.

b. Pola asuh authoritarianmampu membuat anak-anak menjadi patuh dan

pandai, namun memiliki tingkat kebahagian, dan harga diri yang rendah.

c. Pola asuh authoritative cenderung menghasilkan anak-anak yang gembira, cakap, sukses, lebih aktif mengembangkan karir, dan memiliki kepuasan karir yang lebih baik.

C. Remaja

1. Pengertian Remaja

Santrock (2003) menyebutkan bahwa remaja berawal kira-kira usia 10 sampai 13 tahun dan berakhir antara usia 18 sampai 22 tahun. Pada masa tersebut, remaja mengalami perubahan biologis, kognitif dan sosio-emosional.Santrock (2002) menyatakan bahwa masa remaja merupakan peningkatan pengambilan keputusan.

2. Ciri-Ciri Remaja

Gunarsa (1979) menjelaskan bahwa remaja memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


(33)

Remaja memiliki keingintahuan yang tinggi, tetapi tidak berani mengambil tindakan untuk mencari pengalaman.Akhirnya remaja hanya dikuasai oleh perasaan gelisah karena keinginan-keinginan yang tidak tersalurkan.

b. Pertentangan

Remaja memiliki perbedaan pendapat dengan orang tua.Perbedaan

pendapat tersebut menimbulkan pertentangan dalam diri

remaja.Pertentangan dalam diri remaja berupa keinginan terlepas dari orang tua dan keinginan memperoleh rasa aman.

c. Berkeinginan besar mencoba segala hal yang belum diketahui

Remaja berkeinginan mencoba hal-hal baru yang belum

diketahui.Remaja pria mencoba merokok secara tersembunyi.Remaja putri mulai bersolek menurut mode dan kosmetik terbaru.

d. Keinginan mencoba hal baru sering diarahkan pada diri sendiri dan orang lain

Remaja ingin mencoba segala hal yang berhubungan dengan fungsi-fungsi kebutuhan seperti seks bebas.Kebutuhan tersebut menyebabkan kehamilan dan prestasi sekolah yang menurun.


(34)

Remaja pria banyak mengkhayal dan berfantasi mengenai prestasi dan karir.Remaja putri banyak mengkhayal dan berfantasi tentang romantika hidup.

f. Aktifitas berkelompok

Remaja seringkali patah semangat untuk memenuhi keinginan karena terbatasnya kemampuan finansial.Remaja dengan keterbatasan kemampuan finansial lebih memilih untuk berkumpul melakukan kegiatan bersama.

D. Pengaruh Pola Asuh Orang tua Pada Pengambilan Keputusan Pemilihan

Jurusan Di Perguruan Tinggi Pada Remaja

Memilih perguruan tinggi dan memilih jurusan yang tepat merupakan hal yang sangat penting bagi individu yang sedang merencanakan masa depannya (Nugroho, 2008). Winkel (2005) menjelaskan bahwa kekeliruan memilih jurusan pendidikan bisa membawa akibat fatal bagi kehidupan individu. Dampak dari perilaku tersebut adalah rendahnya prestasi akademik serta rendahnya daya saing bangsa di tengah-tengah bangsa lain di dunia.

Pengambilan keputusan membutuhkan banyak pertimbangan

(Moelyono, 1981).Pengambilan keputusan yang tepat menggunakan pemikiran rasional atau masuk akal (Rani, 2014).

Kansil dan kansil (dalam Triwahyuningsih & Purwoko, 2011) mengungkapkan bahwa faktor penganggu pengambilan keputusan adalah


(35)

mendidik remaja dengan pola asuh tertentu.Pola asuh orang tua penting untuk mengarahkan remaja dalam mengambil keputusan dengan bijaksana (Respati, Yulianto & Widiana, 2006).

Gunarsa (1979) menyatakan bahwa dalam memilih pola asuh, orang tua perlu memperhatikan kematangan remaja.Pola asuh yang diterapkan orang tua tidak semua cocok pada anak atau remaja.Orang tua harus menentukan pola asuh yang digunakan agar berhasil mendidik remaja.Keberhasilan mendidikan tersebut bisa menghasilkan remaja yang bertanggung jawab atas masa depannya.

Gunarsa (1979) menjelaskan bahwa pola asuh permissive kurang membantu dalam persiapann kedewasaan remaja, karena selalu memanjakan dan memenuhi segala keinginan remaja.Pada pola asuh authoritarian, orangtua tidak mendukung anak dalam meningkatkan kemandirian, atau menentang keinginan remaja untuk bertindak sendiri.Berk (2012) menyatakan bahwa pada pola asuh demokratis, remaja lebih mandiri dalam pengambilan keputusan karena ada hubungan positif remaja dengan orangtua.


(36)

Pola Asuh Orangtua

Permissive

E. Skema Penelitian

a. Hubungan pola asuh orangtua permissive dengan pengambilan keputusan pada remaja

Permissive-indifferent : - Sangat tidak ikut campur - Sedikit tuntutan

- Sedikit monitoring - Sedikit perhatian

- Kurang kehangatan dalam keluarga

Permissive-indulgent:

- Sangat terlibat, namun sangat

sedikit menuntut - Orangtua lebih pasif

Dampak bagi remaja :


(37)

Pola Asuh Orangtua

Authoritarian

b. Hubungan pola asuh orangtua authoritarian dengan pengambilan

keputusan pada remaja

Pengambilan keputusan pada remaja tidak mandiri

- Bersifat membatasi dan menghukum

- Orangtua lebih menjaga jarak

- Kurang hangat dalam keluarga

- Tidak mendukung anak dalam

memperkembangkan kemandirian

Dampak bagi remaja :

- Perkembangan perubahan peranan sosial tidak dapat diharapkan mencapai hasil yang baik

- Mudah marah, murung, dan agresif

- Sering gagal untuk belajar kemampuan komunikasi yang baik


(38)

c. Hubungan pola asuh orangtua authoritative dengan pengambilan keputusan pada remaja

- Bebas namun memberi batasan

- Percaya pada kemampuan remaja

- Lebih menghargai keputusan mandiri

- Melibatkan penerimaan dan keterlibatan tinggi

- Pemberian otonomi sewajarnya

Pengambilan keputusan pada remaja tidak mandiri

Pola Asuh Orangtua

Authoritative

Dampak bagi remaja :

- Mandiri dalam pengambilan keputusan karena ada

hubungan positif remaja dengan orangtua

- Memiliki kontrol diri, pencapaian yang tinggi, dan memiliki emosi yang baik


(39)

F. HIPOTESIS

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Ada pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh orangtua

authoritative, authoritarian, serta permissive terhadap pengambilan keputusan pada remaja.

2. Ada pengaruh negatif dan signifikan antara pola asuh orangtua permissive

terhadap pengambilan keputusan pada remaja.

3. Ada pengaruh negatif dan signifikan antara pola asuh orangtua

authoritarian terhadap pengambilan keputusan pada remaja.

4. Ada pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh orangtua


(40)

(41)

21 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif korelasional kausal (Sugiyono, 2012).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pola asuh orangtua terhadap pengambilan keputusan pada remaja.

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini, adalah :

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola asuh orangtua, meliputi: a. Pola asuh orangtua permissive

b. Pola asuh orangtua authoritarian

c. Pola asuh orangtua authoritative

1. Variabel terikat


(42)

C. Definisi Operasional Penelitian

Definisi penelitian ini meliputi pengambilan keputusan dan pola asuh orang tua.

1. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah proses memilih antara dua alternatif atau lebih melalui tahapan-tahapan untuk sampai pada suatu keputusan.

Pengambilan keputusan diukur menggunakan skala pengambilan keputusan yang dibuat oleh peneliti.Skala pengambilan keputusan

digunakan untuk mengetahui sikap subjek dalam mengambil

keputusan.Semakin tinggi skor subjek, maka semakin tinggi pula pengambilan keputusan pada diri subjek, begitupun sebaliknya.

2. Pola Asuh Orangtua

Pola asuh adalah cara orang tua membesarkan anak sesuai aturan, norma, dan tata nilai yang berlaku pada masyarakat.

Pola asuh diukur menggunakan skala pola asuh orang tua permissive, skala pola asuh orang tua authoritarian, dan skala pola asuh orang tua

authoritative yang dibuat oleh peneliti. Skor subjek diubah menjadi z score

untuk menempatkan subjek pada pola asuh tertentu. Semakin tinggi z score yang diperoleh subjek, maka semakin tinggi kecenderungan pola asuh yang subjek terima. Sebaliknya, semakin rendah z score yang diperolehsubjek, maka semakin rendah kecenderungan pola asuh yang subjek terima.


(43)

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII.Pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik purposivesampling, yaitu pemilihan sekelompok subjek berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu (Hadi, 2004).

Beberapa karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah :

1. Siswa SMA kelas XII semua jurusan (jurusan IPA dan IPS)

2. Subjek memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi

E. Metode Pengumpulan Data

Peneliti mengukur variabel pengambilan keputusan menggunakan skala pengambilan keputusan (SPK). Variabel pola asuh orang tua menggunakan skala pola asuh orang tua permissive (SPAOTP), skala pola asuh orangtua

authoritarian (SPAOTAN)¸ dan skala pola asuh orangtua authoritative

(SPAOTAV).

Penelitian ini menggunakan skala Likert.Pernyataan dalam skala Likert terdiri dari dua kategori, yaitu pernyataan favorable dan unfavorable (Azwar,

2013). Peneliti menyediakan empat alternatif jawaban, yaitu “Sangat Setuju” ,


(44)

Pemberian skor pada alat ukur adalah sebagai berikut : Tabel 1.Uraian skor pernyataan favorable dan unfavorable

Kategori Jawaban Pernyataan

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Tabel 2.Sebaran item skala pengambilan keputusan

Aspek Indikator Sifat Item Jumlah

Favorable Unfavorable

Memahami potensi diri

Memiliki gambaran tentang kelebihan dan kekurangan dalam diri

3, 6, 14 8, 11, 16 6

Memahami lingkungan

Memahami keadaan

lingkungan keluarga 2, 10, 12 7, 17, 20 6

Memahami

lingkungan sekolah 4, 15 13, 18 4

Menemukan hambatan-hambatan dalam mengambil keputusan studi lanjut Sanggup menemukan dan mengidentifikasi masalah

5, 21 9, 19 4

Mencari jalan keluar dari keadaan yang menghambat

1, 25 24, 29 4

Memutuskan pilihan berdasarkan alternatif-alternatif yang ada Memiliki pertimbangan dalam mengambil keputusan

22, 28, 30 23, 26, 27 6


(45)

Tabel 3.Sebaran item skala pola asuh

Aspek Indikator Sifat Item Jumlah Total

Favorable Unfavorable

Permissive

Kontrol terhadap

remaja sangat lemah 1, 3, 6 7, 9, 12 6

24 Disiplin kurang,

orangtua bersifat bebas

2, 4, 8 10, 13, 15 6

Komunikasi antara orangtua dan remaja kurang

5, 11, 23 14, 20, 24 6

Hukuman yang diberikan sangat lemah

17, 19, 21 16, 18, 22 6

Authoritarian

Orangtua membatasi

perilaku remaja 3, 13, 16 8, 10, 12 6

20 Keinginan untuk

selalu dipatuhi 5, 9, 18 1, 14, 19 6

Pemberian hukuman mendesak remaja agar mematuhi peraturan orangtua

2, 20 4, 6 4

Tidak memberi kesempatan remaja untuk berpendapat

11, 17 7, 15 4

Authoritative

Sifat terbuka antara

orangtua dan remaja 1, 5, 13 2, 7, 10 6

20 Bebas dalam

bertindak namun memiliki batasan

12, 16, 20 3, 14, 18 6

Kontrol dan pengawasan dilakukan sesuai kebutuhan

6, 8 11, 17 4

Pemberian hukuman dilakukan untuk mendorong remaja agar lebih mandiri


(46)

F. Uji Coba Alat Ukur Penelitian

Peneliti melakukan uji coba alat ukur untuk melihat kualitas item-item yang terdapat dalam skala penelitian. Peneliti melakukan uji coba di SMA N 4 MADIUN pada 45 siswa-siswi kelas XII IPA 1.Peneliti melaksanakan uji coba pada tanggal 26 Maret 2016.Skala dikerjakan selama 30 menit didalam kelas.

G. Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas

1. Validitas

Azwar (2013) menerangkan bahwa validitas adalah ketepatan dan kecermatan instrumen dalam menjalankan fungsi ukurnya.Penelitian ini menggunakan validitas isi.Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau

lewat professional judgment (Azwar, 2013).Professional judgment

dilakukan oleh dosen pembimbing. 2. Seleksi Item

Seleksi item pada penelitian ini dengan cara menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor skala itu sendiri yang kemudian menghasilkan koefisien korelasi item total (rix). Kriteria pemilihan item, biasanya digunakan batasan rix ≥ 0,30. Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan, sebaliknya jika rix ≤ 0,30 dianggap memiliki daya beda


(47)

mencukupi jumlah yang diinginkanpeneliti, peneliti dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria, menjadi 0,25 sehingga jumlah item yang peneliti inginkan bisa tercapai (Azwar, 2013). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan batasan 0,25 sebagai kriteria pemilihan item.

Berdasarkan data hasil uji coba pada 45 subjek, diperoleh distribusi item sebagai berikut :

Tabel 4.Sebaran item skala pengambilan keputusan setelah seleksi item

Aspek Indikator Sifat Item Total

Favourable Unfavourable

Memahami potensi diri

Memiliki gambaran tentang kelebihan dan kekurangan dalam diri

3, 6, 14 8, 11, 16

23 Memahami

lingkungan

Memahami keadaan

lingkungan keluarga 2, 10, 12 7, 17, 20 Memahami lingkungan

sekolah 4*, 15* 13, 18*

Menemukan hambatan-hambatan dalam mengambil keputusan studi lanjut Sanggup menemukan dan mengidentifikasi masalah

5, 21 9, 19

Mencari jalan keluar dari keadaan yang menghambat

1*, 25* 24, 29*

Memutuskan pilihan berdasarkan alternatif-alternatif yang ada Memiliki pertimbangan dalam mengambil keputusan

22, 28, 30* 23, 26, 27

Keterangan : (*) item yang gugur

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap 30 item skala pengambilan keputusan diperoleh 23 item valid dan 7 item gugur.


(48)

Tabel 5.Sebaran item skala pola asuh setelah seleksi item

Aspek Indikator Sifat Item Total

Favourable Unfavourable

Permissive

Kontrol terhadap

remaja sangat lemah 1*, 3, 6* 7*, 9*, 12*

13 Disiplin kurang,

orangtua bersifat bebas

2, 4, 8 10*, 13*, 15 Komunikasi antara

orangtua dan remaja kurang

5, 11, 23* 14*, 20, 24 Hukuman yang

diberikan sangat lemah

17, 19, 21 16*, 18, 22*

Authoritarian

Orangtua membatasi

perilaku remaja 3, 13*, 16 8*, 10, 12

11 Keinginan untuk

selalu dipatuhi 5, 9, 18 1, 14*, 19

Pemberian hukuman mendesak remaja agar mematuhi peraturan orangtua

2*, 20 4*, 6*

Tidak memberi kesempatan remaja untuk berpendapat

11, 17 7, 15

Authoritative

Sifat terbuka antara

orangtua dan remaja 1, 5, 13* 2*, 7*, 10*

8 Bebas dalam

bertindak namun memiliki batasan

12, 16, 20* 3, 14*, 18* Kontrol dan

pengawasan dilakukan sesuai kebutuhan

6*, 8 11, 17*

Pemberian hukuman dilakukan untuk mendorong remaja agar lebih mandiri

15*, 19* 4, 9*


(49)

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap 24 item skala pola asuh

permissive diperoleh 13 item valid dan 11 item gugur.Hasil perhitungan terhadap 20 item skala skala pola asuh authoritarian diperoleh 11 item valid dan 9 item gugur.Hasil perhitungan terhadap 20 item skala pola asuh

authoritative diperoleh 8 item valid dan 12 item gugur. 3. Reliabilitas

Azwar (2013) menerangkan bahwa reliabilitas mengacu pada keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Koefisien reliabilitas (rxx’) berada dalam rentang angka 0 sampai dengan 1,00. Bila koefisien reliabilitas semakin tinggi mendekati angka 1,00 berarti pengukuran semakin reliabel. Sebaliknya bila koefisien reliabilitas semakin rendah mendekati angka 0 berarti pengukuran semakin tidak reliabel (Azwar, 2013).

Hasil uji coba skala pengambilan keputusan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,860 dengan 23 item dan 45 subjek.Skala pola asuh orangtua permissive diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,809 dengan 13 item dan 45 subjek.Skala pola asuh orangtua authoritarian diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,759 dengan 11 item dan 45 subjek.Skala pola asuh orangtua authoritative diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,752 dengan 8 item dan 45 subjek.Peneliti menyimpulkan bahwa skala pengambilan keputusan, skala pola asuh orangtua permissive, skala pola asuh orangtua authoritarian, dan skala pola asuh orangtua authoritative


(50)

H. Metode Analisis

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Data yang hendak dianalisis memiliki persyaratan yang harus terpenuhi, yaitu data harus berdistribusi normal (Subiyakto dan Algifari, 2011).Uji normalitas dalam regresi terkait dengan normalitas residu, sehingga dapat dikatakan yang seharusnya normal adalah distribusi dari Y untuk setiap nilai X (Santoso, 2010).

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antarvariabel yang hendak dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak.Data dengan tingkat signifikan <0,05 memiliki kesimpulan bahwa data tersebut bersifat linier (Santoso, 2010).

c. Uji No Multikolinearitas

Analisis regresi dengan melibatkan lebih dari satu prediktor perlu menguji ada tidaknya multikolinearitas.Asumsi ini menyatakan bahwa perdiktor-prediktor tidak berkorelasi satu dengan yang lain. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna antara variabel bebasnya.Cara mengidentifikasi multikolinearitas adalah dengan menggunakan koefisien variance inflation factor (VIF) dan


(51)

d. Uji Homoskedastisitas

Homoskedastisitas adalah kondisi variasi dari residu untuk setiap nilai dari variabel independen bersifat konstan.Hal tersebut berarti makin besar nilai dari variabel independen, tidak diikuti oleh makin besar atau kecil dari variasi residu.Cara mengidentifikasi uji homoskedastisitas adalah dengan scatter plot (Santoso, 2010).

2. Uji Hipotesis

Penelitian ini secara khusus ingin menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel pola asuh orangtua, meliputi pola asuh orangtua

permissive, pola asuh orangtua authoritarian, pola asuh orangtua

authoritative, dan variabel pengambilan keputusan. Uji analisis

menggunakan analisis regresi ganda dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 21 for Windows.


(52)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

Peneliti melakukan pengambilan data di kota Madiun, diantaranya SMA N 1 MADIUN, SMA N 5 MADIUN, SMA N 6 MADIUN, SMA N 12 MADIUN, dan SMA N 14 MADIUN, serta siswa SMA yang peneliti temui diluar area sekolah. Peneliti melakukan permohonan izin secara informal kepada Kepala Sekolah masing-masing SMA.

B. Pelaksanaan Penelitian

Peneliti mengumpulkan data pada tanggal 11 April 2016 sampai dengan 22 April 2016. Skala penelitian terdiri dari dua skala, yaitu skala pola asuh orangtua yang terbagi menjadi tiga, yaitu skala pola asuh orangtua

authoritarian, skala pola asuh orangtua permissive, dan skala pola asuh orangtua authoritative, serta skala pengambilan keputusan.

Peneliti membagikan 100 eksemplar skala kepada siswa-siswi SMA di kota Madiun, dan beberapa siswa yang peneliti temui diluar area sekolah. Peneliti membagikan skala kepada siswa-siswi kelas XII semua jurusan (IPA dan IPS) yang memenuhi persyaratan.Siswa-siswi melakukan pengisian skala pada saat sedang berkumpul diarea sekolah. Skala yang memenuhi syarat berjumlah 89 eksemplar, dan sisanya sebanyak 11 eksemplar tidak memenuhi


(53)

C. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa-siswi SMA kelas XII yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Data subjek selengkapnya bisa dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 6.Deskripsi jenis kelamin subjek siswa kelas XII

Jenis Kelamin JUMLAH PERSENTASE

Laki-laki 41 46,1%

Perempuan 48 53,9%

Jumlah 89 100%

D. Analisis Data Penelitian

1. Statistik Data Penelitian

a. Pola Asuh Orangtua

Berdasarkan perhitungan menggunakan z scoreuntuk

mengelompokkan subjek penelitian masuk dalam pola asuh tertentu, diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 7.Deskripsi statistik pola asuh orangtua

Pola asuh Frekuensi Persentase

Permissive 24 26,9%

Authoritarian 31 34,8%

Authoritative 34 38,2%


(54)

Subjek penelitian berjumlah 89 siswa-siswi SMA kelas XII semua jurusan (IPA dan IPS). Subjek yang masuk dalam kategori pola asuh orangtua permissive berjumlah 24 orang (26,9%). Subjek yang masuk dalam kategori pola asuh orangtua authoritarian berjumlah 31 orang (34,8%). Subjek yang masuk dalam kategori pola asuh orangtua authoritative berjumlah 34 orang (38,2%).

b. Pengambilan Keputusan

Berikut data pengambilan keputusan subjek.

Tabel 8.Deskripsi statistik pengambilan keputusan

Variabel Minimum Maximum Standar

Deviasi N

Pengambilan

Keputusan 23 92 7,695 89

Setelah melakukan perhitungan lebih lanjut, diketahui bahwa mean empirik dan mean teoretik sebagai berikut :

Tabel 9.Analisis Perbandingan Mean Pengambilan Keputusan

Variabel Mean

Empirik

Mean Teoretik

Perbandingan Mean Empirik dan

Mean Teoretik

Signifikansi Pengambilan

Keputusan 43,39 57,5 43,39 < 57,5 0,000

Berdasarkan perhitungan pada tabel 8, variabel pengambilan keputusan memiliki mean teoretik yang lebih tinggi dibandingkan mean empirik.Subjek memiliki tingkat pengambilan keputusan yang


(55)

mean teoritik berarti tingkat variabel subjek tergolong dalam kategori tinggi.Sebaliknya, apabila mean empirik < mean teoritik berarti tingkat variabel subjek tergolong dalam kategori rendah.

Peneliti melakukan uji One-Sample t Test untuk mengetahui signifikansi perbedaan antara mean empirik dengan mean teoretik (Santoso, 2010). Dari hasil uji One-Sample t Test, variabel pengambilan keputusan memiliki nilai signifikansi sebesar p=0,000 (p< 0,05). Santoso (2010) menyatakan bahwa apabila nilai signifikansi

≤ 0,05 maka mean empirik dan mean teoritik dari suatu variabel

memiliki perbedaan yang signifikan. Peneliti menyimpulkan bahwa variabel pengambilan keputusan memiliki perbedaan mean empirik dan teoretik yang signifikan.

c. Urutan Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pola Asuh Orangtua

dataurutan pengambilan keputusan berdasarkan pola asuh orangtua, adalah sebagai berikut :

Tabel 10.Data pengambilan keputusan berdasarkan pola asuh orangtua

Authoritative Permissive Authoritatrian N 34 24 31

Mean 49,44 42,83 37,19

Standar Deviasi 6,359 5,395 5,049

Minimum 35 29 26


(56)

Pengambilan keputusan tertinggi sampai terendah berdasarkan pola asuh orangtua adalah pola asuh authoritative (49,44), pola asuh

permissive (42,83), dan yang terendah adalah pola asuh authoritatrian

(37,19).

2. Uji Asumsi Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik regresi ganda.Uji asumsi dalam teknik regresi adalah uji normalitas, uji linearitas, uji no multikolinearitas, dan uji homoskedastisitas (Santoso, 2010). Uji asumsi dalam penelitian menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 21 for Windows. Hasil keempat uji asumsi bisa dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 11. Hasil uji asumsi

Uji Asumsi Analisis Hasil

Statistik Syarat

Kesimpulan Asumsi

Normalitas

Kolmogorov-Smirnov P (0,940) P > 0,05 Terpenuhi

Linearitas Linearity

P (0,001 0,000 0,000)

P < 0,05 Terpenuhi

No

Multikolinearitas

Tolerance dan VIF

TOL (0,806 0,740 0,626)

VIF (1,240 1,352 1,597)

TOL> 0,1

VIF≤ 10 Terpenuhi

Homoskedastisitas Scatter plot Lihat

lampiran

Tidak membentuk pola tertentu


(57)

3. Uji Hipotesis

Penelitian ini menggunakan teknik regresi ganda (Santoso, 2010).Uji hipotesis menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 21 for Windows.

a. Analisis regresi ganda

Tabel 12. Hasil uji regresi

Variabel Standardized Uji t Sig. t Ket.

Constant 54,950 5,106 0,000 < 0,05

Pola Asuh

Permissive -0,167 -1,168 0,246 > 0,05

Pola Asuh

Authoritarian -0,681 -5,586 0,000 < 0,05

Pola Asuh

Auhtoritative 1,092 3,476 0,001 < 0,05

R 0,737

R2 0,543

Adjusted R2 0,527

Sig. F 0,000 < 0,05

Berdasarkan tabel 12, persamaan regresi ganda adalah sebagai berikut: Y = 54,950 + (– 0,167) X1 + (– 0,681) X2 + 1,092 X3

Dari persamaan regresi tersebut bisa dijelaskan bahwa :

1. Variabel pola asuh permissive (X1) dan pola asuh authoritarian

(X2) mempunyai pengaruh negatif terhadap pengambilan

keputusan, artinya jika pola asuh permissive (X1) dan pola asuh

authoritarian (X2) semakin meningkat bisa menimbulkan

penurunan pengambilan keputusan. Sedangkan variabel pola asuh

authoritative (X3) mempunyai pengaruh positif terhadap


(58)

semakin meningkat bisa menimbulkan peningkatan pengambilan keputusan.

2. Koefisien dari variabel pola asuh authoritative dalam persamaan regresi berganda adalah 1,092 karena nilaninya positif berarti peningkatan 1 satuan maka akan meningkatkan pengambilan keputusan sebesae 1,092 satuan dan pengaruhnya signifikan.

3. Variabel bebas yang paling berpengaruh adalah variabel pola asuh

authoritative sebesar 1,092 dan mempunyai tanda positif. b. Uji t

Peneliti menggunakan uji t untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.

2. Pengaruh pola asuh permissivepada pengambilan keputusan Perumusan Hipotesis :

Ho : Tidak ada pengaruh negatif yang signifikan antara pola asuh

permissivepada pengambilan keputusan

Ha : Ada pengaruh negatif yang signifikan antara pola asuh

permissivepada pengambilan keputusan

Hasil perhitungan statistik diperoleh nilai t hitung sebesar -1,168 dan t tabel sebesar 1,662 yang menunjukkan bahwa t hitung > t tabel.Perhitungan tersebut menunjukkan ada pengaruh negatif antara pola asuh permissive terhadap pengambilan keputusan. Hasil signifikansi 0,246 (0,246 > 0,05) menunjukkan bahwa ada


(59)

pengambilan keputusan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh negatif dan signifikan antara pola asuh

permissive terhadap pengambilan keputusan diterima.

3. Pengaruh pola asuh authoritarianpada pengambilan keputusan Ho : Tidak ada pengaruh negatif yang signifikan antara pola asuh

authoritarianpada pengambilan keputusan

Ha : Ada pengaruh negatif yang signifikan antara pola asuh

authoritarianpada pengambilan keputusan

Hasil perhitungan statistik diperoleh nilai t hitung = -5,586 dan t tabel sebesar 1,662 yang menunjukkan bahwa t hitung > t tabel.Perhitungantersebut menunjukkan ada pengaruh negatif antara pola asuh authoritarian terhadap pengambilan keputusan. Hasil signifikansi 0,000 (0,000 > 0,05) menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh authoritarian terhadap pengambilan keputusan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh negatif dan signifikan antara pola asuh

authoritarian terhadap pengambilan keputusan diterima. 4. Pengaruh pola asuh authoritativepada pengambilan keputusan

Ho : Tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara pola asuh

authoritativepada pengambilan keputusan

Ha : Ada pengaruh positif yang signifikan antara pola asuh


(60)

Hasil perhitungan statistik diperoleh nilai t hitung = 3,476 dan t tabel sebesar 1,662 yang menunjukkan bahwa t hitung > t tabel. Perhitungantersebut menunjukkan ada pengaruh positif antara pola

asuh authoritative terhadap pengambilan keputusan. Hasil

signifikansi 0,001 (0,001 > 0,05) menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh authoritative terhadap pengambilan keputusan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh

authoritative terhadap pengambilan keputusan diterima. c. Uji F

Peneliti menggunakan uji F untuk menguji keberartian semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Ho : Tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara variabel pola asuh permissive, pola asuh authoritarian, dan pola asuh

authoritative secara bersama-sama terhadap variabel pengambilan keputusan.

Ha : Ada pengaruh positif yang signifikan antara variabel pola asuh

permissive, pola asuh authoritarian, dan pola asuh authoritative

secara bersama-sama terhadap variabel pengambilan keputusan. Hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung sebesar 33,654 (Fhitung> Ftabel = 33,654 > 2,71) dengan sig. F = 0,000 (< 0,05). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan


(61)

asuh authoritative secara bersama-sama terhadap variabel pengambilan keputusan diterima.

d. Koefisien Determinasi

Peneliti menggunakan koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Hasil perhitungandiperoleh nilai R2sebesar 0,543.Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa sumbangan efektif pola asuh permissive, pola asuh

authoritarian, dan pola asuh authoritative terhadap pengambilan keputusan adalah sebesar 54,3%, yang menunjukkan bahwa ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap pengambilan keputusan, sedangkan 45,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.

E. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua dan pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada siswa SMA kelas XII.Hasil uji regresi ganda, diperoleh nilai F = 33,654, p = 0,000 ( < 0,05), dan R2 = 0,543. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara pola asuh orang tua yang meliputi pola asuh permissive, pola asuh authoritarian, dan pola asuh authoritative dengan pengambilan keputusan.Artinya variabel pola asuh orang tua bisa digunakan sebagai prediktor untuk memprediksi pengambilan keputusan pada siswa SMA kelas XII dalam pemilihan jurusan di perguruan tinggi. Sumbangan


(62)

efektif total yang diberikan oleh variabel bebas kepada variabel tergantung adalah sebesar 54,3% sedangkan sisanya 45,7% dipengaruhi oleh faktor lain.

Hasil tersebut didukung oleh penelitian Bella (2010) tentang pengambilan keputusan siswa SMA kelas XII dalam memilih jurusan yang memiliki hasil bahwa dukungan orang tua memiliki dampak paling besar, yaitu 52,27% dibandingkan faktor lain. Zulaikhah (2014) menyebutkan bahwa pola asuh orang tua menjadi penguat bagi siswa dalam mengambil keputusan studi lanjut, sehingga siswa mampu menetapkan pilihan perguruan tinggi dan memilih program studi dengan matang.

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa pola asuh permissive

berpengaruh negatif terhadap pengambilan keputusan dengan nilai thitung> ttabel (1,662 > -1,168) dan signifikansi t sebesar 0,246.Artinya, apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung permissive, maka pengambilan keputusan pada remaja semakin rendah atau tidak mandiri.

Duffy dan Dik (2009), menyatakan bahwa keluarga mempengaruhi seseorangmengambil keputusan.Orang tua yang menyerahkan pengambilan keputusan studi lanjut pada remaja mengakibatkan kebingungan. Orang tua yang tidak melibatkan remaja dalam proses pengambilan keputusan menjadikan anak tidak mandiri dan ragu-ragu untuk mengambil keputusan (Rini, 2014).


(63)

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa pola asuh authoritarian

berpengaruh negatif terhadap pengambilan keputusan dengan nilai thitung> ttabel (1,662 > -5,586) dan signifikansi t sebesar 0,000.Artinya, apabila remaja

menerima pola asuh yang cenderung authoritarian, maka pengambilan

keputusan pada remaja semakin rendah atau tidak mandiri.

Bintari (dalam Peilouw & Nursalim, 2013) meneliti tentang pemilihan jurusan siswa SMA di SMA Negeri 3 Singaraja dan diperoleh hasil bahwa banyak siswa salah memilih jurusan karena ajakan teman, gengsi dan paksaan dari orang tua.Pengambilan keputusan yang rendah dan lebih banyak dipengaruhi orang lain mengakibatkan proses belajar siswa dan hasil prestasi siswa menjadi terhambat.

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa pola asuh authoritative

berpengaruh negatif terhadap pengambilan keputusan dengan nilai thitung> ttabel (3,476 > 1,662) dan signifikansi t sebesar 0,001.Artinya, apabila remaja

menerima pola asuh yang cenderung authoritative maka pengambilan

keputusan pada remaja semakin tinggi atau lebih mandiri.

Rini (2014) mengungkapkan bahwa remaja yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan jurusan pendidikan bersama dengan orang tua dapat saling memahami keinginan dan harapan masing-masing pihak. Baumrind (dalam Bee, 2000) menegaskan bahwa remaja dengan pola asuh demokratis menunjukkan kemandirian pengambilan keputusanyang lebih tinggi dibandingkan dengan remaja yang tidak diasuh secara demokratis.


(64)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uji hipotesis menggunakan teknik analisis regresi ganda, bisa diambil kesimpulan bahwa :

1. Pola asuh orang tua yang meliputi pola asuh permissive, pola asuh

authoritarian, dan pola asuh authoritative berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan pada remaja dengan nilai F = 33,654, p = 0,000 ( < 0,05).

2. Variabel pola asuh orang tua bisa di gunakan sebagai prediktor untuk memprediksi pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada siswa SMA kelas XII dengan nilai R2 = 0,543. Artinya, sumbangan efektif total yang diberikan oleh variabel pola asuh orang tua kepada variabel pengambilan keputusan adalah sebesar 54,3% sedangkan sisanya 45,7% dipengaruhi oleh faktor lain.

3. Pola asuh permissive berpengaruh negatif terhadap pengambilan keputusan dengan nilai thitung> ttabel (1,662 > -1,168) dan signifikansi t sebesar 0,246. Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung permissive, maka pengambilan keputusan pada remaja semakin rendah.


(65)

4. Pola asuh authoritarian berpengaruh negatif terhadap pengambilan keputusan dengan nilai thitung> ttabel (1,662 > -5,586) dan signifikansi t sebesar 0,000. Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung

authoritarian, maka pengambilan keputusan pada remaja semakin rendah. 5. Pola asuh authoritative berpengaruh negatif terhadap pengambilan

keputusan dengan nilai thitung> ttabel (3,476 > 1,662) dan signifikansi t sebesar 0,001. Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung

authoritative maka pengambilan keputusan pada remaja semakin tinggi.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Metode pengumpulan data hanya menggunakan kuesioner.

2. Peneliti memilih waktu yang kurang tepat dalam mengambil data

penelitian, yaitu ketika Ujian Nasional selesai dilaksanakan, sehingga para siswa tidak semuanya hadir di sekolah.

3. Pembuatan item skala terlalu sedikit.

C. Saran

1. Peneliti selanjutnya disarankan mencari informasi langsung dengan menggunakan metode wawancara sehingga mendapatkan infomasi yang lebih mendalam tentang pengambilan keputusan dan pola asuh orangtua. 2. Peneliti selanjutnya, disarankan dapat membuat item pernyataan lebih


(66)

DAFTAR PUSTAKA

Albert, D., & Steinberg, L. (2011).Judgment and decision making in adolescence.Journal of Research on Adolescence, 21(1), 211-224.

Al-Faraqi, F. A. (2015). Pengaruh kelompok referensi dan efikasi diri terhadap pengambilan keputusan dalam memilih jurusan kedokteran siswa kelas xiiipa sma n 1 Samarinda. eJournal Psikologi, 4 (1) : 731 – 740.

Azwar, S. (2013).Dasar-dasar psikometri.Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2013).Penyusunan skala psikologi.Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Bee, H., & Boyd, D. (2004).The developing child (10thed). Pearson Education. Bella, M. A. (2010). Studi deskriptif pengambilan keputusan siswa sma kelas xi

dalam memilih jurusan. Skripsi.Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Fakultas Psikologi.

Berk, L.E. (2012).Development through the lifespan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Duffy, R. D., & Dik, B. J. (2009). Beyond the self; external influences in the

career development process. The Career Development Quarterly, 58: 29-43.

Faqih, F. (2012). Efektifitas layanan informasi karier untuk meningkatkan kemampuan mengambil keputusan studi lanjut siswa kelas xi sma negeri 3 sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012. Skripsi :Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Gunarsa, S. D., & Gunarsa, Y. S. (1979).Psikologi remaja.Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia

Hadi, S. (2004).Statistik jilid 2. Yogyakarta : Andi Offset.

Hayadin.(2008). Pengambilan keputusan profesi pada siswa.Jurnal Teknodika, 8, (2): 156-171.

Heller, R. (2005).Making decisions.Jakarta : Dian Rakyat.

Huffman, K. (2010). Psychology in action, ninth edition.San Diego : Acid-Free Paper.


(67)

Janis, I. I., & Mann, I. (1979).Decision making : a psychological analysis of conflict, choice and commitment. New York : The Free Press.

Moelyono.(1981). Proses Pengambilan Keputusan: Penataran – Lokakarya

Tahap II Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G). Jakarta:

Departeman Pendidikan dan Kebudayaan.

Munandir.(1996). Program bimbingan karir di sekolah.Jakarta : Depdikbud.

Novianti, S. (2015). “Bukan pilih kampus yang terkenal atau tidak, tapi cocok

atau tidak!.

http://edukasi.kompas.com/read/2015/10/23/07243031/Bukan.Pilih.Kamp us.yang.Terkenal.atau.Tidak.Tapi.Cocok.atau.Tidak. Diakses 1 November 2015.

Nugroho, B. A. (2008). Gambaran minat mahasiswa psikologi universitas esa unggul berdasarkan tinjauan teori J. Holland.Jurnal Psikologi Vol 6 No 2.

Olivari, M. G., Wahn, E. H., Maridaki-Kassotaki, K., Antonopoulou, K., & Confalonieri, E. (2015). Adolescent perceptions of parenting styles in Sweden, Italy and Greece: An exploratory study. Europe's Journal of Psychology, 11(2), 244.

Papalia, D. E., Olds, S. W., & Fieldman, R. D. (2009). Human development

“perkembangan manusia”.Edisi 10.Jakarta : Salemba Humanika. Papalia, D.E. (2004). Human development (9thed). New York : Mc Graw Hill. Peilouw, F. J., & Nursalim, M. (2013).Hubungan antara pengambilan keputusan

dengan kematangan emosi dan self-efficacy pada remaja.Jurnal Psikologi, Vol. 1, No. 2.

Pravitasari, T. (2012).Pengaruh persepsi pola asuh permisif orang tua terhadap perilaku membolos.Educational Psychology Journal.Vol. 1 No. 1.

Putri, E. L. M., & Darmawanti, I. (2015).Perbedaan kepercayaan diri remaja akhir ditinjau dari persepsi terhadap pola asuh orang tua.Character: Jurnal Penelitian Psikologi.Vol. 3 No. 3.

Rani, B. S. (2014).Impact of parenting styles on career choices of adolescents.Journal of Education & Social Policy.Vol. 1 No. 1.


(68)

Respati, W. S., Yulianto, A., & Widiana, N. (2006).Perbedaan konsep diri antara remaja akhir yang mempersepsi pola asuh orangtua authoritarian, permissive dan authoritative. (Differences in self-concept between the teenagers who perceive parenting parents authoritarian, permissive and authoritative). Jurnal Psikologi, Vol.4 No. 2, 119-138.

Rini, Y. S. (2014). Komunikasi orangtua-anak dalam pengambilan keputusan pendidikan.Jurnal Interaksi, Vol 3 No 2.

Samsunuwiyati.(2005).Psikologi Perkembangan.Bandung : Melrat Losda Karya.

Santoso, A. (2010). Statistik untuk psikologi dari blog menjadi buku.Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Santrock, J.W. (2002). Life-span development perkembangan masa hidup (edisi ke - 5) (terjemahan). Jilid I. Jakarta : Erlangga.

Santrock, J.W. (2003). Adolescence perkembangan remaja (edisi ke - 6) (terjemahan).Jakarta : Erlangga.

Schneider, B. (2009). College choice and adolescent development : psychological and social implications of early admission.National Association for College Admission Counseling.

Steinberg, L. (2002). Adolescence: Sixth edition.Ann Arbor : McGraw Hill Higher Education.

Sternberg, R. J. (2006). Cognitive psychology : psikologi kognitif, edisi keempat, cetakan I. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Subiyakto, H., & Algifari. (2011). Praktikum statistika dengan ms excel dan

spss.Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga

Pahlawan Negara.

Sugiyono.(2011). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan kombinasi (mixed method). Bandung: Alfabeta.

Triwahyuningsih, D., & Purwoko, B. (2011).Penerapan strategi pengambilan keputusan untuk meningkatkan kemampuan memilih studi lanjut siswa.Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, 12(2).


(69)

(70)

(71)

Lampiran 1 : Skala Uji Coba

SKALA PENELITIAN

Nama :

Jenis Kelamin :

Usia :

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


(72)

Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, saya bermaksud mengadakan penelitian di sekolah ini.Untuk itu, saya membutuhkan sejumlah data yang dapat saya peroleh dengan adanya kerjasama dari pihak sekolah dalam rangka mengisi kuesioner ini.

Kuesioner ini terdiri dari empat bagian yaitu Skala A, Skala B, Skala C, dan Skala D yang masing-masing berisi pernyataan-pernyataan yang menggambarkan keadaan seseorang. Dalam pengisian kuesioner ini tidak ada jawaban yang salah.Hal yang saya harap dan butuhkan adalah kejujuran dan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda yang sesungguhnya. Oleh karena itu, saya selaku peneliti mengharapkan Anda bersedia memberikan jawaban Anda sendiri sejujurnya tanpa mendiskusikannya dengan orang lain. Semua jawaban akan dijaga kerahasiaanya, dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian saja dan tidak akan mempengaruhi penilaian atas kinerja Anda. Sebelum mengembalikan kuesioner ini, mohon periksa jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat. Bantuan Anda dalam menjawab penelitan ini merupakan bantuan yang sangat besar dan berarti dalam keberhasilan penelitian ini.Atas kerjasama Anda, saya ucapkan terima kasih.

Yogyakarta Hormat saya, Peneliti


(73)

Petunjuk Pengisian

1. Anda diminta untuk mengemukakan apakah isi pernyataan-pernyataan

tersebut sesuai dengan diri Anda yang sebenarnya dengan cara memilih alternatif jawaban yang tersedia :

SS : Bila Anda merasa sangat setuju dengan pernyataan tersebut S : Bila Anda merasa setuju dengan pernyataan tersebut

TS : Bila Anda merasa tidak setuju dengan pernyataan tersebut

STS : Bila Anda merasa sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut 2. Berikan tanda silang (X) pada kolom jawaban yang Anda anggap paling

sesuai dengan diri Anda.

Contoh Pengisian :

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Orangtua memberikan kesempatan

pada saya untuk membicarakan tentang apa yang saya inginkan

X

NB:

Jika Anda ingin memperbaiki jawaban, Anda cukup membuat tanda sama dengan (=) ditengah-tengah tanda silang.

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Orangtua memberikan kesempatan

pada saya untuk membicarakan tentang apa yang saya inginkan


(74)

SKALA A

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Apa yang saya inginkan selalu

diberikan oleh orangtua Huffmana

merupakan salah satu cara

menunjukkan kasih sayang.

2. Orangtua membebaskan saya untuk

melakukan kegiatan apa saja, tanpa harus meminta ijin terlebih dahulu.

3. Karena orangtua tidak memberikan

kontrol, maka saya bertindak sesuai keinginan saya.

4. Saya bebas melakukan apa saja

yang saya inginkan tanpa takut orangtua akan marah.

5. Saya tidak diberitahu mana yang

baik dan buruk bagi saya,

Huffmana menurut orangtua saya sudah dewasa.

6. Karena orangtua selalu

memberikan apa yang saya

inginkan, saya bebas meminta apapun kepada orangtua.

7. Orangtua memberikan batasan


(75)

8. Saya bebas pergi kemanapun,

karena orangtua membebaskan

saya.

9. Orangtua melarang saya

melakukan apa yang saya inginkan. 10. Saya harus menuruti aturan-aturan

yang dibuat oleh orangtua.

11. Ketika saya menghadapi masalah, saya akan memikirkan sendiri tanpa berdiskusi dengan orangtua.

12. Apa yang saya inginkan tidak

pernah diberikan oleh orangtua walaupun saya berbuat baik.

13. Ketika dirumah, semua aturan yang

diberikan harus saya patuhi.

14. Orangtua selalu mengajarkan saya untuk bersikap baik kepada orang yang lebih tua.

15. Ketika saya akan pergi, saya harus memberitahukan terlebih dahulu kepada orangtua.

16. Orangtua akan memarahi saya, jika

saya melakukan suatu kesalahan. 17. Saya tidak pernah dimarahi, ketika


(76)

18. Saya akan dihukum orangtua ketika melakukan kesalahan dan tidak meminta maaf.

19. Ketika saya melakukan suatu

kesalahan, orangtua tidak pernah menghukum saya.

20. Ketika saya memiliki masalah,

saya akan mendiskusikannya

dengan orangtua.

21. Orangtua membiarkan saja dan

menjaga perasaan saya bila saya melakukan sesuatu kesalahan.

22. Orangtua akan mendiamkan saya

berhari-hari bila saya melakukan suatu kesalahan.

23. Orangtua membiarkan saja ketika saya memiliki masalah dengan teman.

24. Orangtua mengajak saya berdiskusi

ketika ada selisih paham dalam keluarga.


(1)

Lampiran 8 : Uji Hipotesis

Correlations

Pengambilan _Keputusan

PA_ Permissive

PA_ Authoritarian

PA_ Authoritative

Pearson Correlation

Pengambilan_Keputusan 1.000 -.341 -.661 .607

PA_Permissive -.341 1.000 .218 -.440

PA_Authoritarian -.661 .218 1.000 -.510

PA_Authoritative .607 -.440 -.510 1.000

Sig. (1-tailed)

Pengambilan_Keputusan . .001 .000 .000

PA_Permissive .001 . .020 .000

PA_Authoritarian .000 .020 . .000

PA_Authoritative .000 .000 .000 .

N

Pengambilan_Keputusan 89 89 89 89

PA_Permissive 89 89 89 89

PA_Authoritarian 89 89 89 89


(2)

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics Durbin-Watson R Square

Change F Change

df1 df2 Sig. F Change

1 .737a .543 .527 5.294 .543 33.654 3 85 .000 2.063 a. Predictors: (Constant), PA_Authoritative, PA_Permissive, PA_Authoritarian

b. Dependent Variable: Pengambilan_Keputusan

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 2829.258 3 943.086 33.654 .000b

Residual 2381.978 85 28.023

Total 5211.236 88

a. Dependent Variable: Pengambilan_Keputusan

b. Predictors: (Constant), PA_Authoritative, PA_Permissive, PA_Authoritarian

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 54.950 10.761 5.106 .000

PA_Permissive -.167 .143 -.095 -1.168 .246

PA_Authoritarian -.681 .122 -.476 -5.586 .000

PA_Authoritative 1.092 .314 .322 3.476 .001


(3)

Lampiran 9 :Hasil Z score Pola Asuh Orangtua

No. ZPermissive Zauthoritarian ZAuthoritative Kategori Pola Asuh

1 0.367 0.772 -1.589 Authoritarian

2 1.051 0.958 -0.267 Permissive

3 1.279 0.958 -0.267 Permissive

4 -2.371 1.515 0.614 Authoritarian

5 -0.318 1.329 -0.708 Authoritarian

6 0.823 1.329 -1.589 Authoritarian

7 -1.230 0.586 -0.708 Authoritarian

8 -0.546 0.029 -0.708 Authoritarian

9 0.367 0.029 -1.149 Permissive

10 0.595 0.586 -0.267 Permissive

11 0.595 0.401 0.173 Permissive

12 1.051 0.401 -0.708 Permissive

13 0.367 0.401 -0.708 Authoritarian

14 -0.090 0.215 0.614 Authoritative

15 1.051 0.215 -0.708 Permissive

16 0.595 0.772 -0.267 Authoritarian

17 -0.090 1.143 1.055 Authoritarian

18 0.138 1.515 -0.708 Authoritarian

19 0.367 0.029 0.614 Authoritative

20 0.138 0.586 -0.708 Authoritarian

21 -0.318 0.215 -0.267 Authoritarian

22 0.138 1.143 -0.708 Authoritarian


(4)

27 1.051 0.958 0.614 Permissive

28 1.051 1.143 0.173 Authoritarian

29 -0.546 0.586 -1.149 Authoritarian

30 0.823 0.772 -0.708 Permissive

31 0.367 1.515 -0.708 Authoritarian

32 -0.090 0.401 -0.708 Authoritarian

33 0.367 1.143 0.173 Authoritarian

34 -2.143 -0.714 1.055 Authoritative

35 -2.143 -0.714 1.055 Authoritative

36 -1.002 -0.342 1.055 Authoritative

37 -1.230 -0.156 1.055 Authoritative

38 -1.002 -0.156 1.055 Authoritative

39 -0.090 -0.156 1.055 Authoritative

40 0.823 0.958 -1.589 Authoritarian

41 1.279 0.958 -0.267 Permissive

42 -0.546 -0.528 0.614 Authoritative

43 -1.915 -0.528 0.173 Authoritative

44 -1.915 -0.528 0.173 Authoritative

45 0.823 1.143 -1.589 Authoritarian

46 -0.774 0.958 -1.589 Authoritarian

47 0.138 1.329 -0.267 Authoritarian

48 0.138 0.958 -1.149 Authoritarian

49 1.735 0.772 -1.149 Permissive

50 1.507 1.329 -0.708 Permissive

51 0.367 1.143 -1.589 Authoritarian

52 0.595 1.143 -1.149 Authoritarian

53 1.507 1.329 -0.267 Permissive

54 1.051 0.958 -0.708 Permissive


(5)

56 -1.686 -0.528 2.376 Authoritative

57 -0.318 -0.714 0.173 Authoritative

58 1.279 -1.828 -0.267 Permissive

59 -0.090 -0.714 1.055 Authoritative

60 -0.774 -0.899 1.055 Authoritative

61 -0.318 -1.271 0.173 Authoritative

62 -0.774 -0.714 1.055 Authoritative

63 -0.318 -0.899 1.055 Authoritative

64 1.963 -0.714 -0.267 Permissive

65 0.595 -1.271 0.614 Authoritative

66 -2.371 -0.714 2.376 Authoritative

67 0.595 -1.642 1.495 Authoritative

68 1.279 -2.385 2.376 Authoritative

69 0.595 0.029 -0.267 Permissive

70 -2.143 -0.156 1.055 Authoritative

71 1.051 -1.085 -0.267 Permissive

72 -0.090 -0.899 0.614 Authoritative

73 -0.546 -1.456 1.055 Authoritative

74 -1.230 -1.085 1.936 Authoritative

75 -1.230 -1.271 1.055 Authoritative

76 -0.318 -1.642 1.055 Authoritative

77 -0.090 -0.342 -1.149 Permissive

78 -0.546 -0.156 -1.149 Authoritarian

79 -0.318 0.215 -0.708 Authoritarian


(6)

85 -0.090 0.401 0.173 Authoritarian

86 0.367 -1.085 -1.149 Permissive

87 1.507 -1.271 -1.589 Permissive

88 -1.002 -1.271 -0.267 Authoritative

89 -0.774 -1.456 0.614 Authoritative

Lampiran 10 : Deskripsi Sebaran Pola Asuh Orangtua Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic

PA_Permissive 24 29 54 42.83 1.101 5.395

PA_Authoritarian 31 26 47 37.19 .907 5.049

PA_Authoritative 34 35 65 49.44 1.091 6.359

Valid N (listwise) 24

Lampiran 11 : Uji One-Sample T Test

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Pengambilan_Keputusan 89 43.39 7.695 .816

One-Sample Test

Test Value = 57.5 t df Sig.

(2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pengambilan_Keputusan -17.294 88 .000 -14.107 -15.73 -12.49


Dokumen yang terkait

PENGARUH MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI, KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP KEPUTUSAN SISWA MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA JURUSAN EKONOMI KELAS XII DI

3 28 146

sistem pendukung keputusan pemilihan jurusan pada perguruan tinggi bagi siswa sma menggunakan metode fuzzy SAW studi kasus Sma Futuhiyyah Mranggen Demak.

0 5 11

ASERTIVITAS DALAM PEMILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS XII SMA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH Asertivitas dalam Pemilihan Studi Lanjut Siswa Kelas XII SMA Ditinjau dari Persepsi terhadap Pola Asuh Orangtua.

0 2 19

ASERTIVITAS DALAM PEMILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS XII SMA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH Asertivitas dalam Pemilihan Studi Lanjut Siswa Kelas XII SMA Ditinjau dari Persepsi terhadap Pola Asuh Orangtua.

0 2 17

PENDAHULUAN Asertivitas dalam Pemilihan Studi Lanjut Siswa Kelas XII SMA Ditinjau dari Persepsi terhadap Pola Asuh Orangtua.

0 2 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengambilan Keputusan untuk Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi pada Siswa SMA di Kota Ambon

0 0 100

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengambilan Keputusan untuk Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi pada Siswa SMA di Kota Ambon T1 802009100 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengambilan Keputusan untuk Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi pada Siswa SMA di Kota Ambon

0 0 20

ANALISIS PERILAKU SISWA/I SMA/SEDERAJAT DI WILAYAH TENGAH KABUPATEN BOGOR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI

0 0 19

HUBUNGAN POLA ASUH OVERPROTEKTIF ORANGTUA DENGAN KEMANDIRIAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA REMAJA AKHIR - Unika Repository

0 2 33