Laporan HB Multikultural Tahun Kedua 2007
6 6. Terimplementasikannya pembelajaran multikultural secara terpadu
dengan mata pelajaran Ilmu Sosial bagi murid-murid SD, sesuai dengan kondisi sekolah.
7. Terimbaskannya model pembelajaran multikultural dan manajemen sekolah dan tersosialisasikannya sebagai bahan rekomendasi kebijakan
pendidikan ditingkat Dinas Pendidikan KabupatenKota.
B. Program Penelitian 1. Pendekatan Penelitian
Untuk melaksanakan penelitian ini digunakan pendekatan umum yaitu Research and Development R D yang diselesaikan dalam tiga tahap
penelitian. Setiap tahap diselesaikan dalam waktu satu tahun. Tahap pertama, dikonsentrasikan pada need assessment yang dilakukan dengan
survei, dan peningkatan kemampuan komponen sekolah yang dilakukan dengan pelatihan-pelatihan, serta menghasilkan model pembelajaran
multikultural dan model manajemen sekolah. Tahap kedua, dikonsentrasikan pada pengembangan model dan menyusun modul, yang paling banyak
dilakukan dengan pendekatan “coba dan revisi”. Tahap ketiga, ditekankan pada implementasi model sekaligus modul yang dihasilkan pada tahap
kedua, sehingga menggunakan pendekatan action research.
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian pada tahun pertama, bertujuan untuk mengidentifikasi SD yang kondusif untuk berlangsungnya pembelajaran multikultural. Sekolah
yang kondusif untuk pembelajaran multikultural adalah yang cenderung heterogen dilihat dari keberagaman kultur siswa. Dari hasil identifikasi
tersebut di tahun kedua ini dipilih 10 sepuluh sekolah yang dianggap paling kondusif heterogen untuk menjadi tempat uji coba model pembelajaran
multikultural. Selain itu dilaksanakan pengenalanorientasi dan sosialisasi pembelajaran multikultural kepada guru dan kepala sekolah. Kemudian
diikuti pembuatan modul untuk pedoman peningkatan kemampuan kepala sekolah dalam manajemen sekolah yang memfasilitasi pembelajaran
Laporan HB Multikultural Tahun Kedua 2007
7 multikultural. Selanjutnya dilaksanakan pula workshop untuk pengembangan
draf model dan modul pembelajaran multikultural. Data diambil dari lapangan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi mengenai profil SD;
kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial yang digunakan di Sekolah Dasar. Hasil pengambilan data kemudian dianalisis secara kualitatif.
Pada tahun kedua, bertujuan untuk pemantapan dan finalisasi draf model pembelajaran multikultural dan manajemen sekolahnya. Selain itu
pada tahap kedua ini tersusun modul yang telah tervalidasi untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran multikultural. Begitu pula pada tahun yang sama
disusun modul manajemen sekolah yang memfasilitasi pembelajaran multikultural. Validasi modul dilakukan dengan melibatkan guru kelas III dan
kelas IV serta kepala sekolah untuk memahami modul yang dibuat. Selain itu, mengadakan tindakan untuk uji coba model dan modul. Data dianalisis
secara kualitatif. Adapun kegiatan pada tahun ketiga, adalah implementasi model dan
modul pembelajaran multikultural secara terpadu dengan mata pelajaran Ilmu Sosial bagi murid-murid Sekolah Dasar, serta implementasi model dan
modul manajemen sekolah. Kemudian tindak lanjut dan program berkelanjutan sustainability program, yaitu sosialisasi model dan modul
pembelajaran multikultural dan manajemen sekolah ke sekolah imbas, serta ke Dinas Pendidikan KabupatenKota, sebagai bahan rekomendasi kebijakan
pendidikan di SD. Metode yang akan dilakukan adalah tindakan ke beberapa sekolah imbas untuk implementasi model pembelajaran multikultural dan
model manajemen sekolah dengan menggunakan modul. Hasil dari imple- mentasi diharapkan dapat menyakinkan pengambil kebijakan dalam hal ini
Dinas Pendidikan KabupatenKota untuk merekomendasi menjadi kebijakan. Data yang dihasilkan akan dianalisis secara kualitatif.
3. Subjek Penelitian