Laporan HB Multikultural Tahun Kedua 2007
53
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pemantapan Model Pembelajaran dan Manajemen Sekolah
Hasil penelitian tahun pertama adalah draf model pembelajaran multikultural dan draf model manajemen sekolahnya. Model pembelajaran
yang ditawarkan hádala Pembelajaran Multicultural Terpadu menggunakan Modul PMTP, sedangkan model manajeman sekolah yang mendukung
atau mengakomodasi pembelajaran multikultural di sekolah adalah Manajemen Pendidikan Multikultrual Berbasis Sekolah MPMkBS.
Pada tahun kedua ini, kedua draf model tersebut selanjutnya dimintakan validasi dari sekolah kancah penelitian dengan responden para
guru, kepala sekolah, dan komite sekolah. Untuk keperluan ini dilakukan focus group discussion. Hasil pemantapan model pembelajaran multikultural
dan manajemen sekolah, dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Seluruh
sekolah menyepakati
pelaksanaan pendidikan
atau pembelajaran multikultural di sekolah tidak berdiri sendiri, namun
terpadu dengan mata pelajaran yang relevan, antara lain IPS, PKn, dan Mulok.
2. Semua guru juga menyepakati bahwa model pembelajaran
multikultrual tersebut harus didukung dengan materi suplemen yang menyatu dengan tema atau topik materi pada mata pelajaran tertentu.
Materi suplemen tersebut sangat diharapkan oleh para guru sudah dikemas dalam bentuk modul, sehingga lebih mudah dan efisien
dalam penggunaannya daripada guru harus mengembangkan sendiri. 3. Untuk operasionalisasi dalam pembelajaran, para guru atau sekolah
masih memerlukan pendampingan dan disediakannya fasilitas yang diperlukan, a.l modul yang sudah mencukupi, sehingga sekolah tidak
menggandakan sendiri. 4. Sekolah tidak mempermasalahkan tentang nama atau sebutan model
pembelajaran multikultural terpadu menggunakan modul PMTM,
Laporan HB Multikultural Tahun Kedua 2007
54 yang penting mudah melaksanakannya dan tidak terlalu membebani
murid atau guru. 5. Seluruh sekolah juga sepakat dan mendukung jika model manajemen
sekolah yang dikembangkan
untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran multikultural adalah manajemen berbasis sekolah,
sebagaimana yang sudah dikenal selama ini. 6. Untuk mendukung implementasi model manajemen tersebut, sekolah
memerlukan rambu-rambu atau pedoman secara jelas, jika perlu diberikan contoh-contoh yang relevan dan nyata. Hal ini akan
memudahkan sekolah dalam mencobanya di sekolah. 7. Sekolah tidak mempermasalahkan tentang nama atau sebutan model
manajemen pendidikan multikultural berbasis sekolah MPMkBS, yang penting mudah melaksanakannya dan betul-betul mampu
mendukung pelaksanaan pembelajaran multikultural di sekolah. Berdasarkan hasil diskusi terbatas tersebut menunjukkan bahwa pada
dasarnya para guru menyepakati dalam pembelajaran mutlikutlural di sekolah menerapkan model PMTM. Pada tahap ini pembelajaran
multikultural dipadukan dengan mata pelajaran IPS, yang ditunjang dengan modul suplemen bahan pembelajaran.
Di sisi lain, sekolah juga menerima dan menyepakati untuk mencoba model manajemen sekolah yang mendukung belangsungnya pembelajaran
multikultural yaitu model manajemen pendidikan multikultural berbasis sekolah MPMkBS. Dalam implementasinya, diperlukan rambu-rambu atau
pedoman manajemen yang jelas dan rinci.
B. Pengembangan Modul Bahan Pembelajaran 1. Pembuatan Draft Modul Awal