PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP EFEKTIFITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ( COCOSPROPYLENE DIAMINEGUANIDINE, PHENOXYPROPANOLS, BENZALKONIUM CHLORIDE) KONSENTRASI 2%V/V PADA PINSET ANATOMI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang diperoleh atau yang terjadi
dirumah sakit berkaitan dengan pemberian layanan kesehatan (Rahmad, 2011). Inti
dari pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial adalah mengendalikan
perkembangan dan penyebaran mikroorganisme patogen (Darmadi, 2008). Angka
infeksi nosokomial terus meningkat mencapai sekitar 9% (variasi 3-21%) atau lebih
dari 1,4 juta pasien rawat inap dirumah sakit seluruh dunia (Depkes RI, 2009). Di
Indonesia, angka kejadian infeksi nosokomial pasien rawat inap di bangsal bedah
adalah pada rentang 5,8%-6% dan angka nosokomial pada luka bedah adalah 2,3%28,3%. Presentase angka kejadian infeksi nosokomial di RSUD dr. Sarjito pada tahun
2007 mencapai 5,9% berasal dari kamar operasi sedangkan di RSUP Adam Malik
pada tahun 2010 angka prevalensi infeksi nosokomial luka operasi bersih pasca bedah
adalah 5,6% (Rahmad, 2011). Peralatan medis yang tidak steril sering digunakan
dalam lingkungan yang steril dalam ruang operasi. Peralatan medis dapat
terkontaminasi dengan bakteri yang dapat ditransfer di meja operasi (Thompson et
al., 2011).
Instrumen bedah merupakan salah satu item kritis yang harus didisinfeksi
kemudian disterilisasi. Hal ini disebabkan alat bedah dapat bertindak sebagai
perantara penularan penyakit infeksi karena selama operasi alat bedah kontak
langsung dengan jaringan yang infektif (misalnya otak) (Rutala, 2010). Pinset

anatomi adalah salah satu contoh alat yang digunakan untuk tindakan pembedahan
(Sumiardi, 1992).
Pengobatan modern bergantung pada kebersihan bahan dan alat yang bebas
patogen. Oleh karena itu desinfektan yang aman sangat penting dalam pemeliharaan
instrument bedah agar dapat dipergunakan kembali dan mampu bersaing dengan
tantangan pantogen yang baru muncul pada alat kesehatan yang semakin kompleks.
Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mendesinfeksi benda mati

1

2

(Darmadi, 2008). Sebuah proses desinfeksi adalah proses yang dimaksudkan untuk
mengurangi jumlah mikroorganisme patogen pada instrument dengan menghapus dan
atau membunuh bakteri, spora tidak selalu terbunuh oleh proses desinfeksi, namun
jumlah mereka dikurangi sebagai hasil pembersihan (CHRISP, 2008).
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas desinfektan yaitu faktor
mikroba yang meliputi jenis mikroba patogen dan jumlah mikroba patogen; faktor
peralatan medis yang dipengaruhi oleh adanya perlakuan-perlakuan sebelumnya,
beban kandungan materi organik, struktur fisik peralatan medis, dan adanya larutan

berisi mineral; waktu pemaparan atau durasi; dan faktor desinfektan (Darmadi, 2008).
Salah satu faktor kritis yang mempengaruhi efektifitas dari proses desinfeksi adalah
lama perendaman atau durasi perendaman. Hal ini dikarenakan, apabila saat
melakukan prosess desinfeksi, waktu perendaman yang singkat akan menyebabkan
mikroorganisme belum terbunuh secara maksimal sehingga proses desinfeksi gagal.
Sebaliknya, apabila saat melakukan proses desinfeksi, waktu perendaman lama akan
menyebabkan korosi pada alat dan kurang efisiennya frekuensi pemakaian alat bedah
sehingga pemanfaatan alat akan berkurang. Oleh karena itu efisiensi waktu
perendaman sangat diperlukan untuk menjamin proses desinfeksi berjalan maksimal
sehingga sterilitas alat bisa dijamin.
Desinfektan kombinasi dipilih karena desinfektan tersebut yang digunakan
dalam mendesinfeksi peralatan bedah di Ruang Instalasi Steril, Rumah Sakit
Muhammadiyah Malang. Desinfektan kombinasi yang digunakan dalam 100 gram
cairan mengandung zat aktif cocospropylene diamineguanidine diacetate 14 gram ,
phenoxypropanols 35 gram, dan benzalkoniumchloride 2,5 gram. Pertimbangan
jumlah konsentrasi desinfektan kombinasi yang digunakan berdasarkan etiket yang
tertera pada kemasan, oleh karena itu peneliti menggunakan konsentrasi desinfektan
Kombinasi 2% v/v. Lama perendaman di rumah sakit biasanya dilakukan selama 10
menit, oleh karena itu peneliti akan menggunakan variable bebas terhadap waktu
selama 1 menit, 2 menit, 3 menit dan 4 menit untuk memperoleh efektifitas

desinfektan terhadap waktu yang paling efisien. Berdasarkan uraian tersebut maka
penulis ingin mengadakan suatu penelitian tentang pengaruh waktu terhadap

3

efektifitas desinfektan, khususnya desinfektan kombinasi konsentrasi 2% v/v pada
pinset anatomi.

1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh waktu perendaman terhadap efektifitas desinfektan
kombinasi (cocospropylene diamineguanidine diacetate, phenoxypropanols, dan
benzalkoniumchloride) konsentrasi 2% v/v pada pinset anatomi?

1.3 Tujuan Penelitian
Untuk

menetapkan

diamineguanidine


efektifitas

diacetate,

desinfektan

phenoxypropanols,

kombinasi
dan

(cocospropylene

benzalkoniumchloride)

konsentrasi 2% v/v terhadap waktu perendaman 1 menit, 2 menit, 3 menit dan 4
menit pada pinset anatomi.

1.4 Hipotesis
Ada pengaruh pengaruh waktu perendaman terhadap efektifitas desinfektan

kombinasi (cocospropylene diamineguanidine diacetate, phenoxypropanols, dan
benzalkoniumchloride) konsentrasi 2% v/v pada pinset anatomi.

1.5 Manfaat Penelitian
1. Mengetahui penatalaksanaan proses desinfeksi pada peralatan bedah
khususnya pinset anatomi sehingga pengadaan alat kesehatan terjamin
sterilitasnya.
2. Melalui penelitian ini, hasilnya dapat menjadi sumber informasi kepada para
praktisi kesehatan serta dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan
penelitian lanjutan dengan variabel yang berbeda.

SKRIPSI
NI’MAH SEPTI WULANDARI

PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP
EFEKTIFITAS DESINFEKTAN KOMBINASI
(COCOSPROPYLENE DIAMINEGUANIDINE,
PHENOXYPROPANOLS, BENZALKONIUM CHLORIDE)
KONSENTRASI 2% V/V PADA PINSET ANATOMI


PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014
i

Lembar Pengesahan

ii

Lembar Pengujian

iii

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah dan terima kasih penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ―PENGARUH
WAKTU PERENDAMAN TERHADAP EFEKTIFITAS DESINFEKTAN KOMBINASI (
COCOSPROPYLENE


DIAMINEGUANIDINE,

PHENOXYPROPANOLS,

BENZALKONIUM CHLORIDE ) KONSENTRASI 2%V/V PADA PINSET ANATOMI‖
untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Sarjana
Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang
memberikan bimbingan, bantuan serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan
baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.

M. Agus Syamsur Rijal, SSi., Msi., sebagai Pembimbing I dan Drs. H. Achmad Inoni,
Apt., sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan penuh kesabaran, membimbing
dan selalu meluangkan waktu maupun dorongan moral memberi arahan-arahan terbaik
kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

2.

Arina Swastika, S. Farm, Apt. dan Dra. Uswatun Chasanah M.Kes., Apt. sebagai Tim

Penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang membangun terhadap skripsi
yang telah saya kerjakan.

3.

Yoyok Bekti P, M.Kep, Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.

4.

Nailis Syifa’, S.Farm, M.Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang.

5.

Program Studi Farmasi beserta seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang khusunya Bapak Sugiyartono, M.Sc. Apt. yang telah mendidik
dan mengajarkan ilmu pengetahuan selama saya mengikuti program sarjana.

6.


Bapak Heru Prabowo Hadi, S.Farm, Apt. sebagai kepala CSSD Rumah Sakit UMM yang
telah membimbing dan memberikan desinfektan yang kami teliti.

7.

Laboran Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi dan Laboratorium Biomedik: Mas
Ferdi, Mbak Evita, Mbak Fat, dan Pak Joko yang banyak membantu saya.

iv

8.

Sovia Aprina Basuki, M.Si. Apt., sebagai Kepala Laboratorium Farmasi yang telah
memberikan bimbingan dan nasehat selama mengikuti pendidikan di Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

9.

Akhmad Sobrun Jamil, SSi., MP, sebagai wakil Dosen Wali yang telah banyak memberi

arahan, bimbingan dan masukan mengenai perkuliahan.

10.

Bapak, Ibu, Adik, Tante, Mbah ibu, Mbah Budhe, Om dan Keluarga. Terimakasih yang
sebesar-besarnya atas kasih sayang, perjuangan, keikhlasan, nasehat, kesabaran, dukungan
moral maupun materi dan doa yang telah diberikan. Saya akan terus berusaha untuk
membuat kalian bahagia.

11.

Teman-teman skripsi Steril: Maya, Icha, Putri, Indah dan Eko. Terimakasih untuk
kerjasama, suka duka perjuangan kita, semangat, dukungan, masukan, kritikan juga doa.
Tetap menjadi keluarga selamanya.

12.

Sahabat-sahabatku tersayang Tyas, Rinda, Igun, Dhanif, mas Nana. Terimakasih sudah
menjadi keluarga baru yang menemani dan membantu belajar, memberi semangat dan
dukungan selama di Malang.


13.

Teman-teman angkatan 2010 Farmasi UMM terimakasih atas persahabatan kita selama 4
tahun ini.

14.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimaksih atas bantuan, dukungan,
semangat, dan doa yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, semoga Allah S.W.T. membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan Saudara sekalian.

Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kita
semua. Amin. Terimakasih .

Malang, 14 Juni 2014

Ni’mah Septi W.

v

Ni’mah Septi Wulandari
RINGKASAN
PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP EFEKTIFITAS
DESINFEKTAN KOMBINASI ( COCOSPROPYLENE DIAMINEGUANIDINE,
PHENOXYPROPANOLS, BENZALKONIUM CHLORIDE) KONSENTRASI
2%V/V PADA PINSET ANATOMI
Salah satu faktor kritis yang mempengaruhi efektifitas dari proses desinfeksi adalah
waktu perendaman atau durasi perendaman. Hal ini dikarenakan, apabila saat melakukan proses
desinfeksi, waktu perendaman yang singkat akan menyebabkan mikroorganisme belum terbunuh
secara maksimal sehingga proses desinfeksi gagal. Sebaliknya, apabila saat melakukan proses
desinfeksi, waktu perendaman lama akan menyebabkan korosi pada alat dan kurang efisiennya
pemakaian alat bedah sehingga pemanfaatan alat akan berkurang. Oleh karena itu efisiensi waktu
perendaman sangat diperlukan untuk menjamin proses desinfeksi berjalan maksimal sehingga
sterilitas alat bisa dijamin.
Penelitian ini mengenai pengaruh waktu perendaman terhadap efektifitaas desinfektan
kombinasi (cocospropylene diamineguanidine, phenoxypropanols, benzalkonium chorid)
konsentrasi 2% v/v pada pinset anatomi. Penelitian ini diawali dengan uji control lingkungan
(Laminar Air Flow Cabinet), uji fertilitas media, uji sterilitas media, kontrol aseptis (meliputi uji
sterilitas larutan homogenizer, uji sterilitas cairan pembilas, dan uji sterilitas pinset anatomi),
serta optimasi penyiapan sampel. Sampel yang digunakan untuk penelitian adalah pinset anatomi
yang telah direndam oleh desinfektan kombinasi konsentrasi 2% v/v pada waktu tertentu.
Pengambilan sampel dilakukan dengan jumlah replikasi 3 kali.
Pengambilan sampel dilakukan secara aseptis di dalam Laminar Air Flow Cabinet
dengan kontrol suhu ruangan 30oC . Sampel dibedakan atas dua perlakuan setelah melalui proses
kontaminasi dengan bakteri Staphylococus aureus yaitu dilakukan proses desinfeksi dan tanpa
desinfeksi. Proses desinfeksi dilakukan dengan waktu perendaman 1 menit, 2 menit, 3 menit, dan
4 menit. Kemudian dilakukan pengenceran pada sampel. Metode yang digunakan adalah metode
celup dimana dilakukan pencelupan pada pinset dalam larutan homogenizer (pepton water) dan
kemudian dilakukan pengenceran pada sampel. Penanaman sampel dilakukan dengan cara
inokulasi langsung pada media padat (NA) setelah dilakukan pengenceran sampel kemudian
dilakukan inkubasi.
Inkubasi dilakukan selama 48 jam pada suhu 37 oC, setelah masa inkubasi media padat
(NA) diamati jumlah koloni mikroba yang tumbuh. NA yang dipilih dan dihitung adalah
mengandung jumlah koloni antara 30 sampai 300. Kemudian koloni sampel yang didapat
dihitung sebagai Angka Lempeng Total (jumlah koloni per ml). Waktu perendaman
mempengaruhi jumlah mikroorganisme yang hidup. Waktu yang diperlukan membunuh 90%
bakteri pada suhu konstan disebut parameter D, dimana dapat dijadikan parameter keefektifan
suatu desinfektan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa efektifitas desinfektan kombinasi
kombinasi konsentrasi 2% v/v adalah pada waktu 4 menit dimana pada NA tidak ada tanda
kontaminasi bakteri yang dapat dilihat dari tidak adanya kekeruhan dan pertumbuhan nyata
koloni bakteri.
vi

ABSTRAK
PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP EFEKTIFITAS
DESINFEKTAN KOMBINASI ( COCOSPROPYLENE DIAMINEGUANIDINE,
PHENOXYPROPANOLS, BENZALKONIUM CHLORIDE) KONSENTRASI
2%V/V PADA PINSET ANATOMI
NI’MAH SEPTI WULANDARI
Salah satu faktor kritis yang mempengaruhi efektifitas dari proses desinfeksi adalah
waktu perendaman. Efisiensi waktu perendaman sangat diperlukan untuk menjamin proses
desinfeksi berjalan maksimal sehingga sterilitas alat bisa dijamin. Penelitian ini bertujuan untuk
menetapkan waktu perendaman yang efektif terhadap efektifitas desinfektan kombinasi
(cocospropylene diamineguanidine, phenoxypropanols, benzalkonium choride) konsentrasi 2%
v/v pada pinset anatomis. Pengambilan sampel dilakukan secara aseptis di dalam Laminar Air
Flow Cabinet dengan kontrol suhu 30oC . Sampel dibedakan atas dua perlakuan setelah melalui
proses kontaminasi dengan bakteri Staphylococus aureus yaitu dilakukan proses desinfeksi dan
tanpa desinfeksi. Proses desinfeksi dilakukan dengan waktu perendaman 1 menit, 2 menit, 3
menit, dan 4 menit. Kemudian dilakukan pengenceran, Metode yang digunakan adalah metode
shaking dimana dilakukan setelah pinset dicelupkan dalam larutan homogenizer dan kemudian
dilakukan pengenceran pada sampel. Penaman sampel dilakukan dengan cara inokulasi langsung
pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC.
Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba yang tumbuh. NA yang
dipilih dan dihitung adalah mengandung jumlah koloni antara 30 sampai 300. Kemudian koloni
sampel yang didapat dihitung sebagai Angka Lempeng Total (jumlah koloni per cawan). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa efektifitas desinfektan kombinasi kombinasi konsentrasi 2% v/v
adalah pada waktu 4 menit dimana pada NA tidak ada tanda kontaminasi bakteri yang dapat
dilihat dari tidak adanya kekeruhan dan pertumbuhan nyata koloni bakteri.
Kata kunci : Efektifitas waktu perendaman, Desinfektan Kombinasi konsentrasi 2% v/v, Pinset
anatomi, Angka Lempeng Total.

vii

ABSTRACT
EFFECT OF IMMERSION TIME ON THE EFFECTIVENESS OF
COMBINATION DISINFECTANT (COCOSPROPYLENE DIAMINE
GUANIDINE, PHENOXYPROPANOLS, BENZALKONIUM CHLORIDE)
AT CONCENTRATION 2% V/V ON ANATOMICAL TWEEZER
NI’MAH SEPTI WULANDARI
One of the critical factors that influence the effectiveness of the disinfectant is the
immersing time. Efficiency of immersing time is necessary to ensure disinfection process
running well. This study was establishing an effectiveness of immersing time on the
effectiveness
of
combination
disinfectants
(cocospropylene
diamineguanidine,
phenoxypropanols, benzalkonium choride) at concentration 2% v/v on anatomical tweezer.
Sampling was done in the Laminar Air Flow Cabinet at 30oC, aseptic. Sampling was divided into
two treatment after going through the process of contamination with Staphylococcus aureus, it
was done without and with disinfection process. Disinfection process was done by immersing
time for 1, 2, 3, and 4 minutes. Then, the dilution step, the method that used was the shaking
method which tweezer was dye in a homogenizer solution and then the sample was diluted.
Sampling was done by direct inoculation on solid medium (NA), then sample was incubating for
48 hours at 37 oC. After incubating period, solid media (NA) was observed for growing number
of microbial colonies. NA was selected and counted which was the number of colonies
containing between 30 to 300. Then, colonies sample could be calculated as Total Plate Count
(number of colonies on plate). The result is showed that the effectiveness of a combination
disinfectant at concentration of 2% v/v is 4 minutes that can be seen from the absence of
turbidity and real growth of bacterial colonies.
Keywords : Effectiveness of immersion time, Combination disinfectants concentration of 2%
v/v, Anatomical tweezer, Total Plate Count

viii

DAFTAR SINGKATAN
ADN

: Acid Deoxyribonucleic

ALT

: Angka Lempeng Total

AOHC

: American Occupational Health Conference

APHA

: American Public Health Association

BPOM

: Badan Pengawas Obat dan Makanan

CFU

: Coloni Form Unit

Cl

: Clorin

CPOB

: Cara Pembuatan Obat Yang Baik

Depkes

: Departemen Kesehatan

DTT

: Desinfektan Tingkat Tinggi

FDA

: Food and Drug Administration

HBV

: Hepatitis B Virus

HCl

: Asam Hidroklorida

HCV

: Hepatitis C Virus

HIV

: Human Imonudeficiency Virus

HOCl

: Asam Hipoklorit

IAOP

: Infeksi Aliran Darah Primer

ILO

: Infeksi Luka Operasi

ISK

: Infeksi Saluran Kemih

ISO

: Internasional Organisation of Standadisation

LAFC

: Laminar Air Flow Cabinet

MIC

: Minimun Inhibor Concentration

MPN

: Most Probable Number

NA

: Nutrient Agar

pH

: Potential of Hydrogen

RI

: Republik Indonesia

SH

: Sulfhidril

UV

: Ultraviolet

ZnCl2

: Zink Klorida

ix

DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ........................................................................................................................................... .i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................................... .....ii
LEMBAR PENGUJIAN .......................................................................................................... .....iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ .....iv
RINGKASAN .......................................................................................................................... .....vi
ABSTRAK .............................................................................................................................. .....vii
ABSTRACT ........................................................................................................................... .....viii
DAFTAR SINGKATAN ......................................................................................................... .....ix
DAFTAR ISI....................................................................................................................................x
DAFTAR TABEL......................................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. .xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ...............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ..........................................................................................................3
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................................3
1.4. Hipotesis .........................................................................................................................3
1.5. Manfaat Penelitian ..........................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................................................4
2.1. Tinjauan Tentang Desinfektan ........................................................................................4
2.1.1 Definisi Desinfektan ............................................................................................4
2.1.2 Mekanisme Kerja Desinfektan ............................................................................5
2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Desinfektan ..........................................8
2.1.4 Kinematika Inaktivasi Mikroorganisme .............................................................9
x

2.1.5 Pengujian Desinfektan .......................................................................................10
2.2. Tinjauan Desinfektan Kombinasi ..................................................................................11
2.2.1 Tinjauan Fisika Kimia Desinfektan Kombinasi ................................................11
2.3. Tinjauan Tentang Instrumen Bedah ..............................................................................16
2.3.1 Pengenalan Alat Bedah ......................................................................................16
2.3.2 Pinset .................................................................................................................17
2.4. Tinjauan Tentang Proses Pencegahan Infeksi ...............................................................18
2.4.1 Definisi menurut Linda et al, (2004) .................................................................18
2.4.2 Tinjauan Teknik Aseptis ....................................................................................19
2.5.Tinjauan Tentang Mikroorganisme Kontaminan .........................................................21
2.5.1 Infeksi Nosokomial ...........................................................................................22
2.5.2 Sumber Kontaminasi .........................................................................................22
2.5.3. Faktor-foktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Mikroorganisme ..................................................................................................23
2.5.4. Metode Pembiakan Mikroorganisme ................................................................24
2.6 Metode Pengujian Sampel .............................................................................................25
2.6.1 Metode Sampling ...............................................................................................25
2.6.2 Larutan Pengencer Sampel ................................................................................25
2.6.3 Mikroba Uji .......................................................................................................25
2.6.4 Metode Pembiakan Mikroorganisme ................................................................26
2.6.5 Metode Perhitungan Mikroba ............................................................................26
2.6.6 Media Uji ...........................................................................................................28
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL........................................................................................29
3.1 Uraian Konseptual .........................................................................................................29
3.2 Skema Kerangka Konseptual .......................................................................................31
BAB IV METODE PENELITIAN ..............................................................................................32
4.1. Desain Penelitiaan .........................................................................................................32
4.2. Lokasi Penelitian ...........................................................................................................32
4.3 Waktu Penelitian ...........................................................................................................32
4.4. Bahan dan Alat ..............................................................................................................32
4.4.1 Bahan .................................................................................................................32
xi

4.4.2 Alat ....................................................................................................................33
4.5. Metode Kerja .................................................................................................................33
4.6. Cara Kerja......................................................................................................................35
4.6.1. Persiapan Penelitian ............................................................................................35
4.6.2. Penyiapan Larutan Desinfektan Kombinasi ............................................36
4.6.3. Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) ..................................................................37
4.6.4. Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif)………………… ....................................38
4.6.5. Uji Sterilitas pada Pinset Anatomi ………………… .........................................38
4.6.6.

Uji

Sterilitas

Larutan

Homogenizer

(Larutan

Pepton

water)………………… ......................................................................................38
4.6.7. Uji Sterilitas Cairan Pembilas ………………… ................................................38
4.6.8. Uji Kontrol Lingkungan ...................................................................................39
4.6.9 Penyiapan Sampel .............................................................................................39
4.6.10 Uji Penurunan Jumlah Mikroba .........................................................................39
BAB V HASIL PENELITIAN .....................................................................................................43
5.1. Hasil Uji Kontrol Ruangan Laminar Air Flow Cabinet Saat Pengujian Sterilitas ........44
5.2. Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) ..................................................................45
5.3. Hasil Uji Sterilitas Media ( Kontrol Negatif) ...............................................................46
5.4. Hasil Uji Sterilitas larutan homogenizer (larutan peptone water) ................................46
5.5. Hasil Uji Sterilitas cairan pembilas ...............................................................................47
5.6. Hasil Uji Sterilitas Pinset Anatomi ...............................................................................47
5.7 Viabilitas Jumlah Mikroorganisme yang Terdapat pada Pinset Anantomi yang telah
Didesinfeksi oleh Desinfektan Kombinasi (cocospropylene diamineguanidine,
phenoxypropanols, benzalkonium chorid) Konsentrasi 2% v/v ..................................48
BAB VI PEMBAHASAN..............................................................................................................50
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................................................56
7.1 Kesimpulan .....................................................................................................................56
7.2 Saran ...............................................................................................................................56
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………… ......................................…..57
LAMPIRAN ............................................. .....................................................................................62

xii

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

II.1 Konsentrasi Hambat Minimum dari Benzalkonium klorida ...................................................16
II.2 Klasifikasi Ruangan Bersih (Voigt,1995) ...............................................................................19
II.3 Perlengkapan dan Kandungan Kuman dari Manusia .............................................................20
II.4 Batas Mikroba yang Disarankan Untuk Pemantauan Area Bersih Selama Kegiatan
Berlangsung (BPOM, 206) ..................................................................................................21
V.1 Hasil Uji kontrol Ruangan Laminar Air Flow Cabinet Saat Pengujian Sterilitas
menggunakan Media Nutrient Agar ...................................................................................44
V.2 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) Menggunakan Media Nutrient Agar ................45
V.3 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) Menggunakan Media Nutrient Agar ..............46
V.4 Hasil Uji Sterilitas Larutan Homogenozer Menggunakan Media Nutrient Agar ...................46
V.5 Hasil Uji Sterilitas Cairan Pembilas Menggunakan Media Nutrient Agar ...........................47
V.6 Hasil Uji Sterilitas Pinset Anatomi Menggunakan Media Cair (Thioglikolat dan
Kasamino) ............................................................................................................................48
V.7 Hasil Viabilitas Jumlah Mikroorganisme yang Terdapat pada Pinset Anantomi yang
telah Didesinfeksi oleh Desinfektan Kombinasi (cocospropylene diamineguanidine,
phenoxypropanols, benzalkonium chorid) Konsentrasi 2% v/v Menggunakan Media
Nutrient Agar ......................................................................................................................49

xiii

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

2.1. Struktur Kimia Phenoxypopanols (Sweetman,2007) ..........................................................13
2.2. Struktur Kimia Benzalkonium Chloride (Rowe, 2009) ......................................................13
3.1. Skema Kerangka Konseptual ..............................................................................................32
4.1. Skema Kerja Penelitian .......................................................................................................34

xiv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ............................................................................................................62
2. Surat Pernyataan ....................................................................................................................63
3. Sertifikat Analisis Desinfectan Kombinasi

( Cocospropylene Diamineguanidine,

Phenoxypropanols, Benzalkonium Chloride) ......................................................................64
4. Sertifikat Identifikasi Bakteri Staphylococcus aureus ...........................................................65
5. Komposisi Media dan Larutan Homogenizer (Peptone Water) .............................................66
6. Proses Pengolahan Pinset Anatomi ........................................................................................67
7. Skema Kerja Pembuatan Media Padat (NA) .........................................................................68
8. Skema Kerja Pengenceran Sampel dengan Metode ALT ......................................................70
9. Foto Hasil Viabilitas Jumlah Mikroorganisme yang Terdapat pada Pinset Anantomi yang
telah Didesinfeksi oleh Desinfektan Kombinasi

(cocospropylene diamineguanidine,

phenoxypropanols, benzalkonium chorid) Konsentrasi 2% v/v Menggunakan Media PCA .72
10. Foto Hasil Uji kontrol Ruangan Laminar Air Flow Cabinet ...............................................77
11. Foto Hasil Kontrol Asepik ...................................................................................................78
12. Foto Kontrol Suhu LAFC ....................................................................................................80
13. Foto Alat-alat dan Bahan Praktikum....................................................................................81
14. Hasil Viabilitas Jumlah Mikroorganisme

(cfu/cawan)

yang Terdapat pada Pinset

Anantomi yang telah Didesinfeksi oleh Desinfektan Kombinasi

(cocospropylene

diamineguanidine, phenoxypropanols, benzalkonium choride) Konsentrasi 2% v/v
Menggunakan Media Nutrient Agar (NA) ............................................................................86

xv

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Nurdin. 2011. Reaksi Analisa Protein. Telah diakses pada tanggal 8 Desember 2013.
http://skp.unair.ac.id/repository/Guru.
Agoes, G. 2009. Sediaan Farmasi Steril. Seri Farmasi Industri 4. Bandung: ITB.
Ansel, H.C., 2005. Pengantar Sediaan Farmasi (Penerjemah Farida Ibrahim). Edisi
keempat. Jakarta :Penerbit Universitas Indonesia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik,
Jakarta: Badan POM.
British Medical Association. 1996. Petunjuk Praktis Sterilisasi Instrumen dan Pengendalian
Infeksi Silang .Jakarta: BukuKedokteran EGC
Brooks. G.F., Carrol. K.C., Buttel.J.S.,&Morse.S.A. 2007. Medical Microbiology. Edisi 24. MC
Graw.
Buchanan, EC., Schneider PJ., 2010. Peracikan Sediaan Steril, edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Cady, Sharmaine S. 2012. Qualitative Analysis of Alcohols, Aldehydes, and Ketone. East
Stroudburg Univesity.
Centre for Healthcare Related Infection Surveillance and Prevention (CHRISP). 2008.
Desinfection and Sterilization Infection Control Guidelines. Queensland Health.
Chem International, Inc. 2013.Material Safety Data Sheet.22 Juli 2013. Diaksestanggal 18
Novermber 2013.
Committee For Veterinary Medicinal Product (CVMP). 2002. Note for Guidance on Quality of
Water for Pharmaceutical Use. London : The European Agency for Evaluation of
Medicinal Products.
Cooper and Gunn’s. 1975.Dispensing For Pharmaceutical Student. Twelfth Edition.Pitman
Medical.
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta: Salemba
Medika.
Denyer, SP. And Baird, R.M., 2007. Guide Microbiological Control In Pharmaceuticals and
Medical Devices, 2th ed., Boca Raton CRC Press, Taylor & Francis Group.

xvi

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi
(Central Sterile Department /CSSD) Di Rumah Sakit. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 1995. Farmakope Indonesia, edisi IV. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.,1979. Farmakope Indonesia, edisi III. Jakarta:
DepartemenKesehatan RI.
Goff, Douglas. 2009. Dairy Science and Technology Education. Canada
Guelph.

:University of

Greenberg, A. E., Clesceri, L., S., & Eaton, A. D. (Eds). 1992. Standards Method for The
examination of Water and Waste Water, 18th ed. Washington, D.C.: APHA inc
Gunawan, Sulistia Gan, dkk. 2007. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Badan Penerbit FKUI
Jawetz, E, Melnick J &alberg E. 1996.Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiologi).
Diterjemahkan oleh Edi Nugroho dan Maulana RF. Edisi 20. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran ECG
Jawetz, E., Melnick J. L, Adelberg E. A., 2005. Review of Medical Microbiology, 14th edition.
Lange
Medical
Publications:
Los
Altos-California.
Karakata, Sumiardi. 1992. Bedah Minor. Jakarta: Hipokrates.
L, J. Wickerham. 1951. Taxonomy of yeasts, p.11, dalam Technical bulletin no 1092. U. S.
Department of Agriculture. Washington, D.C.
Lachman. Leon, Herbert A. Lieberman, Joseph L. Kanig. 2008. Teori dan Praktek Farmasi
Industry. Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi pendamping J. Kawira dan Iisaisyah. Edisi
Ketiga Jakarta: Universitas Indonesia.
Lukas, Stefanus. 2006. Formulasi Steril. Yogyakarta: ANDI.
Mazzola, dkk. 2003. Determination of Decimal Reduction Time (D-value) of Chemical
Agents Used in Hospitals for Disinfection Purposes. Brazil : Department of
Biochemical and Pharmaceutical Technology, School of Pharmaceutical Sciences,
University of Sao Paulo.
Mazzola, Priscila Gava, dkk. 2003. Determination of decimal reduction time (D value) of
chemical agents used in hospitals for disinfection purposes. University of Sao Paulo.
Mazzola, Priscila Gava, dkk. 2009. Choice of sterilizing/disinfecting agent – determination of
the Decimal ReductionTime (D-Value). University of Sao Paulo.
xvii

Muttaqin, Arief dan Kumala Sari. 2009. Asuhan Keperawatan Perioperatif Konsep, proses
dan Aplikasi. Jakarta : Salemba medika.
Nalco. 2009. Global Product Strategi Product Stewardship Summary. 15 September 2009.
Diakses tanggal 18 November 2013. http// www.nalco.com/.../N-Coco_Alkyl-1_3Propylenediamine_Acetate.pdf
Nealon, Thomas.F. dan William H.Nealon. 1996. Keterampilan Ilmu Bedah. Diterjemahkan
oleh dr Irene Winata dan dr Brahm U. Pendit. Jakarta : EGC.
Putra, Rahmat Ali. 2011. Tindakan Perawatan Dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Luka
Pasca Bedah. Universitas Sumantera Utara.
Rao, Sridar P.N. Sterilization and Desinfection.Juni 2008. http//www.microrao.com/. Diakses
tanggal 23 Oktober 2013.
Rao,Sridhar
P.
N.
2008.
Testing
of
Desinfectants.
www.microrao.com/micronates/pg/testing_of_desinfectans.pdf. Diakses tanggal 1 Juni
2014.
Rowe C Raymond, dkk., 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, sixth edition.
London: Pharmaceutical Press.
Rutala, William A. and David J. Weber. 1997. Uses of Inorganic Hypochlorite ( Bleach ) in
Health-Care Facilities. Clinical Microbiologi Review. Vol. 10 No. 4, p. 597-610.
Rutala, William A. and David J. Weber. 2010. Guideline for Desinfection and Sterilization of
Prion-Contaminated medical Instrument. Infection Control and Hospital
Epidemioloy.Vol 31 No. 2.
Rutala, William A., David J. Weber, and TheHeallthcare Infection Control Practices Advisory
Committee (HICPAC). 2008. Guideline for Desinfection and Sterilization in Health
Facilities, 2008. USA: Depatement of Health and Human Service.
Schalffer, MD, Susan D, dkk. 2000. Pencegahan Infeksi & Praktik yang Aman. Editor:
Yasmin Asih S.kp, alih bahasa : Setiawan S,kp. Jakarta: EGC.
Siswandono dan Soekarjo B. 2008. Kimia Medisinal. Edisi 2 Surabaya: Universitas Airlangga
Press.
Soesilo, Slamet, dkk. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Somani, B. Sunil and Nitin W. Ingole. 2012. Formulation of Kinetic Model to Predict
Desinfection of Water by Using Natural Herbs- International Journal Inviromental
Science Vol. 2, No. 3. Amravati: Sant Gadge Baba Amravati University.

xviii

Sugiartono, 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFA
Beta.
Sundararaj, T. 2004. Microbiology. Tamil Nadu Text Book Corporation.
Supartono, Basuki. 2003. Petunjuk Praktis Sterilisasi Instrumen dan Pengendalian Infeksi
Silang. Jakarta: EGC.
Sweetman, SC., 2009. Martindale, Thirty-sixth edition. London: Pharmaceutical Press. pp:
577-578.
Thompson, SM., dkk. 2011. The Effect of Sterile Versus Non-steril Tourniquets on
Microbilogical Conolisation in Lower Limb Surgery. UK: RCS Advance
SugicalStandart.
Tietjen,Linda dkk. 2004. Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan
dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Praawirohardjo dan JNPKKR atau POGI dan JHPIEGO.
Tim Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya., 2003. Bakteriologi Medik.
Malang :Bayumedia Publishing.
U.S Departement of Health and Human Service Food and Drug Administration. 2004. Guidance
for Industry, Sterile Drug Product Product Produced by Aseptic Processing—
Current Good Manufacturing Practice. Pharmaceutical CGMPs.
U.S. Food and Drug Administration. 1995. Bacteriological Analytical Manual. 3th ed. AOAC,
Arlingtonh,VC.
Voigt, R., 1995. Buku Ajar Teknologi Farmasi.Edisi V. Yogyakarta :Gadjah Mada University
Press.
Waluyo, lud., 2010. Teknik Dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi, Malang : UMM Press.
World Health Organization, Regional Office for South-East Asia and Regional Office for
Western Pasific. 2009. Practical Guidelines for Infection Control in Health Care
Fasilities. New Delhi: World Health Organization.

xix