PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI (COCOSPROPYLENE DIAMINEGUANIDINE, PHENOXYPROPANOLS, BENZALKONIUM CHLORID) KONSETRASI 0,5% v/v PADA PINSET ANATOMI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Penyakit infeksi merupakan masalah yang sering dijumpai di negara kita.

Ironisnya penularan penyakit infeksi bisa juga terjadi di dalam rumah sakit
(Depkes, 2009). Infeksi yang didapat saat dirawat di rumah sakit atau yang biasa
disebut infeksi nosokomial ternyata merupakan masalah yang sangat serius
hampir semua negara (Ducel et al., 2012). Survey prevalensi pada tahun 2003
pada 11 rumah sakit di Jakarta didapatkan angka infeksi nosokomial untuk ILO
(infeksi luka operasi) 18,9%, ISK (infeksi saluran kemih) 15,1%, IADP (infeksi
aliran darah primer) 26,4%, pneumonia 24,5% dan infeksi saluran nafas lain
15,1% serta infeksi lain 32,1% (Depkes, 2009). Infeksi nosokomial dapat
disebabkan oleh lingkungan rumah sakit, petugas medis, atau pun alat penunjang
seperti alat bedah yang secara langsung kontak dengan bagian dalam tubuh
memiliki resiko penularan penyakit infeksi oleh mikroorganisme yang sangat
tinggi, maka sangat penting bila peralatan bedah tersebut tetap terpelihara
sterilitasnya (Depkes, 2009).
Pinset anatomi adalah alat bedah yang digunakan pada pembedahan minor

atau mayor, pinset anatomi termasuk kedalam alat bedah yang sering dipakai
dalam kegiatan operasi. Pinset anatomi juga digunakan saat jahitan luka, berupa
eksplorasi jaringan dan membentuk pola jahitan tanpa melibatkan jari (Hartono,
2002). Alat bedah bertindak sebagai pembawa untuk penularan agen-agen infeksi
ke hospes yang sangat rentan.
Pengendalian dan pembasmian mikroorganisme yang dimaksud meliputi
segala kegiatan yang dapat menghambat, membasmi dan menyingkirkan
organisme atau disebut dengan proses sterilisasi, sedangkan sterilisasi adalah
menghilangkan semua bentuk kehidupan, baik itu patogen, nonpatogen, vegetatif
maupun nonvegetatif dari suatu objek atau material (Supartono,1993). Sterilisasi
sangat penting dalam pengendalian pertumbuhan mikroba patogen di rumah sakit,
untuk memperoleh jaminan keberhasilan proses sterilisasi, maka dilakukan proses
dekontaminasi yang dilakukan sebelum proses sterilisasi.
1

2

Dekontaminasi merupakan suatu proses fisika maupun kimia yang bertujuan
untuk


mengurangi

namun

tidak

menghilangkan

jumlah

mikroba

yang

mengkontaminasi (Tietjen et al., 2004). Ada beberapa macam metode
dekontaminasi, yaitu desinfeksi dan pencucian. Selain proses sterilisasi pemilihan
desinfektan juga penting dalam hal pengurangan bioburden sebelum proses
sterilisasi (Schalffer et al., 2000). Desinfeksi dilakukan untuk menghambat dan
merusak mikroorganisme patogen pada benda atau alat, kecuali spora bacteri
(Schalffer et al., 2000), dengan menggunakan campuran zat kimia cair atau

pasteurisasi basah. Pemilihan desinfektan dan waktu perendaman merupakan hal
yang perlu diperhatikan. Pemilihan desinfektan tegantung pada kategori
penggunaan instrument (tidak kritis, semi kritis, kritis), item kritis meliputi
instrumen yang masuk kedalam aliran darah atau ke dalam area tubuh yang
normalnya steril misalnya instrument bedah. Item kritis ada yang sekali pakai
langsung buang seperti jarum dan ada pula item-item yang dapat digunakan
kembali, item ini harus didesinfeksi kemudian disterilisasi (Cottone et al., 2000).
Efektivitas desinfektan sangat tergantung pada beberapa faktor. Faktorfaktor ini mencakup; konsentrasi dan sifat dari mikroorganisme yang
mengkontaminasi, konsentrasi larutan kimia, lamanya waktu perendaman, jumlah
bioburden yang terakumulasi (Cottone et al., 2000). Desinfektan terbagi menjadi
tiga bagian yaitu desinfektan tingkat tinggi, tingkat sedang dan tingkat rendah.
Desinfektan tingkat tinggi dapat mengeliminasi semua mikroorganisme kecuali
sebagian besar endospora bakteri, sebagian desinfektan tingkat tinggi juga
digolongkan sebagai sterilan apabila kontak berkepanjangan dapat membunuh
semua endospora bakteri. Desinfektan tingkat sedang menyebabkan inaktivasi
bakteri vegetatif, termasuk mikrobakteri, sebagian besar virus, jamus tetapi tidak
dapat membunuh spora bakteri. Desinfektan tingkat sedang digunakan untuk
permukaan dan alat-alat nonkritis dan pelayanan kesehatan, desinfektan tingkat
rendah dapat membunuh semua bakteri vegetatif, sebagian jamur, virus, namun
tidak dapat membunuh mikobakterium atau spora patogen (Barbara et al., 1995).

Desinfektan kombinasi digunakan untuk semua jenis instrument yang tidak
tahan panas serta alat bedah yang tahan terhadap panas, desinfektan kombinasi
yang

memiliki

kandungan

zat

aktif

cocospropylene

diamineguanidine,

3

phenoxypropanol, dan benzalkoniumchloride dapat menghambat korosi pada alat
bedah serta memiliki spectrum yang luas. Berdasarkan brosur yang ada pada

pemakaian konsentrasi 0.5% v/v dapat mengancurkan atau membunuh
mikroorganisme seperti rota virus, HIV, HBV, dan HCV. Ada beberapa faktor
yang menentukan efektifitas desinfektan, yaitu; jenis dan jumlah mikroba, jenis
alat, waktu pemaran dan faktor desinfektan (Darmasi, 2008). Diantara parameter
tersebut waktu pemaparan atau waktu kontak merupakan faktor penting, karena
desinfektan yang digunakan untuk menghancurkan mikroorganisme harus kontak
langsung dengan permukaan alat, biasanya kontak langsung tersebut dilakukan
dengan perendaman dalam waktu tertentu (Depkes, 2009).
Waktu perendaman yang biasanya di lakukan dalam mendesinfeksi alat
bedah sekitar 15 menit sampai 30 menit. Hal ini mendorong peneliti untuk
mencari waktu perendaman yang lebih efisien. Berdasarkan latar belakang
tersebut maka dilakukan penelitian tentang “Pengaruh Waktu Perendaman
Terhadap Efektivitas Desinfektan kombinasi Konsetrasi 0,5% v/v Pada Pinset
Anatomi.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian


adalah bagaimana pengaruh waktu perendaman terhadap efektivitas desinfektan
kombinasi (cocospropylene diamineguanidine, phenoxypropanol, benzalkonium
cloride) konsentrasi 0,5% v/v pada pinset anatomi?

1.3

Tujuan penelitian
Untuk menetapkan efektivitas desinfektan kombinasi (cocospropylene

diamineguanidine, phenoxypropanol, benzalkonium cloride) konsentrasi 0,5%
v/v pada pinset anatomi dengan waktu perendaman 3 menit, 5 menit, 8 menit dan
10 menit.

4

1.4

Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah ada pengaruh waktu perendaman terhadap


efektifitas

desinfektan

kombinasi

(cocospropylene

diamineguanidine,

phenoxypropanol, benzalkonium cloride) konsetrasi 0,5% v/v pada pinset anatomi.
1.5

Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkaan dapat memberikan maanfaat, antara lain

sebagai berikut:.
1. Mengetahui penatalaksanaan proses desinfeksi pada peralatan bedah,
khususnya pinset anatomi, sehingga pengadaan alat kesehatan terjamin
sterilitasnya.

2. Melalui penelitian ini, diharapkan hasilnya dapat menjadi sumber informasi
kepada para praktisi kesehatan, serta dapat digunakan sebagai acuan untuk
melakukan penelitian lanjutan dengan varibel yang berbeda.

SKRIPSI
MAYA MAZESTA

PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP
EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI
(COCOSPROPYLENE DIAMINEGUANIDINE,
PHENOXYPROPANOLS, BENZALKONIUM
CHLORID) KONSETRASI 0,5% v/v PADA PINSET
ANATOMI

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

Lembar Pengesahan


PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP
EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI (COCOSPROPYLENE
DIAMINEGUANIDINE, PHENOXYPROPANOLS, BENZALKONIUM
CHLORID) KONSENTRASI 0,5% v/v PADA PINSET ANATOMI

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang
2014

Oleh

MAYA MAZESTA
201010410311112

Disetujui oleh:


Pembimbing 1

Pembimbing II

Muh. Agus Syamsur R, SSi.,Msi

Arina Swastika M, S.Farm.,Apt

ii

Lembar Pengujian

PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP
EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI (COCOSPROPYLENE
DIAMINEGUANIDINE, PHENOXYPROPANOLS, BENZALKONIUM
CHLORID) KONSENTRASI 0,5% v/v PADA PINSET ANATOMI

SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal 14 Juni 2014


Oleh
MAYA MAZESTA
NIM: 201010410311112
Tim Penguji

Penguji I

Penguji II

(M. Agus Syamssur Rijal.SSi.,Msi)

(Arina Swastika, S. Farm, Apt)

Penguji III

Penguji IV

(Drs. H. Achmad Inoni,Apt)

(Dra. Uswatun Chasanah M.Kes., Apt)

iii

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah dan terima kasih penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP EFEKTIFITAS
DESINFEKTAN KOMBINASI ( COCOSPROPYLENE DIAMINEGUANIDINE,
PHENOXYPROPANOLS, BENZALKONIUM CHLORIDE ) KONSENTRASI 0,5%
v/v PADA PINSET ANATOMI” untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik
dalam menyelesaikan Program Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai pihak
yang

memberikan

bimbingan,

bantuan

serta

doa

sehingga

penulis

dapat

menyelesaikannya dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1.

M. Agus Syamsur Rijal, SSi., Msi., sebagai Pembimbing I dan Arina Swastika, S. Farm, Apt
sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan penuh kesabaran, membimbing dan
selalu meluangkan waktu maupun dorongan moral memberi arahan-arahan terbaik
kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

2.

Drs. H. Achmad Inoni, Apt., dan Dra. Uswatun Chasanah M.Kes., Apt. sebagai
Tim Penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang membangun
terhadap skripsi yang telah saya kerjakan.

3.

Program Studi Farmasi beserta seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang khusunya Bapak Sugiyartono, M.Sc. Apt.
yang telah mendidik, membimbing dan mengajarkan ilmu pengetahuan selama
saya mengikuti program sarjana.

4.

Sovia Aprina Basuki, M.Si. Apt., sebagai Kepala Laboratorium Farmasi, Laboran
Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi dan Laboratorium Biomedik: Mas
Ferdi, Mbak Evita, Mbak Fat, dan Pak Joko yang banyak membantu saya.

5.

Bapak, ibu dan adik-adiku. Terimakasih yang sebesar-besarnya atas kasih sayang,
perjuangan, keikhlasan, nasehat, kesabaran, dukungan moral maupun materi dan
doa yang telah diberikan. Saya akan terus berusaha untuk membuat kalian
bahagia.

iv

6.

Teman-teman skripsi Steril: ni’mah, Icha, Putri, Indah dan Eko. Terimakasih
untuk kerjasama, suka duka perjuangan kita, semangat, dukungan, masukan,
kritikan juga doa. Tetap menjadi keluarga selamanya.

7.

Ervin Setyawan yang sudah setia meluangkan waktu untuk saya, dan selalu
bersabar memberi semangat, motivasi, dukungan dan doa. Terimakasih sudah
menemani dan menjaga saya empat tahun ini.

8.

Sahabat-sahabatku tersayang; Reny, Apil, Eca dan Juju. Terimakasih sudah
menjadi keluarga baru yang menemani dan memberi semangat dan dukungan
selama di Malang.

9.

Teman-teman kos; Rizka, Nuri, Mba dewi, Mba riris, Mba ima. Terimakasih
untuk atas semangat yang kalian berikan selama ini.

10.

Teman-teman angkatan 2010 Farmasi UMM terimakasih atas persahabatan kita
selama 4 tahun ini.

11.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih atas bantuan,
dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah S.W.T. membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan Saudara
sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan kita semua. Amin. Terimakasih .

Malang, 14 Juni 2014

Maya Mazesta

v

RINGKASAN

Penyakit infeksi merupakan penyakit yang paling banyak terjadi di negara maju
termasuk Indonesia. Penularan penyakit infeksi juga dapat terjadi di rumah sakit, yaitu
infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial merupakan salah satu infeksi yang terjadi pada
saat pasien di rumah sakit. Ada banyak faktor penyebab infeksi nosokomial di rumah
sakit salah satunya yaitu faktor peralatan bedah. Alat bedah merupakan salah satu
penyebab infeksi nosokomial akibat adanya kontaminasi bakteri. Alat bedah yang
sering digunakan dalam proses pembedahan, baik itu bedah minor atau mayor adalah
pinset anatomi. Pinset anatomi adalah alat bedah yang termasuk kedalam item kritis,
dimana penggunaan alat bedah ini masuk kedalam jaringan dan menembus bagian tubuh
yang steril sehingga harus dijaga agar pinset anatomi ini tetap dalam keadaan steril.
Untuk mencegah kontaminasi bakteri pada pinset anatomi maka pinset anatomi harus
disterilisasi. Untuk memperoleh jaminan sterilisasi maka harus dilakukan proses
dekontaminasi, dimana proses dekontaminasi pada item kritis adalah dengan cara
didesinfeksi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu perendaman yang
efektivitas dan desinfektan kombinasi (cocospropylene diamin guanidine,
phenoxypropanol, benzalkonium cloride) konsentrasi 0,5% v/v pada pinset anatomi.
Proses pengujian pada pinset anatomi dibagi menjadi beberapa tahap; proses
kontaminasi bakteri, perlakukan tanpa perendaman dan dengan perendaman
desinfektan, proses pengenceran, proses penanaman, serta perhitungan jumlah mikroba
dengan metode ALT.
Uji yang dilakukan dengan perhitungan bakteri dengan menggunakan
meggunakan uji batas mikroba yang tercantung pada Farmakope Indonesia IV yaitu
metode lempeng/ angka lempeng total (ALT). Metode ALT dilakukan dengan
pengenceran sampel yang kemudian ditanam pada media, setelah itu dilakukan inkubasi
selama 48 jam pada suhu 37oC. Replikasi dilakukan tiga kali, setiap replikasi
dibutuhkan lima pinset anatomi yang sudah dikontaminasi bakteri kemudian direndam
kedalam larutan desinfektan dengan berbagai waktu perendaman yaitu 3, 5, 8 dan 10
menit, kemudian dicelupkan kedalam larutan homogenizer. Sedangkan satu pinset lagi
tidak dilakukan perendaman dengan larutan desinfektan untuk mengetahui jumlah
bakteri awal. Media uji dan larutan homogenizer yang digunakan adalah media NA
(nutrient agar) dan peptone water. Untuk mencegah terjadinya kontaminasi maka
dilakukan juga uji sterilitas pinset anatomi, uji sterilitas peptone water, uji sterilitas
media NA (nutrient agar) sebagai kontrol negatif, uji fertilitas media NA (nutrient
agar) sebagai kontrol positif, dan uji lingkungan LAFC sebagai lingkungan tepat
pengujian.
Hasil penelitian sampel pinset anatomi yang telah dilakukan perendaman pada
larutan desinfektan kombinasi (cocospropylene diamine guanidine, phenoxypropanols,
benzalkonium cloride) konsentrasi 0,5% v/v menujukan penurunan jumlah bakteri
setelah dilakukan perendaman selama 3, 5, 8 dan 10 menit.

vi

Dari hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa efektifitas waktu perendaman pada
desinfektan kombinasi (cocospropylene diamine guanidine, phenoxypropanols,
benzalkonium cloride) konsentrasi 0,5% v/v pada pinset anatomi terjadi pada menit
kesepuluh, karena pada menit kesepuluh tidak terdapat pertumbuhan bakteri sehingga
diperoleh suatu jaminan sterilisasi dengan jumlah bakteri awal prasterilisasi (penurunan
bioburden).

vii

ABSTRAK
PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP EFEKTIVITAS
DESINFEKTAN KOMBINASI (COCOSPROPYLENE DIAMINEGUANIDINE,
PHENOXYPROPANOLS, BENZALKONIUM CHLORID)
KONSETRASI 0,5% v/v PADA PINSET ANATOMI
MAYA MAZESTA
Desinfeksi merupakan bagian dari proses dekontaminasi yang merupakan salah
satu faktor jaminan sterilisasi. Inaktivasi bakteri pada proses desinfeksi dipengaruhi
oleh waktu kontak bakteri dengan desinfektan. Penelitian ini bertujuan untuk
menetapkan pengaruh waktu perendaman terhadap efektifitas desinfektan kombinasi
(cocosprolylene diaminguanidine, phenoxypropanols, benzalkonium cloride)
konsentrasi 0,5% v/v pada pinset anatomi. Pinset anatomi yang dilakukan tanpa
perendaman desinfektan untuk mengetahui jumlah bakteri awal dan dengan perendaman
pada desinfektan dengan waktu perendaman 3, 5, 8 dan 10 menit. Setelah itu sampel
dilakukan pengenceran dengan larutan homogenizer peptone water, kemudian masingmasing pengenceran ditanam sebanyak 0,5 mL kemudian ditanam pada media NA
(nutrient agar). Setelah itu diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37oC. Hasil penelitian
dapat diketahui bahwa efektifitas waktu perendaman terhadap efektifitas desinfektan
kombinasi (cocosprolylene diaminguanidine, phenoxypropanols, benzalkonium cloride)
konsentrasi 0,5% v/v pada pinset anatomi yaitu 10 menit karena tidak terdapat
pertumbuhan bakteri sehingga diperoleh suatu jaminan sterilisasi.

Kata kunci : Waktu perendaman, Efektivitas Desinfektan, cocosprolylene
diaminguanidine, phenoxypropanols, benzalkonium chloride, Pinset Anatomi.

viii

ABSTRACT
THE INFLUENCE OF REMAINING TIME TO DISINFECTANT
EFFECTIVENESS OF (COCOSPROPYLENE DIAMINEGUANIDINE,
PHENOXYPROPANOLS, BENZALKONIUM CHLORID) 0.5% V/V
COMBINATION ON ANATOMY TWEEZERS

Disinfection is part of process decontamination which is one of factor guaranty
to sterilization. Inactivation of bacteria in the process disinfection is influenced by
contact time of bacteria with disinfectant. The purpose of this research to determination
the influence of remaining time of disinfectant effectiveness of (cocosprolylene
diaminguanidine, phenoxypropanols, benzalkonium cloride) 0,5% v/v combination on
anatomy tweezers . The anatomy tweezers was done by without and with remaining
time for to obtain the initial number of bacteria and 3, 5, 8 and 10 minutes of
disinfectant remaining time to obtain the number of bacteria. After that treatment,
samples was added to homogenizer solution (peptone water), than each of 0,5 mL of
them were spreading on agar nutrient medium. Subsequentlt, They were incubated for
48 hours at 37oC.The results show the timing of the effectiveness of combination
disinfectant (cocosprolylene diaminguanidine, phenoxypropanols, benzalkonium
cloride) at 0,5% v/v to the anatomy tweezers is 10 minutes because no bacteria growth,
so that obtained sterilization guaranty.

keywords :remaining time, disinfectant effectiveness, cocosprolylene diaminguanidine,
phenoxypropanols, benzalkonium chloride, anatomy tweezers.

ix

DAFTAR SINGKATAN
ADN

: Acid Deoxyribonucleic

ALT

: Angka Lempeng Total

AOHC

: American Occupational Health Conference

APHA

: American Public Health Association

BPOM

: Badan Pengawas Obat dan Makanan

CFU

: Coloni Form Unit

Cl

: Clor

CPOB

: Cara Pembuatan Obat Yang Baik

Depkes

: Departemen Kesehatan

DTT

: Desinfektan Tingkat Tinggi

FDA

: Food and Drug Administration

HBV

: Hepatitis B Virus

HCV

: Hepatitis C Virus

HCL

: Asam Hidroklorida

HIV

: Human Imonudeficiency Virus

HOCl

: Asam Hipoklorit

IADP

: Infeksi Aliran Darah Primer

ILO

: Infeksi Luka Operasi

ISK

: Infeksi Saluran Kemih

ISO

: Internasional Organisation of Standadisation

LAFC

: Laminar Air Flow Cabinet

MIC

: Minimun Inhibor Concentration

MPN

: Most Probable Number

PCA

: Plate Count Agar

pH

: Potential of Hydrogen

SH

: Sulfhidril

TBUD

: Terlalu Banyak Untuk Dihitung

UV

: Ultraviolet

AOAC

: Association of Analytical Communities

x

DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .............................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
LEMBAR PENGUJIAN ................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
RINGKASAN ................................................................................................. vi
ABSTRAK .................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
1.1.Latar Belakang..................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ...........................................................................3
1.3.Tujuan Penelitian ..............................................................................3
1.4.Hipotesis ...........................................................................................3
1.5.Manfaat Penelitian ............................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................5
2.1. Tinjauan Tentang Desinfektan ..........................................................5
2.1.1 Definisi Desinfektan .............................................................5
2.1.2 Mekanisme Kerja Desinfektan .............................................6
2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Desinfektan ...........8
2.1.4 Kinetika Inaktivasi Bakteri ...................................................9
2.1.5 Pengujian Desinfektan ........................................................11
2.2. Tinjauan Desinfektan Kombinasi ...................................................12
2.2.1 Tinjauan Fisika Kimia Desinfektan Kombinasi .................12
2.3. Tinjauan Tentang Instrumen Bedah ...............................................16
2.3.1 Pengenalan Alat Bedah .......................................................16

xi

2.3.2 Pinset...................................................................................17
2.4. Tinjauan Tentang Proses Pencegahan Infeksi ................................18
2.4.1 Definisi ...............................................................................18
2.4.2 Tinjauan Teknik Aseptis .....................................................19
2.5.Tinjauan Mikroorganisme ...............................................................22
2.5.1 Infeksi Nosokomial .............................................................22
2.5.2 Sumber Kontaminasi ..........................................................22
2.5.3 Faktor-foktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Mikroorganisme ..................................................................23
2.6 Metode Pengujian Sampel ..............................................................24
2.6.1 Metode Sampling ................................................................24
2.6.2 Larutan Pengencer Sampel .................................................24
2.6.3 Mikroba Uji ........................................................................25
2.6.4. Metode Pembiakan Mikroorganisme ..................................25
2.6.5 Metode Perhitungan Mikroba .............................................26
2.6.6 Media Uji ............................................................................27
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ......................................................28
3.1 Uraian Konseptual ..........................................................................28
3.2 Kerangka Konseptual .....................................................................30
BAB IV METODE PENELITIAN ...............................................................31
4.1. Desain Penelitiaan ..........................................................................31
4.2. Lokasi Penelitian ............................................................................31
4.3 Waktu Penelitian ............................................................................31
4.4. Bahan dan Alat ...............................................................................31
4.4.1 Bahan ..................................................................................31
4.4.2 Alat .....................................................................................32
4.5. Metode Kerja ..................................................................................32
4.6. Cara Kerja .......................................................................................35
4.6.1 Persiapan Penelitian ............................................................35
4.6.2 Penyiapan Larutan Desinfektan Kombinasi .......................36
4.6.3 Uji Fertilitas Media (Nutrient Agar) (Kontrol Positif) .......37
4.6.4 Uji Sterilisasi Media (Nutrient Agar) (Kontrol Negatif) ....38

xii

4.6.5 Uji Sterilisasi Pinset Anatomi .............................................38
4.6.6 Uji Sterilisasi Larutan Homogenizer (Larutan Peptone
Water) .................................................................................38
4.6.7 Uji Sterilisasi Cairan Pembilas (Water for Injection) .........38
4.6.8 Uji Penurunan Kontrol Lingkungan ...................................39
4.6.8 Penyiapan Sampel ...............................................................39
4.6.10 Uji Penurunan Jumlah Mikroba ..........................................39
BAB V

HASIL PENELITIAN ....................................................................43

5.1 Uji Kontrol Lingkungan pada Laminar Air Flow Cabinet
(lingkungan tempat pengujian) .......................................................44
5.2 Hasil Uji Fertilitas Media NA (Nutrient Agar)................................44
5.3 Uji Sterilitas Media NA (Nutrient Agar) (Kontrol Negatif).............45
5.4 Hasil Uji Sterilitas Pinset Anatomi .................................................46
5.5 Hasil Uji Sterilitas Larutan homogenizer (Peptone Water) ...........46
5.6. Hasil Uji Sterilitas Cairan Pembilas ...............................................47
5.7 Viabilitas Jumlah Mikroorganisme yang Terdapat pada Pinset
Anatomi yang telah Didesinfeksi oleh Desinfektan Kombinasi
(cocospropylene

diamineguanidine,

phenoxypropanols,

benzalkonium chorid) Konsentrasi 0,5% v/v ..................................48
BAB VI PEMBAHASAN .............................................................................50
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................55
7.1 Kesimpulan .....................................................................................55
7.2 Saran ............................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................56
LAMPIRAN ....................................................................................................60

xiii

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

II.1 Konsentrasi Hambat Minimum dari Benzalkonium klorida ........................ 16
II.2 Klasifikasi Ruangan Bersih (Voigt,1995) .................................................... 20
II.3 Perlengkapan dan Kandungan Kuman dari Manusia ................................... 20
II.4 Batas Mikroba yang Disarankan Untuk Pemantauan Area bersih Selama
Kegiatan Berlangsung (BPOM,2006) .......................................................... 21
V.1 Hasil Uji kontrol Ruangan Laminar Air Flow Cabinet Saat Pengujian
Mengunakan Media PCA ............................................................................. 44
V.2 Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) Menggunakan Media PCA ............... 45
V.3 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) Menggunakan Media PCA .... 45
V.4 Uji Fertilitas Media Cair (Thioglikolat dan Kasamino) (Kontrol Positif).... 46
V.5 Hasil Uji Sterilitas Larutan Homogenizer Peptone Water ........................... 47
V.6 Hasil Uji Sterilitas Cairan Pembilas Menggunakan Media PCA ................. 47
V.7 Hasil Viabilitas Jumlah Mikroorganisme yang Terdapat pada Pinset
Anantomi yang telah Didesinfeksi oleh Desinfektan Kombinasi
(cocospropylene diamineguanidine, phenoxypropanols, benzalkonium
chorid) Konsentrasi 0,5% v/v ...................................................................... 49

xiv

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

2.1. Struktur Kimia Phenoxypopanols (Sweetman,2007) .................................... 12
2.2. Struktur Kimia Benzalkonium Chloride (Rowe, 2009) ................................. 13
3.1. Skema Kerangka Konseptual ......................................................................... 30
4.1. Skema Kerja Penelitian ................................................................................. 34

xv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1.

Daftar Riwayat Hidup .........................................................................................60

2.

Surat Pernyataan .................................................................................................61

3.

Sertifikat Analisis Desinfektan Kombinasi (Cocospropylene
diaminguanidine, phenoxypropanol, benzalkonium clorid) ...............................62

4.

Sertifikat Bakteri Staphylococus aureus .............................................................63

5.

Komposisi Media dan Larutan Homogenizer (Peptone Water) ..........................64

6.

Proses Pengolahan Pinset Anatomi .....................................................................65

7.

Skema Kerja Pembuatan Media Padat NA (Nutrient Agar) ...............................66

8.

Skema Kerja Pengenceran Sampel dengan Metode ALT ...................................68

9.

Foto Hasil Viabilitas Jumlah Mikroorganisme yang Terdapat pada Pinset
Anantomi

yang

telah

Didesinfeksi

oleh

Desinfektan

Kombinasi

(cocospropylene diamineguanidine, phenoxypropanols, benzalkonium chorid)
Konsentrasi 0,5% v/v Menggunakan Media NA (Nutrient Agar) ......................70
10. Hasil Perhitungan Jumlah Mikroorganisme yang Terdapat pada Pinset
Anantomi

yang

telah

Didesinfeksi

oleh

Desinfektan

Kombinasi

(cocospropylene diamineguanidine, phenoxypropanols, benzalkonium chorid)
Konsentrasi 0,5% v/v ..........................................................................................73
11. Foto Hasil Uji kontrol Ruangan Laminar Air Flow Cabinet ..............................76
12. Foto Hasil Uji Sterilitas Larutan Homogenozer Menggunakan Media NA
(Nutrient Agar)....................................................................................................77
13. Foto Uji Sterilisasi Pinset Anatomi Menggunakan Media Cair (Thioglikolat
dan Kasamino) ....................................................................................................78
14. Foto Kontrol Suhu dalam LAFC .........................................................................79
15. Foto Alat-alat dan Bahan Praktikum ...................................................................80

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Nurdin. 2011. Reaksi Analisa Protein. Telah diakses pada tanggal 8
Desember 2013.
Agoes, G., 2009. Sediaan Farmasi Steril. Seri Farmasi Industri 4, Bandung: ITB.
Ansel, H.C., 2005. Pengantar Sediaan Farmasi (Penerjemah Farida Ibrahim). Edisi
keempat. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan., 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang
Baik. Jakarta: Badan POM
Barbara, J. Graendemann Bille, Fernsebner.1995. Keperawatan Kooperatif. Volume
1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Buchman, EC., Schneider PJ., 2010. Peracikan Sediaan Steril, edisi 2. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Chem International, Inc. 2013.Material Safety Data Sheet.22 Juli 2013.Diakses
tanggal 18 November 2013
Committee For Veterinary Medicinal Product (CVMP). 2002. Note for Guidance on
Quality of Water for Pharmaceutical Use. London : The European Agency for
Evaluation of Medicinal Products.
Cottone, DMD, MS., James A, Gaza T. Terezahalmy, DSS, MA., John A. Molinari,
PhD. 2000. Penyebab Infeksi Pada Praktek Dokter Gigi. Alih bahasa oleh
Lilian Juwono. Jakarta : Widya Medika
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta:
Salemba Medika
Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 1995. Farmakope Indonesia, edisi IV.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.,1979. Farmakope Indonesia, edisi III.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (Central Sterile
Department /CSSD) Di RumahSakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Denyer, SP. And Baird, R.M., 2007. Guide Microbiological Control In
Pharmaceuticals and Medical Devices, 2th ed., Boca Raton CRC Press, Taylor
& Francis Group.
Ducel, G., Fabry, J., and Nicolle, L., 2002. Prevention Of Hospital Acquired
Infections, A Practical Guide. Malta : Wolrd Health Organization

xvii

Greenberg, A. E., Clesceri, L., S., & Eaton, A. D. (Eds). 1992. Standards Method for
The Examination of Water and Waste Water, 18th ed. Washington, D.C.:
APHA inc
Goff, Douglas. 2009. Dairy Science and Technology Education. Canada :University
of Guelph.
Hartono, 2000. Mengenal Alat – Alat Kedokteran. Jakarta : Depot Informasi Obat
Jawetz, E., Melnick J.L, Adelberg E.A., 2001. Review of Medical Microbiology, 14th
edition. Lange Medical Publications, Los Altos-California.
Jawetz, E, Melnick J & alberg E. 1996. Mikrobiologi Kedokteran (Medical
Microbiologi). Diterjemahkan oleh Edi Nugroho dan Maulana RF. Edisi 20.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG
Lukas, Stefanus.2006. Formulasi steril.Yogyakarta:ANDI
Lachman.Leon, Herbert A. Lieberman, Joseph L.kanig. 2008. Teori dan praktek
Farmasi industry. Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi pendamping kawira dan
iis aisyah. Edisi Ketiga Jakarta : penerbit universitas Indonesia.
Mazzola, dkk. 2003. Determination of Decimal Reduction Time (D-value) of
Chemical Agents Used in Hospitals for Disinfection Purposes. Brazil:
Department of Biochemical and Pharmaceutical Technology, School of
Pharmaceutical Sciences, University of Sao Paulo.
Muttaqin, arief dan kumala sari. 2009. Asuhan keperawatan perioperatif konsep,
proses dan aplikasi. Jakarta :Salemba medika
Nalco. 2009. Global Product Strategi Product Stewardship Summary. 15 September
2009. Diaksestanggal 18 November 2013. http// www.nalco.com/.../NCoco_Alkyl-1_3-Propylenediamine_Acetate.pdf
Nealon, Thomas.F. dan William H.Nealon. 1996. Keterampilan ilmu medah.
Diterjemahkan oleh dr, Irene winata dan dr brahm U Pendit. Jakarta : EGC
Rao, Sridhar. P. N. 2008. Testing of Desinfectants. www.micrarao.com/micronotes
pg/testing_of_desinfectants.pdf. Diakses Tanggal 1 Juni 2014
Rowe C Raymond, dkk., 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, sixth
edition. London: Pharmaceutical Press.
Schaffer, Susan D. dkk.2000. Pencegahan Infeksi & Praktik yang Aman. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC
Siswandono dan Soekarjo B. 2008. Kimia Medisinal. Edisi 2 Surabaya : Universitas
Airlangga Press. Hal 10-14

xviii

Somani, B. Sunil and Nitin W. Ingole. 2012. Formulation of Kinetic Model to
Predict Desinfection of Water by Using Natural Herbs-International
Journal Inviromental Science Vol. 2, No. 3. Amravati: Sant Gadge Baba
Amravati University.
Sugiartono, 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
ALFABeta
Supartono, dr basuki.2003. Petunjuk Praktis Sterilisasi Instrumen dan Pengendalian
Infeksi Silang. Jakarta : EGC
Sweetman, SC., 2009. Martindale, Thirty-sixth edition. London: Pharmaceutical
Press. pp: 577-578.
Tietjen,Linda dkk.2004. Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Praawiro hardjodan JNPKKR atau POGI dan JHPIEGO.
Tim Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya., 2003. Bakteriologi
Medik. Malang :Bayumedia Publishing.
U.S. Food and Drug Administration. 1995. Bacteriological Analytical Manual. 3th ed.
AOAC,
Arlingtonh,VC.
Voigt, R., 1995. Buku Ajar Teknologi Farmasi. Edisi V. Yogyakarta :Gadjah Mada
University Press.
Waluyo, lud., 2010. Teknik Dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi, Malang :
UMM Press
World Health Organization, Regional Office for South-East Asia and Regional Office
of Western Pasific., 2004. Practical Guidelines for Infection Control in
Health Facilities. New Delhi: World Health Organization

xix