Data Teknis Perencanaan Tangga Perencanaan Tangga

121

3.3.1 Data Teknis Perencanaan Tangga

 Mutu beton f’c : 30 Mpa  Mutu baja tulangan fy : 240 Mpa  Tinggi tanjakanoptrede o : 17,5 cm  Lebar tanjakanantrede a : 30 cm  Lebar bordes lb : 180 cm  Tinggi ruangan tr : 380 cm  Panjang Tangga pt : 300 cm  Tinggi dasar sampe bordes : 190 cm  Tebal selimut beton p : 2 cm  Tebal keramik max hk : 1 cm  Tebal spesi hs : 2 cm Gambar 3.10 rencana tangga 190 122

3.3.2 Perencanaan Tangga

 Syarat 2 . t + l = 60 sd 65 2 . t + l = 2 . 17,5 + 30 = 65 OK  Jumlah anak tangga = = = 21,71 ≈ 22 buah  Jumlah Anak tangga 1 = = = 10  Kemiringan tangga α = arc tan . = arc tan . = 32,35 o ≈ γ2 o 1. Menentukan tebal pelat a. Tebal pelat rencana = 10 cm = 100 mm b. Tebal pelat bordes = 10 cm =100 mm 300 190 123 c. Luas satu anak tangga = d. Panjang miring segitiga anak tangga a = e. Tebal rata-rata anak tanggan h = 0.5 x l x oa = 0.5 x 30 x 17.5 34.73 = 7.56 cm f. Tebal pelat rata-rata t = tebal rencana + h = 10 + 7.56 = 19.56 cm g. Lebar tangga L = 480 cm = 4800 mm Tebal pelat tangga dan pelat bordes dipakai 17.56 cm dengan lebar tanjakan 30 cm dan tinggi tanjakan 17,5 cm. 2. Pembebanan tangga Berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983 diperoleh:  Berat beton bertulang Bb : 2400 kgm 3  Berat penutup lantai keramik Wk : 24 kgm 2  Berat adukan semen per cm tebal Ws : 21 kgm 2  Beban hidup untuk tangga : 300 kgm 2 a. Beban tangga 1. Beban mati W D  Beban pelat tangga Wp = h . Bb 30 17,5 34,73 h 124 = 0,17 . 24 = 4,2 kNm 2  Beban reling tangga perkiraan Wr = 0,15 kNm 2  Total beban mati W D = Wp + Wk + Ws + Wr = 4,2 + 0,24 + 0,21 + 0,15 = 4,8 kNm 2 2. Beban hidup W L = 3 kNm 2 3. Beban ultimed Wut = 1,2 . W D + 1,6 . W L = 1,2 . 4,8 + 1,6 . 3 = 10.56 kNm 2 b. Beban bordes 1. Beban mati W D  Beban pelat tangga Wp = h . Bb = 0,17 . 24 = 4.2 kNm 2  Total beban mati W D = Wp + Wk + Ws = 4,2 + 0,24 + 0,21 = 4,65 kNm 2 2. Beban hidup W L = 3 kNm 2 3. Beban ultimed Wub = 1,2 . W D + 1,6 . W L = 1,2 . 4,65 + 1,6 . 3 = 10.38 kNm 2 125 3. Perhitungan momen a. Untuk pelat tangga Momen – momen di tentukan sesuai dengan table 14 buku Gideon pada ly 1 lx 2 = 1 didapatkan momen sebagai berikut:  m lx = 0,024 . Wut . l x 2 = 0,024 . 10.56 . 3 2 = 2,28 kNm  m ly = 0,033 . Wut . l x 2 = 0,033 . 10.56 . 3 2 = 3,13 kNm  m ty = 0,069 . Wut . l x 2 = 0,069 . 10,56 . 3 2 = 6.56 kNm  m tix = ½ . m lx = ½ . 2,28 = 1,14 kNm ly = 190 lx = 300 126 b. Untuk pelat bordes Momen – momen di tentukan sesuai dengan table 14 buku Gideon pada ly 1 lx 2 = 2,16 didapatkan momen sebagai berikut:  m lx = 0,058 . Wub . l x 2 = 0,058 . 10,38 . 1,85 2 = 2,06 kNm  m ly = 0,015 . Wub . l x 2 = 0,015 . 10,38 . 1,85 2 = 0,53 kNm  m tx = 0,082 . Wub . l x 2 = 0,082 . 10,38 . 1,85 2 = 2,91 kNm  m ty = 0,053 . Wub . l x 2 = 0,053 . 10,38 . 1,85 2 = 1,88 kNm Keterangan :  m lx = momen lapangan maksimum per meter lebar diarah x  m ly = momen lapangan maksimum per meter lebar diarah y ly = 400 lx = 185 cm 127  m tx = momen tumpuan maksimum per meter lebar diarah x  m ty = momen tumpuan maksimum per meter lebar diarah y  m tix = momen jepit tak terduga per meter lebar diarah x 4. Perhitungan tulangan Tebal pelat h = 175 mm, penutup beton menurut tabel 3 buku “Dasar – Dasar Perencanaan Beton Bertulang” ϕ D 36 mm : selimut beton p = 20 mm, diameter tulangan utama diperkirakan ϕ D = 12 mm pada dua arah.  Tinggi efektif d dalam arah x d x = h – p – ½ ϕ D = 175 – 20 – ½ x 12 = 149 mm  Tinggi efektif d dalam arah y d y = h – p – ϕ Dx - ½ ϕ Dy = 175 – 20 – 12 - ½ x 12 = 137 mm  Untuk ρ min = = 0.0058 Untuk f ’c ≤ γ0 Mpa maka 1 = 0,85  ρ b = . = . = 0,064 128  ρ max = 0,75 . ρ b = 0,75. 0,064 = 0,048 a. Untuk pelat tangga  Momen lapangan dalam arah x m lx = 2.28 kNm ρ = = = 0,0005 Karena ρ min ρ ρ max = 0,0058 0,0005 0,045 maka yang dipakai adalah ρ min = 0,0058 A slx = ρ min . b . dx . 10 6 = 0,0058 . 1 . 0,149 . 10 6 = 864 mm 2  Momen lapangan dalam arah y m ly = 3,13 kNm ρ = = = 0,0008 129 Karena ρ min ρ ρ max = 0,0058 0,0008 0,045 maka yang dipakai adalah ρ min = 0,0058 A sly = ρ min . b . dy . 10 6 = 0,0058 . 1 . 0,137 . 10 6 = 795 mm 2  Momen tumpuan dalam arah y m ty = 6,56 kNm ρ = = = 0,0016 Karena ρ min ρ ρ max = 0,0058 0,0016 0,045 maka yang dipakai adalah ρ = 0,0058 A sty = ρ . b . dx . 10 6 = 0,0058 . 1 . 0,137 . 10 6 = 795 mm 2  Momen jepit tak terduga dalam arah x m tix = 1,14 kNm ρ = = 130 = 0,0002 Pemeriksaan ρ min untuk momen jepit tak terduga tidak diperlukan. A stix = ρ . b . dy . 10 6 = 0,0002 . 1 . 0,118 . 10 6 = 35 mm 2 b. Untuk pelat bordes  Momen lapangan dalam arah x m lx = 2,06 kNm ρ = = = 0,0004 Karena ρ min ρ ρ max = 0,0058 0,0004 0,045 maka yang dipakai adalah ρ min = 0,0058 A slx = ρ min . b . dx . 10 6 = 0,0058 . 1 . 0,149 . 10 6 = 864 mm 2  Momen lapangan dalam arah y m ly = 0,53 kNm ρ = 131 = = 0,0001 Karena ρ min ρ ρ max = 0,0058 0,0001 0,045 maka yang dipakai adalah ρ min = 0,0058 A sly = ρ min . b . dy . 10 6 = 0,0058 . 1 . 0,137 . 10 6 = 795 mm 2  Momen tumpuan dalam arah x m tx = 2,91 kNm ρ = = = 0,0006 Karena ρ min ρ ρ max = 0,0058 0,0006 0,045 maka yang dipakai adalah ρ min = 0,0058 A stx = ρ min . b . dx . 10 6 = 0,0058 . 1 . 0,149 . 10 6 = 864 mm 2  Momen tumpuan dalam arah y m ty = 1,88 kNm 132 ρ = = = 0,0005 Karena ρ min ρ ρ max = 0,0058 0,0005 0,045 maka yang dipakai adalah ρ min = 0,0058 A sty = ρ min . b . dy . 10 6 = 0,0058 . 1 . 0,137 . 10 6 = 795 mm 2 5. Pemilihan tulangan Pemilihan tulangan untuk pelat tangga dan bordes disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 3.9 Tulangan Pelat Tangga dan Bordes Pelat Lantai M Mu kNm ρ min Ρ As mm 2 Tulangan Untuk pelat tangga m lx 2.28 0,0058 0,0005 864 Φ12 – 125 m ly 3,13 0,0008 795 Φ12 – 150 m ty 6,56 0,0016 864 Φ12 – 125 m tix 1,14 - 0,0001 35 Φ12 - 250 Untuk pelat bordes m lx 2,06 0,0058 0,0004 864 Φ12 - 125 m ly 0,53 0,0001 795 Φ12 - 150 m tx 2,91 0,0006 864 Φ12 - 125 m ty 1,88 0,0005 795 Φ12 - 150 133 6. Pemeriksaan lebar retak Untuk fy 240 Mpa tidak memerlukan pemeriksaan lebar retak.

3.4 Perencanaan Portal