Pengembangan Penguasaan Gerak Dasar Pada Fase Anak Besar 6-14 tahun

2.1.6.4 Pengembangan Penguasaan Gerak Dasar Pada Fase Anak Besar 6-14 tahun

Kontrol motorik halus telah didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengatur atau mengkoordinasi penggunaan bentuk gerakan mata dan tangan secara efisien, tepat, dan adaptif. Perkembangan kontrol motorik halus atau keterampilan koordinasi mata dan tangan mewakili bagian yang penting, perkembangan motorik secara total anak-anak dan secara jelas mencerminkan kapasitas sistem saraf pusat untuk mengangkut dan memproses input visual dan menerjemahkan input tersebut ke bentuk keterampilan. Untuk mendapatkan keterampilan dengan baik, maka perilaku yang perlu dilakukan anak harus dapat berinteraksi dengan praktek dan melakukan komunikasi terhadap objek sekolah dan lingkungan rumah Yanuar Kiram, 1992:43. Sedangkan Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993 : 100 Sejalan dengan meningkatkan kemampuan tubuh dan kemampuan fisik maka meningkat pula kemampuan gerak anak besar. Berbagai kemampuan gerak dasar yang sudah dimulai bisa dilakukan pada masa anak kecil semakin dikuasai. Peningkatan kemampuan gerak bisa didefinisikan dalam bentuk sebagai berikut: 1 Gerakan bisa dilakukan dengan mekanika tubuh yang makin efisien, 2 Gerakan bisa semakin lancar dan terkontrol, 3 Pola atau bentuk gerakan bervariasi, 4 Gerakan semakin bertenaga Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993 : 100. Berbagai gerakan yang mulai bisa dilakukan atau gerakan yang dimungkinkan bisa dilakukan apa bila anak memperoleh kesempatan melakukannya pada masa anak kecil adalah gerakan-gerakan jalan, mendaki, loncat, mencongklang, lompat tali, menyepak, lempar, menangkap, memantulkan bola, memukul, dan berenang. Gerakan-gerakan tersebut semakin dikuasai dengan baik. Kecepatan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh kesempatan yang diperoleh untuk melakukan berulang-ulang di dalam aktivitasnya. Anak- anak yang kurang kesempatan melakukan aktivitas fisik akan mengalami hambatan untuk berkembang.

2.1.6.5 Klasifikasi Keterampilan Gerak

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN BOLA VOLI MINI BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SUSUKAN 01 KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

0 7 139

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN BOLA VOLI NET HIDUP BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 TAHUNAN KECAMATAN GABUS KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2012

1 14 157

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN SEPAK BOLA GAWANG SKOR DALAM PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 5 TUBANAN KECAMATANKEMBANG KABUPATEN JEPARA 2012 2013

0 6 165

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN GOSABEL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DRIBBLE BOLABASKET PADA PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI AJIBARANG KULON KABUPATEN

0 4 138

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL GOBAK SODOR MELALUI GOSIBOL BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SANETAN KECAMATAN SLUKE KABUPATEN REMBANG TAHUN 2015

2 18 104

MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN TAKBALL BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI SRONDOL WETAN 05 BANYUMANIK SEMARANG TAHUN 2014

0 14 95

MODEL PEMBELAJARAN MODIFIKASI PERMAINAN KASTI DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN LUAR SEKOLAH PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI MEDONO 07 KOTA PEKALONGAN

0 17 104

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI PERMAINAN ATLETIK “BOCAH” BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 02 SEKARAN KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014 2015

1 18 96

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA TANGAN DENGAN PENDEKATAN AREA PEPOHONAN DALAM PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 KALIGARANG KECAMATAN KELING KABUPATEN

0 7 123

MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BOLABASKET MELALUI PERMAINAN PASSING MENCARI KATA DALAM PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 2015 -

0 0 60