Prosedur Penelitian Analisis Data Penelitian

dengan waktu yang lebih lama dan cakupan wilayah yang lebih luas, serta penelitian lebih lanjut terkait cara-cara mengeliminasi larva nyamuk pada Phytotelmata untuk meminimalisir potensi Phytotelmata sebagai tempat perindukan alami nyamuk. DAFTAR PUSTAKA [BPN] Badan Pertanahan Nasional. 2011. Undan-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman. http:tataruangpertanahan.comregulasipdfuuuu_1_2011.pdf. Diakses pada 5 Februari 2016. [BPS] Badan Pusat Statistik Kota Metro. 2014. Metro Dalam Angka 2014. http:metrokota.bps.go.id website1872pdf_publikasiMetro-Dalam-Angka- 2014.pdf. Diakses pada 30 September 2015. [Dinkes] Dinas Kesehatan Kota Metro. 2013. Profil Kesehatan Kota Metro 2013. http:dinkeskotametro.comdownlot.php?file=Profil_Kesehatan_201320 Dinkes20Kota20Metro.pdf . Diakses tanggal 4 Mei 2015. Fish, D. 1983. Phytotelmata Flora dan Fauna. In: Phytotelmata Terestrial Plants as Host of Aquatic Insect Communicaties eds, J. H Frank L. P. Lounibos. Plexus Publishing Inc.. Medford, pp 161 – 190. Frank, J. H. 1983. Bromeliad phytotelmata and their biota, especially mosquitoes. Pp. 101±128 in Frank, J. H. Lounibos, L. P. eds., Phytotelmata Terestrial Plants as Host of Aquatic Insect Communicaties. Plexus Publishing Inc.. Medford, NJ [64]. Greeney, H. F. 2001. The insects of plant-held waters: a review and bibliography. Journal of Tropical Ecology. Vol. 17:241 –260. Kitching, R. L. 1971. An Ecology study of water filled tree- holes and their position in the woodland ecosystem. Journal of Animal Ecology. Vol. 40: 281 –302. Metro Kota. 2014. Situs Pemerintah Kota Metro. http:www.metrokota.go.id? page=kontenno=194. Diakses pada tanggal 23 Juni 2015 pukul 22.53. Mohapatra, D., Mishra, S., dan Sutar, N. 2010. Banana and its by-product utilisation: an overview. Journal of Scientific Industrial Research. Vol. 69:323-329. Munirathinam, A., R. Krishnamoorthi, G. Baskaran, Govindarajam, A. Venkatesh dan B.K. Tyagi. 2014. Mosquito Species Biodiversity in Phytotelmata from Western Ghats, South India. HALTERES. Vol. 5:56-63. Nurmaini. 2001. Mengidentifikasi Vektor dan Pengendalian Nyamuk Anopheles aconitus Secara Sederhana. USU Digital Library. Medan. Patty, N. 2006. Menentukan Kenaikan dan Penurunan Dinamika Keanekaragaman Hayati Menggunakan Indeks Keragaman H = - ∑ Pi Log Pi. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta. Pentury, K. dan Nusaly, W. 2011. Analisa Kepadatan Larva Nyamuk Culicidae dan Anophelidae pada Tempat Perindukan di Negeri Kamarian Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat. Molucca Medica. Vol. 4:9-18. Rahman, D. A. 2012. Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah Dan Praktik 3M dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Blora Kabupaten Blora. Unnes Journal of Public Health. Universitas Negeri Semarang. Semarang. Rosa, E. 2007. Studi Tempat Perindukan Nyamuk Vektor Demam Berdarah Dengue di Dalam dan di Luar Rumah di Rajabasa Bandar Lampung. Jurnal Sains MIPA. Vol. 13:57-60 Rosa, E. 2012. Jenis dan Tipe Phytotelmata Sebagai Tempat Perindukan Alami Nyamuk Beberapa Lokasi di Sumatera Barat. Prosiding SNSMAIP III- 2012:149-153. Rosa, E. Dahelmi, Salmah, S., Syamsuardi. 2014. Fluctuation of Diptera Larvae in Phytotelmata and Relation with Climate Variation in West Sumatra Indonesia. Pakistan Journal of Biological Sciences. 17: 947-951. Rosa, E., Dahelmi, Salmah, S., Syamsuardi. 2015. Detection of Transovarial Dengue Virus with RT-PCR in Aedes albopictus Skuse Larvae Inhabiting Phytotelmata in Endemic DHF Areas in West Sumatra, Indonesia. American Journal of Infectious Diseases and Microbiology. Vol. 3:14-17. Silberbauer- Gottsberger Ilse. 1990. Pollination and Evolution in Palms. Phyton Horn, Austria. Vol. 30 Fasc 2 : 212-233. Siregar, Tumpal. 1994. Budidaya Pengolahan dan Pemasaran Coklat. Penebar Swadaya. Jakarta. Sudarmaja, IM., Sugeng, JM. 2009. Pemilihan tempat bertelur nyamuk Aedes aegypti pada air limbah rumah tangga di Laboratorium. Jurnal Veteriner. Vol. 10:205-207.