54
4.1.3 Analisis Hasil Pengolahan Data
4.1.3.1 Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan dari setiap variabel bebas dengan variabel terikat, karena hasil uji linieritas garis regresi
menunjukkan hasil secara keseluruhan adalah tidak linier, dengan demikian uji parametrik tidak dapat dilanjutkan. Dan menurut Singgih Santoso 2005 : 398
uji yang digunakan adalah uji non parametriknya yaitu uji Kendalls tau_b, hasil perhitungannya adalah seperti berikut ini :
Tabel : 9 Hasil Perhitungan Uji Correlations
putri dan putra
IQ kecerdasan Nilai pencak silat
Kendalls tau_b IQ kecerdasan
Correlation Coefficient 1.000
.124 Putri
Sig. 2-tailed . .568
N 14 14 Kendalls tau_b
IQ kecerdasan Correlation Coefficient
1.000 -.154
Putra Sig.
2-tailed
. .296
N
27 27
Penelitian ini akan mencari signifikansi hubungan antara Kecerdasan IQ dengan nilai pencak silat, dan uji yang dipergunakan adalah uji non parametrik
ialah uji Kendalls tau_b dan hasil perhitungannya adalah seperti pada Tabel 9 di atas. Berdasarkan hasil perhitungan yang ada pada tabel 9 di atas, dapat
dijelaskan sebagai berikut :
55
Dalam penelitian ini yang hendak diuji adalah Uji Hubungan antara kecerdasan IQ dengan nilai pencak silat seni jurus tunggal pada mahasiswa
PKLO FIK UNNES semester 2 Tahun Akademik 2009-2010. Namun karena ada dua pupulasi putra dan putri maka dalam uji disajikan sebagai berikut :
1 Uji Hubungan antara kecerdasan IQ dengan nilai pencak silat seni jurus
tunggal pada mahasiswa putri PKLO FIK UNNES semester 2 Tahun Akademik 2009-2010.
Angka koefisien korelasi variabel kecerdasan untuk putri dengan nilai pencak silat diperoleh angka sebesar 0.124 dan nilai signifikansi sebesar 0.568.
Dari angka koefisien korelasi ada ditafsirkan bahwa berkenaan dengan besaran angka, dengan rentang nilai korelasi sebenarnya tidak ada ketentuan yang tepat
mengenai apakah angka korelasi tertentu menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi atau lemah. Namun bisa dijadikan pedoman sederhana, bahwa angka
korelasi di atas 0.5 menunjukkan korelasi yang cukup kuat, sedang di bawah 0.5 menunjukkan korelasi lemah. Berdasarkan pada hasil perhitungan untuk
variabel kecerdasan menunjukan hasil angka sebesar 0.124 0.5 berarti di bawah 0.5 dengan demikian korelasi atau hubungan antara kecerdasan terhadap
nilai pencak silat adalah lemah. Kemudian langkah berikutnya adalah menguji apakah angka korelasi yang didapat benar-benar signifikansi atau dapat
digunakan untuk menjelaskan hubungan dua variabel tersebut. Untuk menguji hipotesis, uji yang dilakukan adalah uji dua sisi karena yang akan dicari adalah
ada atau tidaknya hubungan dua variabel. Adapun untuk mengambil keputusan didasarkan pada ketentuan : jika nilai probabilitas 0.05 maka H
diterima atau
56
jika nilai probabilitas 0.05 H
0 :
ditolak. Berdasarkan perhitungan diperoleh angka sebesar 0.568 0.05, yang berarti H
diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan atau korelasi antara kecerdasan dengan
nilai pencak silat pada mahasiswa putri. 2
Hubungan antara kecerdasan dengan nilai pencak silat seni jurus tunggal pada mahasiswa putra PKLO FIK UNNES semester 2 Tahun Akademik 2009-2010.
Angka koefisien korelasi variabel kecerdasan untuk putra dengan nilai pencak silat diperoleh angka sebesar -0.154 dan nilai signifikansi sebesar 0.296.
Dari angka koefisien korelasi ada ditafsirkan bahwa berkenaan dengan besaran angka, dengan rentang nilai korelasi sebenarnya tidak ada ketentuan yang tepat
mengenai apakah angka korelasi tertentu menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi atau lemah. Namun bisa dijadikan pedoman sederhana, bahwa angka
korelasi di atas 0.5 menunjukkan korelasi yang cukup kuat, sedang di bawah 0.5 menunjukkan korelasi lemah. Berdasarkan pada hasil perhitungan untuk
variabel kecerdasan menunjukan hasil angka sebesar -0.154 0.5 berarti di bawah 0.5 dengan demikian korelasi atau hubungan antara kecerdasan terhadap
nilai pancak silat adalah lemah.Kemudian langkah berikutnya adalah menguji apakah angka korelasi yang didapat benar-benar signifikansi atau dapat
digunakan untuk menjelaskan hubungan dua variabel tersebut. Untuk menguji hipotesis, uji yang dilakukan adalah uji dua sisi karena yang akan dicari adalah
ada atau tidaknya hubungan dua variabel. Adapun untuk mengambil keputusan didasarkan pada ketentuan : jika nilai probabilitas 0.05 maka H
diterima atau jika nilai probabilitas 0.05 H
0 :
ditolak. Berdasarkan perhitungan diperoleh
57
angka sebesar 0.296 0.05, yang berarti H diterima, dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan atau korelasi antara kecerdasan dengan nilai pencak silat pada mahasiswa putra.
Berdasarkan pada perhitungan uji korelasi atau uji hubungan baik hasil perhitungan untuk kelompok putra dan putri menunjukan bahwa hipotesis nihil
diterima artinya tidak ada hubungan antara kecerdasan dengan nilai pencak silat pada mahasiswa pklo-fik-unnes tahun 2010.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian