Riffing Teknik dalam Stand Up Comedy
menentukan kelulusan siswa. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa Indonesia yang diajarkan oleh guru bahasa Indonesia di sekolah harus dapat memotivasi
siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efektif sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah.
Berdasarkan kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan mata pelajaran berbasis teks. Dengan berbasis teks, siswa menggunakan bahasa
tidak hanya dijadikan sebagai sarana komunikasi, tetapi sebagai sarana mengembangkan kemampuan berpikir. Teks dibentuk oleh konteks situasi
pengguna bahasa yang di dalamnya ada ragam bahasa yang melatarbelakangi lahirnya teks tersebut.
Teks merupakan suatu proses sosial yang berorientasi pada suatu tujuan sosial. suatu proses sosial memiliki ranah-ranah pemunculan bergantung tujuan sosial
apa yang hendak dicapai melalui proses sosial berikut. Ranah-ranah yang menjadi tempat pemunculan proses sosial itulah yang disebut konteks situasi. Sementara
itu, proses sosial akan dapat berlangsung jika ada sarana komunikasi yang disebut bahasa. Dengan demikian, proses sosial akan merefleksikan diri menjadi bahasa
dalam konteks situasi tertentu sesuai tujuan proses sosial yang hendak dicapai. Bahasa yang muncul berdasarkan konteks situasi inilah yang menghasilkan
register atau bahasa sebagai teks. Oleh karena itu, konteks situasi pemakaian bahasa itu sangat beragam, maka akan beragam pula jenis teks Mahsun, 2014: 8.
Pembelajaran teks baik lisan maupun tulisan berdasarkan kurikulum 2013 pada kompetensi dasar KD pada setiap materi pelajaran dalam silabus Bahasa
Indonesia, dapat berhubungan dengan kajian mengenai implikatur konvensional
agar memahami dan memproduksi teks lisan maupun tulisan dengan baik. Pembelajaran pada kurikulum 2013, penulis akan mengimplikasikan implikatur
konvensional dalam struktur joke acara stand up comedy Indonesia season 5 di Kompas TV pada siswa SMA kelas X, dengan Kompetensi Dasar sebagai berikut.
KD : 1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan
menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa.
2.3 Menunjukan sikap tanggung jawab, peduli, responsive, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk memahami makna teks anekdot dan
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 3.2 Membandingkan teks anekdot, baik melalui lisan maupun tulisan.
4.2 Memproduksi teks anekdot yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat secara tulisan.
Indikator Pencapaian Kompetensi a.
Menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa.
b. Memiliki sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam
menggunakan bahasa Indonesia untuk memproduksi teks anekdot secara tulisan dengan kreatif.
c. Memahami contoh teks anekdot, baik lisan maupun tulisan.
d. Menemukan makna kata, istilah, dan ungkapan dalam teks anekdot.
e. Memaknai isi teks anekdot.