Variabel Bebas Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

merupakan salah satu proxy dari kondisi keuangan perusahaan dimana perusahaan dengan kondisi keuangan yang bermasalah akan memiliki motivasi yang kuat untuk melakukan penurunan laba akrual. Pada penelitian ini leverage diukur dengan nilai total kewajiban pada tanggal 31 Desember tahun ke t dibagi dengan total aset pada tanggal 31 Desember tahun ke t.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Data yang dipakai dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui pihak lain. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan tahunan perusahaan annual report, laporan keuangan auditan audited financial statement dan data profil perusahaan yang di download dari www.idx.co.id.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari catatan-catatan atau dokumen-dokumen perusahaan sesuai dengan data yang diperlukan. Penelitian juga dilakukan dengan menggunakan studi pustaka yaitu dengan cara membaca, mempelajari literatur dan publikasi yang berhubungan dengan penelitian.

3.5 Metode Analisis

3.5.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Statistik deskriptif digunakan untk mendeskripsikan dan memberikan gambaran tentang distribusi frekuensi variabel-variabel dalam penelitian ini, nilai maksimum, minimum, rata-rata mean dan standar deviasi. Berdasarkan data olahan SPSS variabel discretionary accrual, FCEO, FCFO, FBC, loss, dan leverage akan diketahui nilai maksimum, minimum, rata-rata mean dan standar deviasi dari setiap variabel.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji apakah data memenuhi asumsi klasik. Pengujian yang dilakukan adalah uji normalitas, uji autokolerasi, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolinearitas. 1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk mendekati apakah variabel pengganggu memiliki ditribusi normal atau tidak dengan uji statistik non- paramametrik Kolmogrov-Smirnov K-S Ghozali, 2013. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: H = data residual berdistribusi normal. H A = data residual tidak berdistribusi normal. Suatu regresi yang memiliki distribusi data residual normal apabila hasil dari uji K-S memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 0,05. Uji Outlier Menurut Ghozali 2013, menyatakan bahwa outlier adalah kasus atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi- observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi. Ada empat penyebab timbulnya data outlier: 1 kesalahan dalam menginput data; 2 gagal menspesifikasikan adanya missing value dalam program komputer; 3 outlier bukan merupakan anggota populasi yang kita ambil sebagai sampel; 4 outlier berasal dari populasi yang kita ambil sebagai sampel, tetapi distribusi dari variabel dalam populasi tersebut memiliki nilai ekstrim dan tidak berdistribusi normal. 2 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi Heteroskedastisitas Ghozali, 2013. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas digunakan metode grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diproksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized. 3 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel bebas tidak terjadi korelasi. Untuk mendeteksi ada

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Dewan Komisaris dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 143 104

Pengaruh Komposisi Dewan Komisaris dan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 79 86

Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Komisaris Independen dan Kepemilikan Institusional terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 42 90

Pengaruh dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit dalam pelaksaan corporate governance pada perusahaan yang listed di BEJ

2 11 96

Pengaruh Corporate Governance Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kinerja Perusahaan : studi pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Jakarta

1 5 76

Analisis Penerapan Good Corporate Governance (GCG) terhadap Kinerja Perusahaan ( Studi Empiris Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012)

4 15 119

Pengaruh good corporate governance : GCG terhadap kinerja keuangan perbankan syariah : studi kasus pada BANK umum syariah dan unit usaha syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 24 0

PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROPORSI PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP MANAJEMEN LABA(EARNINGS

0 1 13

Pengaruh Struktur Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan di Indonesia.

0 0 9

Analisis Dewan Direksi, Dewan Komisaris, Cross-Directorships Dewan, Ukuran Perusahaan, Dan Pertumbuhan Laba Terhadap Indikasi Manajemen Laba - Unissula Repository

0 0 5