Uji Hipotesis HASIL PENELITIAN

4.1.3. Uji Hipotesis

4.1.3.1. Hubungan antara Koordinasi Mata dan Tangan dengan Ketepatan Servis Forehand Topspin Berdasarkan hasil analisis korelasi antara kordinasi mata tangan dengan ketepatan servis forehand topspin dalam permainan tenis meja anggota UKM Tenis Meja Unnes tahun 20112012 diperoleh hasil seperti terlihat pada tabel 9 berikut ini: Tabel 9 Koefisien Korelasi antara Koordinasi Mata dan Tangan dengan Ketepatan Servis Forehand Topspin dalam Permainan Tenis Meja Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .452 a .204 .160 9.164 a. Predictors: Constant, Koordinasi Mata dan Tangan b. Dependent Variable: Ketepatan Servis Forehand Topspin Seperti dalam tabel 9 di atas diperoleh koefisien korelasi antara koordinasi mata dan tangan dengan ketepatan servis forehand topspin sebesar 0,452. Uji keberatian koefisien korelasi tersebut dilakukan dengan cara mengonsultasi harga r hitung dengan r product moment. Pada diperoleh. Berdasarkan hasil analisis melalui perhitungan komputerisasi program SPSS diperoleh persamaan regresi seperti tersaji pada tabel 10 berikut ini: Tabel 10 Koefisien Regresi Koordinasi Mata dan Tangan dengan Ketepatan Servis Forehand Topspin dalam Permainan Tenis Meja Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 27.394 10.711 2.557 .020 Koordinasi Mata dan Tangan .452 .210 .452 2.150 .045 a. Dependent Variable: Ketepatan Servis Forehand Topspin Seperti dalam tabel 10 di atas diperoleh persamaan regresi antara koordinasi mata dan tangan dengan ketepatan servis forehand topspin adalah Y = 27,394 + 0,452X 1 . Melalui persamaan tersebut, dimana koefisien regresi yang diperoleh adalah bertanda positif maka bentuk hubungan antara koordinasi mata dan tangan dengan hasil etepatan servis forehand topspin adalah hubungan yang positif. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi kenaikan koordinasi mata dan tangan sebesar 1 point, akan diikuti pula kenaikan ketepatan servis forehand topspin sebesar 0,452 point pada konstanta 27,394. Dengan kata lain untuk memperoleh ketepatan servis forehand topspin yang optimum, dibutuhkan koordinasi mata dan tangan yang tinggi, begitu juga dengan sebaliknya. 4.1.3.2. Hubungan antara Kelentukan Pergelangan Tangan dengan Ketepatan Servis Forehand Topspin Berdasarkan hasil analisis korelasi antara kelentukan pergelangan tangan dengan ketepatan servis forehand topspin dalam permainan tenis meja anggota UKM Tenis Meja Unnes tahun 20112012 diperoleh hasil seperti terlihat pada tabel 11 berikut ini: Tabel 11 Koefisien Korelasi antara Kelentukan Pergelangan Tangan dengan Ketepatan Servis Forehand Topspin dalam permainan Tenis Meja Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .525 a .276 .235 8.744 a. Predictors: Constant, Kelentukan Pergelangan Tangan b. Dependent Variable: Ketepatan Servis Forehand Topspin Seperti dalam tabel 11 di atas diperoleh koefisien korelasi antara kelentukan pergelangan tangan dengan ketepatan servis forehand topspin sebesar 0,525. Uji keberatian koefisien korelasi tersebut dilakukan dengan cara mengonsultasi harga r hitung dengan r product moment. Pada diperoleh. Berdasarkan hasil analisis melalui perhitungan komputerisasi program SPSS diperoleh persamaan regresi seperti tersaji pada tabel 12 berikut ini: Tabel 12 Koefisien Regresi Kelentukan Pergelangan Tangan dengan Ketepatan Servis Forehand Topspin dalam permainan Tenis Meja Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 23.741 10.219 2.323 .032 Kelentukan Pergelangan Tangan .525 .201 .525 2.618 .017 a. Dependent Variable: Ketepatan Servis Forehand Topspin Seperti dalam tabel 12 di atas diperoleh persamaan regresi antara kelentukan pergelangan tangan dengan ketepatan servis forehand topspin adalah Y = 23,741 + 0,525X 2 . Melalui persamaan tersebut, dimana koefisien regresi yang diperoleh adalah bertanda positif maka bentuk hubungan antara kelentukan pergelangan tangan dengan ketepatan servis forehand topspin adalah hubungan yang postif. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi kenaikan kelentukan pergelangan tangan 1 point, akan diikuti pula kenaikan ketepatan servis forehand topspin sebesar 0,525 point pada konstanta 23,741. Dengan kata lain untuk memperoleh ketepatan servis forehand topspin yang optimum, dibutuhkan kelentukan pergelangan tangan yang tinggi, begitu juga dengan sebaliknya. 4.1.3.3. Hubungan antara Koordinasi Mata dan Tangan dan Kelentukan Pergelangan Tangan dengan Ketepatan Servis Forehand Topspin Hasil analisis korelasi antara koordinasi mata dan tangan dan kelentukan pergelangan tangan dengan ketepatan servis forehand topspin diperoh hasil seperti tampak pada tabel 13 berikut ini: Tabel 13 Koefisien Korelasi antara Koordinasi Mata dan Tangan dan Kelentukan Pergelangan Tangan dengan Ketepatan Servis Forehand topspin dalam Permainan Tenis Meja Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .677 a .459 .395 7.776 .459 7.211 2 17 .005 a. Predictors: Constant, Kelentukan pergelangan Tangan, Koordinasi Mata dan Tangan b. Dependent Variable: Ketepatan Servis Forehand Topspin Seperti dalam tabel 13 di atas diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,677, koefisien korelasi ganda tersebut diuji keberartiannya menggunakan uji F, diperoleh F hitung = 7,211 dengan probabilitas 0,005 0,05, yang berarti hipotesis kerja Ha diterima. Dengan diterimanya hipotesis kerja Ha ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan koordinasi mata dan tangan dan kelentukan pergelangan tangan dengan ketepatan servis forehand topspin pada anggota UKM Tenis Meja Unnes tahun 20112012. Bentuk hubungan antara koordinasi mata dan tangan dan kelentukan pergelangan tangan terhadap ketepatan servis forehand topspin, dapat dilihat dari model regresi ganda yang diperoleh. Berdasarkan hasil analisis melalui perhitungan komputerisasi program SPSS diperoleh persamaan regresi seperti tersaji pada tabel 14 berikut : Tabel 14 Koefisien Regresi Koordinasi Mata dan Tangan dan Kelentukan Pergelangan Tangan dengan Ketepatan Servis Forehand Topspin dalam Permainan Tenis Meja Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3.304 12.455 .265 .794 Koordinasi Mata dan Tangan .429 .179 .429 2.400 .028 Kelentukan pergelangan Tangan .505 .179 .505 2.829 .012 a. Dependent Variable: Ketepatan Servis Forehand Topspin Seperti dalam tabel 14 di atas diperoleh koefisien regresi untuk variabel koordinasi mata dan tangan sebesar 0,429, dan variabel kelentukan pergelangan tangan sebesar 0,505 serta konstanta sebesar 3,304, sehingga model regresinya dinyatakan persamaan: Y = 3,304 + 0,429X 1 + 0,505X 2 . Dengan demikian menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan 1 skor koordinasi mata dan tangan dan kelentukan pergelangan tangan secara bersama-sama, maka akan terjadi kenaikan ketepatan servis forehand topspin sebesar 0,429 + 0,505 pada konstantan 3,304. Berdasarkan kontribusi atau pengaruh dari koordinasi mata dan tangan, dan kelentukan pergelangan tangan terhadap ketepatan servis forehand topspin pada anggota UKM Tenis Meja Unnes tahun 20112012 dapat dilihat dari harga R 2 . Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 14 diperoleh harga R 2 sebesar 0.459. Dengan demikian secara bersama-sama koordinasi mata dan tangan, dan kelentukan pergelangan tangan berpengaruh terhadap ketepatan servis forehand topspin 45,9. Berdasaran hasil perhitungan sumbangan efektif diketahui bahwa yang paling berpengaruh terhadap ketepatan servis forehand topspin adalah variabel kelentukan pergelangan tangan sebesar 27,6, kemudian variabel koordinasi mata dan tangan sebesar 20,4.

4.2. PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Sumbangan kelentukan pergelangan tangan, koordinasi mata dan tangan dan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada olahraga hockey

2 16 96

HASIL FOREHAND BACKSPIN SERVICE DIKAITKAN DENGAN KEKUATAN PERGELANGAN TANGAN, KOORDINASI MATA – TANGAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN PADA PERMAINAN TENIS MEJA: Studi Deskriptif pada Atlet Tenis Meja Klub Gani Arta Bandung.

0 3 27

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN REAKSI DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL SERVICE FOREHAND SIDESPIN PADA PERMAINAN TENIS MEJA.

1 7 44

Hubungan Koordinasi Mata-Tangan, Kelentukan Pergelangan Tangan dan Power Lengan terhadap Kemampuan Servis Tinggi Pada Atlet Pemula Persatuan Bulutangkis Purnama Solo Tahun 2016.

0 0 18

SUMBANGAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN KOORDINASI MATA TANGAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA OLAHRAGA HOCKEY.

0 0 1

KORELASI ANTARA KOORDINASI MATA DAN TANGAN, DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP KETEPATAN SERVIS FOREHAND TOPSPIN DALAM TENIS MEJA PADA ANGGOTA UKM TENIS MEJA UNNES TAHUN 2011/2012.

0 0 1

KONTRIBUSI KELINCAHAN, KOORDINASI MATA TANGAN, KECEPATAN DAN POWER LENGAN TERHADAP KETEPATAN FOREHAND DRIVE ATLET PERSATUAN TENIS MEJA (PTM) TT 27 YOGYAKARTA.

0 5 122

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN KETEPATAN SERVIS BACKSPIN TENIS MEJA PESERTA EKSTRAKULIKULER DI SD PUJOKUSUMAN I YOGYAKARTA.

0 15 84

PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP AKURASI PUKULAN FOREHAND TOPSPIN TENIS MEJA - repository UPI D POR 0910005 Title

0 0 2

HUBUNGAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN, POWER DAN PANJANG LENGAN DENGAN KETEPATAN SERVIS PANJANG

1 1 39