Penyakit Gosong Palsu False smut Senyawa Azoksistrobin dan Difenokonazol

14

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Wonokriyo, Kelurahan Wonodadi, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Desember 2013 sampai dengan Juli 2014.

3.2 Bahan dan Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain knapsack sprayer, meteran, tali rafia, gelas ukur, ember, label, alat tulis. Bahan-bahan yang digunakan antara lain benih padi varietas ciherang, fungisida berbahan aktif campuran azoksistrobin dan difekonazol, pupuk Urea dan TSP.

3.3 Metode Penelitian

Perlakuan dalam percobaan ini disusun dalam rancangan acak kelompok RAK dengan lima kelompok berdasarkan posisi dan ketinggian plot. Perlakuan terdiri dari lima taraf konsentrasi fungisida berbahan aktif azoksistrobin dan difekonazol yaitu 1,0 mlL, 0,75 mlL, 0,5 mlL, 0,25mlL, dan kontrol. Setiap petak perlakuan berukuran 5 m x 6 m, sehingga total luasan petak percobaan adalah 750 15 m 2 30 m 2 x 5 perlakuan x 5 ulangan. Petak perlakuan dalam setiap kelompok ditentukan secara acak, sedangkan penentuan rumpun sampel dalam setiap petak perlakuan ditentukan secara sistematis agar merata Gambar 3. Gambar 3. Tata letak petak percobaan Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam Anova. Nilai tengah masing- masing perlakuan diuji dengan uji Duncan pada taraf 5. U  P0 = Kontrol  P1 = 0,25 ml  P2 = 0,50 ml  P3 = 0,75 ml  P4 = 1,0 ml  U = Ulangan i r i g a s i J A L A N P4U5 P2U5 P0U5 P1U5 P3U5 P3U4 P4U4 P0U4 P2U4 P1U4 P2U3 P1U3 P4U3 P3U3 P0U3 P1U2 P3U2 P2U2 P0U2 P4U2 P0U1 P3U1 P1U1 P4U1 P2U1 = Kelompok I = Kelompok IV = Kelompok II = Kelompok V = Kelompok III 16

3.4 Pelaksanaan Penelitian

Varietas padi yang digunakan adalah varietas Ciherang. Penanaman padi dilakukan dengan menggunakan jarak tanam 25 cm x 25 cm dengan sistem tanam jajar legowo 6:1. Pupuk yang digunakan adalah pupuk Urea dan TSP, tanpa menggunakan pupuk KCL karena pupuk KCL tidak ada di pasaran maupun di kelompok tani. Pemupukan dilakukan sebanyak dua kali dalam satu musim tanam dengan dosis yang sama, yaitu sebanyak 50 Kg Ha. Aplikasi fungisida dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada saat sebelum keluar malai 30 hst dan setelah keluar malai 50 hst. Aplikasi fungisida dilakukan dengan cara penyemprotan dengan menggunakan knapsack sprayer. Pembuatan larutan semprot dilakukan dengan cara mencampurkan setiap konsentrasi perlakuan per petak percobaan dengan 2 liter air.

3.5 Pengamatan

Pengamatan pertama dilakukan pada satu hari sebelum aplikasi fungisida, dan pengamatan selanjutnya dilakukan setiap minggu selama satu musim tanam. Pengamatan dilakukan terhadap 10 rumpun sampel yang ditetapkan secara sistematis dalam setiap petak percobaan. Pada setiap rumpun diamati gejala penyakit bercak daun cercospora dan gejala penyakit gosong palsu. Pengamatan tersebut dilakukan setiap minggu untuk mengetahui perkembangan gejala penyakit dan menghitung intensitas penyakit. Intensitas penyakit bercak daun cercospora dihitung dengan menggunakan rumus keparahan penyakit, sedangkan 17 intensitas penyakit gosong palsu digitung dengan rumus keterjadian penyakit IRRI, 2002.

3.5.1 Rumus Keterjadian Penyakit

Keterangan : KT = Keterjadian penyakit a = Jumlah tanaman yang terserang b = Jumlah tanaman yang diamati

3.5.2 Rumus Keparahan penyakit

Keterangan : KP = Keparahan Penyakit n = Jumlah tanaman yang terserang dengan skor tertentu dalam satu rumpun v = Skor tertentu N = Jumlah tanaman per rumpun sampel Z = Skor tertinggi yang digunakan Skor penyakit pada tanaman padi ditentukan berdasarkan panduan sistem karateristik dan evaluasi tanaman padi IRRI, 2002 seperti pada Tabel 1 berikut: KT = ab x 100 KP = 100 x NxZ nxv 

Dokumen yang terkait

Respon Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Terhadap Fungisida Sistemik Pada Pengendalian Bercak Daun (Cercospora sp) di Lapangan.

1 46 86

Respon Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)Terhadap Fungisida Sistemik Pada Pengendalian Bercak Daun (Cercospora sp) di Lapangan.

1 29 84

Investigasi Agensia Hayati untuk Pengendalian Penyakit Bercak Daun (Phyllosticta zingiberi) pada Tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.)

4 43 114

Uji Efektivitas Beberapa Jenis Fungisida Nabati Dengan Dosis Yang Berbeda untuk Mengendalikan Penyakit Bercak Daun (Cercospora nicotianae ell. et .ev) Pada Tanaman Tembakau (Nicotianae tabaccum l.) di Lapangan

2 47 85

Uji Ketahanan Klon IRR Seri 200 Terhadap Penyakit Gugur Daun (Colletotrichum gloeosporioides Penz. et Sacc.) Pada Tanaman Karet (Hevea brassiliensis Muell. Arg.) Di Laboratorium

0 38 63

Uji Efektifitas Chitosan Untuk Mengendalikan Penyakit Jamur Upas (Upasia salmonicolor (B. et Br.) Tjokr.,) Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.)

5 58 60

Intensitas Serangan Penyakit Bercak Coklat Sempit (Cercospora jan seana) (Rocib) O.Const Pada Beberapa Varietas Padi Sawah (Oryza Sativa L) Dengan Jarak Tanam Yang Berbeda Di Lapangan

1 54 54

EFEKTIVITAS FUNGISIDA BAHAN AKTIF TEBUCONAZOLE, PYRACHLOSTROBIN, DAN MANKOZEB UNTUK MENGENDALIKAN JAMUR Cercospora nicotianae L. PADA TEMBAKAU

1 41 16

PENGARUH APLIKASI BAKTERISIDA BERBAHAN AKTIF ASAM KLORO BROMO ISOSIANURIK 50% TERHADAP INTENSITAS PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI DAN PRODUKSI PADA TANAMAN PADI

2 55 23

Penyakit gosong pada tanaman jagung

0 0 10