Pengertian Jual Beli Internasional Metode Pembayaran Terlebih Dahulu Metode Pembayaran Secara Open Account Metode Pembayaran Atas Dasar Konsinyasi Metode Pembayaran Metode Pembayaran Secara

Sri Wahyu Lelly HS JUAL BELI INTERNASIONAL

1. Pengertian Jual Beli Internasional

Jual beli internasional dimana pihak penjual dan pihak pembeli tidak berada dalam satu negara. Hukum tentang jual beli internasional sejalan dengan hukum ekspor impor.

2. Benturan-benturan hukum dalam jual beli internasional

Pokok permasalahan yang sering timbul dalam jual beli internasional berhubung dengan berbedanya hukum diantara negara dari pihak pembeli dengan negara dari pihak penjual adalah sebagai berikut ; Sri Wahyu Lelly HS Permasalahan yang muncul berhubung berbedanya hukum diantara negara : • Kekuatan Hukum Negosiasi Negosiasi tidak mengikat sama sekali. Jadi, ikatan hukum baru ada setelah ditandatanganinya kontrak. KUH Perdata Indonesia Pasal 1320 menganut prinsip ini.

b. Akseptasi yang Berbeda dengan Tawaran

Pada tahap awal suatu kontrak, salah satu pihak melakukan penawaran offer dan pihak lain melakukan penerimaan acceptance terhadap penawaran tersebut.

c. Pembatalan suatu Tawaran

Penawaran dapat dibatalkan sebelum penerimaan tawaran dilakukan oleh pihak lawan. Sri Wahyu Lelly HS

d. Perlu tidaknya Suatu Consideration

Suatu consideration merupakan prestasi dari pihak lawan sebagai akibat adanya prestasi dari pihak yang melakukan penawaran kontrak. Jika barang ditawarkan oleh pihak penjual maka yang merupakan consideration adalah harga barang yang harus dibayar oleh pihak pembeli.

e. Keharusan Kontrak Tertulis

Indonesia tidak ada keharusan kontrak dilakukan dengan tertulis. Ada negara penganut Statute of Fraud, bahwa kontrak tertentu harus dilakukan secara tertulis, seperti jual beli dengan harga di atas harga tertentu. Sri Wahyu Lelly HS

f. Waktu Dianggap Tercapainya Kata Sepakat

Saat diterimanya oleh pihak penawar pengiriman penerimaan tawaran. Akan tetapi, ada juga menyatakan pada saat pihak penawar mengetahuinya secara nyata actual knowledge bahwa tawarannya sudah diterima oleh pihak lawan dan masih banyak lagi teori yang lain. Sri Wahyu Lelly HS DASAR HUKUM JUAL BELI INTERNASIONAL • Ketentuan dalam kontrak tersebut, berdasarkan prinsip kebebasan berkontrak. • Ketentuan dalam Undang-Undang tentang Hukum Kontrak nasional • Kebiasaan bisnis trade usage • Yurisprudensi • Kaidah Hukum Perdata Internasional • KOnvensi internasional, seperti United Nations Convention Contracts for the International Sale Sri Wahyu Lelly HS PENGATURAN RESIKO DALAM JUAL BELI INTERNASIONAL • Untuk pengaturan resiko dam jual beli internasional ini, hukum memberikan jalan yuridis sebagai berikut :

a. Resiko dapat diatur sendiri dalam kontrak ybs b. Resiko mengikuti kepemilikan. Apabila hak milik

sudah berpindah kepada penjual maka resiko pun berpindah kepada penjual.

c. Resiko mengikuti pengaturan hukum mana yang berlaku.

d. Resiko mengikuti prinsip reservasi kepemilikan. Ditentukan dalam kontrak bahwa hak milik belum

berpindah meskipun barang sudah diserahkan, misalnya karena harga belum di bayar lunas. Karena itu adalah adil jika ditentukan dalam kontrak bahwa resiko pun mestinya belum berpindah ke pihak pembeli. Sri Wahyu Lelly HS

e. Resiko mengikuti penyerahan benda. Jika benda sudah diserahkan maka resiko pun sudah harus

berpindah. Tentang saat penyerahan benda ini terdapat berbagai kemungkinan bergantung model mana yang dipilih oleh para pihak dalam kontrak etrsebut. Misalnya dapat dipilih model FOB free on board, CIF cost, insurance and freight dan lain-lain. Sri Wahyu Lelly HS METODE PEMBAYARAN INTERNASIONAL

1. Metode Pembayaran Terlebih Dahulu

Pihak penjual eksportir baru akan mengirim barang dagangannya setelah menerima pengiriman harga barang.

2. Metode Pembayaran Secara Open Account

Metode ini harga baru dibayar oleh pembeli setelah harga diterima oleh penjual.

3. Metode Pembayaran Atas Dasar Konsinyasi

Harga barang baru dibayar pada saat barang tersebut telah dijual lagi oleh pembeli kepada pihak ketiga dan harga sudah dilunasi oleh pihak ketiga tersebut kepada pihak pembeli. Sri Wahyu Lelly HS

4. Metode Pembayaran

Secara Documentary Colletion Dilakukan dengan menggunakan dokumen Bills of Exchange, yakni harga barang segera harus dibayar setelah shipping documents tiba di banknya importir. Tanpa shipping documents, pihak importir tidak dapat mengambil barang tersebut.

5. Metode Pembayaran Secara

Documentary Credit Pembayaran dilakukan tanpa menunggu tibanya barang atau tibanya dokumen. Dibayar pada saat pihak pembeli telah membuka letter of credit di suatu bank dan bank tersebut meneruskannya kepada bank koresponden. Sri Wahyu Lelly HS LETTER OF CREDIT • LC adalah suatu kontrak, dengan mana suatu bank issuing bank bertindak atas nama dan perintah dari sorang nasabah pemohon LC yang biasanya berkedudukan sebagai importir untuk melakukan pembayaran kepada pihak pengekspor atau pihak ketiga beneficiary atau membayar atau mengaksep wesel2 yang ditarik oleh beneficiary, atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran, atau untuk mengaksep atau emngambil alih negosisasi wesel-wesel tersebut. Sri Wahyu Lelly HS UNSUR-UNSUR YURIDIS DARI PENERBITAN SUATU LC a. Adanya kontrak jual beli b. Atau dipakai surat pesanan, proforma invoice atau confirmation of sale, jika kontrak jual beli tersebut tidak ada. c. Menyediakan sejumlah dana yang harus di setor kepada bank sesuai peraturan dan ketentuan perbankan yang berlaku. Sri Wahyu Lelly HS WORLD TRADE ORGANIZATION • WTO merupakan organisasi kelanjutan dari general agreement on tariffs and trade GATT. Merupakan suatu forum dan suatu lembaga internasional di bidang perdagangan, yang berwujud suatu kontrak atau traktat antara para pihak peserta kontrak, untuk mematuhi aturan main yang telah disepakati bersama dalam bidang perdagangan internasional. Sri Wahyu Lelly HS GATT MEMILIKI BEBERAPA SISTEM DAN FORUM a. Sistem yuridis Berfungsi sebagai pembuat aturan main 9rule making b. Forum negosiasi Berfungsi sebagai pelaksana negosiasi putaran perundingan, dengan sasaran untuk mencapai pengembangan terhadap perjanjian multilateral, tariff dan non tarif, dsb. c. Forum pengambilan keputusan Berfungsi sebagai pengendali arah GATT sebagai suatu sistem d. Sistem Penyelesaian Sengketa Fungsinya adalah untuk menyelesaikan sengketa yang timbul dengan mekanisme yang baik dan adil e. Sistem Organisasi Internasional Berfungsi untuk mengarahkan operasi GATT secara terpadu, sehingga dapat mengendalikan GATT sebagai lembaga. Sri Wahyu Lelly HS PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS Sri Wahyu Lelly HS PENGERTIAN DAN URGENSI ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA • Pengadilan sengketa konvensional dilakukan melalui sebuah badan yang disebut dengan pengadilan. • Arbitrase adalah cara penyelesaian sengketa perdata yang bersifat swasta di luar pengadilan umum yang didasarkan pada kontrak arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa, dimana pihak penyelesai sengketa arbiter tersebut dipilih oleh pihak yang bersangkutan, yang etrdiri dari orang-orang yang tidak berkepentingan dengan perkara yang bersangkutan. Sri Wahyu Lelly HS Di Indonesia syarat untuk menjadi arbiter adalah : a. Cakap dalam melakukan tindakan hukum b. Berumur minimal 35 tahun c. Tidak mempunyai hubungan sedarah dengan kedua belah pihak yang bersengketa. d. Tidak mempunyai kepentingan finansial atau kepentigan lain atas putusan arbitrase e. Mempunyai pengalaman atau menguasai secara aktif dalam bidangnya paling sedikit selama 15 tahun. f. Hakim, jaksa, panitera dan pejabat peradilan lainnya tidak boleh menjadi arbiter. Sri Wahyu Lelly HS MODEL ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA

1. Arbitrase