Sri Wahyu Lelly HS
S I L A B I
1. Pengantar Hukum Bisnis
2. Pengantar Hukum Bisnis
3. Kontrak Bisnis
4. Bentuk UsahaOrganisasi Perusahaan
5. Usaha Kecil
6. Ketenagakerjaan
7. Hak JaminanHak Tanggungan
8. Midtest
9. Hak atas Kekayaan Intelektual
10. Monopoli dan Persaingan Usaha
Sri Wahyu Lelly HS
11. Perlindungan Konsumen 12. Sengketa Bisnis
13. Sengketa Bisnis 14. Bisnis Internasional
15. Bisnis Internasional 16. Ujian Akhir Semester
Sri Wahyu Lelly HS
REFFERENCES :
1. Bintang, Sanusi dan Dahlan, Pokok-Pokok Hukum
Ekonomi dan Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000.
2. Fuady, Munir, Pengantar Hukum Bisnis, PT. Citra
Aditya Bakti, Bandung, 2005.
Sri Wahyu Lelly HS
PENGANTAR HUKUM EKONOMI DAN BISNIS
• Pengertian Hukum adalah peraturan atau ketentuan baik tertulis
maupun
tidak tertulis
yang mengatur kehidupan
masyarakat dan
menyediakan sanksi
terhadap pelanggarannya.
Bentuk Hukum : a. Hukum tertulis
b. Hukum tidak tertulis Di Indonesia hukum menempati posisi penting supremacy
of law
Sri Wahyu Lelly HS
• Ekonomi dan Bisnis Dari “oikonomia” artinya pengaturan rumah tangga
Istilah bisnis memiliki pengertian yang lebih sempit khusus daripada istilah ekonomi yang luas umum.
Bisnis tertuju pada usaha komersial dan interaksi antar para pelakunya, yaitu berkaitan dengan
ekonomi perusahaanekonomi mikro.
Karakteristik bisnis terutama terletak pada tujuan pencapaian keuntungan laba. Kegiatan bisnis
meliputi produksi, distribusi dan penjualan untuk memperoleh laba.
Sri Wahyu Lelly HS
• Hukum Ekonomi dan Bisnis Hukum ekonomi adalah hukum yang berkaitan dengan
berbagai aktivitas ekonomi. Aktivitas ekonomi dalam berbagai bbidangnya ada yang diatur oleh hukum, ada
pula yang tidak atau belum diatur oleh hukum. Jadi, hukum ekonomi economic law mempunyai ruang
lingkup pengertian yang luas meliputi semua persoalan berkaitan dengan hubungan antara hukum dan kegiatan
ekonomi.
Macam hukum ekonomi Indonesia : a. Hukum
ekonomi pembangunan, yaitu
seluruh peraturan dan pemikiran hukum mengenai cara-cara
peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi hukum perusahaan dan hukum penanaman modal
Sri Wahyu Lelly HS
b. Hukum ekonomi sosial, yaitu seluruh peraturan dan pemikiran hukumm engenai cara-cara pembagian hasil
pembangunan ekonomi secara adil dan merata, sesuai hak asasi manusia hukum perburuhan dan hukum
perumahan
Sarjana Hukum membagi hukum menjadi : a. Hukum privat perdata yang mengatur kepentingan
pribadi
b. Hukum publik yang mengatur kepentingan umum Hukum ekonomi disamping meliputi hukum dagang dan
hukum bisnis tersebut, juga menjangkau hukum publik seperti hukum administrasi negara, hukum pidana, dll.
Sri Wahyu Lelly HS
Ciri penting hukum ekonomi adalah adanya keterlibatan negara atau pemerintah dalam pengaturan berbagai
kegiatan perdagangan.
Berbeda dengan hukum dagang dan bisnis yang kaidah- kaidahnya berbentuk undang-undang yang dibuat
dengan partisipasi, baik pemerintah maupun wakil rakyat DPR. Hukum ekonomi banyak yang dibuat oleh
otoritas publik dalam bentuk perundang-undangan di bawah undang-undang, seperti Peraturan PEmerintah,
Keputusan Presiden, Peraturan Mentri, Surat Keputusan Bersama SKB, Surat Edaran SE, dsb.
Sri Wahyu Lelly HS
B. HUKUM EKONOMI DAN BISNIS DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Hukum ekonomi
dan bisnis
yang memadai akan
menunjang pembangunan
ekonomi, karena melalui
hukum ekonomi dan bisnis masyarakat dibentuk atau diarahkan
untuk mencapai
tujuan pembangunan
ekonomi law as tool of social engineering. Sebaliknya hukum ekonomi dan bisnis yang tidak memadai akan
menciptakan hambatan bagi pembangunan ekonomi
Sri Wahyu Lelly HS
C. SUMBER HUKUM EKONOMI DAN BISNIS
1. Perundang-Undangan
Di Indonesia tingkatan perundang-undangan adalah : a. UUD 1945
b. Tap MPR c. Undang-Undang UU
d. Peraturan Pemerintah PP e. Keputusan Presiden Keppres
f. Peraturan pelaksanaan
lain seperti, Surat Keputusan Bersama SKB yang dibuat oleh beberapa
mentri, Surat Edaran SE yang dibuat oleh pejabat
Sri Wahyu Lelly HS
Hukum yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan hukum yang lebih tinggi lex superior derogat
legi infiriori
Apabila terjadi pertentangan antara peraturan yang setingkat maka penyelesaiannya dilakukan atas dasar
asas ‘lex specialis derogat legi generatif
Dalam UUD 1945 terdapat dua pasal penting yang menjadi sumber hukum bisnis, yaitu pasal 33 dan pasal
27 ayat 2
Sri Wahyu Lelly HS
2. Perjanjian Perjanjian mempunyai kekuatan hukum yang sama
dengan perundang-undangan. Artinya, perjanjian yang dibuat oleh pihak tertentu dapat dijadikan dasar hukum
bagi yang membuatnya.
Perbedaan dengan perundang-undangan adalah dalam hal bahwa perjanjian hanya berlaku bagi pihak yang
mebuatnya saja tidak mengikat orang lain atau masyarakat umum, sedang perundang-undangan
berlaku umum kepada semua pihak yangmenjadi subyek pengaturannya.
Sri Wahyu Lelly HS
Materi 2
Kontrak Bisnis
Sri Wahyu Lelly HS
Pengertian Kontrak
• Istilah kontrak sering disebut dengan istilah ‘perjanjian’, sebagai terjemahan dari ‘agreement’
dalam bahasa inggris atau overeenkomst dalam bahasa belanda.
• Kontrak adalah suatu kesepakatan yang diperjanjikan promissory agreement diantara 2
dua atau lebih pihak yang dapat menimbulkan, memodifikasi, atau menghilangkan hubungan
hukum Black, Henry Campbell, 1968:394.
Sri Wahyu Lelly HS
Kontrak dan Perikatan
Suatu perikatan lahir, baik akrena undang-undang maupun karena kontrakperjanjian. Adapun yang
merupakan contoh perikatan yang tidak berdasarkan atas kontrak, tetapi berdasarkan atas undang-undang
adalah sebagai berikut :
1. Perikatan yang menimbulkan kewajiban-kewajiban
tertentu diantara penghuni pekarangan yang saling berdampingan.
2. Perikatan yang menimbulkan kewajiban mendidik dan
memelihara anak.
3. Perikatan yang timbul karena perbuatan melawan
hukum onrechtmatige daad.
Sri Wahyu Lelly HS
4. Perikatan yang timbul karena perbuatan sukarela zaakwarneming sehingga perbuatan
sukarela tersebut haruslah dituntaskan
5. Perikatan yang timbul dari pembayaran tidak terhutang.
6. Perikatan yang timbul dari perikatan wajar naturlijke verbintenissen.
Sri Wahyu Lelly HS
Asas-Asas Kontrak
1. Asas kontrak sebagai hukum mengatur
Hukum mengatur aanvullen recht,optional law adalah peraturan-peraturan hukum yang berlaku bagi subyek
hukum, misal para pihak dalam suatu kontrak.Hukum kontrak ini disebut sebagai hukum yang mempunyai
sistem terbuka open system. Sebagai lawan dari hukum mengatur, adalah apa yang disebut dengan
‘hukum memaksa’ dwingend recht,mandatory law. Hukum memaksa adalah aturan hukum yang berlaku
secara memaksa atau mutlak, dalam arti tidak dapat disimpangi oleh para pihak yang terlibat dalam suatu
perbuatan hukum, termasuk oleh para pihak dalam suatu kontrak.
Sri Wahyu Lelly HS
2. Asas Kebebasan Berkontrak Asas freedom of contract ini merupakan
konsekuensi dari berlakunya asas kontrak sebagai hukum mengatur. Asas kebebasan
berkontrak ini dibatasi oleh rambu-rambu hukum sebagai berikut :
a. Harus memenuhi syarat sebagai seuatu kontrak
b. Tidak dilarang oleh undang-undang c. Tidak bertentangan dengan kebiasan yang
berlaku d. Harus dilaksanakan dengan itikad baik.
Sri Wahyu Lelly HS
3. Asas Pacta Sunt Servanda Istilah ‘pacta sunt servanda’ berarti janji itu mengikat. Artinya
apabila suatu pihak dalam kontrak tidak menuruti kontrak yang telah dibuatnya, oleh hukum disediakan ganti rugi atau bahkan
pelaksanaan kontrak secara paksa.
4. Asas Konsensual Bahwa jika suatu kontrak telah dibuat, maka ia telah sah dan
mengikat secara penuh, bahkan pada prinsipnya persyaratan tertulispun tidak disyaratkan oleh hukum, kecuali untuk beberapa
jenis kontrak tertentu, yang memang dipersyaratkan syarat tertulis. Syarat tertulis tersebut misalnya dipersyaratkan untuk jenis kontrak
berikut ini : a. Kontrak perdamaian
b. Kontrak pertanggungan c. Kontrak penghibahan
d. Kontrak jual beli tanah
Sri Wahyu Lelly HS
5. Asas Obligatoir Suatu asas yang menentukan bahwa jika suatu
kontrak telah dibuat, maka para pihak telah terikat, tetapi keterikatannya itu hanya sebatas
timbulnya hak dan kewajiban semata-mata. hak milik baru berpindah setelah adanya kontrak
kebendaan tersebut atau yang sering disebut juga dengan serah terima levering. Hukum
kontrak Indonesia memberlakukan asas obligatoir ini karena hukum kontrak Indonesia
berdasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Sri Wahyu Lelly HS
SYARAT SAHNYA KONTRAK
Persyaratan yuridis syarat sahnya kontrak : 1.
Syarat sah yang objektif berdasarkan Pasal 1320 KHUPerdata
a. Perihal tertentu b. kausa yang diperbolehkan
Suatu kontrak haruslah berkenaan dengan hal yang etrtentu, jelas dan dibenarkan oleh hukum.
Syarat kausa yang diperbolehkan adalah bahwa suatu kontrak haruslah dibuat dengan maksud atau alasan
yang sesuai hukum yang berlaku.Jika salah satu syarat objektif ini tidak dipenuhi adalah bahwa kontrak
tersebut tidak sah dan batal demi hukum null and void
Sri Wahyu Lelly HS
2. Syarat sah yang subjektif berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata
a. Adanya kesepakatan kehendak
b. Wewenang berbuat Hukum umumnya diterima teori bahwa
kesepakatan kehendak itu ada jika tidak terjadinya salah satu unsur-unsur sebagai
berikut :
a. Paksaan dwang,duress
b. Penipuan bedrog,fraud c. Kesilapan dwaling,mistake
Sri Wahyu Lelly HS
Kewenangan berbuat baru dianggap sah oleh hukum jika kontrak dilakukan oleh hukum jika kontrak dilakukan oleh
orang-orang sebagai berikut :
a. orang yang sudah dewasa b. orang yang tidak ditempatkan di bawah pengampuan.
c. wanita yang bersuami syarat ini tdk berlaku lagi d. Orang yang tidak dilarang oleh undang-undang untuk
melakukan perbuatan tertentu. Misalnya antara suami dan istri tdiak boleh melakukan kontrak jual beli. Atau
orang yang melakukan kontrak untuk dan atas nama orang lain, tetapi surat kuasanya tidak sah.
Sri Wahyu Lelly HS
3. Syarat sah yang umum di luar Pasal 1320 KUHPerdata a. kontrak harus dilakukan dengan itikad baik
b. kontrak tidak bertentangan dengan kebiasaan yang berlaku
c. kontrak harus dilakukan berdasarkan asas kepatutan. d. kontrak tidak boleh melanggar kepentingan umum.
Apabila kontrak dilakukan dengan melanggar salah satu dari 4 prinsip tersebut, maka konsekuensi yuridisnya
adalah bahwa kontrak yang demikian tduiak sah dan batal demi hukum 9null and void.
Sri Wahyu Lelly HS
4. Syarat sah yang khusus a. syarat tertulis untuk kontrak-kontrak tertentu.
b. syarat akta notaris untuk kontrak tertentu.
c. syarat akta pejabat tertentu untuk kontrak tertentu.
d. syarat ijin dari pejabat yang berwenang untuk kontrak tertentu.
Sri Wahyu Lelly HS
PRESTASI DAN WAN PRESTASI
Prestasi adalah pelaksanaan dari isi kontrak yang telah diperjanjikan menurut tata cara yang telah disepakati
bersama. Model prestasi dari suatu kontrak :
a. memberikan sesuatu b. berbuat sesuatu
c. tidak berbuat sesuatu Wan prestasi adalah tidak dilaksanakannya suatu
prestasi atau kewajiban sebagaimana yang telah disepakati bersama.
Wan prestasi dipilah-pilah sebagai berikut : a. Wan presatsi berupa tidak memenuhi prestasi
b. Wan prestasi berupa terlambat memenuhi prestasi c. Wan prestasi berupa tidak sempurna memenuhi
prestasi
Sri Wahyu Lelly HS
GANTI RUGI
• Komponen ganti rugi :
a. Biaya
b. Rugi
c. Bunga
Model ganti rugi akibat wan prestasi dari sutau kontrak : 1.
Ganti rugi dalam kontrak Ganti rugi hanya dapat dimintakan seperti tertulis dalam
kontrak tersebut, tidak boleh dilebihi atau dikurangi.
2. Ganti rugi ekspektasi Dihitung juga keuntungan yang seyogianya diperoleh
seandainya kontrak tersebut jadi dilaksanakan.
Sri Wahyu Lelly HS
3. Pergantian biaya Dimana ganti rugi dibayar sejumlah biaya-biaya yang
telah dikeluarkan oleh pihak yang dirugikan dalam hubungan dengan kontrak tersebut.
4. Restitusi Restitusi adalah suatu nilai tambah atau manfaat yang
telah diterima oleh pihak yang melakukan wan prestasi, dimana nilai tambah tersebut terjadi akibat pelaksanaan
prestasi dari pihak lainnya. Pihak yang melakukan wan prestasi dalam ilmu hukum sebagai telah ‘memperkaya
diri tanpa hak’ unjust enrichment, dan hal ini tidak dapat dibenarkan.
Sri Wahyu Lelly HS
5. Quantum meruit dalam quantum meruit manfaat atau barang tertentu
sudah tidak dapapt lagi dikembalikan, misalnya manfaat atau barang tersebut sudah dialihkan ke pihak lain, atau
sudah dipakai, musnah atau sudah berubah wujud.
6. Pelaksanaan kontrak Daloam hal ini pihak yang melakukan wan prestasi ini
sering disebut dengan istilah ‘specific performance’, equitable performance’ atau equitable relieve’.
Sri Wahyu Lelly HS
MATERI 3
JUAL BELI
Sri Wahyu Lelly HS
PENGERTIAN JUAL BELI
• Jual beli adalah suatu kontrak dimana 1 satu pihak, yakni yang disebut dengan pihak penjual
mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu benda, sedagkan pihak lainnya, yang disebut
dengan pihak pembeli mengikatkan dirinya untuk membayar harga dari benda tersebut
sebesar yang telah disepakati bersama.
Sri Wahyu Lelly HS
METODE PEMBAYARAN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI
1. Metode pembayaran tunai seketika
Dalam hal ini harga barang diserahkan semuanya, sekaligus pada saat diserahkannya barang objek jual
beli kepada pembeli.
2. Metode Pembayaran dengan cicilankredit Menurut hukum, jual beli dan peralihan hak sudah
sempurna terjadi, sementara cicilan yang belu dibayar menjadi hutang piutang belaka.
3. Metode pembayaran dengan memakai kartu kredit Pihak pembeli cukup menandatangani suatu resi dan
menunjuk kartu kredit kepada toko penjual.
Sri Wahyu Lelly HS
4. Metode pembayaran dengan memakai kartu debit Pada pihak penjual tersedia alat yang dengan menekan
kode rahasia kartu ATMdebit etrsebut oleh pihak pembeli, maka rekening pihak pembeli langsung didebit
oleh bank dan mengkreditkannya langsung ke rekening penjual.
5. Metode pembayaran dengan memakai cek 6 Metode pembayaran terlebih dahulu
Pihak penjual baru mengirim barangnya jika telah menerima seluruh pembayaran terhadap harga barang
tersebut.
7. Metode Open Account Pihak pembeli baru membayar setelah menerima
barangnya secara utuh.
Sri Wahyu Lelly HS
8. Metode atas dasar konsinyasi Pembayaran dilakukan setelah barang dalam toko
tersebut laku terjual kepada pihak konsumen dari toko tersebut.
9. Metode pembayaran secara documentary collection merupakan cara pembayaran dengan menggunakan
bills of exchange.
10. Metode pembayaran secara documentary credit Dengan menggunakan LC letter of credit, jaminan
pembayaran telah ada setelah LC dietrbitkan dan pembayaran dilakukan via bank perantara tanpa
menunggu tibanya barang.
Sri Wahyu Lelly HS
PERKREDITAN DAN PEMBIAYAAN
• Perkreditan adalah suatu penyediaan uang atau yang dipersamakandengannya, yang didasari
atas perjanjian pinjam meminjam antara pihak kreditur dengan debitur. Yang mewajibkan pihak
debitur untuk mulunasi hutangnya dalam jangka waktu tertentu. Sebagai imbalan jasanya kepada
pihak kreditur diberikanhak untuk mendapatkan bunga, imbalan
atau pembagian
hasil keuntungan
selama masa
kredit tersebut
berlangsung.
Sri Wahyu Lelly HS
• Elemen yuridis dari suatu kredit :
1. Adanya kesepakatan antara debitur dengan kreditur yang disebut perjanjian kredit
2. Adanya pihak yaitu kreditur dan debitur 3. Adanya
kesanggupan atau
janji untuk
membayar hutang 4. Adanya pinjaman berupa pemberian sejumlah
uang 5. Adanya perbedaan waktu antara pemberian
kredit dengan pembayaran kredit.
Sri Wahyu Lelly HS
• Elemen yuridis suatu pembiayaan :
1. Adanya kesepakatan antara pemberi biaya kreditur dan penerima biaya debitur
2. Adanya para
pihak, pihak pemberi
dan penerima
3. Adanya kesanggupan atau janji membayar hutang
4. Adanya pemberian pembiayaan 5. Adanya perbedaan waktu antara pemberian
pembiayaan dengan pembayaran.
Sri Wahyu Lelly HS
DASAR HUKUM
• Dasar HUkum Kredit :
1. Kontrak kredit
2. Undang-Undang Perbankan dan Undang-Undang Jaminan
Hutang
3. Peraturan Perundang-Undangan lainnya
4. Yurisprudensi tentang perkreditan
5. Kebiasaan, terutama kebiasaan perbankan
• Dasar Hukum Pembiayaan :
1. Kontrak pembiayaan
2. Undang-Undang Jaminan HUtang
3. Peraturan Perundang-Undangan lainnya
4. Yurisprudensi tentang pembiayaan
5. Kebiasaan, terutama kebiasaan perbankan dan pembiayaan
Sri Wahyu Lelly HS
PRISIP PERKREDITAN DAN PEMBIAYAAN
1. Prinsip Kepercayaan
Kepercayaan dari
kreditur bahwa
debitur dapat
mengembalikan dana.
2. Prinsip Kehati-Hatian
Pihak kreditur
harus menganalisis
dan mempertimbangkan semua faktor yang relevan.
3. Prinsip Sinkronisasi
Antara pinjaman dengan assetsincome dari debitur. Misalnya jangan diberikan kreditpembiayaan jangka
pendek untuk keperluan invesitasi jangka panjang.
Sri Wahyu Lelly HS
4. Prinsip Kesamaan Valuta
Maksudnya agar resiko fluktuasi mata uang dapat dihindari
5. Prinsip Perbandingan antara Pinjaman dengan Modal
Artinya harus dalam suatu rasio wajar.
6. Prinsip Perbandingan antara Pinjaman dengan Aset
Harus dalam rasio yang wajar.
7. Prinsip 5 C
a. Character kepribadian c. Capital modal
b. Capacity kemampuan d. Condition of economy
e. Collateral agunan
Sri Wahyu Lelly HS
PERJANJIAN KREDIT
Perjanjian kredit dibagi menjadi :
1. Perjanjian kredit sebagai perjanjian pinjam pakai habis
2. Perjanjian kredit sebagai perjanjian khusus
Sri Wahyu Lelly HS
JAMINAN KREDIT
Hak jaminan redit konvensional : 1.
Hipotik 2.
Creditverband 3.
Hak tanggungan 4.
Gadai benda bergerak 5.
Gadai tanah 6.
Fidusia 7.
Bank garansi 8.
Personal Garansi 9.
Corporate Garansi
Sri Wahyu Lelly HS
Hak jaminan non konvensional : 1. Cassie untuk menjamin hutang
2. Pengalihan hak tagih asuransi
3. Kuasa menjual yang tidak dapat dicabut kembali
4. Jaminan untuk menutupi kekurangan biaya 5. Indemnity
6. BidTender Bonds
7. Penyisihan dana dalam escrow account
Sri Wahyu Lelly HS
KREDIT SINDIKASI
Kredit sindikasi adalah kredit yang diberikan beberapa bank kepada satu debitur, dimana
bank-bank peserta sindikasi tersebut terdapat suatu
hubungan lintas
kreditur yang
dikoordinasikan secara erat dan kokoh oleh satu bank sebagai koordinator yang disebut dengan
lead creditur atau lead manager. Jika terjadi wan prestasi
maka berarti
juga dianggap
wan prestasi terhadap seluruh kreditur yang lain
cross default.
Sri Wahyu Lelly HS
Model-model kredit sindikasi : 1. Model Direct Participation
Semua kreditur yang tercakup dalam sindikasi kreditur
berhubungan secara
kotraktual langsung dengan debitur.
2. Model Indirect participation Suatu sindikasi kredit dimana sungguhpun di
antara para kreditur ada sindikasi tertentu, tetapi ada diantara mereka yang berpartisipasi
dengan cara tidak menjadi pihak dalam loan agreement, tetapi
menjadi kreditur
lewat kreditur yang lain.
Sri Wahyu Lelly HS
3. Model Club Deal Adalah suatu model sindikasi yang mana selain
kreditur yang memberi pinjaman uang secara kredit, terdapat
juga kreditur
yang memberikannya
dengan cara
pembiayaan misal dengan jalan leasing. Mereka bersama-
sama bergabung
dalam 1 satu sindikasi
dengan terms dan
conditions yang sama dengan sindikasi kredit biasa.
Sri Wahyu Lelly HS
• SUBJEK PEMBIAYAAN Subjek yang meberikan pembiayaan adalah :
- Pihak Lembaga Pembiayaan
- bank - Perusahaan Swasta
- Masyarakat
Sri Wahyu Lelly HS
MODEL-MODEL PEMBIAYAAN
1. Model Pembiayaan Lewat Lembaga Pembiayaan
a. Sewa Guna Usaha Leasing Leasing adalah suatu kegiatan pembiayaan lewat penyediaan
barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan debitur
atau lessee untuk
suatu jangka
waktu etrtentu,
berdasarkan pembayaran secara berkala yang disertai atau tanpa disertai
atau tanpa
disertai dengan hak pilih opsi dari
perusahaan debitur untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan di akhir masa leasing atau memperpanjang jangka
waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang di sepakati bersama.
a. Adanya para pihak d. Adanya jangka waktu
b. Adanya biaya e. Pembayaran kembali h. sewa
c. Adanya barang modal f. adanya hak opsi
g. Adanya nilai sisanya
Sri Wahyu Lelly HS
KEAGENAN DAN DISTRIBUSI
Sri Wahyu Lelly HS
PENGERTIAN KEAGENAN DAN DISTRIBUSI
Agen adalah seseorang atau suatu perusahaan yang mewakili pihak lainnya yang disebut dengan
prinsipal untuk melakukan kegiatan bisnis misalnya menjual produk untuk dan atas nama
prinsipal kepada pihak ketiga dalam suatu wilayah pemasaran tertentu, dimana sebagai imbalan atas
jerih payahnya itu, agen akan mendapatkan komisi tertentu.
Apabila dalam wilayah tertentu hanya ditunjuk satu agen maka disebut agen tunggal sole agent.
Sri Wahyu Lelly HS
AGEN, DISTRIBUTOR, KANTOR REPRESENTATIF DAN KANTOR CABANG
Antara Agen dan Distributor memiliki perbedaan sbb:
1. Hubungan dengan prinsipal