3 Diadakannya suatu cadangan di dalam suatu system produksi pada tingkat kritis,sehingga mempunyai suatu tempat parallel apabila terjadi kerusakan
mendadak.Dengan adanya suku cadangan ini, tentu akan berarti adanya kelebihan kapasitas terutama untuk tingkat kritis tersebut, sehingga jika ada
mesin yang mengalami kerusakan, perusahaan dapat berjalan terus tanpa menimbulkan adanya kerugian karena mesin-mesin menganggur,
4 Usaha-usaha untuk menjadikan para pekerja di bidang pemeliharaan ini sebagai suatu komponen dari mesin-mesin yang ada, dan untuk menjadikan
mesin tersebut sebagai suatu komponen dari suatu system produksi secara keseluruhan,
5 Mengadakan percobaan untuk menghubungkan tingkat-tingkat system produksi lebih cermat dengan cara mengadakan suatu persediaan cadangan
diantara berbagai tingkat produksi yang ada, sehingga terdapat keadaan dimana masing-masing tingkat tersebut tidak akan sangat tergantung dari
tingkat sebelumnya.
2.1.9. Hubungan Kegiatan Pemeliharaan Dengan Biaya
Tujuan utama manajemen produksi adalah mengelola penggunaan sumber daya berupa faktor-faktor produksi yang tersedia baik berupa bahan baku, tenaga kerja,
mesin dan fasilitas produksi agar proses produksi berjalan dengan efektif dan efisien. Pada saat ini perusahaan-perusahaan yang melakukan kegiatan
pemeliharaan harus mengeluarkan biaya pemeliharaan yang tidak sedikit.
Menurut Mulyadi 1999 dalam bukunya akuntansi biaya, biaya dari barang yang diproduksi terdiri dari:
a. Direct Material Used biaya bahan baku langsung yang digunakan, b. Direct manufacturing Labor biaya tenaga kerja langsung,
c. Manufacturing Overhead biaya overhead pabrik. Permasalahan yang sering dihadapi seorang manajer produksi adalah bagaimana
menentukan untuk melakukan kebijakan pemeliharaan baik untuk pencegahan maupun setelah terjadinya kerusakan, dari kebijakan itulah nantinya akan
mempengaruhi terhadap pembiayaan. Oleh karena itu, seorang manajer produksi harus mengetahui hubungan kebijakan pemeliharaan dengan biaya yang
ditimbulkan sehingga tidak salah dalam mengambil kebijakan tentang pemeliharaan. Dibawah ini diperlihatkan hubungan biaya pemeliharaan
pencegahan dan breakdown dengan total biaya.
a
b
Gambar 2.3 Hubungan Preventive Maintenance dan Breakdown Maintenance dengan biaya. a Traditional View Maintenance, b Full Cost View of
MaintenanceSumber: Jay Heizer and Barry Render 2001, Operation Management, Prentice Hall,sixt Edition