1. Untuk mengetahui tentang prosedur pengelolaan surat masuk dan keluar
pada Bagian Kepegawaian Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.
2. Untuk mengetahui proses penyimpanan atau pengarsipan surat masuk
dankeluar pada Bagian Kepegawaian Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.agar pada saat diperlukan dapat diketemukan kembali.
1.4 Batasan Masalah
Agar pembahasan ini tidak terlalu luas dan dapat terarah maka penyusun membuat batasan masalah yaitu mengenai :
1. Prosedur pengelolaan surat masuk dan keluar pada Bagian Kepegawaian di
dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat 2.
Sumber data atau informasi yang digunakan adalah surat.
1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
1.5.1. Lokasi Kerja Praktek
Kegiatan kerja praktek ini telah dilaksanakan pada Dinas Komunikasi dan Informatika DISKOMINFO Provinsi Jawa Barat. Yang beralamat di JL. Tamansari
No.55 Adapun waktu pelaksanaanya berlangsung 1 bulanmulai tanggal tanggal 5 Juli sd 31 Juli 2010.
1.5.2. Waktu Kerja Praktek
Waktu kerja praktek dilaksanakan selama 1 bulan, dimulai pada tanggal 5 Juli sd 31 Juli 2010. Pelaksanaan kerja praktek ini dilakukan pada hari Selasa,Rabu, dan Kamis
.Dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Sedangkan jam kerja kantor tersebut, yaitu:
Waktu : Hari Senin - Jumat : 07:30 - 16:00
Hari Sabtu Libur
Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan Kerja Praktek
No Kegiatan
Juli 2010 1
2 3
4 1
Pengumpulan Data 2
Presentasi Proposal 3
Penyusunan Laporan
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem
Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan Warren D. Stallings, Jr pengertian Sistem adalah :
“Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang salingberhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatanatau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu ”
Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan Warren D. Stallings, Jr Sistem suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan
yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.Definisi Sistem menurut W.Gerald
Cole dalam bukunya Sistem Penyusunan Prosedur dan Metode 1998:3
2.1.1. Elemen Sistem
Sistem informasi terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan
komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik.
8
2.1.2. Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem dapatlah digambarkan sebagai berikut :
Komponen Sistem Components
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yangartinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen
sistematau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian- bagian darisistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu
mengandungkomponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifatsifatdari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi prosessistem secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem adasubsistem yang tidak berjalanberfungsi sebagaimana
mestinya. Tentunya sistemtersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak sehingga
dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai.
Batas Sistem boundary
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup scope dari sistem tersebut.
Lingkungan Luar Sistem environments
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yangmempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
9
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luaryang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian
harustetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahandan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup
darisistem.
Penghubung interface Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengansubsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-
sumber dayamengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran output dari satu subsistemakan menjadi masukan input untuk subsistem lainnya dengan
melalui penghubung.Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yanglainnya membentuk satu kesatuan.
Masukan input Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukandapat berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan
sinyal signalinput. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebutdapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk
didapatkankeluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenanceinput yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data
adalah signalinput untuk diolah menjadi informasi.
Keluaran output Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan
10
masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk sistemkomputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan
merupakanhasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
Pengolah process Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan
berupabahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistemakuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan
keuangan danlaporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
Sasaran objectives atau Tujuan goal
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidakmempnyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran
dari sistemsangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akandihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atautujuannya. Perbedaan suatu sasaran objectives dan suatu tujuan goal adalah, goal
biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti
misalnya sistem bisnis perusahaan, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem lainnya yang merupakan bagian atau
subsistemdari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi
11
tergantung dariruang lingkup mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan goal dansasaran objectives digunakan bergantian dan tidak dibedakan.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagaiberikut ini :
1 . Abstract Sistem Abstrak Sistem dan Physical Sistem Sistem Fisik.
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidaktampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa
pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisikmerupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem
akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2 . Natural Sistem SistemIlmiah dan Human Made Sistem Buatan
Manusia.
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuatmanusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia
adalahsistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan
interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine Sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine Sistem. Sistem informasi
merupakan contoh man-machine Sistem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
12
3. Sistem Tertentu Deterministic Sistem dan Sistem Tak Tentu Probabilistic
Sistem.
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti,
sehinggakeluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh darisistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan
programprogramyang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masadepannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem Tertutup Closed Sistem dan Sistem Terbuka Open Sistem
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruhdengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
adanyaturut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada,tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada
hanyalah relatively closed Sistem secara relatif tertutup, tidak benar- benartertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan
terpengaruhdengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkankeluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena
sistemsifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistemharus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik
harusdirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistemtertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh
yangbaik saja.
13
2.2.Pengertian Informasi
Definisi informasi menurut James Hall dalam bukunya yang berjudul ”Sistem Informasi Akuntansi”, adalah sebagai berikut: ”Informasi adalah data
diproses sehingga memiliki arti dan berguna bagi pemakai”.
Definisi informasi menurut Jogiyanto HM dalam bukunya yang berjudul ”Sistem
Informasi Akuntansi Berbasis Komputer”,yaitu : ”Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti b
agi yang memakainya”. Dari uraian di atas penyusun dapat mengambil kesimpulan bahwa
informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keputusan tertentu agar dapat menghasilkan sesuatu yang lebih berguna
bagi pemakainya dan dapat dijadikan sebagai pengambilan keputusan.
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Definisi sistem informasi menurut James Hall dalam bukunya yang berjudul
”Sistem Informasi Akuntansi”adalah : ”Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi,
dan didist ribusikan kepada para pemakai”.
Definisi sistem informasi menurutAzhar Susanto dalam bukunya yang berjudul
”Sistem Informasi Akuntansi”adalah : “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang berhubungan
satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti dan ber
guna”.
14
Berdasarkan definisi-definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah perancangan dari rangkaian-rangkaian prosedur
yang saling berhubungan satu sama lain untuk menghasilkan informasi yang dapat digunakan oleh para pemakai.
2.4. Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur
Kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturanaturandan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan,
seni ataudisiplin lainnya Metode adalah :
Suatu carateknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi pengembangan sistem yang ada biasanya dibuat atau diusulkan oleh :
- Penulis buku - Peneliti
- Konsultan - Sistems house
- Pabrik software Metodologi Pengembangan Sistem diklasifikasikan menjadi 3 golongan
1.Metodologi Pemecahan Fungsional Functional Decomposition
Methodologies
Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsitemsubsistemyang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk
dipahami,dirancang dan diterapkan.
15
Yang termasuk dalam kelompok metodologi iniadalah : - HIPO Hierarchy plus Input-Process-Output
- SR Stepwise Refinement atau ISR Iterative Stepwise Refinement - Information-Hiding
2. Metodologi Orientasi Data
Data Oriented Methodologies
Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses.
Metodologi ini dapat dikelompokkan kembali ke dalam dua kelas, yaitu : a. Data-flow oriented methodologies
Metodologi ini secara umum didasarkan pada pemecahan dari sistem kedalam modul-modul berdasarkan dari tipe elemen data dan tingkah-lakulogika modul
tersebut di dalam sistem. Dengan metodologi ini, sistem secara logika dapat digambarkan secara logika dari arus data dan hubungan antar
fungsinya di dalam modul-modul disistem. Yang termasuk dalam metodologiini adalah
- SADT Structured Analisys and Design Techniques - Composite Design
- SSAD Structured Sistems Analysis and Design b. Data structure oriented methodologies
Metodologi ini menekankan struktur dari input dan output di sistem. Strukturini kemudian akan digunakan sebagai dasar struktur dari sistemnya.
Hubungan fungsi antar modul atau elemen-elemen sistem kemudian dijelaskan dari struktur sistemnya. Yang termasuk dalam metodologi iniadalah :
16
- JSD Jackson’s Sistems development
- WO Warnier Orr
3. Prescriptive Methodologies
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah : - ISDOS Information Sistems Design and Optimization Sistem
Kegunaannya adalah mengotomatisasi proses pengembangan sistemInformasi.
2.4.1. Flow Map
Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukkan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam
migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmapmenolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam
segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif- alternatif lain dalam pengoperasian.
PEDOMAN-PEDOMAN DALAM MEMBUAT FLOWMAP
Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowmap, ada beberapa
petunjuk yang
harus diperhatikan,
seperti :
1. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan. 2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini
harusdapatdimengertiolehpembacanya. 3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
17
4. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar. 5. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri
denganhati-hati.stem. 6. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.
2.4.2. Diagram Kontek
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level
tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem.
Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary dapat digambarkan dengan garis putus. Dalam diagram konteks hanya
ada satu proses. Tidak boleh
ada store dalam diagram konteks. Diagram konteks berisi gambaran umum secara garis besar sistem yang akan
dibuat. Secar a kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi “siapa
saja yang memberi data dan data apa saja ke sistem, serta kepada siapa saja informasi dan informasi apa saja yang harus dihasilkan sistem.”
2.4.3. Data Flow Diagram DFD
Ide dari suatu bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem bukanlah hal yang baru. Pada tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan
suatu algoritma program dengan menggunakan simbol lingkaran dan panah untuk mewakili arus data.Yourdan dan L. L. Constantine juga menggunakan notasi
18
simbol ini untukmenggambarkan arus data dalam perancangan program. G.E. Whitehouse tahun 1973 juga menggunakan notasi semacam ini untuk membuat
model-model sistemmatematika. Penggunaan notasi dalam diagram arus data ini sangat membantu sekaliuntuk memahami suatu sistem pada semua tingkat
kompleksitasnya seperti yang diungkapkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson. Pada tahap analisis, penggunaannotasi ini sangat membantu sekali di dalam
komunikasi dengan pemakai sistem untukmemahami sistem secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi ini untukmenggambarkan arus dari data
sistem sekarang dikenal dengan nama diagram arusdata data flow diagram, DFD.DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada
atau sistem
baru yang
akan dikembangkan
secara logika
tanpa mempertimbangkanlingkungan fisik dimana data tersebut mengalir misalnya
lewat telpon, surat dansebagainya atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan misalnya filekartu, microfile, harddisk, tape, diskette dan lain
sebagainya. DFD merupakan alatyang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalamsistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih
lanjut DFD juga merupakan dokumentasidari sistem yang baik. Komponen DFD
Beberapa komponen atau simbol yang digunakan DFD untuk maksu mewakili :
1. External entity kesatuan luar atau boundary batas sistem 2. Data flow arus data
3. Process proses
19
4. Data store simpanan data
2.4.4. Kamus Data
Kamus Data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi darisuatu sistem informasi. Kamus data selain digunakan untuk
dokumentasi dan mengurangiredudansi, juga dapat digunakan untuk: 1. Memvalidasi diagram aliran data dalam hal kelengkapan dan keakuratan
2. Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan laporan- laporan
3. Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file 4. Mengembangkan logika untuk proses-proses diagram aliran data
KD dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun padatahap perancangan sistem. Pada tahap analisis sistem, KD
dapat digunakan sebagai alat komunikasiantara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentangdata yang masuk ke
sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahapperancangan sistem, KD digunakan untuk merancang input, merancang
laporan-laporan dandatabase. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DADKD mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:
- Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan data dalam DFD - Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran
misalnya alamatdiuraikan menjadi kota, negara dan kode pos
20
- Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data - Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan
aliran - Mendeskripsikan hubungan detil antar penyimpanan yang akan menjadi
titik perhatiandalam entity-relationship diagram
21
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
3.1. Tinjauan Umum Perusahaan
Kantor Pengolahan Data Elektronik KPDE Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat adalah kelanjutan dari organisasi sejenis yang semula sudah ada di lingkungan Pemerintah
Propinsi Daerah
Tingkat I
Jawa Barat
dengan nama
Pusat Pengolahan
Data PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.
Keberadaan PUSLAHTA di Jawa Barat dimulai pada tahun 1977, yaitu dengan adanya Proyek Pembangunan Komputer Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.
Proyek tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan sarana prasarana dalam rangka memasuki era computer. Dalam perkembangan selanjutnya, pada tanggal 8 April 1978
dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor :
294Ok.200-OkaSK78 diresmikan pembentukanpendirian Kantor Pusat Pengolahan Data PUSLAHTA Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat yang berkedudukan di jalan Tamansari
No. 57 Bandung.
Sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Gubernur Nomor : 294Ok.200- OkaSK78, maka pada tanggal 29 Juni 1981 pendirian Kantor PUSLAHTA dikukuhkan
dengan Peraturan Daerah Nomor : 2 Tahun 1981 tentang Pembentukan Pusat Pengolahan Data PUSLAHTA Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Peraturan Daerah Nomor : 3
Tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengolahan Data Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Dengan kedua Peraturan Daerah tersebut keberadaan
PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat semakin berperan, khususnya dalam melaksanakan kebijaksanaan Gubernur Kepala Daerah di bidang
komputerisasi. Akan tetapi keberadaan kedua Peraturan Daerah tersebut tidak mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang dalam hal ini Menteri Dalam Negeri, sehingga
keberadaan PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat kedududkan organisasi menjadi non structural. Akan tetapi dengan keberadaan Puslahta Propinsi Daerah
Tingkat I Jawa Barat pada masa itu telah banyak dirasakan manfaatnya selain oleh lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga oleh instansi lain dalam bentuk kerja sama
penggunaan mesin computer IBM S-370125 seperti : IPTN Industri Pesawat Terbang Negara
PJKA Perusahaan Jawatan Kereta Api ITB Institut Teknologi Bandung
Dan pihak Swasta lainnya.
Dalam perjalanan waktu yang cukup panjang, yaitu lebih kurang 14 tahun sejak PUSLAHTA didirikan, pada tanggal 27 Juni 1992 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 21 Tahun 1992 Organisasi PUSLAHTA Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dibubarkan. Di dalam salah satu pasal Surat Keputusan
Gubernur No. 21 tahun 1992 dinyatakan bahwa tugas dan wewenang PUSLAHTA dialihkan ke Kantor Bappeda Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.
Pada tanggal yang sama dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun 1992 tentang Pembubaran PUSLAHTA Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, keluar
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 22 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik KPDE Propinsi Daerah Tingkat I Jawa
Barat sebagai pelaksana dari Instruksi Menteri Dalam negeri Nomor : 5 tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia.
Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 5 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik, pada tanggal 30 Juni 1993 keluar
persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Menpan dengan Nomor : B-
606I93 perihal Persetujuan Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik untuk Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Dengan keluarnya
Surat Persetujuan
Menteri Pendayagunaan
Aparatur
Negara Menpan tersebut, maka untuk mengukuhkan Keputusan Gubernur Nomor 22
Tahun 1992 diajukan Rancangan Peraturan Daerahnya, dan akhirnya pada tanggal 21 Juni 1994 berhasil ditetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 4
tahun 1994 tentang Pengukuhan Dasar Hukum Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Nomor 5 tahun 1994 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kantor Pengolahan Data Elektronik Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.
Selanjutnya kedua Peraturan Daerah tersebut diajukan ke Menteri Dalam Negeri untuk mendapat pengesahan, dan pada tanggal 10 Juli 1995 keluar Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor : 59 Tahun 1995 tentang Pengesahan Peraturan Daerah Nomor : 4 dan Nomor : 5 Tahun 1994, dengan demikian KPDE Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat secara resmi
menjadi salah satu Unit Pelaksana Daerah yang struktural.
Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor : 16 Tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Propinsi Jawa Barat telah
ditetapkan Badan Pengembangan
Sistem Informasi
dan Telematika
Daerah disingkat BAPESITELDA sebagai pengembangan dari Kantor Pengolahan Data Elektronik
yang dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor : 22 Tahun 1992 dan dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 5 Tahun 1994. Sedangkan Kantor Pengolahan Data
Elektronik itu sendiri merupakan pengembangan dari Pusat Pengolahan Data PUSLAHTA Propinsi Jawa Barat yang berdiri pada tanggal 8 April 1978 melalui Surat Gubernur KDH
Tingkat I Jawa Barat No. 294OK.200-OkaSK78, dan keberadaannya dikukuhkan dengan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 1981 tanggal 29 Juni 1981.
Dasar Hukum :
1. Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia
2. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat No. 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Propinsi Jawa Barat.
Nomenklatur :
BAPESITELDA adalah singkatan dari Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika Daerah. Telematika singkatan dari Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika.
Selanjutnya, berdasarkan Perda Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, maka Bapesitelda Prov. Jabar diganti menjadi Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.
Perubahan ini merupakan kenaikan tingkat dan memiliki ruang lingkup serta cakupan kerja lebih luas. Sasarannya tidak hanya persoalan teknis, tapi juga kebijakan, baik
hubungannya kedalam maupun menyentuh kepentingan publik khususnya dibidang teknologi informasi. Dengan platform dinas, maka Diskominfo dapat mengeluarkan regulasi mengenai
teknologi informasi dalam kepentingan Provinsi Jawa Barat, terutama pencapaian Jabar Cyber Province Tahun 2012.
Berdasarkan Perda tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika berada diperingkat 20 dengan sruktur organisasi sebagai berikut di bawah ini :
1. Kepala 2. Sekretariat, membawahkan :
a. Sub.Bagian Perencanaan dan Program b. Subbagian Keuangan
c. Subbagian Kepegawaian dan Umum 3. Bidang Pos Dan Telekomunikasi, membawahkan :
a. Seksi Pos Dan Telekomunikasi b. Seksi Monitoring dan Penetiban Spektrum Frekuensi
c. Seksi Standarisasi Pos Dan Telekomunikasi 4. Bidang sarana Komunikasi Dan Diseminasi Informasi, membawahkan :
a. Seksi Komunikasi Sosial b. Seksi Komunikasi Pemerintah Dan Pemerintah dareah
c. Seksi Penyiaran Dan Kemitraan Media
5. Bidang Telematika, membawahkan : a. Seksi Pengembangan Telematika
b. Seksi Penerapan telematika c. Seksi Standarisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika
6. Bidang Pengolahan Data Elektronik, membawahkan: a. Seksi Kompilasi Data
b. Seksi Integrasi Data c. Seksi Penyajian Data dan Informasi
7. Balai LPSE a. Tata Usaha LPSE
b. Layanan Informasi LPSE c. Dukungan dan Pendayagunaan TIK LPSE
VISI MISI
Visi : “ Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalui penyelenggaraan komunikasi dan informatika yang efektif dan efisien “
Misi : 1.
Meningkatkan sarana dan prasana dan profesionalismesumber daya aparatur bidang Komunikasi dan Informatika.
2. Mengoptimalkan pengelolaan pos dantelekomunikasi.
3. Mengoptimalkan pemanfaatan saranaKomunikasi dan Informasi pemerintah
dan masyarakat, serta melaksanakandiseminasi informasi. 4.
Mewujudkan layanan online dalampenyelenggaraan pemerintah berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
5. Mewujudkanpengelolaan data menuju satu data pembangunan untuk Jawa
barat.
Pelayanan Publik
Seiring dengan pesatnya laju kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat Jawa Barat maka dengan ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkewajiban untuk
mengfasilitasi kebutuhan tersebut yang sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Meneg PAN Nomor 63KEPM.PAN72003,
memberikan pengertian pelayanan publik yaitu segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima
pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dengan demikian Dinas Komunikasi dan Informatika DISKOMINFO Provinsi Jawa Barat menyediakan
pelayanan publik bagi masyarakat Jawa Barat yang terdiri dari : 1.
LPSE Layanan Pengadaan Secara Elektronik Regional Jawa Barat 2.
M-CAP Mobile Community Acces Point 3.
Internet Publik 4.
Perijinan Jasa Titipan 5.
Hotspot 3 Titik 6.
Ijin Jaringan Komunikasi Bawah Tanah 7.
Video Conference
3.2. Struktur Organisasi Perusahaan