Penyelesaian Kredit Macet Dalam Pemberian Kredit Usaha Tani Melalui Koperasi Di Kabupaten Bengkalis

PENYELESAIAN KREDIT MACET DALAM PEMBERIAN KREDIT USAHA TANI MELALUI KOPERASI DI KABUPATEN BENGKALIS
TESIS Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan dalam Program Studi
Kenotariatan pada Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
OLEH : HUSNALITA, SH
027011027
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2004
Husnalita : Penyelesaian Kredit Macet Dalam Pemberian Kredit Usaha Tani Melalui Koperasi Di …, 2004 USU Repository © 2007

PENYELESAIAN KREDIT MACET DALAM PEMBERIAN KREDIT USAHA TANI MELALUI KOPERASI
DI KABUPATEN BENCKALIS
HUSNALITA *) DR. Runtung Sitepu, SH, M. Hum **) Notaris Chairani Bustani, SH, MKn **)
Abdul Muis, SH, MS **)
Intisari
Und ang -Und ang No mo r 25 tahun 19 92 tentan g Perkop erasian menyebutkan bahwa tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tata perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945. Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur ini, maka koperasi menjadikan dirinya sebagai salah satu pelaku ekonomi. Oleh karenanya bila ingin terus tumbuh dan berkembang untuk memenuhi tuntutan arus globalisasi, maka koperasi harus memiliki daya saing yang berkelanjutan. Apabila koperasi tidak segera melakukan reposisi dirinya sebagai salah satu pelaku ekonomi yang mendapat dukurigan konstitusi, maka tidak mustahil koperasi akan terus tertinggal dan lambat laun akan terabaikan. Dalam menjalankan kegiatannya, badan usaha koperasi ini banyak sekali melakukan tindakan penyimpangan, bahkan mengarah pada perbuatan yang merugikan pihak ketiga. Sebagai contoh yang dapat dikemukakan berkenaan dengan hal ini yaitu pemberian Kredit Usaha Tani yang disalurkan melalui koperasi yang ada di Kabupaten Bengkalis. Dengan didasarkan pada latar belakang ini, maka penulis mengangkat tiga permasalahan hukum yakni: (1) Apakah faktor penyebab terjadinya kredit macet dalam pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Tani melalui koperasi di Kabupaten bengkalis?, (2) Bagaimana penyelesaian Kredit Usaha Tani yang macet pada koperasi di Kabupaten Bengkalis?, (3) Bagaimana tanggung jawab pengurus koperasi dalam pemberian Kredit Usaha Tani di Kabupaten Bengkalis?.
Untuk menjawab permasalahan tersebut diatas, maka dilakukan penelitian di beberapa koperasi yang ada di Kabupaten Bengkalis. Dimana data-data yang didapat dilengkapi dengan informasi yang diperoleh dari beberapa narasumber dengan menggunakan pendekatan yuridis empiris dan bersifat deskriptif analitis.
*) Mahasiswa Magister Kenotariatan Program Pascasarjana USU **) Staf Pengajar Magister Kenotariatan Program Pascasarjana USU
Husnalita : Penyelesaian Kredit Macet Dalam Pemberian Kredit Usaha Tani Melalui Koperasi Di …, 2004 USU Repository © 2007

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan penyaluran dana Kredit Usaha Tani di Kabupaten Bengkalis telah melibatkan pihak Dinas Koperasi, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank pembangunan Daerah Bengkalis, pengurus koperasi, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), dan anggota koperasi. Pelaksanaan penyaluran Kredit Usaha Tani tersebut memang telah memenuhi formalitas-formalitas yang ditentukan. Namun sayangnya, dalam pengembalian dana Kredit Usaha Tani tersebut mengalami kemacetan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang terkadang terpaksa harus dihadapi petani anggota koperasi yang menjadi objek penyaluran dana Kredit Usaha Tani tersebut. Selain itu, i'tikad baik dan kesadaran dari anggota koperasi sangat menentukan bagi kelancaran pengembalian dana Kredit usaha Tani ini.
Metode penyelesaian yang digunakan sudah dijalankan dengan baik, bahkan cukup menarik karena lebih mengedepankan penyelesaian di luar lembaga peradilan, yakni dengan cara musyawarah dan negosiasi. Tanggung jawab pengurus jelas dalam penyaluran dana Kredit Usaha Tani ini baru timbul apabila pengurus telah melakukan kelalaian dan kesengajaan sehingga mengakibatkan kredit macet. Namun hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa di Kabupaten Bengkalis faktor penyebab terjadinya kredit macet dalam pemberian Kredit Usaha Tani ini lebih cenderung karena kelalaian anggota dan adanya kejadian-kejadian yang tak terelakkan. Kata Kunci:

1. Penyelesaian kredit macet 2. Kredit Usaha Tani 3. Koperasi
Husnalita : Penyelesaian Kredit Macet Dalam Pemberian Kredit Usaha Tani Melalui Koperasi Di …, 2004 USU Repository © 2007

Solution for Stagnated Credit in Purchase of Agricultural Credit in Bengkalis Regency
HUSNALITA, SH*) Dr. Runtung Sitepu, SH, M. Hum **) Notaris Chairani Bustami, SH, MKn **)
Abdul Muis, SH, MS**)
Abstract
The Act number 25 of 1992 regarding cooperation, states that the objective of cooperation is to improve the member welfare in particular and community in general, and participate to build national economic order in creating welfare, fair, and prosperous peoples based on pancasila and constitution 1945. As facility to achieve this fair and prosperous people, cooperation stands to function as economic actor. Therefore to follow and participate in meeting the globalization claim, cooperation must have the sustainable competitive advantage. If cooperation does not make reposition as economic actor that gets constitution support, it is not impossible that the cooperation will be lagged behind and eliminated gradually. In practicing the activities, this cooperation conducted much deviations , and even tend to bring third party to loss. The good examples here is, delivery of agricultural credit distributed through several cooperation available in Bengkalis Regency. Based on this back ground, the writer rises three legal problems: (1) What factors do cause the stagnated credit in implementation of credit distribution through cooperation in Bengkalis Regency?, (2) What is the solution for stagnated credit in Bengkalis Regency ?, (3) What is the responsibility of cooperation manager in delivery of agricultural credit in Bengkalis Regency ?.
To answer the above problems, a research was done to several cooperation existing in Bengkalis Regency. The data gained is completed with information from informant by using juridical empirical approach and analytical descriptive.
The result of research indicated that the delivery of agricultural credit in Bengkalis has involved cooperation service, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Pembangunan Daerah Bengkalis, cooperation manager, site extension workers, and members of cooperation. However, the distribution of agricultural credit has met the formalities. But unfortunately, in repayment of credit was stagnated. This was caused by several factors those farmers
*) Student of Magister Kenotariatan Pascasarjana Program USU **) Lecture of Magister Kenotariatan Pascasarjana Program USU
must face. In Addition, honesty and awareness of cooperation members also determine the Husnalita : Penyelesaian Kredit Macet Dalam Pemberian Kredit Usaha Tani Melalui Koperasi Di …, 2004 USU Repository © 2007
vii

clearance of repayment. The solution method used has been practiced well, and even quite attractive
because the solution was conducted outside of court, i.e., by negotiation and agreement. The clear responsibility of managers in distribution of agricultural credit appeared when they practiced the negligence to result in the stagnated credit. But the result of field research indicated that in this Bengkalis Regency factors causing the stagnated credit are negligence of members and inevitable events. Key Words
1. Solution for Stagnated credit 2. Agricultural credit 3. Cooperation.
Husnalita : Penyelesaian Kredit Macet Dalam Pemberian Kredit Usaha Tani Melalui Koperasi Di …, 2004 USU Repository © 2007