3.8 Aspek Etik Penelitian
Penelitian ini diajukan untuk memperoleh Keterangan Lolos Kaji etik dari komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
Telur Aedes aegypti didapat dari Instalasi Insektarium P2B2 Ciamis dengan keadaan telur yang non-infeksius dan didapatkan tidak adanya transmisi virus
ke telur. Etika penelitian pada hewan coba menggunakan prinsip 3R, yaitu replacement, reduction dan refinment. Replacement adalah keperluan
memanfaatkan hewan percobaan sudah diperhitungkan secara seksama, baik dari pengalaman terdahulu maupun literatur untuk menjawab pertanyaan
penelitian dan tidak dapat digantikan oleh mahluk hidup lain seperti sel atau biakan jaringan. Reduction diartikan sebagai pemanfaatan hewan dalam
penelitian sesedikit mungkin, tetapi tetap mendapatkan hasil yang optimal. Sedangkan refinement adalah memperlakukan hewan percobaan secara
manusiawi, memelihara hewan dengan baik, tidak menyakiti hewan, serta meminimalisasi
perlakuan yang
menyakitkan sehingga
menjamin kesejahteraan hewan coba sampai akhir penelitian. Pengujian ovisida
dilakukan dengan metode dari P2B2 dan metode standar dari WHO WHO, 2005; Bria, 2008. Pengujian ini telah mendapatkan Keterangan Lolos Kaji
Etik dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung pada tanggal 1 Desember 2014 melalui surat nomor
2136UN268DT2014 Lampiran 1.
3.9 Alur Penelitian
Untuk memperjelas proses penelitian, maka disajikan diagram alur penelitian sebagai berikut,
Gambar 11. Diagram Alir Efektivitas Ekstrak Daun pandan wangi Pandanus
ammaryllifolius, Robx. sebagai Ovisida Aedes aegypti Linn. Ekstrak daun pandan wangi Pandanus ammaryllifolius, Robx.
Data dianalisis 0,1
0,3 0,5
0,7 1
Kelompok 1 kontrol
negative Kelompok
2 Kelompok
3 Kelompok
4 Kelompok
5 Kelompok
6
Tiap kelompok dilakukan pengulangan 4 kali Diamati setiap 6 jam sekali selama 3 hari
Interprestasi Hasil dan Tindak Lanjut
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Ekstrak daun pandan wangi efektif sebagai ovisida Aedes aegypti dengan estimasi ED
50
sebesar 0,537 dan batas maksimum dan minimum berkisar antara 0,446 sampai 0,664.
5.2 Saran
1. Penelitian menggunakan ekstrak daun pandan wangi juga dapat dilakukan
dengan metode ekstraksi yang berbeda, misalnya dengan menggunakan metode penguapan atau destilasi dan pelarut lain seperti etil asetat atau
heksana. 2.
Peneliti lain dapat mengaplikasikan daun pandan wangi dengan bentuk ovisida siap pakai sehingga dapat digunakan di masyarakat.