sangat penting dalam upaya membangun pondasi kerjasama lintas negara dalam
bidang konservasi dan pembangunan berkelanjutan.
Beberapa hal penting dari isi Deklarasi Heart of Borneo adalah : 1.
Kesatuan visi konservasi dengan tujuan kesejahteraan rakyat ketiga negara;
2. Heart of Borneo adalah ikatan lintas batas negara yang bersifat sukarela
yang berdasarkan atas kearifan lokal, pengakuan dan penghormatan terhadap hukum, kebijakan,peraturan yang berlaku di masing-masing
negara serta memuat ketentuan dan kesepakatan lingkungan. 3.
Ketiga negara bersepakat untuk bekerjasama atas prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan melalui penelitian,pemanfaatan berkelanjutan,
perlindungan, pendidikan dan pelatihan serta kegiatan lain yang relevan dengan
pengelolaan lintas
batas, konservasi,dan
pembangunan berkelanjutan wilayah yang tercakup dalam Heart of Borneo. Dalam
Artikel : Sekilas Tentang Heart of Borneo oleh: Samedi Anis Aliati, www.ditjenphka.go.idarticle_file tentang20 Borneo20_HoB_.pdf,
diakses 22 Juli 2011.
4.1.1 Hasil The 1
st
Heart of Borneo Trilateral Meeting
Pada pertemuan trilateral pertama negara-negara Heart of Borneo HoB ini dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2007 di Rizqun International Hotel, Bandar
Seri Begawan, Brunei Darussalam, yang dipimpin oleh Deputi Kementrian Industri dan Sumber Daya Alam Brunei Darussalam dan dihadiri oleh delegasi
dari ketiga negara Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, adapaun beberapa catatan dari hasil pertemuan tersebut adalah berikut ini:
a Deputi Menteri Industri dan Sumber Daya Alam Brunei Darussalam
yang pada pertemuan itu selaku chairman mengemukakan keinginan Brunei Darussalam menjadi Heart of Borneo Center dengan adanya
alasan bahwa Brunei Darussalam merupakan satu-satunya negara yang beribukota di Borneo, sehingga dianggap menjadi lokasi yang strategis
untuk mengorganisir Heart of Borneo HoB. Disamping itu saat ini Indonesia sudah ada ASEAN Secretariate dan di Malaysia ada The
Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area BIMP-EAGA Facilitation Centre. Dan jika itu terjadi
Heart of Borneo Centre akan dibiayai oleh Deputi Kementrian Industri dan Sumber Daya Alam, dan secara langsung Brunei Darussalam akan
membiayai kegiatan Center tersebut selama 3 tahun, dan baru setelah itu Brunei Darussalam akan secara permanen membiayai 60 dari
biaya-biaya yang diperlukan. Rapat menghasilkan keputusan sebagai berikut:
1. Masing masing negara akan segera merumuskan National Project
Document. Dokumen tersebut akan disampaikan pada pertemuan The Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East
ASEAN Growth Area BIMP-EAGA Senior OfficialsMinister mendatang akhir 2007
2. Usulan yang membahas tentang pembentukan sekretariat Heart of
Borneo Centre oleh Brunei Darussalam dan Indonesia akan disampaikan kepada otoritas yang relevan di setiap negara, dan
akan dibicarakan pada pertemuan The Brunei Darussalam- Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area
BIMP- EAGA Senior OfficialsMinister mendatang.
3. Pada waktu itu pertemuan ini menerima tawaran Asian
Development Bank ADB untuk melaksanakan misi bantuan teknis di 3 negara yang akan dilaksanakan pada Agustus 2007,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada masing-masing negara. 4.
Selanjutnya adalah Malaysia akan menjadi penyelenggara Heart of Borneo Expedition Series pertama pada Juni 2008 di Sarawak.
Indonesia akan
menyelenggarakan lokakarya
pengelolaan konservasi dan pembangunan secara lestari yang pertama pada
tahun 2008. Konferensi Ilmiah Heart of Borneo untuk mendorong pemahaman yang lebih baik mengenai keanekaragaman hayati
Heart of Borneo akan diselenggarakan oleh Brunei Darussalam pada awal tahun 2009.
5. Disepakatinya The 2
nd
Heart of Borneo Trilateral Meeting yang akan dilaksanakan di Pontianak , Kalimantan Barat pada Januari
2008.
4.1.2 Hasil The 2