TDN Total Digestible Nutrient

yang dihasilkan oleh pangkreas lemak dihidrolisis menjadi asam lemak, gliserol, monogliserida, digliserida, serta sisa trigliserida Anggorodi, 1998. Absorbsi hasil pencernaan lemak yang sebagian besar 70 adalah asam lemak dan sebagian lagi 20 monogliserida terjadi pada usus kecil. Pada waktu asam lemak dan monogliserida diabsorbsi melalui sel-sel mukosa pada dinding usus, mereka diubah kembali resistensis menjadi lemak atau trigliserida. Lemak yang terjadi ini berbentuk partikel-partikel kecil yang disebut kilomikron dan dibawa ke dalam darah melalui cairan limfe Lubis, 1963. Kecernaan lemak dapat diestimasi dengan menganalisis lemak pakan dan lemak feses menurut metode ekstraksi soxhlet AOAC, 1984. Kemudian menghitung selisih antara lemak pakan yang terkonsumsi dengan lemak feses.

F. TDN Total Digestible Nutrient

Energi dalam pakan umumnya berasal dari karbohidrat dan lemak. Pentingnya energi dalam pakan tercermin dari adanya 2 macam metode pengukuran yaitu metode pengukuran TDN merupakan sistem ukuran yang paling tua yang berdasar pada fraksi-fraksi yang tercerna dari sistem Wende serta sumbangan energinya. Sistem yang kedua adalah sistem kalori berdasar pada kandungan energi kalori pada bahan pakan Blakely dan Bade, 1998. Menurut Siregar 1994 TDN adalah jumlah energi dari pakan maupun ransum yang dapat dicerna. Zat-zat pakan yang dapat menjadi sumber energi yaitu protein, serat kasar, lemak dan BETN. Kekurangan energi dapat mengakibatkan terhambatnya pertambahan berat tubuh, penurunan berat tubuh dan berkurangnya semua fungsi produksi dan terjadi kematian bila berlangsung lama Tillman et al., 1998. Menurut Parakkasi 1999 ternak memanfaatkan energi untuk pertumbuhan dan produksi setelah kebutuhan hidup pokoknya terpenuhi. Kebutuhan energi akan meningkat seiring dengan pertambahan berat tubuh. Tinggi rendahnya TDN dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain berat tubuh dan konsumsi pakan itu sendiri. Kebutuhan energi akan meningkat seiring dengan pertambahan berat tubuh. TDN atau energi merupakan total dari zat pakan yang paling dibutuhkan. Kelebihan energi akan disimpan dalam bentuk lemak tubuh, tetapi sebaliknya jika pakan yang dikonsumsi tidak mencukupi kebutuhan energinya maka lemak tubuh akan dirombak untuk mencukupi kebutuhan energi untuk hidup pokok ternak yang tidak tercukupi dari pakan. Menurut Chuzaeimi et al. 1991, untuk mengetahui nilai dari suatu bahan pakan tidak cukup didapat dengan mengetahui kandungan nutrient yang terdapat dalam bahan pakan tersebut, tetapi juga harus diketahui nilai TDN dari bahan tersebut. TDN sangat penting artinya untuk mengetahui jumlah persentase nutrient yang dapat dicerna, lazimnya digunakan untuk ransum ruminansia.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Juli sampai Oktober 2011, bertempat di kandang Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Analisis kecernaan lemak dan TDN dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

B. Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan penelitian

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini berupa 4 ekor sapi pedaging jantan pascasapih dengan bobot sebagai berikut: sapi 1 168 kg, sapi 2 238 kg, sapi 3 189 kg dan sapi 4 206 kg, hijauan rumput lapang, konsentrat onggok, kulit kopi, bungkil kelapa, dedak, urea, dan premix dan penggunaan mineral mikro organik dengan dosis pemberian 0,5; 1; dan 1,5 kali rekomendasi National Reasearch CouncilNRC 1998.

2. Alat penelitian

Peralatan yang digunakan adalah satu unit kandang dengan sistem koloni berkapasitas 4 ekor, timbangan gantung, timbangan duduk, tali, kandang jepit,

Dokumen yang terkait

Kecernaan Lemak Kasar Dan TDN (Total Digestible Nutrient) Ransum yang Mengandung Pelepah Daun Kelapa Sawit Dengan Perlakuan Fisik, Kimia, Biologis Dan Kombinasinya Pada Domba

4 45 63

EVALUASI PENGGUNAAN PROBIOTIK BAKTERI SELULOLITIK TERHADAP KECERNAAN SERAT KASAR DAN TOTAL DIGESTIBLE NUTRIENT PADA SAPI PFH JANTAN

0 21 1

PENENTUAN TINGKAT PENGGUNAAN MINERAL MIKRO ORGANIK TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI RANSUM PADA SAPI PEDAGING

5 40 43

PENENTUAN TINGKAT PENGGUNAAN MINERAL MIKRO ORGANIK TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN KECERNAAN BAHAN ORGANIK PADA SAPI PEDAGING

10 50 55

PENGARUH JENIS SAPI DAN BENTUK PENYAJIAN KONSENTRAT TERHADAP KONSUMSI, KECERNAAN LEMAK DAN TOTAL DIGESTIBLE NUTRIENT.

0 0 6

Kecernaan Lemak Kasar Dan TDN (Total Digestible Nutrient) Ransum yang Mengandung Pelepah Daun Kelapa Sawit Dengan Perlakuan Fisik, Kimia, Biologis Dan Kombinasinya Pada Domba

0 0 11

Kecernaan Lemak Kasar Dan TDN (Total Digestible Nutrient) Ransum yang Mengandung Pelepah Daun Kelapa Sawit Dengan Perlakuan Fisik, Kimia, Biologis Dan Kombinasinya Pada Domba

0 0 2

Kecernaan Lemak Kasar Dan TDN (Total Digestible Nutrient) Ransum yang Mengandung Pelepah Daun Kelapa Sawit Dengan Perlakuan Fisik, Kimia, Biologis Dan Kombinasinya Pada Domba

0 0 3

Kecernaan Lemak Kasar Dan TDN (Total Digestible Nutrient) Ransum yang Mengandung Pelepah Daun Kelapa Sawit Dengan Perlakuan Fisik, Kimia, Biologis Dan Kombinasinya Pada Domba

0 0 13

Kecernaan Lemak Kasar Dan TDN (Total Digestible Nutrient) Ransum yang Mengandung Pelepah Daun Kelapa Sawit Dengan Perlakuan Fisik, Kimia, Biologis Dan Kombinasinya Pada Domba

0 0 3