Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP

43 bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan, mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP. Ketiga, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dikembangkan berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Peserta didik memiliki posisi sentral, berarti segala kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Keempat, beragam dan terpadu, kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi. 44 Kelima, tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum harus memberikan kegiatan pembelajaran peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Keenam, relevan dengan kebutuhan kehidupan, pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan stakeholders untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usahaindustri dan dunia kerja. Oleh karena itu, upaya pengembangan kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan kecakapan vokasional merupakan keniscayaan. Ketujuh, menyeluruh dan berkesinambungan, substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan. Kedelapan, belajar sepanjang hayat, kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. 45 Kesembilan, seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah, kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Agar kurikulum yang telah disusun di lingkungan SMK menjadi program bersama antara sekolah dan industri, maka perlu diadakan penyesuaian dan sinkronisasi antara materi yang tertuang dalam kurikulum dengan bidang-bidang pekerjaan yang tersedia di institusi pasangan yang dapat dijadikan wahana belajar bagi peserta didik dalam mencapai penguasaan keahlian yang dipersyaratkan. Sinkronisasi tersebut harus dilaksanakan bersama dan hasilnya menjadi program pembelajaran yang disepakati kedua-belah pihak untuk dilaksanakan bersama-sama secara konsekuen. Kesepuluh, standar kompetensi program produktif, standar kompetensi program produktif ditetapkan mengacu ke standar kompetensi kerja SKK yang berlaku di dunia kerja. Direktorat Pembinaan SMK telah menyiapkan Standar Kompetensi dimaksud dalam bentuk Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD. Mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan DKK dan Kompetensi Kejuruan KK yang dimuat dalam Spektrum Keahlian meliputi :1 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan, diambil dari Standar Kompetensi Kerja SKK atau standar kompetensi kerja lain yang berlaku di dunia kerja untuk level kualifikasi lulusan SMK, 2 Standar Kompetensi Mata Pelajaran 46 Dasar Kejuruan, diambil Standar Kompetensi Kerja SKK atau standar kompetensi kerja lain yang berlaku di dunia kerja yang merupakan kompetensi prasyarat untuk Kompetensi Keahlian tertentu, atau berdasarkan akar keilmuan yang disusun oleh SMK bersama Komite Sekolah berdasarkan tuntutan kebutuhan mata pelajaran kompetensi kejuruan untuk Kompetensi Keahlian tertentu.

2.3.7. Pembiayaan Prakerin budgeting

Peraturan Pemerintah Nomer 19 tahun 2005 Pasal 62 menyebutkan bahwa pembiayaan pendidikan meliputi : 1 Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal, 2 biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap, 3 biaya personal sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan, 4 biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi : a gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, b bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan c biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya dan 5 standar biaya operasi satuan pendidikan ditetapkan dengan Peraturan Menteri berdasarkan usulan BSNP 47 Selanjutnya Peraturan Pemerintah Nomer 48 tahun 2008 Pasal 2 tentang pendanaan pendididikan menyebutkan bahwa: 1 Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat, 2 Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi: a penyelenggara atau satuan pendidikan yang didirikan masyarakat, b peserta didik, orang tua atau wali peserta didik, dan c pihak lain selain yang dimaksud dalam huruf a dan huruf b yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan. Berkenaan dengan kegiatan praktik kerja industri yang diselenggarakan pada Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor SMKN 2 Bandar Lampung, akan lebih banyak berkaitan dengan biaya operasional dan biaya personal peserta didik, karena untuk biaya investasi menjadi tanggung jawab pemerintah dan tanggung jawab industri dimana peserta didik melaksanakan prakerin

2.4. Pengorganisasian Organizing Praktik Kerja Industri

Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan Purwanto, 1987:16 , selanjutnya menurut Handoko, pengorganisasian ialah: 1 penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi; 2 proses perancangan dan pengembangan suatu organisasi yang akan dapat membawa hal- hal tersebut ke arah tujuan; 3 penugasan tanggung jawab tertentu; 4 pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk