Konsep Penilaian Ekonomi NILAI EKONOMI TOTAL HUTAN MANGROVE DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Menurut Fauzi 2002 nilai guna use value adalah nilai yang dihasilkan dari pemanfataan aktual dari barang dan jasa seperti menangkap ikan. Nilai ini juga termasuk pemanfaatan komersial atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam misalnya ikan dan kayu yang biasa dijual maupun untuk dikonsumsi langsung. Nilai guna secara lebih rinci diklasifikasikan kembali ke dalam nilai guna langsung dan nilai guna tak langsung. Nilai guna langsung direct use value merujuk pada kegunaan langsung dari konsumsi sumberdaya seperti penangkapan ikan, pertanian, kayu sebagai bahan bakar dan lain sebagainya baik secara komersial maupun bukan komersial. Manfaat hutan mangrove yang dapat langsung dikonsumsi mencakup manfaat hasil hutan kayu, manfaat penangkapan hasil perikanan, serta manfaat pengambilan daun nipah Benu, Timban, Kaunang dan Ahmad, 2011. Hutan mangrove di Pancer Cengkrong mempunyai fungsi dan manfaat ekonomi yaitu sebagai penghasil kayu, sebagai mata pencaharian penduduk sekitar, yakni pencari kepiting, kerang, udang putih, ikan konsumsi belanak, kakap, ikan hias, dan biawak Pertiwi, 2010. Nilai manfaat langsung hutan mangrove di Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan yaitu sebesar Rp 1.178.325.768.000,00 per tahun Mayudin, 2012. Nilai guna tak langsung indirect use value merujuk pada nilai yang dirasakan secara tidak langsung terhadap barang dan jasa yang dihasilkan sumberdaya alam dan lingkungan. Termasuk didalam kategori nilai guna tak langsung ini misalnya fungsi pencegahan banjir dan daerah asuhan bagi biota laut dari suatu ekosistem misalnya mangrove. Nilai ekologi dari nilai guna tidak langsung memiliki nilai lebih tinggi dari nilai lainnya yakni Rp 2.321.305.341,00 per tahun Baderan, 2013. Nilai guna tidak langsung dari hutan mangrove sebagai pencegah intrusi air laut diestimasi melalui replacement cost dengan pembangunan bangunan pemecah gelombang breakwater Benu, Timban, Kaunang dan Ahmad, 2011. Nilai manfaat fisik hutan mangrove sebagai peredam gelombang di Desa Tawiri, Ambon adalah sebesar Rp 6.270.277,50,00 per tahun Hieriey, 2009. Nilai bukan guna non use value merupakan nilai yang tidak berhubungan dengan pemanfaatan aktual dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam. Secara rinci, kategori non use value ini dibagi lagi kedalam beberapa subkelas yakni nilai keberadaan existence value dan nilai pilihan option value. Nilai keberadaan pada dasarnya adalah penilaian yang diberikan atas keberadaan atau terpeliharanya sumberdaya alam dan lingkungan meskipun masyarakat tidak memanfaatkan atau mengunjunginya. Nilai pilihan lebih diartikan sebagai nilai yang diberikan oleh masyarakat atas adanya pilihan untuk menikmati barang dan jasa dari sumberdaya alam dimasa mendatang. Nilai pilihan keanekaragaman hayati hutan mangrove di Desa Penunggul, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan adalah sebesar Rp 14.427.000,00 per tahun Sofian, 2012. Nilai ekonomi total sumberdaya alam adalah nilai ekonomi menyeluruh yang merupakan penjumlahan dari nilai guna use values dan nilai bukan guna non use values beserta komponen-komponennya Fauzi, 2002. Nilai ekonomi total hutan mangrove di Pesisir Pantai Tlanakan pasca rehabilitasi adalah sebesar Rp 280.712.310.416,00 Fatimah, 2012. III. METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian telah dilaksanakan di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur pada bulan April – Mei 2013. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Peta Lokasi Desa Margasari. Lokasi Penelitian

B. Alat dan Objek Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, kamera, kuesioner dan seperangkat komputer. Objek dalam penelitian ini adalah hutan mangrove Desa Margasari dan masyarakat sekitar hutan mangrove.

C. Definisi Operasional

Batasan penelitian ini adalah: a. Nilai ekonomi total adalah nilai-nilai yang terkandung dalam sumberdaya mangrove, baik nilai guna maupun nilai bukan guna. b. Nilai guna adalah nilai yang dihasilkan dari pemanfaatan aktual barang dan jasa dari hutan mangrove. c. Nilai bukan guna adalah nilai yang tidak berhubungan dengan pemanfaatan aktual barang dan jasa dari hutan mangrove. d. Nilai guna langsung adalah nilai dari pemanfaatan secara langsung yang dihasilkan dari hutan mangrove. e. Nilai guna tak langsung adalah nilai dari pemanfaatan secara tak langsung yang dihasilkan dari fungsi ekologis jasa lingkungan hutan mangrove. f. Nilai pilihan adalah nilai ekonomi yang diperoleh dari pemanfaatan sumberdaya hutan mangrove untuk masa yang akan datang. g. Nilai keberadaan adalah nilai kepedulian seseorang akan keberadaan sumberdaya hutan mangrove. h. Kesediaan membayar adalah nilai rupiah yang bersedia dikorbankan oleh seseorang untuk mempertahankan keberadaan sumberdaya mangrove yang memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung baginya. i. Biaya perjalanan adalah biaya yang dikeluarkan oleh pengunjung untuk kegiatan wisata, meliputi biaya transportasi sampai tujuan lokasi wisata, biaya konsumsi, biaya dokumentasi dan sebagainya. j. Surplus konsumen adalah selisih antara jumlah yang konsumen sanggup membayar dengan yang harus dibayarkan. k. Free rider adalah konsumen yang mendapat keuntungan atau manfaat tanpa harus mengeluarkan biaya apapun. l. Benefit transfer adalah nilai moneter yang didapat dari literatur, per satuan luas, bagi ekosistem yang serupa dan nilai ini digandakan dengan luas fisik sumberdaya lokal yang sedang dinilai. m. Harga pasar adalah nilai tukar menggunakan uang yang berlaku di lokasi penelitian. n. Biaya penggantian sumberdaya adalah nilai jasa ekosistem berdasarkan biaya menyediakan jasa penggantian substitusi atau biaya menghindari kerusakan karena jasa yang hilang.

D. Metode Penelitian

1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data. Data primer meliputi data mengenai harga pasar rajungan, udang, kepiting, daun jeruju, buah pidada dan kayu bakar, biaya perjalanan dari pengunjung ekowisata hutan mangrove, harga pasar pakan ikan yang berlaku di lokasi penelitian, harga