35
2.5 Faktor Pengujian Software
Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat
lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan
kesalahan
Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan
untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box
merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat
lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.
Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box
, karena pengujian black box diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknik white box. Pengujian black box
berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan
fungsional suatu program. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :
1 fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2 kesalahan interface
36
3 kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4 kesalahan kinerja,
5 inisialisasi dan kesalahan terminasi.
Berbeda dengan pengujian white box, pengujian black box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian. Pengujian black
box harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut :
1 Bagaimana validitas fungsional diuji
2 Kelas input yang akan membuat kasus pengujian menjadi lebih
baik 3
Apakah sistem akan sangat sensitive terhadap harga input tertentu
4 Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi
5 Kecepatan data dan volume data apa yang akan ditoleransi oleh
sistem 6
Apa pengaruh kombinasi tertentu dari data terhadap sistem operasi.
37
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Tinjauan Umum Perusahaan
Kantor Pengolahan Data Elektronik KPDE Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat adalah kelanjutan dari organisasi sejenis yang semula sudah ada di
lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan nama Pusat Pengolahan Data PUSLAHTA Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.
Keberadaan PUSLAHTA di Jawa Barat dimulai pada tahun 1977, yaitu dengan adanya Proyek Pembangunan Komputer Pemerintah Provinsi Daerah
Tingkat I Jawa Barat. Proyek tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan sarana prasarana dalam rangka memasuki era computer. Dalam perkembangan
selanjutnya, pada tanggal 8 April 1978 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 294Ok.200-OkaSK78 diresmikan
pembentukanpendirian Kantor Pusat Pengolahan Data PUSLAHTA Propinsi
Daerah Tingkat I Jawa Barat yang berkedudukan di jalan Tamansari No. 57 Bandung.
Sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Gubernur Nomor : 294Ok.200- OkaSK78, maka pada tanggal 29 Juni 1981 pendirian Kantor PUSLAHTA
dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 2 Tahun 1981 tentang Pembentukan Pusat Pengolahan Data PUSLAHTA Propinsi Daerah Tingkat I
Jawa Barat dan Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengolahan Data Propinsi Daerah Tingkat I Jawa