memiliki rasa seni dan memahami kebudayaannya. Dalam pembelajaran lagu daerah, guru tidak hanya mengajarkan cara menyanyikannya akan tetapi guru
memberikan pengetahuan mengenai lagu-lagu daerah lain beserta asal daerahnya, pesanmakna yang terkandung di dalam lagu daerah tersebut dan mengajarkan
siswa berkreasi dengan lagu daerah. Guru mengajarkan bagaimana cara menyanyikan lagu-lagu daerah sebagai kemampuan olah vocal siswa. Kemudian
guru mengajarkan siswa dalam mengapresiasi lagu-lagu daerah untuk membentuk kepribadian siswa.
2.1.4 Apresiasi Seni dalam Kegiatan Pembelajaran Seni Musik
Soebandi 2012 mengatakan bahwa untuk menumbuhkembangkan sikap apresiasi dapat ditempuh melalui proses pendidikan. Upaya ini dapat membina
siswa untuk dapat menghayati, menikmati, menghargai serta menilai suatu karya seni. Melalui kegiatan ini diharapkan anak-anak sebagai penerus perjuangan
bangsa mampu memiliki kecintaan untuk menghargai karyakarya seni dan budaya bangsanya di masa yang akan datang
.
2.1.4.1 Konsep Apresiasi Elisa 2015 menyebutkan bahwa Apresiasi dalam bahasa Inggris disebut
appreciaton yang berarti “penghargaan”. Apresiasi adalah penghargaan terhadap
seni. Ungkapan kata apresiasi masa sekarang sering dipakai baik dalam bentuk pidato-pidato maupun dalam surat-surat kabar atau majalah. Seakan-akan hal itu
sudah menjelma menjadi Bahasa Indonesia, adapun inti maksudnya tidak lain adalah penghargaan masyarakat terhadap sesuatu hal. Sugiartawan 2014: 4
mengatakan apresiasi seni merupakan kepekaan dalam menerima, menghayati,
menilai proses atau karya seni melalui perenungan-perenungan terhadap karya seni itu sendiri.
Apresiasi Antosa: 2012 adalah suatu proses melihat, mendengar, menghayati, menilai, menjiwai dan membandingkan atau menghargai suatu karya
seni. Dalam kaitannya dengan kesenian, apresiasi berarti kegiatan mengartikan dan menyadari sepenuhnya seluk beluk karya seni serta menjadi sensitif terhadap
gejala estetis dan artistik sehingga mampu menikmati dan menilai karya tersebut secara semestinya.
Apresiasi adalah kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya atau penghargaan terhadap sesuatu Murtono, 2007: 163. Apresiasi seni menurut I
Nyoman Juanda Putra 2014 adalah tumbuhkembangnya kesadaran, kepekaan, dan sikap estetik seseorang yang disebabkan oleh adanya pelibatan pengalaman
rasa yang dilakukan tanpa pamrih. Sikap estetik seperti ini termasuk perilaku manusia yang disebut dengan kemampuan afektif, yaitu perilaku yang diarahkan
oleh perasaan yang berdasarkan nilai-nilai dari pengalaman yang didapat saat mengakrabi atau menikmati seni dan pengalaman saat menciptakan karya seni.
Apresiasi Gunawan: 2014 merupakan kesediaan dan kesanggupan dengan sadar untuk menerima dan memahami suatu nilai karya seni dalam fase
kehidupan kebudayaan manusia. Sumerjana mengatakan bahwa suatu usaha untuk memahami musik dengan jalan menghargainya tersebut dapat dikatakan sebagai
apresiasi musik. Utami 2011 mengatakan bahwa yang dimaksud dengan
apresiasi adalah
suatu kegiatan
yang di
dalamnya melibatkan
suatu pemahaman,pemanfaatan, ketertarikan, kesenangan, perhatian, dan partisipasi.
Aminudin dalam Gina Resti Febria, 2012: 1 mengatakan bahwa apresiasi adalah : 1 pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin, 2 pemahaman dan
pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang ada dalam objek seni tersebut, 3 apresiasi adalah sebuah penghayatan dan penghargaan terhadap keberadaan dan
nilai seni itu sendiri. Dengan demikian dengan berapresiasi siswa memiliki sensitifitas terhadap kesenian yang pada akhirnya siswa mampu menguasai
pengetahuan, pemahaman dan mampu mengklasifikasikan seni serta memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap seni, sehingga mereka memiliki tingkat
penghargaan dan kecintaan yang tinggi kepada mata pelajaran seni. Kegiatan berapresiasi Sabur: 2014 meliputi: persepsi, pengetahuan, pengertian, analisis,
penlaian, dan apresiasi. Apresiasi seni diambil dari bahasa asing appreciation, arti terkandung
dalam istilah itu adalah meniai dengan melalui proses menghargai dan bertujuan untuk menghargai dan mengerti maupun memahami dan bertujuan untuk
menghargai dan memahami karya orang lain. Pengetahuan dan apresiasi sebenarnya merupakan pengetahuan yang saling mengisi, semain tinggi
pengetahuan seni dan pengalaman estetika, semakin tinggi pula apresiasi seninya.Pamudhi, 2009: 11.38-11.39.
Kemampuan apresiasi seni Soebandi, 2012: 9 dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung seperti aspek pengetahuan dan pengalaman estetik. Apresiasi
terhadap karya seni bagi orang banyak akan memiliki kesamaan jika orang-orang tersebut telah memiliki kemampuan pemahaman yang sama terhadap karya itu
dan memiliki pemikiran kritis untuk menentukan penilaiannya.
Terdapat beberapa langkah-langkah dalam melakukan kegiatan apresiasi, langkah tersebut adalah
a Pengamatan, pengamatan merupakan sebuah kegiatan mengamati dengan
penuh perhatian terhadap perbuatan maupun kegiatan yang sedang dilakukan oleh seseorang.
b Penikmatan, penikmatan adalah sebuah proses maupun cara menikmati
sesuatu. Dalam hal ini, berarti proses seseorang menikmati karya seni yang sedang diamati atau dilihat.
c Penghayatan, diartikan sebagai pengalaman batin. Penghayatan seni berarti
pengalaman batin pada seni dimana seseorang dapat merasakan pesan dan perasaan yang telah disampaikan oleh seniman melalui karya seninya.
d Penilaian, penilaian merupakan perbuatan menilai atau pemberian nilai
terhadap suatu karya seni, baik berupa hal yang positif maupun negative, dapat berupa pujian maupun kritikan.
Terdapat beberapa tingkatan dalam berapresiasi karya seni, yaitu sebagai berikut,
1. Apresiasi empatik, yaitu apresiasi yang hanya menilai baik dan kurang
baiknya sebuah karya seni berdasarkan penglihatan mata indrawi. 2.
Apresiasi estetis, yaitu apresiasi yang menilai keindahan disertai pengamatan dan perasaan yang mendalam.
3. Apresiasi kritis, yaitu apresiasi yang sudah dalam tingkatan penganalisaan.
Berupa mengklarifikasi, mendeskripsikan, menjelaskan, menafsirkan, mengevaluasi, menyimpulkan pengamatan Subagyo,2010: 97.
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi hal yang akan diteliti yaitu pengetahuan mengenai lagu daerah, menghargai, penikmatan, penghayatan,
pengamatan dan penilaian. 2.1.4.2 Tujuan Apresiasi
Sobandi 2012: 7 mengatakan tujuan dari apresiasi seni adalah agar untuk mendapatkan pengalaman estetis melalui cara penikmatan seni yang terarah, sadar
dan bertujuan. Tujuan apresiasi seni dalam kurikulum pendidikan adalah untuk memperkenalkan siswa terhadap seni dan lebih jauhnya dapat memahami nilai-
nilai dan aturan-aturan dalam kehidupan budayanya. Antosa 2014 juga mengatakan hal yang serupa, bahwa secara konseptual
apresiasi bertujuan untuk mengembangkan sikap dan sensitivitas seseorang dalam berkarya.
Bagan 2.3 Kerangka Teori
Pembelajaran Lagu Daerah dalam Menanamkan Apresiasi Siswa Kelas V SDN 3 Blimbing Kidul Kabupaten Kudus
Pendidikan Seni dan Pembelajaran Seni Musik
Pembelajaran Lagu Daerah di SD
Pendidikan seni merupakan upaya mengantarkan
peserta didik
dengan kompetensi terkait dengan kesenimanan, maka kompetensi
itu terkait
dengan upaya
pendewasaan potensi
individu Indrawati: 2011.
Pembelajaran musik di SD merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
sangat mendukung
tercapainya pengembangan pribadi siswa seutuhnya.
Selain itu juga untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi rasa keindahan
yang dimiliki siswa melalui pengalaman dan penghayatan musik. Kompasiana:
2011
Bentuk Apresiasi Siswa Kelas V SDN 3 Blimbing Kidul Kabupaten Kudus
Konsep Apresiasi Tujuan Apresiasi
Apresiasi seni adalah meniai dengan melalui
proses menghargai
dan bertujuan untuk menghargai dan
mengerti maupun memahami dan bertujuan untuk menghargai dan
memahami karya
orang lain.
Pamudhi, 2008: 11.38.
Antosa 2014 juga mengatakan hal yang serupa, bahwa secara konseptual apresiasi
bertujuan untuk mengembangkan sikap dan sensitivitas seseorang dalam berkarya.
Tertanamnya Apresiasi Siswa
2.2 KAJIAN EMPIRIS