Prosedur Pembelian Sstem Informasi Penjualan Dan Pembelian Alat-Alat Musik Secara Kredit Di Toko Graha Music House

a. Prosedur Pembelian

1. Bag.gudang mengecek barang pada stock barang lalu membuat surat pesanan 2. Bag.Gudang memesan dan mengirimkan data barang ke supplier 3. Supplier membuat nota penjualan lalu mengirimkan nota serta data barang yang dipesan ke Bag.Gudang 4. Bag.Gudang melakukan pengecekan jumlah barang pada daftar barang dengan jumlah barang yang datang jika tidak sesuai dengan nota dan data barang dikembalikan lagi ke supplier karena tidak sesuai 5. Jika sesuai Bag.Gudang akan melakukan pencatatan data barang pada buku stock barang, kemudian nota pembelian disimpan direkap nota beli Bag.Gudang, untuk sebagai acuan pembuatan laporan 6. Bag.Gudang membuat laporan pembelian sebanyak dua rangkap, kemudian di kirimkan ke pimpinan untuk ditanda tangani 7. Pimpinan menanda tangani dua rangkap laporan pembelian, dimana rangkap pertama disimpan di pimpinan sebagai laporan penjualan pembelian, lalu rangkap kedua dikembalikan kembali ke Bag.Gudang. PEMBELIAN Bag.Gudang Bag.Gudang Pimpinan Pimpinan Supplier Supplier tidak ya Dt.barang sesuai Pencatatan data brg Pengecekan jumlah barang pada daftar barang dengan jumlah barang yang datang Buku stock kosong Nota pembelian RNB DB nota Buku stock barang Pembuatan nota penjualan sesuai nota Jumlah brg tidak sesuai Dt.barang nota nota Dt.barang sesuai Dt.barang Dt.pesanan Buat surat pesanan Dt.pesanan Dt.barang Cek Barang Dt.barang kosong 2 Rekap nota beli DB Pembelian Pimpinan Bag.Gudang Supplier 2 Laporan pembelian Pembuatan laporan pembelian Laporan pembelian Laporan pembelian tlh di TTD Laporan pembelian tlh di TTD Laporan pembelian LPP TTD laporan pembelian Laporan pembelian Laporan pembelian tlh di TTD Gambar 4.2 Prosedur Pembelian Keterangan : RNB : Rekap Nota Beli LPP : Laporan Penjualan Pembelian DB : Data Barang

4.1.2.2 Diagram Konteks Sistem Yang Sedang Berjalan

Adapun ruang lingkup sistem informasi di TOKO GRAHA MUSIC HOUSE yang sedang berjalan digambarkan secara global melalui diagram konteks di bawah ini. SI Informasi penjualan pembelian Supplier Konsumen Pimpinan Dt.brg Faktur penjualan Dt pesanan Lap.penjualan dan pembelian Lap penjualan pembelian di TTD Dt.konsumen kredit Nota angsuran kredit Nota penjualan Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem Informasi penjualan pembelian

4.1.2.3 Data Flow Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan

Data Flow Diagram DFD merupakan model grafis dari sebuah sistem yang menunjukkan aliran data dalam sistem yang menggambarkan komponen- komponen sebuah sistem, aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut beserta asal, tujuan dan penyimpanan datanya. Konsumen 1.0 Mengolah transaksi penjualan F.barang Dt.brg Faktur penjualan Dt.barang Pimpinan lap.penjualan F.pimpinan Lap.penjualan lap.pembelian 2.0 Mengolah transaksi pembelian Supplier lap.penjualan Dt.pesanan Dt.barang F.pembelian Dt.pembelian lap.pembelian Dt.brg pesanan Gambar 4.4 DFD level 1 Sistem Informasi penjualan pembelian Dalam DFD level 1 di atas, terdapat dua proses atau fungsi utama pada sistem informasi penjualan pembelian alat-alat musik. Dari kedua proses tersebut tidak bersifat Functional primitive artinya proses-proses tersebut masih memiliki beberapa fungsi di dalamnya, sehingga untuk mengetahui fungsi-fungsi tersebut perlu dilakukan pemecahan break down terhadap kedua proses tersebut. Adapun hasil pemecahan dari kedua proses tersebut dapat dilihat pada DFD level 2 untuk masing-masing proses tersebut. Berikut ini adalah DFD level 2 untuk proses 1.0 yakni hasil pemecahan break down proses penjualan. Konsumen Dt.barang 2.1.1 Memeriksa persediaan barang F.barang Dt.barang Dt.validasi barang Faktur penjualan F.penjualan Dt.penjualan 2.1.5 Membuat lap. penjualan Dt.penjualan Pimpinan lap.penjualan 2.1.2 Cek status penjualan Dt.tunai lap.penjualan TTD 2.1.3 Penjualan kredit Dt.kredit 2.1.4 Penjualan tunai Kwitansi angsuran Dt.penjualan Gambar 4.5 level 2 Proses 1.0 Mengelola Penjualan Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa dalam level 2 proses 1.0 masih memiliki lima proses atau fungsi lagi. Pada diagram diatas ada dua proses yang tidak bersifat Functional primitive atau perlu dilakukan pemecahan break down yaitu proses 3 dan proses 4. Berikut ini adalah DFD level 3 untuk proses 3.0 yakni hasil pemecahan break down proses penjualan kredit : 2.1.2 Cek status penjualan 3.3.1 Membuat form pengajuan Dt.kredit F.arsip pengajuan Konsumen Form pengajuan Dt.pengajuan dan prsyaratan 3.3.2 Memeriksa kelengkapan dan pengajuan krdit Dt.pengajuan dan persyaratan Dt.pengajuan tidak lengkap Dt.persyaratan 3.3.3 Tanda tangan pengajuan Dt.pengajuan Dt.pengajuan 3.3.4 Buat kwitansi angsuran Dt.pengajuan di TTD Dt.pengajuan di TTD dan kwitansi angsuran F.Penjualan Dt.angsuran Gambar 4.6 level 3 Proses 3.0 Mengelola Penjualan Kredit Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa dalam level 3 proses 3.0 masih memiliki empat proses atau fungsi lagi. Dan keempat proses tersebut merupakan functional primitive, sehingga tidak perlu pemecahan break down lagi. Berikut ini adalah DFD level 3 untuk proses 4.0 yakni hasil pemecahan break down proses penjualan tunai : 2.1.2 Cek status penjualan 3.4.1 Membuat faktur penjualan Dt.tunai Konsumen Faktur penjualan F.Penjualan Faktur penjualan Gambar 4.7 level 3 Proses 4.0 Mengelola Penjualan Tunai Berikut ini adalah DFD level 1 untuk proses 3.0 yakni hasil pemecahan break down proses mengelola transaksi pembelian: Bag.Gudang 2.3.1 Memesan barang Dt.barang Supplier Dt.pesanan Nota pembelian 2.3.2 Pengecekan barang dan nota Nota penjualan 2.3.3 Update barang Dt.pembelian F.Barang Dt.update barang F.pembelian Dt.pembelian 2.3.4 Membuat lap.pembelian Dt.pembelian Pimpinan Lap.pembelian Gambar 4.8 DFD level 2 Proses 3.0 Mengelola Transaksi Pembelian

4.6 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan