Pada fase ini terjadi kompetisi antara bakteri untuk memperoleh nutrisi dari media untuk tetap hidup. Sebagian bakteri mati sedangkan yang lain
tumbuh dan membelah sehingga jumlah sel bakteri yang hidup menjadi tetap.
4 Fase kematian
Pada fase ini, sel bakteri akan mati lebih cepat daripada terbentuknya sel baru. Laju kematian mengalami percepatan yang eksponensial Lee, J,
1983.
Kurva Fase Pertumbuhan Bakteri Anonim, 2011
2.3.4 Media Pertumbuhan Bakteri
Pembiakan bakteri di laboratorium memerlukan media yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi bakteri. Zat hara diperlukan untuk
pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme dan pergerakan. Lazimnya, media biakan mengandung air, sumber energi, zat hara sebagai sumber
karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen dan hidrogen, ke dalam bahan dasar media dapat pula ditambahkan faktor pertumbuhan berupa asam amino dan
vitamin. Media biakan dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
I. Berdasarkan asalnya, media dibagi atas: 1
Media sintetik yaitu media yang kandungan dan isi bahan yang ditambahkan diketahui secara terperinci. Contoh: glukosa, kalium fosfat,
magnesium fosfat. 2
Media non-sintetik yaitu media yang kandungan dan isinya tidak diketahui secara terperinci dan menggunakan bahan yang terdapat di alam.
Contohnya: ekstrak daging, pepton Lay, BW, 1994. II. Berdasarkan kegunaannya, dapat dibedakan menjadi:
1 Media selektif
Media selektif adalah media biakan yang mengandung paling sedikit satu bahan yang dapat menghambat perkembang biakan mikroorganisme yang
tidak diinginkan dan membolehkan perkembangbiakan mikroorganisme tertentu yang ingin diisolasi, contohnya: MSA, PDA, Saboaraut Agar
SA. 2
Media diferensial Media ini digunakan untuk menyeleksi suatu mikroorganisme dari
berbagai jenis dalam suatu lempengan agar, contohnya: EMB, SSA. 3
Media diperkaya Media ini digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme yang diperoleh
dari lingkungan alami karena jumlah mikroorganisme yang ada terdapat dalam jumlah sedikit, beberapa zat organik yang mengandung zat karbon
dan nitrogen Irianto, K, 2006.
Universitas Sumatera Utara
III. Berdasarkan konsistensinya, dibagi atas: 1
Media padatsolid 2
Media semi solid 3
Media cair Irianto, K, 2006
2.3.5 Bakteri Escherichia coli
Berikut sistematika bakteri Escherichia coli Dwidjoseputro, 1985: Divisi
: Protophyta Kelas
: Schizomycetes Ordo
: Eubacteriales Famili
: Enterobacteriaceae Genus
: Escherichia Spesies
: Escherichia coli
Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif, berbentuk batang dengan panjang sekitar 2 mikrometer dan diamater 0,5 mikrometer, bersifat anaerob
fakultatif, biasanya dapat bergerak dan tidak membentuk spora. Bakteri ini umumnya hidup pada rentang 20-40
C, optimum pada 37 C Dwidjoseputro,
1985. Escherichia coli merupakan merupakan flora normal yang terdapat pada
saluran pencernaan manusia. Flora tetap yang hidup di bagian tubuh manusia mempunyai peran penting dalam mempertahankan kesehatan dan hidup secara
normal. Flora normal dapat menimbulkan penyakit pada kondisi tertentu. Tetapi yang penting adalah flora normal tidak berbahaya dan dapat bermanfaat bagi
tubuh inang pada tempat yang seharusnya atau tidak ada kelainan yang menyertainya Brooks, 2001.
Bakteri patogen dalam saluran cerna merupakan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada saluran cerna manusia. Jenis bakteri yang paling
Universitas Sumatera Utara
sering menyebabkan infeksi pada saluran cerna adalah bakteri-bakteri famili Enterobacteriaceae. Bakteri ini dapat hidup dalam usus besar manusia dan hewan,
dalam tanah dan dalam air. Karena hidup dalam usus besar manusia, bakteri- bakteri ini sering disebut bakteri enterik Radji, 2011.
Mikroorganisme patogen dapat memasuki tubuh inang melalui berbagai macam jalan. Sebagian besar penyakit yang disebabkan Escherichia coli
ditularkan melalui makanan yang tidak dimasak dan daging yang terkontaminasi. Mayoritas mikroorganisme tersebut akan dihancurkan oleh asam lambung dan
enzim-enzim di lambung atau oleh empedu dan enzim di usus halus. Mikroorganisme yang bertahan dapat menyebabkan penyakit. Mikroorganisme
patogen ini selanjutnya dikeluarkan melalui feses dan dapat ditransmisikan ke inang lainnya melaui air, makanan atau jari-jari tangan yang terkontaminasi
Pratiwi, 2008. Penularan penyakit dapat terjadi melalui kontak langsung dan biasanya terjadi
di tempat yang kurang memiliki sanitasi lingkungan yang bersih Radji, 2011. Organisme yang paling umum digunakan sebagai petunjuk adanya pencemaran
pada air adalah Escherichia coli dan kelompok koliform secara keseluruhan. Escherichia coli, tidak diragukan lagi berasal dari kotoran manusia dan adanya
Escherichia coli harus dianggap sebagai petunjuk adanya polusi kotoran yang memerlukan tindakan secepatnya Buckle, 2007.
Hampir semua hewan berdarah panas dapat dikolonisasi oleh Escherichia coli hanya dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah dilahirkan. Kolonisasi pada
bayi dapat terjadi oleh bakteri yang ada dalam makanan atau air atau dengan kontak langsung melalui pengasuh bayi. Kolonisasi dalam saluran cerna manusia
biasanya terjadi setelah 40 hari dilahirkan. Escherichia coli dapat melekat pada
Universitas Sumatera Utara
usus besar dan bertahan selama beberapa bulan bahkan beberapa tahun. Perubahan populasi bakteri Escherichia coli terjadi dalam periode yang lama, hal ini dapat
terjadi setelah infeksi usus atau setelah penggunaan kemoterapi atau anti mikroba yang dapat membunuh flora normal Radji, 2011.
Beberapa galur Escherichia coli menjadi penyebab infeksi pada manusia, seperti infeksi saluran kemih. Infeksi Escherichia coli seringkali berupa diare
yang disertai darah, kejang perut, demam dan terkadang dapat menyebabkan gangguan pada ginjal Radji, 2011.
2.3.6. Staphylococcus aureus