Proses Produksi HASIL MAGANG

10 PT. Semen Gresik Persero Tbk. memiliki 5 unit Pabrik, yaitu 2 unit Pabrik Gresik 1.300.000 ton per tahun dan 3 unit Pabrik Tuban 7.000.000 ton per tahun. Produk yang dihasilkan oleh PT.Semen Gresik Persero Tbk. adalah Portland Pozzolanik Cement PPC dan Portland Cement type 1. Untuk distribusi pemasaran hasil produksinya diantaranya adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI. Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan. Apabila kebutuhan dalam negeri telah tercukupi dan masih ada kelebihan produk maka akan diekspor keluar negeri. Merk dagang Semen Gresik adalah salah satu merk semen yang berkualitas. Dalam upaya mempertahankan citra merk serta memenuhi persyaratan dan harapan pelanggan yang senantiasa meningkat maka seluruh proses produksi mulai dari penyediaan bahan baku sampai dengan penyerahan semen kepada pelanggan, telah mengalami serangkaian pengujian dan pengendalian mutu yang sangat baik.

B. Proses Produksi

1. Bahan-bahan pembuatan semen Secara umum komposisi bahan baku semen adalah batu kapur 80, tanah liat 12, pasir silika 4, pasir besi 3, dan gypsum 1. a. Bahan baku 1 Batu kapur Merupakan sumber kalsium, diambil, diangkat dan kemudian dihancurkan dengan alat pemecah batu kapur, lalu disimpan di dalam alat penyimpanan batu kapur silo. Dengan komposisi bahan 80 dari berat terak. 11 2 Tanah liat Digunakan untuk menambah kekurangan SiO 2, dari tanah liat, diambil, diangkut dari Tuban dan Bnagkalan dan kemudian dikeringkan di tempat pengeringan tanah liat clay dryer untuk menurunkan kadar air menjadi maksimum 1 sebelum disimpan di dalam alat penyimpanan tanah liat silo. Dengan komposisi baha 12 dari berat terak. 3 Pasir silica Digunakan untuk membantu proses pembakaran yaitu terbentuknya fluk, disimpan di alat penyimpanan pasir silica dan dengan komposisi bahan 4 dari berat terak. 4 Pasir besi Disimpan di dalam alat penyimpanan pasir besi dengan komposisi bahan 3 dari berat terak. Pasir besi berasal dari Lumajang dan Pati. 5 Gypsum Diambil dari Madura dan mengimpor dari Australia dan Thailand b. Bahan Penolong 1 Bahan penolong peledakan 2 Bahan penolong pembakaran 3 Bahan pembuat kantong 4 Bahan bakar 12 2. Proses pembuatan semen Dalam memproduksi semen, proses yang dilakukan oleh PTSG, adalah proses kering. Berikut ini adalah tahap-tahap proses pembuatan semen : a. Penyiapan bahan Batu kapur dari tambang dipecah hingga berukuran 2,5 inci, dan tanah liat dikeringkan di tempat pengeringan tanah liat clay dryer, kemudian disimpan di silo tanah liat. Sebagian batu kapur disimpan di tempat penyimpanan batu kapur pecah dan sebagian lagi batu kapur pecah tersebut dicampur dengan tanah lat yang sudah dipotong-potong hingga berukuran 2,5 inci. Selanjutnya campuran tersebut dimasukkan ke tempat penyimpanan campuran batu kapur dan tanah liat. Batu kapur pecah, campuran batu kapur dan tanah liat, silica dan pasir besi masing- masing dimasukkkan ke dalam silo-silo penyimpanan bahan baku. b. Penggilingan bahan awal Raw Mill Dari silo-silo penyimpanan, keempat bahan tersebut dikeluarkan dan masing- masing banha ditimbang dan selanjutnya diumpankan ke dalam mesin penggiling untuk dihaluskan, sekaligus dikeringkan. Maksud dari penimbangan adalah untuk mendapatkan proporsi campuran tertentu dari masing-masing bahan tersebut. Sehingga bahan campuran yang diproduksi dari proses penggilingan tersebut memenuhi kualitas yang telah ditentukan. Selanjutnya hasil penggilingan dimasukkan dalam silo pencampuran. Dalam silo pencampuran ini, bahan yang sudah berbentuk serbuk tersebut diaduk-aduk, sehingga menjadi campuran yang merata homogen, untuk selanjutnya siap dibakar di tanur putar. 13 c. Pembakaran Dari silo-silo umpan, serbuk tersebut kemudian dimasukkan ke dala m pemanas awal preheater kemudian turun ke tanur putar rotary kiln dan kemudian dibakar di dalam tanur putar dengan panas 1350 o C-1400 o C sampai menjadi terak clinker, selanjutnya terak didinginkan di dalam mesin pendingin cooler, lalu disimpan di dalam silo-silo penyimpanan terak clinker storage. d. Penggilingan akhir terak Terak 96 dikeluarkan dar silo dan ditimbang selanjutnya digiling pada penggilingan awal pengujian kemudian dimasukkan ke dalam penggilingan akhir bersama-sama dengan gypsum 4 yang telah ditimbang dan dikeluarkan dari silo. Hasil dari penggilingan akhir ini setelah disaring di mesin penyaring akan menjadi semen. e. Pengantongan dan pengepakan Dengan menggunakan mesin pengantongan, semen dimasukkan ke dalam kantong sak yang terbuat dari kertas kraff. Semen didalam setiap kantong mempunyai berat bersih 40kg untuk semen PPC dan 50kg untuk untuk semen OPC. Kantong- kantong yang telah terisi semen kemudian diangkut dengan truk, kereta api atau kapal laut untuk diekspor atau disalurkan kepada konsumen dalam negeri melalui distributor, sub distributor, pengeceran dan se bagainya. Pengirim semen juga dilakukan dalam bentuk curah dengan menggunakan truk tangki semen dan kapal laut. 14 3. Hasil produksi Mutu produk Semen Gresik telah diuji di laboratorium pengendalian mutu. Beberapa jenis semen yang diproduksi Semen Gresik, meliputi : a. Portland Cement jenis I Dikenal sebagai semen abu-abu, dipakai untuk umum seperti konstruksi bangunan yang tidak memerlukan persyaratan khusus. b. Portland Cement jenis II Digunakan untuk bangunan tepi laut, irigasi, dan untuk pengecoran beton massa yang memerlukan ketahanan terhadap pengaruh sulfat dan panas hidrasi sedang rendah. c. Portland Cement jenis III Dipakai untuk bangunan yang memerlukan kekuatan tekan awal tinggi setelah pengecoran dilakukan. Misalnya untuk bangunan gedung-gedung bertingkat, jembatan, pondasi mesin berat. d. Portland Cement jenis IV Dipakai unrtuk bangunan yang berada dalam lingkungan asantahan terhadap sulfat yang tinggi. Misalnya untuk bangunan pengolahan limbah, bangunan kolam, bangunan tepi laut. e. Portland Pozzolan Cement PPC Dipakai untuk pengecoran beton massa, dan irigasi, bangunan tepi laut dan rawa yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi rendah. 15

C. Identifikasi Faktor Bahaya dan Potensi Bahaya