3. Dalam pengertian lain, “sistem” juga diartikan sebagai “cara”. Seperti misalnya
kita sering mendengar kata-kata seperti sistem pengamatan, sistem penilaian, sistem pengajaran, dan lain sebagainya. Istilah sistem juga banyak dipakai dan
dihubungkan dengan kata-kata seperti sistem pendidikan sistem perangkat lunak, sistem transportasi dan lain sebagainya.
Dari sekian banyaknya arti dari kata sistem, kita akan mengambil pengertian bahwa sistem adalah suatu kesatuan utuh yang terdiri dari beberapa bagian yang saling
berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
2.1.1 Modul Umum Sistem
Gambar 2.1.1 Dibawah ini merupakan model umum dari sebuah sistem. Tempat dimana lima buah komponen utama dalam sistem yang membuat sebuah sistem dapat
bekerja dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1: Model Umum Sistem
Keterangan: a.
Komponen Input Komponen Input merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data
masukan. Data masukan ini digunakan sebagai komponen penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem itu dioperasikan. Komponen penggerak ini terbagi menjadi dua
kelompok: 1.
Maintanance Input
UMPAN BALIK
INPUT PROSES
OUTPUT TUJUAN
KENDALA KONTROL
Universitas Sumatera Utara
Maintanance Input merupakan energi yang dimasukkan sistem supaya sistem dapat beroperasi. Sebagai contoh dalam suatu sistem pengambilan keputusan, maka
maintanance inputnya adalah tim manajemen yang merupakan personil utama pengambilan keputusan decision maker.
2. Sinyal Input
Signal Input adalah energi yang diproses untuk didapatkan dapat keluaran. Dalam pengambilan keputusan tersebut maka signal inputnya adalah informasi yang
menunjukkan kemudahan pengambilan keputusan tersebut decision support system.
b. Komponen Proses
Komponen Proses merupakan komponen dalam sistem yang melakukan pengolahan input untuk mendapatkan hasil atau tujuan yang diinginkan. Didalam suatu proses,
terjadi berbagai kegiatan seperti klasifikasi, peringkasan, pencarian data, organisasi
dan lain sebagainnya. Begitu kompleksnya sebuah proses, maka pada tahap ini diperlukan terjadinya suaatu integrasi yang baik antara subsistem secara vertikal
maupun secara horizontal agar proses interaksi untuk mencapai tujuan dapat berjalan lancar. Sebagai contoh, sistem pengambilan keputusan pembelian barang yang
dulakukan oleh seorang Kepala Bagian Pengadaan disuatu perusahaan dagang, harus melibatkan semua subsistem yang terkait seperti Kepala Gudang, Bagian Keuangan,
Bagian Inventory dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
c. Komponen Output
Komponen Output merupakan komponen hasil pengoperasian dari dari suatu sistem. Sistem pengambilan keputusan seorang kepala Bagian Pengadaan, menghasilkan
keputusan dibeli atau tidaknya suatu barang, kemudian menentukan siapa yang akan membeli, jumlah pembelian, tempat atau pembelian, dan sebagainya.
d. Komponen Tujuan
Terdapatnya suatu tujuan yang jelas akan memberikan arah yang jelas pula dalam proses sistem. Komponen tujuan merupakan sasaran yang ingin dicapai oleh
berjalannya sebuah sistem. Tujuan ini bisa berupa tujuan usaha, kebutuhan sistem, pemecahan suatu masalah dan sebagainya.
e. Komponen Kendala
Komponen Kendala merupakan komponen yang berisikan aturan-aturan atau batas- batas yang berlaku atas tujuan tersebut. Pendefenisian kendala yang jelas, akan
membuat tujuan lebih berrmanfaat. Dengan adanya kendala atau batas-batas yang jelas, maka mampu mengidentifikasikan apa yang harus diantisipasi dalam mencapai
tujuan sistem.
Universitas Sumatera Utara
f. Komponen Kontrol
Komponen Kontrol merupakan komponen pengawas dari pelaksanaan proses pencapaian tujuan. Kontrol disini dapat berupa kontrol pemasukan input, kontrol
pengeluaran data, kontrol pengoperasian data dan lain-lain.
g. Komponen Umpan Balik
Komponen Umpan balik merupakan komponen yang memberikan respon atau berjalannya suatu sistem. Komponen ini dapat berupa kegiatan seperti perbaikan atau
pemeliharaan sistem.
2.2 Informasi