monokromator  yang  kemudian  di  transfer  ke  optik  sinyal  yang  akan  di  ubah  menjadi sinyal  elektronik  dan  di  teruskan  ke  optik  sinyal  yang  kedua  yang  kemudian  dideteksi
oleh detektor dan dibaca oleh recorder berupa data ppm gas.
Table 4.3.  Data  hasil  HF  analizer  dari    stag  2  line  3  pada  gas  cleaning  sistem GC PT INALUM Persero
Hour density mgfNm³
10.00 0,33
11.00 0,31
12.00 0,33
13.00 0,32
14.00 0,32
Average 0,322
4.3. Perhitungan
4.3.1. Metode Potensiometri
Perhitungan  kadar  gas  HF  pada  Gas  cleaning  sistem  GC  dengan  menggunakan metode potensiometri dengan menggunakan persamaan:
Y = Mx + C Dimana :
X = Konsentrasi F dalam ppm Y = Pembacaan mV sampel
Universitas Sumatera Utara
C = Intersep M = Slope
Karena hasil yang didapatkan dari analisis konsentrasi gas HF pada gas cleaning sistem minus maka kurva menjadi terbalik, sehingga didapatkan persamaan:
Y = Ln Mx + C Ln x =
Maka :
X = Dimana :
X = Blanko Test X =
=
2,72
= X= 0,122
X = Sampel X =
=
2,72
Universitas Sumatera Utara
= =  1,822
F sampel ppm = Sampel – Blanko test
= 1,822 – 0,122
= 1,7 F =
F =
F = 0,338 ppm
4.3.2 Metode HF analizer
Metode HF analizer dilakukan secara real time sehingga konsentrasi gas HF yang dikeluarkan gas cleaning sistem adalah: 0,322 ppm
4.4. Pembahasan
Pada  metode  potensiometri  menggunakan  elektroda  indikator  selektif  ion. Salah  satu  diantara  elektroda  indikator  jenis  ini  yang  paling  penting  dalam
pemeriksaan  kimia  adalah  elektroda  gelas.  Elektroda  gelas  mempunyai  tanggapan potensial  yang  berbolak  balik  terhadap  ion  hidrogen  sehingga  sering  digunakan
dalam pengukuran pHdan beda potensial dari masing masing ion. Reaksi yang terjadi dalam metode potensiometri adalah:
Universitas Sumatera Utara
NaOH
aq
+ HF
g
NaF
aq
+ H
2
O
aq
Dimana  reagen  NaOH  0,1N  digunakan  sebagai  absorben  gas  HF  yang dikeluarkan  gas  cleaning  sistem.  Gas  cleaning  sistem  juga  berfungsi  sebagai
penyerap  gas  HF  ,  karena  dalam  gas  cleaning  terdapat  alumina  yang  mana  akan mengadsorpsi  gas  HF    sehingga  gas  HF  yang  dikeluarkan  kadarnya  menurun.  Gas
HF  ini  terbentuk  dalam  tungku  reduksi  dalam  peleburan  aluminium  akibat  dari penguraian Kriolit dengan reaktif Alumina
Na
3
AlF
6 l
+ H
2 g
Al
s
+ 3 NaF
l
+ 3 HF
g
2AlF
3 aq
+ H
2
O
l
Al
2
O
3s
+ 6 HF
g
Pada metode HF analizer gas HF akan keluar dari gas cleaning akan di absorpi dimana  pada  metode  ini  telah  berguna  juga  dalam  menentukan  flow  alumina  dalam
peleburan  Aluminium,  dimana  jika  kadar  HF  meningkat  maka  flow  alumina  akan ditingkatkan sehingga alumina akan mengadsorpsi gas HF sehingga kadar gas HF akan
menurun. Dari  metode Potensiometri didapatkan kadar gas HF 0,338 ppm dan dari metode
HF  analizer  didapatkan  kadar  gas  HF  0,322  ppm  dan  dalam  tetapan  pemerintah berdasarkan KEP
– 13MENLH31995 tentang baku mutu emisi sumber tidak bergerak, lampiran VB Baku mutu emisi untuk jenis kegiatan lain  adalah 10 mgm³. Sehingga
dalam  pembuangan  gas  HF  ke  lingkungan  sekitar  PT  INALUM  Persero  masih dibawah dari tetapan pemerintah dan masih di ambang batas.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1.Kadar  gas  HF  yang  dikeluarkan  gas  cleaning  sistem  dapat  dianalisis  dengan menggunakan  2  metode,  yaitu:  metode  potensiometri  dan  metode  HF  analizer.
Analisis dengan metode potensiometri didapatkan konsentrasi gas HF sebesar 0,338 ppm  dan  pada  analisis  dengan  menggunakan  metode  HF  analizer  didapatkan
konsentrasi HF sebesar: 0,322 ppm. Dari hasilyang diperoleh kadar gas HF pada gas cleaning  sistem  GC  yang  dianalisis  dengan  metode  potensiometri  dan  metode  HF
analizer tidak jauh berbeda. 2. Kadar gas HF yang dikeluarkan gas cleaning sistem GC masih dibawah ambang
batas  dari  kadar  yang  ditetapkan  pemerintah  seperti  yang  diatur  pada  KEP –
13MENLH31995  tentang  baku  mutu  emisi  sumber  tidak  bergerak,lampiran  VB Baku mutu emisi untuk jenis kegiatan lain  adalah 10 mgm³.
5.2 Saran
Perlu  dilakukan  peningkatan  pengawasan  kadar  gas  HF  yang  dikeluarkan  gas cleaning sistem PT INALUM Persero agar kadar gas di udara selalu terkontrol dan
tidak membahayakan lingkungan sekitar pabrik dan lingkungan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara