METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN KURIKULUM DI PENDIDIKAN ULAMA TARJIH MUHAMMADIYAH (PUTM) YOGYAKARTA

31 C. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Metode wawancara Wawancara terhadap informan dengan menggunakan pedoman wawancara yaitu membuat catatan tentang pokok-pokok yang akan ditanyakan sesuai dengan tujuan penelitian. Pokok-pokok yang dirumuskan tidak perlu ditanyakan secara berurutan, demikian pula pengunaan dan pemilihan kata untuk wawancara Mantra. 2008: 31 Lihat juga: S. Nasution. 1996. Metodologi Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung: Tarsito. Dari metode ini penulis mengharapkan data-data tentang kondisi lembaga PUTM secara rinci, tantangan ulama Muhammadiyah dan kesiapan thalabah PUTM untuk menghadapi tantangan tersebut. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan pimpinan Majlis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah selaku BPH Badan Pelaksana Harian PUTM, dan kepada petinggi dan pengurus PUTM. 2. Metode Dokumentasi Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan- peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya Arikunto, 1996 : 32 135 Lihat juga: Winarno Surahmad. T.t. Dasar dan Tehnik Research. Bandung: Tarsito halaman 131. 3. Metode Observasi Yang dimaksud dengan observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis tentang fenomena-fenomena yang diteliti atau diselidiki Hadi, 2001 : 136. Adapun teknik observasi yang peneliti lakukan adalah teknik observasi sistematik, dimana peneliti hanya sebagai pengamat gejala- gejala yang diteliti, dan penulis tidak terlibat dalam dinamika objek yang diteliti Mantra. 2008: 30. D. Metode Analisis Data Setelah data yang peneliti cari terkumpul, peneliti menyeleksi data tersebut dan merangkainya ke arah tujuan peneliti melakuakan penelitian ini, sehingga pada akhirnya membentuk suatu pengertian yang dituangkan dalam bentuk analisis. Dalam menganalisis peneliti menggunakan pola berfikir deduktif dan induktif: 1. Deduktif, yaitu penyusun berpangkal pada suatu pendapat umum berupa teori, hukum atau kaidah dalam menyusuri suatu penjelasan tentang suatu kejadian khusus atau dalam menarik kesimpulan Mantra. 2008: 16 2. Induktif, penulis berpangkal pada sejumlah fakta empirik untuk menyusun suatu penjelasan umum Mantra. 2008: 18 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Perjalanan PUTM

Pada tahun 1968, Persyarikatan Muhammadiyah sudah berumur 56 tahun. Para pendiri Persyarikatan sebagian besar sudah wafat, sedang kader- kadernya sangat kurang, karena sebagian besar pemuda Islam lebih berminat belajar di sekolah perguruan tinggi umum, padahal Persyarikatan Muhammadiyah sangat membutuhkan ulama-ulama yang handal untuk meneruskan cita-cita Persyarikatan Tim Penyusun. 2010: 4. Ketika itulah muncul ide untuk mendirikan Pendidikan Ulama dengan gratis, sehingga tidak memberatkan para peserta didik. Maka pada tahun 1968, tepatnya pada tangga 1 Juli 1968 didirikanlah Pendidikan Ulama Tarjih oleh Majelis Tarjih PP Muhammadiyah, dengan biaya swadaya dari para aghniya’ di Yogyakarta Tim Penyusun. 2010: 4. Karena satu dan lain hal, Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah PUTM tidak menerima thalabah pada setiap tahun melainkan pada setiap angkatan. Angakatan-angkatan yang sudah berjalan adalah sebagai berikut Tim Penyusun. 2010: 4-5: 34 1. Angkatan pertama, Tahun 1968-1971; menerima 18 orang thalabah, yang dapat menyelesaikan studynya sebanyak lima orang. Pada tahun 1972-1974 tidak ada kegiatan vakum. 2. Angkatan kedua, tahun 1975-1978; menerima 10 orang mahasiswa, yang dapat menyelesaiakan studynya hanya satu orang. Pada tahun 1979-1989 tidak ada kegiatan vakum 3. Angkatan ketiga, tahun 1990-1993; angkatan ini dikelola PWM DIY, menerima 25 orang mahasiswa, yang dapat menyelesaiakan studynya hanya tiga belas orang setelah melalui ujian akhir. Angkatan pertama hingga ketiga diselenggarakan di Suranatan. 4. Angkatan keempat, tahun 1993-1997; menerima 25 orang mahasiswa, yang dapat menyelesaiakan studinya hanya empat belas orang. 5. Angkatan kelima, tahun 1999-2002; menerima 25 orang mahasiswa, yang dapat menyelesaiakan studynya hanya dua puluh orang. 6. Angkatan keenam, tahun 2003-2006; menerima 25 orang mahasiswa, yang dapat menyelesaiakan studynya 25 orang. Angkatan keempat sampai dengan keenam diselenggarakan di Gedong Kiwo, Jalan Bantul, Yogyakarta 7. Angkatan ketujuh, tahun 2005-2009. Berdasarkan hasil keputusan sidang pleno PP. Muhammadiyah, penyelenggaraan pendidikan selanjutnya diambil