TARJIH DAN TAJDID DALAM MUHAMMADIYAH ANT

TARJIH DAN TAJDID
DALAM MUHAMMADIYAH;
ANTARA TEORI DAN IMPLEMENTASI
Oleh: Ki Ageng AF.Wibisono

Tujuan Materi
• Sesuai permintaan panitia, tujuan materi
ini adalah:
a.Untuk memahamkan kepada mahasiswa
akan tarjih dan upaya pengamalannya
serta membumikan Islam yang tajdid di
tengah masyarakat
b.Peluang dan tantangan
c.Strategi

Aspek Keislaman Yang Ditegakkan
Muhammadiyah
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya
ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang:
1. Aqidah; Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya
aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala

kemusyrikan dan khurafat tanpa
Mengabaikan prinsip-prinsip toleransi
menurut ajaran Islam
2. Akhlak; Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya
nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada
ajaran-ajaran al-Qur’an dan Sunnah Rasul, tidak
bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia yang tidak
sejalan dengan keduanya

3. Ibadah; Muhammadiyah bekerja untuk
tegaknya ibadah yang diajarkan oleh Rasulullah
saw tanpa tambahan dan perubahan dari
tangan manusia
4. Muamalah Dunyawiyah; Muhammadiyah
bekerja untuk terlaksananya mu’amalat
dunyawiyah (pengelolaan dunia dan pembinaan
masyarakat) dengan berdasarkan ajaran agama
serta menjadikan semua kagiatan dalam bidang
ini sebagai ibadah kepada Allah swt


Majlis Tarjih
• Kata majlis berarti dewan. Sesuatu yang disebut dengan
dewan biasanya mempunyai anggota yang relatif besar
jumlahnya
• Kata tarjih secara harfiah berarti, cenderung mengukuhkan
sesuatu atas lainnya
• Di Muhammadiyah, Majlis Tarjih adalah nama lembaga yang
membidangi masalah-masalah keagamaan dalam bidang
hukum fiqih dan merupakan pembantu pimpinan Persyarikatan
Muhammadiyah dalam masalah-masalah tersebut
• Lembaga ini disahkan berdirinya secara resmi pada kongres
Muhammadiyah ke-17 di Yogyakarta tahun 1928, atas prakarsa
KH Mas Mansur dan merupakan perwujudan dari amanat
kongres ke-16 di Pekalongan Jawa Tengah tahun 1927

Tugas Pokok Majlis Tarjih
Mempergiat pengkajian dan penelitian ajaran Islam dalam
rangka pelaksanaan tajdid dan antisipasi perkembangan
masyarakat;
2. Menyampaikan fatwa dan pertimbangan kepada pimpinan

persyarikatan guna menentukan kebijaksanaan dalam
menjalankan kepemimpinan, serta membimbing umat,
khususnya anggota dan keluarga Muhammadiyah;
3. Mendampingi dan membantu Pimpinan Persyarikatan dalam
membimbing anggota melaksanakan ajaran Islam;
4. Membantu pimpinan persyarikatan dalam mempersiapkan dan
meningkatkan kualitas ulama;
5. Menyalurkan perbedaan pendapat/faham dalam bidang
keagamaan ke arah yang lebih maslahat
1.

Mensikapi
Perbedaan Pendapat
1. Kategori al-tanawwu' fi al-'ibâdah
(keanekaragaman dalam kaifiat dan bacaan
dalam beribadah), disikapi dengan menerima
apa adanya keanekaragaman kaifiat dan aneka
ragam bacaan dalam ibadah sepanjang hal itu
diajarkan oleh Rasulullah saw.
2. Kategori khilâfiah (Beda pendapat kategori ini,

berasal dari produk pemikiran atau penafsiran
terhadap suatu nash; baik al-Qur'an ataupun
al-sunnah ), disikapi dengan membangun
sikap toleransi antar sesama dan dikelola
secara baik dengan berazaskan kemaslahatan

3. Kategori al-Khurûj 'an al-haqq (keluar dari
kebenaran atau penyimpangan. Perbedaan
pendapat yang dapat dimasukkan ke kategori
ini, adalah pendapat yang bertentangan
dengan nash; al-Qur'an dan al-Sunnah),
disikapi secara bijak dan hikmah, dan
mengajak penganutnya kembali ke jalan yang
benar, menghindari cara-cara kekerasan dan
tidak main hakim sendiri dengan tetap
mengacu pada QS. 16: 125). Kepada umat
Islam dihimbau untuk lebih berhati-hati dan
menolak ajaran yang sudah keluar dari
kebenaran tersebut


Tajdid Muhammadiyah
1. Pengembalian kepada yang asli
(pemurnian) untuk aqidah dan ibadah
2. Dinamisasi kehidupan sosial dan
peradaban berlandaskan kepada
penemuan kembali substansi agama

Program Bidang Tarjih,
Tajdid, dan Pemikiran Islam
Visi Pengembangan
Berkembangnya fungsi tarjih, tajdid, dan pemikiran
Islam yang mendorong peran Muhammadiyah sebagai
gerakan pembaharuan yang kritis, dinamis, dan proaktif
dalam menjawab problem dan tantangan aktual
sehingga Islam menjadi sumber pemikiran, moral, dan
praksis sosial kehidupan umat, bangsa, dan
perkembangan global yang kompleks.
Rencana Strategis:
Menghidupkan tarjih, tajdid, dan pemikiran Islam dalam
Muhammadiyah sebagai gerakan pembaharuan yang kritisdinamis dalam kehidupan masyarakat dan proaktif dalam

menjawab problem dan tantangan perkembangan sosial
budaya dan kehidupan pada umumnya sehingga Islam selalu
menjadi sumber pemikiran, moral, dan praksis sosial di tengah
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sangat
kompleks

Garis Besar Program:
• Mengembangkan dan menyegarkan pemahaman dan






pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan
masyarakat yang multikultural dan kompleks.
Mensistematisasi metodologi pemikiran dan
pengamalan Islam sebagai prinsip gerakan tajdid
dalam gerakan Muhammadiyah
Mengoptimalkan peran kelembagaan bidang tajdid,

tarjih dan pemikiran Islam untuk selalu proaktif dalam
menjawab masalah riil masyarakat yang sedang
berkembang
Mensosialisasikan produk-produk tajdid, tarjih dan
pemikiran ke-Islaman Muhammadiyah ke seluruh
lapisan masyarakat
Membentuk dan mengembangkan pusat penelitian,
kajian, dan informasi bidang tajdid dan pemikiran
Islam yang terpadu dengan bidang lainnya

Problem dan Tantangan
Upaya Implementasi
• Penerbitan produk Majlis Tarjih yang belum memadahi
• Bahasa yang dipergunakan dalam fatwa-fatwa Majlis
Tarjih kurang komunikatif dan menarik
• Sosialisasi fatwa Majlis Tarjih relatif kurang memadahi
• Kesadaran mencari dokumen fatwa di kalangan warga
dan simpatisan Muhammadiyah masih relatif lemah
• Koordinasi antar majlis, AUM dan ortom lemah
• Aliran dan faham lain di luar Muhammadiyah


Peluang dan Kekuatan
Upaya Implementasi
• Muhammadiyah adalah organisasi yang sehat
• Visi dan misi yang jelas
• Kepatuhan anggota Muhammadiyah terhadap
keputusan organisasi
• Media sosialisasi cukup tersedia
• Kesadaran dan dukungan anggota dan
simpatisan Muhammadiyah terhadap perubahan
yang lebih baik
• Kekayaan dan kontrol terhadap Amal Usaha
Muhammadiyah

Modal Kekayaan Amal Usaha
Yang Dimilki Muhammadiyah
1. Dalam bidang pendidikan hingga tahun 2010 Muhammadiyah memiliki:
a. 11.200 Taman Kanak-Kanak;
b. 6.723 Pendidikan Anak Usia Dini;
c. 15 Sekolah Luar Biasa;

d. 1.137 Sekolah Dasar;
e. 1.079 Madrasah Ibtidaiyah;
f. 347 Madrasah Diniyah
g. 1.178 Sekolah Menengah Pertama
h. 507 Madrasah Tsanawiyah
i. 158 Madrasah Aliyah
j. 589 Sekolah Menengah Atas
k. 396 Sekolah Menengah Kejuruan
l. 7 Muallimin/Muallimat
m. 128 Pondok Pesantren
n. 3 Sekolah Menengah Farmasi
o. 40 Universitas, 93 Sekolah Tinggi, 32 Akademi, serta 7 Politeknik.

2. Bidang kesehatan Muhammadiyah memiliki:
a. 71 Rumah Sakit Umum
b. 49 Rumah Sakit Bersalin/Rumah Bersalin
c. 117 Balai Pengobatan/Balai Kesehatan Ibu
dan Anak
d. 47 Poliklinik, Balkesmas, dan layanan
kesehatan lain (data tahun 2010).

3. Dalam bidang ekonomi, hingga tahun
2010 Muhammadiyah memiliki:
a. 6 Bank Perkreditan Rakyat
b. 256 Baitu Tamwil
c. 303 Koperasi

3. Bidang kesejahteraan sosial, hingga
tahun 2010 Muhammadiyah memiliki:
a. 421 panti asuhan yatim
b. 9 panti jompo
c. 78 Asuhan Keluarga
d. 1 panti cacat netra
e. 38 santunan kematian
f. 15 BPKM.

Strategi dan Solusi
1. melakukan revitalisasi keluarga. Al-Qur’an surat al-Hasyr (66)
ayat 7 menegaskan keharusan memelihara dan menjaga diri
dan keluarga. Artinya, perintah untuk melakukan revitalisasi
dakwah secara terus menerus dan berkelanjutan dari diri dan

keluarga.
• Keluarga, sebagimana dipandukan dalam Pedoman Hidup
Islami Muhammadiyah, difungsikan sebagai:
a. media sosialisasi nilai-nilai ajaran Islam
b. kaderisasi; sebagai pelansung dan penyempurna gerakan,
c. sebagai media pemberian keteladanan dan pembiasaan
amal Islami,
d. media penciptaan suasa dan kehidupan islami dalam bentuk
membangun pergaulan yang saling mengasihi, menyayangi,
saling menghargai danmenghormati, memelihara persamaa
hak dan kewajiban

2. melakukan sinergi dengan berbagai majlis dan

lembaga di lingkungan Muhammadiyah. Sebenarnya
Muhammadiyah mempunyai obyek sosialisasi yang
tidak pernah kering. Mereka datang ke
Muhammadiyah, baik ketika sakit yang ditampung
oleh balai pengobatan Muhammadiyah, atau sekolah
dan perguruan tinggi Muhammadiyah. Selama ini,
mereka belum secara maksimal dijadikan sebagai
obyek sosialisasi dan implementasi betapapun
Muhammadiyah telah menegaskan semua amal
usaha yang dimiliki adalah media dakwah
Muhammadiyah. Sinergi dengan berbagai majlis dan
lembaga dapat membantu terselenggaranya aktivitas
sosialisasi dan implemnetasi secara maksimal

3. Optimalisasi mesin persyarikatan dalam bentuk
pemberdayaan ranting dan amal usaha secara
maksimal sebagai media sosialisasi dan
implementasi.
• Pimpinan persyarikatan dan pimpinan amal usaha
baik bidang pendidikan, kesehatan dan sosial secara
aktif dan sungguh-sungguh berkerja sama
mengefektifkan gerakan sosialisasi dan implementasi
di ranting dan amal usaha.
• Diprogramkan secara sistemik, amal usaha, terutama
yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial untuk
menjadikan peserta didiknya sebagai kader-kader
Islam yang dipersiapkan untuk mewujudkan
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya

4. Memanfaatkan media elektronik dan teknologi
informasi untuk sosialisasi. Semua orang
mengakui kedahsyatan pengaruh media
elektronik dan teknologi informasi dalam
membentuk pola pikir dan prilaku masyarakat
• Saatnya melakukan sosialisasi melalui dunia
maya sumpama lewat facebook, blogger dan
sebangsanya.
• Dalam pemanfaatan media elektronik,
Muhammadiyah membuat stasiun televisi lokal
di samping mengambil bagian dalam mengisi
acara tertentu di televisi lokal yang pada masa
mendatang akan banyak dikembangkan
5. Memasukkan produk Majlis tarjih ke kurikulum
lembaga pendidikan dan pembinaan panti
sosial Muhammadiyah

Ki Ageng AF. Wibisono, adalah warga BANGLADES (Bangsa
Lamongan Desa) JawaTimur, lahir di Lamongan, 12 Januari 1958,
hidup dengan 1 Istri dan 3 anak; 1 laki-laki dan 2 perempuan,
alumni Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM), beberapa
pasantren, S1, S2 dan S3 IAIN/UIN B. Aceh - Jakarta
Di antara jabatan yang pernah dan sedang diemban:
a. Ketua PP Muhammadiyah 2010 -2015
b. Wakil Sekretaris Majlis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah
1990 – 1995 dan 2005 - 2010 (mantan)
c. Wakil Rektor III UHAMKA 2001 – 2010 (mantan)
d. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN
Syahid Jakarta 2002 – 2010 (mantan)
e. Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat 2000 s.d sekarang
f. Anggota Dewan Syariah Nasional (DSN) 2000 s.d sekarang
g. Anggota Komite Perbankan Syariah (KPS) Bank Indonesia (BI)
2011 – 2013
h. Ketua BPH UHAMKA 2011 - 2015
i. Pengawas Syariah di berbagai Asuransi Syariah
j. Anggota Farum Kerukunan Umat Beragama
(FKUB) Provisi DKI Jakarta
• Hp/tlp. 08158783945 – 021-7411413, 021-68880598
• Email: af_wibisono@yahoo.com

• Andi , Lampung: Gmn hukum membuat
patung? Kurang kader
• Jaja’ Sulut: metodologi Tarjih dan bahtsul
Masail
• Rahmi, UM Jember: Tarjih dapat
menjawab tantangan zaman?