sebelum pemilu presiden 2014, karena disaat rekapitulasi suara belum berakhir Prabowo Subianto mengundurkan diri. Hal tersebut yang kemudian menjadikan
nama baiknya hancur. Relevansi penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah bahwa pada
penelitian terdahulu mengacu pada persepsi mahasiswa terhadap personal branding Prabowo Subianto di twitter, sedangkan penelitian ini meneliti tentang
personal branding Prabowo Subianto secara keseluruhan. Jika dilihat dari hasil penelitiannya, penelitian terdahulu masih dalam lingkup yang kecil yaitu twitter
dan masih berpaku pada bidang militer saja, sedangkan pada penelitian ini mencakup ruang lingkup yang lebih besar yaitu kehidupan Prabowo Subianto.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian terdahulu.
B. Kelemahan Penelitian
1. Koding dalam penelitian ini hanya dilakukan oleh peneliti saja.
2. Penelitian ini tidak melibatkan narasumber yang berasal dari pendukung
Prabowo Subianto dan berlatar belakang politik, sehingga data tidak diperoleh secara maksimal. Kelemahan penelitian ini karena obyek yang
diteliti mengenai personal branding Prabowo Subianto berkaitan dengan persaingan dan masalah politik akan tetapi narasumber dari pihak
Prabowo Subianto dan berlatar belakang politik tidak ada. Penelitian ini juga tidak dapat memuat informasi dari sudut pandang pendukung
Prabowo Subianto mengenai Personal Branding Prabowo Subianto.
C. Saran
1. Pengambilan data dalam penelitian ini sebaiknya dilakukan sebelum
pemilu sehingga hasil pemilu tidak mempengaruhi pendapat narasumber. Hal ini dilakukan agar personal branding yang dibentuk Prabowo
Subianto untuk memenangkan pemilu presiden Indonesia 2014 tidak terpengaruh karena kekalahan yang dialami Prabowo Subianto.
2. Narasumber dalam penelitian ini sebaiknya melibatkan minimal dua
narasumber dalam satu bidang keahlian sehingga jawaban yang bersifat subjektif dapat diminimalkan dan data dapat diperoleh secara maksimal.
Adanya kesamaan pendapat dari dua narasumber dalam satu bidang keahlian akan memperkuat data penelitian.
3. Penilai atau yang membantu proses analisis data penelitian sebaiknya
melibatkan minimal dua orang penilai yang ahli dibidangnya sehingga hasil koding dapat dieroleh dengan maksimal. Kekeliruan dalam koding
data dimungkinkan dapat terjadi jika hanya dilakukan oleh satu orang, namun jika dilakukan minimal dua orang dapat diperoleh hasil maksimal.
4. Penelitian ini sebaiknya melibatkan narasumber yang berasal dari
pendukung Prabowo Subianto dan berlatar belakang politik, sehingga data dapat diperoleh dengan maksimal. Hal ini dilakukan karena obyek
yang diteliti mengenai personal branding Prabowo Subianto berkaitan dengan persaingan dan masalah politik sehingga diperlukan narasumber
dari pihak Prabowo Subianto dan berlatar belakang politik. Selain itu,
pandangan dan pendapat personal branding Prabowo Subianto dapat diperoleh dari sudut pandang pendukungnya.
D. Implikasi Manajerial