Prosedur Pengujian Performansi Mesin Diesel

11. Menempatkan termometer melalui lubang pada tutup kalorimeter. 12. Menghidupkan elektromotor selama 5 lima menit kemudian membaca dan mencatat temperatur air pendingin pada termometer. 13. Menyalakan kawat penyala dengan menekan saklar. 14. Memastikan kawat penyala telah menyala dan putus dengan memperhatikan lampu indikator selama elektromotor terus bekerja. 15. Membaca dan mencatat kembali temperatur air pendingan setelah 5 lima menit dari penyalaan berlangsung. 16. Mematikan elektromotor pengaduk dan mempersiapkan peralatan untuk pengujian berikutnya. 17. Mengulang pengujian sebanyak 5 lima kali berturut-turut.

3.7 Prosedur Pengujian Performansi Mesin Diesel

Prosedur pengujian performansi motor dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Kalibrasi Instrumentasi mesin diesel sebelum digunakan 2. Mengoperasikan mesin dengan cara memutar poros engkol mesin, kemudian memanaskan mesin selama 10 menit 3. Mengatur putaran mesin pada 1800 RPM menggunakan tuas kecepatan dan melihat data analog pada instrument 4. Menentukan konsumsi bahan bakar yang akan diuji 5. Menimbang bahan bakar yang habis setelah 5 menit pengujian 6. Mengulang pengujian dengan menggunakan variasi putaran yang berbeda 1800 RPM, 2000 RPM, 2200 RPM, 2400 RPM, 2600 RPM, 2800 RPM Universitas Sumatera Utara Untuk lebih ringkasnya prosedur pengujian performansi yang dilakukan dapat dilihat melalui melalui diagram alir pada gambar 3.7 di bawah ini. Gambar 3.7 Diagram Alir Pengujian Performansi Mesin Kesimpulan Selesai  Bahan Bakar Ditimbang dahulu sebelum digunakan.  Putaran mesin: 6 variasi rpm  Beban: 3.5 dan 4.5 kg  Mencatat torsi, temperatur exhaust dan tekanan udara masuk  Mencatat waktu yang habis terpakai untuk pemakaian 8 ml bahan bakar Mengulang pengujian dengan beban dan putaran yang berbeda Menganalisa data hasil pengujian Kalibrasi Instrumentasi Mesin Diesel Mulai Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN

4.1 Hasil uji kelayakan bahan bakar minyak plastik

4.1.1 Analisis Densitas

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, berikut diperoleh densitas bahan bakar cair hasil pirolisis PBKG : Tabel 4.1 Hasil Analisis Densitas minyak plastik Dari Tabel 4.1 densitas yang diperoleh dari penelitian berkisar antara 0,658-0,778 gml. Standar densitas yang diterapkan Pemerintahan Indonesia untuk diesel 48 Solar berkisar antara 0,815-0,870 dan untuk diesel 51 Pertamina Dex berkisar antara 0,820-0,860 . Berdasarkan hasil penelitian densitas bahan bakar cair yang dihasilkan sedikit berada dibawah standar diesel 48, densitas bahan bakar cair yang diperoleh lebih mendekati densitas bensin yaitu Suhu Pirolisis o C Rasio Katalis : Polipropilena Densitas Bahan Bakar Cair gcm3 15 oC 200 0:10 0,748 250 0:10 0,747 300 0:10 0,658 350 0:10 0,767 200 1:10 0,735 250 1:10 0,748 300 1:10 0,761 350 1:10 0,776 200 1,5:10 0,746 250 1,5:10 0,756 300 1,5:10 0,771 350 1,5:10 0,744 200 2:10 0,767 250 2:10 0,756 300 2:10 0,771 350 2:10 0,776 Universitas Sumatera Utara