Cooperative Learning CL Collaborative Learning CbL Contextual Instruksi CI

Universitas Muhammadiyah Surakarta, May 24 th , 2016 ISBN:978-602-361-048-8 130 Metode belajar ini bermanfaat untuk menyadarkan dan memberdayakan peserta didik, bahwa belajar adalah tanggung jawab mereka sendiri. Dengan kata lain, individu peserta didik didorong untuk bertanggungjawab terhadap semua pikiran dan tindakan yang dilakukannya. Metode pembelajaran SDL dapat diterapkan apabila asumsi berikut sudah terpenuhi. Sebagai orang dewasa, kemampuan peserta didik mestinya bergeser dari orang yang tergantung pada orang lain menjadi individu yang mampu belajar mandiri.

5. Cooperative Learning CL

Adalah metode belajar berkelompok yang dirancang oleh dosen untuk memecahkan suatu masalahkasus atau mengerjakan suatu tugas. Kelompok ini terdiri atas beberapa orang peserta didik yang memiliki kemampuan akademik yang beragam. Metode ini sangat terstruktur, karena pembentukan kelompok, materi yang dibahas, langkah-langkah diskusi serta produk akhir yang harus dihasilkan, semuanya ditentukan dan dikontrol oleh dosen. Peserta didik dalam hal ini hanya mengikuti prosedur diskusi yang dirancang oleh dosen. Pada dasarnya CL seperti ini merupakan perpaduan antara teacher centered dan student centered learning. CL bermanfaat untuk membantu menumbuhkan dan mengasah : kebiasaan belajar aktif pada diri peserta didik, rasa tanggungjawab individu dan kelompok peserta didik, kemampuan dan ketrampilan bekerjasama antar mahasiwa, ketrampilan social mahasiwa.

6. Collaborative Learning CbL

Adalah metode belajar yang menitikberatkan pada kerja sama antar peserta didik yang didasarkan pada consensus yang dibangun sendiri oleh anggota kelompok. Masalahtugaskasus memang berasal dari tugas dan bersifat open ended, tetapi pembentukan kelompok yang didasar pada minat, prosedur kerja kelompok, penentuan waktu dan tempat diskusikerja kelompok, sampai dengan bagaimana hasil diskusikerja kelompok, ingin dinilai oleh dosen, semuanya ditentukan melalui konsensus bersama antar anggota kelompok.

7. Contextual Instruksi CI

Adalah konsep belajar yang membantu dosen mengaitkan isi matakuliah dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari dan memotifasi peserta didik untuk membuat keterhubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota masyarakat, pelaku professional atau manajerial, entreupeneur maupun investor. Sebagai contoh, apabila kompetensi yang dituntut matakuliah adalah peserta didik dapat menganalisa factor-faktor yang mempengaruhi proses transaksi jual beli, maka dalam pembelajarannya, selain konsep transaksi dibahas dalam kelas, juga diberikan contoh, dan mendiskusikanya. Mahasiwa juga diberikan tugas dan kesempatan untuk terjun langsung di pusat-pusat perdagangan untuk mengamati secara langsung proses transaksi jual beli tersebut, atau bahkan terlibat langsung sebagai salah satupelakunya, sebagai pembeli, misalnya. Pada saat itu, mahasiwa dapat melakukan pengamatan langsung, mengkajinya dengan berbagai teori yang ada, sampai ia dapat menganalisis factor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya proses transaksi jual beli. Hasil, keterlibatan, pengamatan dan pengkajiannya ini selanjutnya dipresentasikan di dalam kelas, untuk dibahas dan menampung saran dan masukan lain dari seluruh anggota kelas.

8. Project Based LearningPBL