PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KONSTRUKTIF.
TESIS
DiajukanuntukMemenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh
CIPTA LUKMANUL HAKIM 1302212
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH PASCASARJANA
(2)
Pembelajaran Berbasis TIK untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Konstruktif (Kuasi Eksperimen Materi Pendapatan Nasional pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA Ar-Rahman Kadungora)”ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Agustus 2015 Yang Membuat Pernyataan,
Cipta Lukmanul Hakim NIM. 1302212
(3)
(Kuasi Eksperimen Materi Pendapatan Nasional pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas Xdi SMA Ar-Rahman Kadungora)
Bandung, Agustus 2015
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PENGUJII PENGUJI II
Prof. Dr. H. Nanang Fattah, M.Pd. Dr. H. Dadang Dahlan, M.Pd. NIP. 19510518 197803 1002 NIP. 19571205 198203 1002
PEMBIMBING PENGUJI III
Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS. Dr. Hj. Sumartini, MP.
NIP. 196110221986031002 NIP.19590830 198601 2001
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
(4)
(5)
DAFTAR ISI
Hal
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangMasalah ... 1
1.2 IdentifikasiMasalah ... 11
1.3 RumusanMasalah ... 13
1.4 TujuanPenelitian ... 14
1.5 KegunaanPenelitian ... 14
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 KajianTeori ... 16
2.1.1 PengertianBelajar ... 16
2.1.2 Media Pembelajaran ... 18
2.1.2 TeoriBelajarKonstruktivisme ... 28
2.1.4 HasilPenelitian yang Relevan ... 39
2.2 KerangkaPemikiran ... 41
2.3 HipotesisPenelitian ... 46
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 ObjekdanWaktuPenelitian ... 47
(6)
3.2.2 DesainPenelitian ... 49
3.2.3 OperasionalisasiVariabel ... 51
3.2.4 Pengumpulan Data ... 53
3.2.5 Analisis Data UjiInstrumen ... 55
3.2.5.1 UjiValiditas ... 55
3.2.5.2 UjiReliabilitas ... 56
3.2.5.3 Uji Tingkat Kesukaran ... 57
3.2.5.4 UjiDayaPembeda ... 58
3.2.5.5 PolaJawabanSoal ... 60
3.2.6 UjiHipotesis ... 64
3.2.6.1 PerumusanHipotesisStatistik ... 64
3.2.6.2 UjiSignifikansi ... 65
3.2.7 Langkah-LangkahPenelitian ... 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 DeskripsiTempatPenelitian ... 68
4.3 DeskripsiSubjekPenelitian ... 69
4.3 Penggunaan Media PembelajaranBerbasis TIK DalamMeningkatkanKemampuanBerpikirKonstruktifPadaK elasEksperimen 4.3.1 UjiHipotesis ... 70
4.3.2 PembahasanHasilPenelitian ... 75
4.4 Penggunaan Media PembelajaranTidakBerbasis TIK DalamMeningkatkanKemampuanBerpikirKonstruktifPadaK elasKontrol 4.4.1 UjiHipotesis ... 78
4.4.2 PembahasanHasilPenelitian ... 83 4.5
(7)
4.5.1 UjiHipotesis ... 85 4.5.2 PembahasanHasilPenelitian ... 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 94 5.2 SarandanRekomendasi ... 95
DAFTAR PUSTAKA ... 97 LAMPIRAN-LAMPIRAN
(8)
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 1.1 RekapitulasiNilaiMentahKelas X Mata PelajaranEkonomi
Semester GanjilTahunPelajaran 2011/2012 – 2013/2014 ... 8
Tabel 1.2 Analisis Soal UlanganAkhir Semester GanjilMata Pelajaran EkonomiKelas X di SMA Ar-RahmanKadungoraTahun Pelajaran 2014-2015 ... 9
Tabel 1.3 RekapitulasiSkorKemampuanBerpikirKonstruktifPesertaDidikKelas X SMA Ar-Rahman Tabel 2.1 Lima MacamPerangsangBelajarDisertaiAlat-alatUntukMenyajikannya ... 22
Tabel 2.2 IndikatorKemampuanBerpikirKonstruktif ... 38
Tabel 3.1 JadwalPenelitian ... 47
Tabel 3.2 DesainEksperimen ... 50
Tabel 3.3 OperasionalisasiVariabel ... 52
Tabel 3.4 HasilPerhitungan�ℎ� �� ... 55
Tabel 3.5 TabelKlasifikasiIndeksKesukaran ... 57
Tabel 3.6 HasilPerhitunganIndeksKesukaran ... 58
Tabel 3.7 TabelKlasifikasiDayaPembeda ... 59
Tabel 3.8 HasilPerhitunganIndeksDiskriminasi ... 60
Tabel 3.9 PolaJawabanSoal ... 61
Tabel 4.1 JumlahSiswa SMA Ar-RahmanKadungoraTahunPelajaran 2014 – 2015 ... 68
Tabel 4.2 Daftar Guru danStaf Tata Usaha TahunPelajaran 2014 – 2015 .. 68
Tabel 4.3 DeskriptifStatistik Hasil Pre-test-Pos-testKelasEksperimen ... 70
(9)
Tabel 4.5 Hasi Uji Homogenitas Pre-test-Pos-testKelasEksperimen ... 72
Tabel 4.6 HasilUjiNormalitasdanHomogenitasKemampuanBerpikirKonstruktifKelasEksperimen Tabel 4.7 HasilPaired Samples CorrelationsKelasEksperimenKemampuan Berpikir Konstruktif ... 73
Tabel 4.8 HasilPaired Samples TestKelasEksperimenKemampuan Berpikir Konstruktif ... 74
Tabel 4.9 N-Gain KemampuanBerpikirKonstruktifKelasEksperimen ... 74
Tabel 4.10 ProsentaseJawabanBenarItem-Item SoalPre-test-Pos-test KelasEksperimen ... 75
Tabel 4.11 DeskriptifStatistik Hasil Pre-test-Pos-testKelasKontrol ... 78
Tabel 4.12 Hasi Uji Normalitas Pre-test-Pos-testKelasKontrol ... 79
Tabel 4.13 Hasi Uji Homogenitas Pre-test-Pos-testKelasKontrol ... 80
Tabel 4.14 HasilUjiNormalitasdanHomogenitasKemampuanBerpikirKonstruktifKelasKontrol Tabel 4.15 HasilPaired Samples CorrelationsKelasKontrolKemampuan Berpikir Konstruktif ... 82
Tabel 4.16 HasilPaired Samples TestKelasKontrolKemampuan Berpikir Konstruktif ... 82
Tabel 4.17 N-Gain KemampuanBerpikirKonstruktifKelasKontrol ... 83
Tabel 4.18 ProsentaseJawabanBenarItem-Item SoalPre-test-Pos-test KelasKontrol ... 84
Tabel 4.19 Rata-Rata N-Gain KemampuanBerpikirKonstruktifKelasEksperimendan Kelas Kontrol ... 85
Tabel 4.20 DeskriptifStatistik N-Gain kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 86
(10)
Tabel 4.21 Hasi Uji Normalitas N-Gain Kelas Eksperimen dan
KelasKontrol ... 88
Tabel 4.22 Hasi Uji Homogenitas N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 89
Tabel 4.23 HasilUjiNormalitasdanHomogenitasN-GainKelas Eksperimen dan KelasKontrol... 89
Tabel 4.24 Independent Samples TestKemampuanBerpikirKonstruktifKelasEksperimen dan KelasKontrol ... 90
Tabel 4.25 HasilUjiAnovadan Eta... 91
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 1.1 Model StrukturPengetahuan ... 7Gambar 2.1 KerucutPengalaman Edgar Dale ... 21
Gambar 2.2 Posisi Media dalamSistemPembelajaran ... 24
Gambar 2.3 Posisi Media PolaInstruksional ... 25
Gambar 2.4 Proses Kognitif Piaget ... 32
Gambar 2.5 KerangkaPemikiran ... 45
Gambar 3.1 AlurPenelitian ... 67
Gambar 4.1 Rata-Rata N-Gain KemampuanBerpikirKonstruktifKelasEksperimendan Kelas Kontrol ... 86
(11)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek dan Waktu Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hipotesa-hipotesa yang telah dirumuskan dengan mengumpulkan data dilapangan. Variabel-variabel penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis TIK, media pembelajaran tidak berbasis TIK, dan berpikir konstruktif.
Media pembelajaran berbasis TIK dan media pembelajaran tidak berbasis TIK merupakan variabel bebas, sedangkan berpikir konstruktif merupakan variabel terikat. Variabel-variabel tersebut merupakan objek penelitian yang akan diteliti baik pengaruh media pembelajaran berbasis TIK (X) terhadap berpikir konstruktif (Y), maupun media pembelajaran tidak berbasis TIK terhadap berpikir konstruktif (Y). Adapun penelitian akandilaksanakan di SMA AR-RAHMAN Kadungora, Jalan Raya Kadungora No. 16.
Pelaksanaan penelitian eksperimen ini dilaksanakan selama 2bulan yaitu dari bulan April sampai bulan Mei. Proses penelitiandiawali dengan menyusun proposal penelitian dan diakhiri dengan penyusunan tesis. Adapun proses penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No. Rencana Kegiatan Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul 1. Tahap 1 : Persiapan
a. Penyusunan Proposal Usulan
Penelitian x x
b. Sidang Proposal Usulan
Penelitian x
c. Revisi Proposal Usulan
Penelitian x
(12)
a. Penyusunan Instrumen Penelitian x x
b. Pelaksanaan Eksperimen x x
c. Pengumpulan dan analisis
Instrumen Penelitian x x
d. Pengolahan data x x
3. Tahap 3 : Pembuatan Laporan
a. Penyusunan Tesis x x x
b. Bimbingan dan Revisi Tesis x x
4. Tahap 4 : Sidang Tesis
a. Sidang Tesis x
b. Revisi Tesis x
3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Pre Eksperimental Design atau istilah lain kuasi eksperimen (eksperimen semu). Menurut Ghozali (2008:17) bahwa kuasi eksperimen digunakan “jika datanya berasal dari suatu lingkungan yang telah ada atau dari suatu kejadian yang timbul tanpa intervensi langsung si peneliti”. Donald (1983:139) menyatakan bahwa “Quasi experiment research procedure in which the scientist must select subject for different conditions from preexicting groups”.
Pengertian eksperimen itu sendiri menurut Sugiyono (2010:107) adalah “metode penelitianyang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Sedangkan menurut Riduwan (2013:50), menyatakan bahwa pendekatan eksperimen adalah “suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat”.
Eksperimen yang diterapkan terhadap objek berupa perlakuan. Dalam hal ini perlakuan tersebut adalah penggunaan media pembelajaran. Tujuan dari
(13)
perlakuan atau tindakan terhadap objek yaitu untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis TIK (X) terhadap peningkatan kemampuan berpikir konstruktif (Y).Supaya mengetahui peningkatan kemampuan berpikir konstruktif, maka dibandingkan dengan hasil penggunakan media pembelejaran yang tidak berbasis TIK.
Sebagaimana tujuan eksperimen menurut Surakhmad (2004:149), “tujuan eksperimen bukanlah pada pengumpulan dan deskripsi data melainkan pada penemuan faktor-faktor penyebab dan faktor-faktor akibat; karena itu maka didalam eksperimen orang bertemu dengan dinamika dalam interaksi variabel-variabel”. Lebih khusus Hadi (2004:465) mengemukakan tujuan eksperimen dalam pendidikanyaitu “dimaksudkan untuk menilai pengaruh suatu tindakan pendidikan terhadap tingkah-laku anak atau untuk menguji hipotesis tentang
ada-tidaknya pengaruh tindakan itu”. Sedangkan tujuan kuasi eksperimen
adalah“untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/ atau memanipulasi semua variabel yang relevan”, (Suryabrata, 2010:92)
3.2.2 Desain Penelitian
“Desain eksperimen adalah suatu rancangan percobaan dengan setiap langkah tindakan yang terdefinisikan, sehingga informasi yang berhubungan dengan atau diperlukan untuk persoalan yang akan diteliti dapat dikumpulkan secara faktual”, (Noor, 2013:112). Dalam peelitian ini bentuk desain kuasi eksperimen yang dipilih adalahNon Equivalent Control Group Design. Menurut Donald (1983:169) menyatakan bahwa “nonequivalent control group design research design having both an experimental and a control group wherein subjects are not randomly assigned to groups” (desain penelitian nonequivalent control group desain keduanya mempunyai sebuah kelas eksperimen dan sebuah grup kontrol dimana subjek penelitian tidak ditetapkan secara random untuk
(14)
grup.Sedangkan menurut Emzir (2009:102) menjelaskan bahwa Nonequivalent Control Group Design yaitu desain penelitian yang “baik kelompok eksperimental maupun kelompok kontrol dibandingkan, kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui randomisasi”.
Desain menggunakan dua kelompok kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol”. Desain eksperimen dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.2 Desain Eksperimen
Materi Kelas Pre Test Perlakuan Post Test Gain Materi 1 Kelas Eksperimen O1 X
1 O2 Y1
Kelas Kontrol O3 X2 O4 Y2
Y3
Keterangan : O1 = Tes awal (pre-test) dikelas eksperimen
O3 = Tes awal (pre-test) dikelas kontrol
O2 = Tes akhir (pos-test) dikelas eksperimen
O4 = Tes akhir (pos-test) dikelas kontrol
X1 = Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK
X2 = Penggunaan media pembelajaran tidak berbasis TIK
Y1 = Selisih antara O2 dan O1
Y2 = Selisih antara O4 dan O3
Y3 = Selisih perbedaan peningkatan antara Y1 dan Y2
Penelitian ini akan dilakukan sendiri oleh peneliti sebagai guru mata pelajaran ekonomi dan observer pada kelas X di SMA AR-RAHMAN Kadungora.
Langkah-langkah kuasi eksperimen yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kemampuan dasar berpikir konstruktif peserta didik, guru memberikan soal pre-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2. Kemudian guru memberikan materi pelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK pada kelas eksperimen.
(15)
3. Setelah guru memberikan materi pelajaran kemudian guru melakukan postest untuk mengetahui ketercapaian penguasaan materi oleh peserta didik.
4. Setelah diadakan post-test kemudian hasil antara pre-test dan post-test dirata-ratakan dan dicari selisihnya (gain).
5. Dikelas yang berbeda guru memberikan materi pelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan, dengan menggunakanmedia pembelajaran tidak berbasis TIK pada kelas kontrol.
6. Setelah guru memberikan materi pelajaran kemudian guru melakukan pos-test untuk mengetahui ketercapaian penguasaan materi oleh peserta didik.
7. Setelah diadakan post-test kemudian hasil antara pre-test dan post-test dirata-ratakan dan dicari selisihnya (gain).
8. Setelah diadakan post-test dari kedua kelas eksperimen dan kontrol tersebut maka selisih (gain) antara kelas eksperimen dan kontrol dibandingkan.
3.2.3 Operasionalisasi Variabel
Variabel-variabel penelitian perlu didefinisikan agar memberikan penjelasan dan persepsi yang sama antara peneliti dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian ini. Variabel itu sendiri diartikan “segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”, (Sugiyono, 2012:38). “Variabel merupakan pengelompokan secara logis dari dua atau lebih atribut dari objek yang diteliti” (Noor, 2013:47).Sedangkan menurut Somantri dan Sambas (2006:27) bahwa “Variabel adalah karakteristik yang akan di observasi dari satuan pengamatan”.
Berdasarkan pengertiandiatas maka menurut hemat peneliti, dalam penelitian ini perlu adanya penjabaran dari tiap variabel menjadi sub-sub variabel. Variabel dan sub variabel penelitian ini adalah:
1) Media pembelajaran berbasis TIK (X), adalah media yang digunakan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan bantuan teknologi
(16)
informasi dan komunikasi seperti komputer, internet, TV, radio, dll. Media pembelajaran berbasis TIK yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tampilan slide dengan bantuan software Microsoft Power Pointdan penayangan video pembelajaran.
2) Media pembelajaran tidak berbasis TIK, adalah media yang digunakan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tanpa menggunakan bantuan teknologi informasi dan komunikasi. Media yang digunakan adalah media konvensional seperti media berbahan kertas karton dan media konvensional lainnya.
3) Berpikir konstruktif (Y), adalah kemampuan mengkonstruksi baik konsep-konsepteoritis ekonomi maupun kemampuan menyajikan materi ekonomi dalam bentuk model-model ekonomi yang berupa grafik, kurva, diagram, dan persamaan matematika.
Untuk memperjelas orientasi penelitian ini maka variabel-variabel penelitian dijabarkan lagi menjadi sub-sub variabel dengan bantuan tabel dibawah ini:
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Ukuran
Media
Pembelajaran berbasis TIK (X)
Fiksatif
Manipulatif
- Kejelasan, objeknya jelas dipahami oleh audien.
- menggambarkan kemampuan media untuk merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.
Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2014:15-17)
- Kemampuan media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian atau proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu
(17)
Distributif
2014:15-17)
- Menggambarkan kemampuan mediamentransportasikan obyek atau kejadian melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian tersebut. Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2014:15-17)
- Interaktif, mampu menarik perhatian audience. Berpikir konstruktif (Variabel Y) Menggambarkan Membuat, menghasilkan Membangun, mengolah Menyusun
- Mendeskripsikan kondisi-kondisi (Hergenhahn dan Olson, 2008:314).
-Proses aktif memperoleh pengetahuan
(Syah, 2005:68).
-Mengaitkannya dengan struktur kognitif yang sudah ada
(Warsita, 2008:70) - Membangun
(mengkonstruksikan) persepsi dari stimulus
( Sternberg, 2008:134).
-Mengorganisasikan pengetahuan yang diperoleh
-Mereorganisasi pengetahuan yang telah ada
(Santrock, 2007:390)
-Penyatuan (pengintegrasian) informasi
(Riyanto, 2012:9)
3.2.4 Pengumpulan Data 3.2.4.1 Sumber Data
Menurut Arikunto (2002:107) yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah: “Subjek dari mana data dapat diperoleh”. Dalam penelitian ini
(18)
penulis akan menggunakan dua jenis data yaitu data teoritis dan data lapangan. Untuk mendapatkan informasi yang lengkap penulis menggunakan dua jenis sumber yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
1) Sumber Primer
Menurut Surakhmad (2004:163) bahwa “data primer ialah data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber data oleh penyelidik untuk tujuan yang khusus”. Sumber data primer penelitian ini diperoleh langsung dari hasil observasi dan eksperimen dari tempat penelitian.
2) Sumber Sekunder
“Data sekunder ialah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang di luar diri penyelidik sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang asli”, (Surakhmad, 2004:163). Sumber data sekunder penelitian ini diperoleh dari kajian kepustakaan melalui buku-buku dan jurnal-jurnal penelitian.
3.2.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) Riset Kepustakaan (Library Research)
Dalam riset kepustakaan peneliti mengumpulkan bahan dari buku-buku, jurnal-jurnal, tesis dan disertasi. Riset kepustakaan bertujuan untuk mengumpulkan teori yang relevan dengan variabel-variabel penelitian, teori-teori tersebut digunakan sebagai landasan penelitian.
2) Riset Lapangan (Field Research)
Riset lapangan dilakukandengan cara observasi dan eksperimen langsung. Riset eksperimen bertujuan mengumpulkan data untuk menguji hipotesa-hipotesa yang telah dirumuskan, melalui pengumpulan hasil pre-test dan pos-test.
3.2.4.3 Instrumen Pengumpulan Data dan Tes
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Pengamatan (Observation)
(19)
“Sebagai metode ilmiah, observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas fenomena-fenomena yang diteliti” (Hadi, 2004:151). Sedangkan menurutRiduwan (2013:104), bahwa “observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung keobjek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan”. Dengan instrumen pengamatan ini peneliti akan langsung mengamati objek yang akan diteliti sekaligus peneliti sebagai observer. 2) Tes (Test)
Instrumen lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi. Menurut Arikunto (2007:53), tes adalah “merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan”. Dengan tes prestasi ini akan diukur tingkat keberhasilan dari penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dalam proses pembelajaran melalui hasil pre-test dan pos-test.
3.2.5 Analisis Data Uji Instrumen 3.2.5.1 Uji Validitas
Menurut Sudjana(2012:12)bahwa “validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai”. Azwar (2012:174) menyatakan bahwa “suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes”.Uji validitas instrumen sangat penting dilakukan
karena “…untuk memastikan bahwa alat tersebut mengukur ada yang seharusnya
diukur (valid), (Sugiyono, 2013:197).
Pengujian validitas instrumen menggunakan rumus Pearson Product Momentdengan rumus:
�
ℎ� ��=
�
−
.
(20)
Hasil dari �ℎ� ��kemudian dibandingkan dengan � �, dengan ketentuan jika ℎ� ��> �maka butir soal valid, dan jika ℎ� ��< �maka butir soal tidak valid. Sedangkan untuk mengetahui kuat lemahnya korelasi, maka hasil dari
r
hitungdibandingkan dengan kriteria sebagai berikut:Antara 0,800 sampai dengan 1,000 adalah sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 adalah tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,599 adalah cukup tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,399 adalah rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,199 adalah sangat rendah (tidak valid) (Arikunto, 2007:75).
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan� � NOMOR
SOAL
NILAI
rhitung NILAI rtabel KRITERIA VALIDITAS
Nomor 1 0,415 0,329
Jika r h it u n g > rta b el maka va li d, ji ka rh it u n g < rta b el maka ti da k va li d Valid
Nomor 2 0,158 0,329 Tidak Valid
Nomor 3 0,191 0,329 Tidak Valid
Nomor 4 0,363 0,329 Valid
Nomor 5 0,632 0,329 Valid
Nomor 6 0,346 0,329 Valid
Nomor 7 0,449 0,329 Valid
Nomor 8 0,370 0,329 Valid
Nomor 9 0,366 0,329 Valid
Nomor 10 0,393 0,329 Valid
Nomor 11 0,098 0,329 Tidak Valid
Nomor 12 0,348 0,329 Valid
Nomor 13 0,403 0,329 Valid
Nomor 14 0,736 0,329 Valid
Nomor 15 0,370 0,329 Valid
Nomor 16 0,778 0,329 Valid
Nomor 17 0,483 0,329 Valid
Nomor 18 0,692 0,329 Valid
Nomor 19 0,494 0,329 Valid
Nomor 20 0,524 0,329 Valid
Nomor 21 0,374 0,329 Valid
Nomor 22 0,725 0,329 Valid
(21)
Nomor 24 0,333 0,329 Valid
Nomor 25 0,539 0,329 Valid
3.2.5.2 Uji Reliabilitas
Menurut Syaodih (2012:229) bahwa “reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketepatan hasil pengukuran”. Uji reliabilitas diperlukan karena untuk melihat konsistensi alat ukur itu sendiri. Menurut Azwar(2012:180) menyatakan bahwa hasil ukur dapat dipercaya “apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, kalau aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah”.
Pengujian reliabilitas dengan menggunakan internal consistency yaitu “dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja”, (Sugiyono, 2012:278). Teknik yang digunakan untuk mencari reliabilitas adalah Anova Hoyt dan Kuder Richardson (KR. 20). (hasil perhitungan terlampir)
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan teknik Anova Hoyt maka diperoleh �ℎ� ��sebesar 0,83, sedangka dengan teknik kR. 20 sebesar 0,833. Adapun � � dengan −1 dan �= 0,5, maka diperoleh � � sebesar 0,334. Hasil perhitungan dibandingkan dengan kriteria:
Jika �ℎ� ��>� � maka reliabel, dan Jika �ℎ� ��<� � maka tidak reliabel
Dengan membandingkan antara �ℎ� �� yang telah diperoleh dengan teknik Anova Hoyt dan KR. 20 dengan �ℎ� �� maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
3.2.5.3 Uji Tingkat Kesukaran
Uji tingkat kesukaran dilakukan untuk mengetahui dan mengklasifikasibutir-butir soal kedalam beberapa kelompok dari yang termudah sampai tersukar. Dengan uji tingkat kesukaran maka akan diperoleh taraf
(22)
kesukaran soal berupa indeks kesukaran soal. Sudaryono mengartikan taraf kesukaran soal sebagai taraf sukar butir yang artinya “taraf sukar butir adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks”, (Sudaryono, 2012:176).
Selain itu dapat juga diketahui prosentase dari jumlah siswa yang menjawab masing-masing kriteria dari butir-butir soal tersebut. Rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran yaitu dari Arikunto(2007: 208):
� =
��
Keterangan : P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk menginterpretasikan nilai yang telah diperoleh dari hasil perhitungan persamaan diatas, maka dibandingkan dengan kriteria Indeks Kesukaran menurut Arikunto (2007:210) dibawah ini:
Tabel 3.5
Tabel Klasifikasi Indeks Kesukaran Indeks Kesukaran Kategori Soal
0,00 – 0,30 Sukar 0,30 – 0,70 Sedang 0,70 – 1,00 Mudah
Setelah diadakan perhitungan, terhadap butir-butir soal dan dibandingkan dengan Klasifikasi Indeks Kesukaran maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.6
Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran NOMOR
SOAL
INDEKS
KESUKARAN KRITERIA
KATEGORI SOAL
Nomor 1 0,61
0,00
–
0,30
(Soal Suka
r) 0,31 – 0,70 (Soal S eda ng) 0,71 – 1,00 (Soal Mudah) Sedang
Nomor 2 0,75 Mudah
Nomor 3 0,69 Sedang
Nomor 4 0,83 Mudah
(23)
Nomor 6 0,28 Sukar
Nomor 7 0,61 Sedang
Nomor 8 0,28 Sukar
Nomor 9 0,22 Sukar
Nomor 10 0,22 Sukar
Nomor 11 0,19 Sukar
Nomor 12 0,25 Sukar
Nomor 13 0,19 Sukar
Nomor 14 0,58 Sedang
Nomor 15 0,28 Sukar
Nomor 16 0,56 Sedang
Nomor 17 0,61 Sedang
Nomor 18 0,58 Sedang
Nomor 19 0,61 Sedang
Nomor 20 0,56 Sedang
Nomor 21 0,25 Sukar
Nomor 22 0,58 Sedang
Nomor 23 0,17 Sukar
Nomor 24 0,28 Sukar
Nomor 25 0,67 Sedang
3.2.5.4 Uji Daya Pembeda
Daya pembeda atau daya diskriminasi digunakan untuk membedakan antara siswa yang mempunyai nilai tinggi dengan siswa yang nilai rendah sebagaimana menurutArikunto(2007: 211) bahwa “daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang berkemampuan
rendah”.Sudaryono(2012:178) mengartikan “daya beda butir adalah kemampuan
suatu butir soal dapat membedakan antara peserta didik atau warga belajar yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan warga belajar atau peserta didik yang belum menguasai materi yang ditanyakan”. Sedangkan Azwar (2012:137) mendefinisikan “daya diskriminasi aitem adalah kemampuan aitem dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi (dalam hal ini diwakili oleh mereka yang termasuk Kelompok Tinggi) dan siswa yang mempunyai kemampuan rendah (diwakili oleh mereka yang termasuk dalam Kelompok Rendah)”
(24)
Menurut Arikuntobahwa angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D). Indeks diskriminasi (daya pembeda) berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Adapun rumus untuk menghitung daya pembeda adalah:
D =
� − � = � − �
(Arikunto, S., 2007: 213)
Keterangan : D = indeks deskriminasi
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu
dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
itu dengan benar
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
Untuk menginterpretasikan nilai yang telah diperoleh dari hasil perhitungan persamaan diatas, maka dibandingkan dengan Klasifikasi Daya Pembeda menurut Arikunto (2007:210) dibawah ini:
Tabel 3.7
Tabel Klasifikasi Daya Pembeda
Skala Daya Pembeda
0,00-0,20 Jelek
0,20-0,40 Cukup
0,40-0,70 Baik
0,70-1,00 Baik sekali
Menurut Arikunto bahwa butir-butir soal yang baik adalah butir soal yang mempunyai indeks diskriminasi 0,4 sampai 0,7. Setelah diadakan perhitungan, terhadap butir-butir soal dan dibandingkan dengan Klasifikasi Daya Pembeda maka diperoleh hasilnya sebagai berikut:
Tabel 3.8
Hasil Perhitungan Indeks Diskriminasi
(25)
SOAL DISKRIMINASI SOAL
Nomor 1 0,44
0,00 – 0,20 (Soa l Je lek ) 0,21 – 0,40 (Soal C ukup ) 0,41 – 0,70 (Soal B aik ) 0,71 – 1,00 ( S oa l B aik S eka li ) Ne ga ti f ( S oa l seb aiknya t idak digunaka n) Baik
Nomor 2 0,06 Jelek
Nomor 3 0,27 Cukup
Nomor 4 0,22 Cukup
Nomor 5 0,72 Baik Sekali
Nomor 6 0,22 Cukup
Nomor 7 0,44 Baik
Nomor 8 0,22 Cukup
Nomor 9 0,22 Cukup
Nomor 10 0,22 Cukup
Nomor 11 0,05 Jelek
Nomor 12 0,28 Cukup
Nomor 13 0,27 Cukup
Nomor 14 0,72 Baik Sekali
Nomor 15 0,22 Cukup
Nomor 16 0,77 Baik Sekali
Nomor 17 0,44 Baik
Nomor 18 0,72 Baik Sekali
Nomor 19 0,44 Baik
Nomor 20 0,45 Baik
Nomor 21 0,28 Cukup
Nomor 22 0,72 Baik Sekali
Nomor 23 0,22 Cukup
Nomor 24 0,22 Cukup
Nomor 25 0,45 Baik
3.2.5.5 Pola Jawaban Soal
Menurut Arikunto (2007:219) bahwa “yang dimaksud pola jawaban adalah distribusi testee dalam hal menentukan pilihan jawaban pada soal bentuk pilihan ganda”. Pola jawaban soal disajikan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3.9 Pola Jawaban Soal
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 1 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 15 1 2 0 0 0 18
(26)
Jumlah 22 3 6 3 2 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 2 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 1 1 0 14 12 0 18
Kelompok Bawah 0 1 1 13 3 0 18
Jumlah 1 2 1 27 15 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 3 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 15 2 1 0 0 0 18
Kelompok Bawah 10 5 0 1 2 0 18
Jumlah 25 7 1 1 2 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 4 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 0 0 1 17 0 0 18
Kelompok Bawah 2 2 1 13 0 0 18
Jumlah 2 2 2 30 0 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 5 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 0 14 0 3 1 0 18
Kelompok Bawah 2 1 3 9 3 0 18
Jumlah 2 15 3 12 4 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 6 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 3 7 1 1 6 0 18
Kelompok Bawah 2 3 2 3 8 0 18
Jumlah 5 10 3 4 14 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 7 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 2 1 0 0 15 0 18
Kelompok Bawah 4 2 2 3 7 0 18
Jumlah 6 3 2 3 22 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 8 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 7 3 3 5 0 0 18
Kelompok Bawah 3 5 0 5 5 0 18
Jumlah 10 8 3 10 5 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 9 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 6 1 4 3 4 0 18
Kelompok Bawah 2 2 1 9 4 0 18
Jumlah 8 3 5 12 8 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 10 Jumlah Keterangan
A B C D E O
(27)
Kelompok Bawah 4 2 9 1 2 0 18
Jumlah 4 8 17 4 3 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 11 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 7 1 0 6 4 0 18
Kelompok Bawah 1 6 3 5 3 0 18
Jumlah 8 7 3 11 7 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 12 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 6 2 7 2 1 0 18
Kelompok Bawah 9 2 2 3 2 0 18
Jumlah 15 4 9 5 3 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 13 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 1 0 6 9 2 0 18
Kelompok Bawah 3 3 1 10 1 0 18
Jumlah 4 3 7 19 3 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 14 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 0 0 17 0 1 0 18
Kelompok Bawah 4 6 4 3 1 0 18
Jumlah 4 6 21 3 2 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 15 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 1 1 8 1 7 0 18
Kelompok Bawah 2 2 9 2 3 0 18
Jumlah 3 3 17 3 10 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 16 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 0 1 0 0 17 0 18
Kelompok Bawah 4 2 3 6 3 0 18
Jumlah 4 3 3 6 20 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 17 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 1 2 0 0 15 0 18
Kelompok Bawah 3 0 2 6 7 0 18
Jumlah 4 2 2 6 22 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 18 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 1 0 0 17 0 0 18
Kelompok Bawah 6 3 2 4 3 0 18
Jumlah 7 3 2 21 3 0 36
(28)
A B C D E O
Kelompok Atas 0 15 1 1 1 0 18
Kelompok Bawah 4 7 2 4 1 0 18
Jumlah 4 22 3 5 2 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 20 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 1 14 1 2 0 0 18
Kelompok Bawah 5 6 2 2 3 0 18
Jumlah 6 20 3 4 3 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 21 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 2 0 8 7 1 0 18
Kelompok Bawah 5 4 3 2 4 0 18
Jumlah 7 4 11 9 5 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 22 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 0 0 1 17 0 0 18
Kelompok Bawah 5 5 2 4 2 0 18
Jumlah 5 5 3 21 2 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 23 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 3 1 5 3 6 0 18
Kelompok Bawah 2 2 1 10 3 0 18
Jumlah 5 3 6 13 9 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 24 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 7 1 7 2 1 0 18
Kelompok Bawah 7 2 3 3 3 0 18
Jumlah 14 3 10 5 4 0 36
Pilihan Jawab Jawaban Soal Nomor 25 Jumlah Keterangan
A B C D E O
Kelompok Atas 16 0 0 2 0 0 18
Kelompok Bawah 8 3 3 2 2 0 18
Jumlah 24 3 3 4 2 0 36
Menurut Arikunto (2007:221) Suatu pengecoh (distractor) berfungsi dengan baik apabila dipilih oleh lebih dari 5% dari peserta tes. Sedangkan item soal dikatakan baik apabila omit (yang tidak memilih pilihan) tidak lebih dari 10% dari peserta tes.
(29)
3.2.6 Uji Hipotesis
3.2.6.1Perumusan Hipotesis Statistik
Sebelum uji hipotesis maka terlebih dahulu dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir konstruktif peserta didik
sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK pada kelas eksperimen.
H1 : Terdapat perbedaan kemampuan berpikir konstruktif peserta didik
sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK pada kelas eksperimen.
H0 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir konstruktif peserta didik
sebelum dan sesudah pembelajaran dengan tidak menggunakan media pembelajaran berbasis TIK pada kelas kontrol.
H1 : Terdapat perbedaan kemampuan berpikir konstruktif peserta didik
sebelum dan sesudah pembelajaran dengan tidak menggunakan media pembelajaran berbasis TIK pada kelas kontrol.
H0 : Tidak terdapatperbedaan peningkatan kemampuan berpikir konstruktif
peserta didik antara kelas eksperimen yang menggunakan media berbasis TIK dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan media berbasis TIK. H1 : Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir konstruktif peserta
didik antara kelas eksperimen yang menggunakan media berbasis TIK dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan media berbasis TIK.
(30)
3.2.6.2Uji Signifikansi
Untuk melihat peningkatan aktivitasdan hasil belajar siswa sesudah penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dan media pembelajaran tidak berbasis TIK, maka dilakukan pengujian hipotesis komparasi dengan uji-t sebagai berikut:
Hipotesis : H0 : µA = µB
H1 : µA> µB
µA = rata-rata data kelompok eksperimen sebelum treatment
µB = rata-rata data kelompok eksperimen setelah treatment
Sebelum pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu perlu dilakukan uji normalitas dan homogenitas.Hasil uji normalitas dan homogenitas digunakan untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan dalam menguji hipotesa. Apabila sampel berdistribusi normal dan homogen maka jenis statistik yang digunakan adalah statistik parametris. Sedangkan apabila sampel tidak berdistribusi normal dan tida homogen maka jenis statistik yang digunakan adalah statistik nonparametris.
Setelah melakukan uji normalitas, maka dapat dihitung kebenaran hipotesis dari penelitian ini dengan rumus:
=
SB/ nStandar deviasi:
�2 = �
2−( )2
�(� −1) Rataan:
=
�
Keterangan : B = selisih antara nilai pretest dengan posttest
(31)
N = jumlah sampel
3.2.7 Langkah-Langkah Penelitian 1. Tahap Pendahuluan
Tahan pendahuluan diawali dengan peneliti melakukan studi lapangan dengan mencari informasi mengenai permasalah-permasalahan dan fenomena yang ada di SMA Ar-Rahman Kadungora terutama yang berhubungan dengan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Setelah permasalahan sudah diketahui maka dilanjutkan dengan studi literatur dengan tujuan untuk mencari teori-teori keilmuan yang relevan dengan permasalahan yang ditemukan melalui kajian buku-buku, dan jurnal penelitian.
2. Tahap persiapan
Tahap persiapan diawali dengan penyusunan proposal penelitian sebagai pedoman untuk melakukan penelitian supaya terarah dan sesuai denga perencanaan. Tahap persiapan mencakup penentuan materi yang akan dieksperimenkan, pembuatan instrumen observasi dan alat tes, serta penyusunan perangkat pembelajaran.
3. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap awal pelaksanaan peneliti melakukan pretest untuk mengetahui kemampuan berpikir konstrutif awal peserta didik di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selanjutnya peneliti melakukan eksperimen dengan memberikan treatment di kedua kelas tersebut yaitu penggunaan media pembelajaran berbasis TIK pada kelas eksperimen dan penggunaan media pembelajaran tidak berbasis TIK pada kelas kontrol. Kedua kelas menggunakan metode discovery dalam proses kegiatan belajar mengajarnya. Setelah dilakukan perlakuan terhadap kedua kelas tersebut, dilanjutkan
(32)
Cipta Lukmanul Hakim, 2015
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR dengan memberikan postes untuk mengetahui perubahan kemampuan berpikir konstrutif peserta didik baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
4. Tahap Akhir
Tahap akhir merupakan tahap menganalisis hasil penelitian dan menyusun laporan hasil penelitian. Pada tahap ini menggunakan alat bantu statistik untuk menginterpretasikan hasil penelitian yaitu hasil pretest dan postest kemampuan berpikir konstruktif peserta didik baik dikelas eksperimen maupun kelas kontrol. Hasil pretest dan postets dianalisis dan dihitung gain, sehingga akan diketahui ada tidaknya peningkatan kemampuan berpikir konstruktif peserta didik baik dikelas eksperimen maupun dikelas kontrol.
Tahapan alur penelitian digambarkan dibawah ini:
TAHAP PENDAHULUAN 1. Studi Lapangan
2. Studi Literatur
TAHAP PERSIAPAN
1. Menentukan materi yang akan dieksperimenkan 2. Pembuatan instrumen obeservasi dan alat tes 3. Penyusunan perangkat pembelajaran
Uji coba alat tes dan menganalisis uji Alat tes (validitas, reliabilitas, tingkat Kesukaran dan daya pembeda)
TAHAP AKHIR 1. Pengolahan dan Analisis Data 2. Pembahasan
Test Akhir (Pos-test)
Kelas Kontrol
Pembelajaran menggunakan media pembelajaran tidak berbasis TIK Kelas Eksperimen
Pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis TIK
TAHAP PELAKSANAAN Test Awal (Pre-test)
(33)
(34)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis penelitian yang diajukan serta hasil dari uji hipotesa dan pembahasan yang dikemukakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat peningkatan kemampuan berpikir konstruktif peserta didik sesudah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIKpada kelas eksperimen. Kemampuan berpikir konstruktif peserta didik dalam mata pelajaran ekonomi untuk kompetensi dasar pendapatan nasional meningkat setelah diberikan perlakuan (treatment) dengan mengunakan media pembelajaran berbasis TIK. Indikator Peningkatan terlihat dari perbandingan antara rata-rata hasil pretest dan postest, yang mana rata-rata hasil postest lebih besar dari rata-rata hasil pretest.
2. Terdapat peningkatan kemampuan berpikir konstruktif peserta didik sesudah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran tidak berbasis TIKpada kelas kontrol. Kemampuan berpikir konstruktif peserta didik dalam mata pelajaran ekonomi untuk kompetensi dasar pendapatan nasional meningkat setelah diberikan perlakuan (treatment) dengan mengunakan media pembelajaran tidak berbasis TIK. Indikator Peningkatan terlihat dari perbandingan antara rata-rata hasil pretest dan postest, yang mana rata-rata hasil postest lebih besar dari rata-rata hasil pretest.
3. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir konstruktif dalam mata pelajaran ekonomi untuk materi pendapatan nasional antara peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dilihat dari nilai rata-rata gainnya, peningkatan kemampuan berpikir konstruktif peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik kelas kontrol. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis TIK
(35)
berpengaruh secara positif terhadap kemampuan berpikir konstruktif peserta didik.
4. Dengan meningkatnya kemampuan berpikir konstruktif peserta didik maka akan membantu peserta didik sendiri untuk mampu mengkonstruksi konsep-konsep ekonomi khususnya konsep-konsep-konsep-konsep pendapatan nasional seperti konsep PDB, PNB, NNI, PI, dan Pendapatan Perkapita. Selain itu juga kemampuan berpikir konstruktif akan membantu peserta didik dalam memahami materi lain dengan cara mengkonstruksi konsep sendiri, jadi guru hanya mengarahkan agar peserta didik menemukan arti konsep-konsep sendiri. Dengan kata lain meningkatnya kemampuan berpikir konstruktif dapat menguatkan pencapaian tujuan mata pelajaran ekonomi khususnya materi pendapatan nasional.
5.2 Saran dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, pengujian hipotesis, dan kesimpulan maka diajukan rekomendasi-rekomendasi penelitian diantaranya:
1. Bagi guru mata pelajaran ekonomi, penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat menjadi pilihan yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir konstruktif khususnya dan kemampuan-kemampuan lain umumnya. Tentunya pemilihan media pembelajaran ini harus disesuaikan juga dengan kemampuan guru itu sendiri dan ketersediaan sarana di sekolah yang bersangkutan.
2. Penggunaan media pembelajaran tidak berbasis TIK dapat menjadi alternatif pilihan apabila kemampuan sekolah tidak mendukung pengadaan media pembelajaran berbasis TIK, karena penggunaan media pembelajaran mempunyai pengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan berpikir konstruktif peserta didik meskipun peningkatan kemampuannya tidak setinggi dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK.
(36)
3. Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK untuk saat sekarang merupakan tuntutan dan keharusan seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi yang semakin cepat. Maka dari itu khususnya bagi sekolah yang belum mampu menyelenggarakan pembelajaran berbasis TIK diharapkan mencari solusi yang terbaik untuk jalan keluarnya.
4. Untuk menghasilkan hasil belajar yang lebih maksimal dalam berpikir konstruktif peserta didik, peneliti menyarankan agar penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat dikombinasikan dengan metode-metode pembelajaran yang merupakan bagian dari pendekatan konstruktivisme seperti discovery terbimbing dan inquiry.
5. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan penelitian lanjutan melalui jurnal penelitian ataupun disertasi. Penelitian lanjutan dapat dikembangkan melalui penggunaan materi pelajaran yang berbeda, media yang berbeda, atau metode pembelajaran yang berbeda.
(37)
DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Agustin, M. (2011). Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran. Bandung: PT. Refika Aditama.
Anderson, J.R. (1990). Cognitive Psychology and Its Implication. 3rd. Edition. New York: W.H. Freeman and Company.
Anderson, L.W. dan Krathwohl, D.R. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ariani, N. dan Haryanto, D. (2010). Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
___________. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arsyad, A. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Azwar, S. (2012). Tes Prestasi (Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cahyo, A.N.(2013). Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Yogyakarta : Diva Press.
Dananjaya, U. (2010). Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia.
Daryanto. (2012). Media Pembelajaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Djamarah, S.B.dan Zain, A.(2002) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Donald H, M. (1983). Experimental Psychology. California: Wads Worth.
Emzir. (2009). Metodologi Penelitian pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
(38)
Gagne, R.M. (1977). Principle of Intructional Design; Holt Renehart and Winston, New York.
___________. (1970). Conditioning of Learning; Rinchart and Wiston. New York.
Gerlach, V.G. dan Ely, D.P. (1971). Teaching and Media. A Systematic Approach. Englewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc.
______________________. (1980). Teaching & Media a Systematic Approach, Second Edition.PRENTICE-HALL, INC., Englewood Cliffs, New Jersey 07632.
Ghozali, I.(2008). Desain Penelitian Eksperimental: Teori, Konsep dan Analisis Data dengan SPSS 16.0. Yogyakarta: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hadi, S.(2004). Metodologi Research 2. Yogyakarta: Andi.
______. (2004). Metodologi Research 4. Yogyakarta: Andi.
Hamalik, O. (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
_________. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hergenhahn, B.R. dan Olson, M. (2008). Theories of Learning, Edisi Ketujuh. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Hyerle, D.N. dan Alper, L. (2012). Peta Pemikiran (Penelitian Berbasis Sekolah, Hasil, dan Model untuk Prestasi dengan Menggunakan Peralatan Visual. Jakarta: PT Indeks.
Joyce, Bruce dkk. (2011). Models of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Komalasari, K. (2011). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.
Munadi, Y.(2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi.
Nasution, S. (1984). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT. Bina Aksara.
Noor, J. (2013). Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Nurochim. (2013). Perencanaan Pembelajaran Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
(39)
Prawiradilaga, D.S. dan Eveline Siregar, E. (2008). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Prawiradilaga, D.S. (2009). Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran (Cetakan ke-3). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
_______________. (2012). Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Rahardi, A.K.(2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: Grasindo.
Ratna, N.K. (2010). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Riduwan. (2013). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
Riyanto, Y. (2012). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sadiman, A., dkk. (2011). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.
Santrock, J.W. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
____________. (2008). Educational Psychology, Third Edition. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Saondi, O. dan Suherman, A. (2009). Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT Refika Aditama.
Schunk, D.H. (2012). Learning Theories An Educational Perspective. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Somantri dan Sambas. (2006). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung:Pustaka Setia.
Sternberg, R.J. (2008). Psikologi Kognitif, Edisi Keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudaryono. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
(40)
Sudjana, N. (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (cetakan ke-17). Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
Sudjana, N. dan Rivai, A. (2013). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono.(2010).Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
________. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
________. (2013). Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis dan Disertasi. Bandung: Alfabeta.
Sumanto. (2014). Psikologi Perkembangan (Fungsi dan Teori). Jakarta: PT Buku Seru.
Supriadie, D. danDarmawan, D. (2012). Komunikasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Surakhmad, W.(2004). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.
Suryabrata, S. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Suyono dan Hariyanto. (2012). Belajar dan Pembelajaran (Teori dan Konsep Dasar). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suwarno, W. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Syah, M. (2005). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Syaodih, N. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Green, T.D. danBrown, A. (2002). Multimedia Projects in the Classroom (A Guide to Development and Evaluation). California: Corwin Press, Inc.
Trianto.(2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana.
Uno, H.B. (2011). Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
(41)
Wahab, A.A. (2008). Metode dan Model-Model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Alfabeta.
Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran, Landasan & Aplikasinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Winardi. (2000). Pengantar Ilmu Ekonomi Buku 1. Bandung: Tarsito.
Winarno, S. dan Ismaya, S. (2003). Kamus Besar Ekonomi. Bandung: CV Pustaka Setia.
Woolfolk, A. (2009). Educational Psychology, Active Learning Edition (Bagian Kedua). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
JURNAL PENELITIAN:
Aditama, P.R, dkk. (2014). Pengembangan bahan ajar akuntansi berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jupe UNS. 3, (1), hlm. 45-58.
Ahmad, R.M. dan Yahya, B. (2008). Gaya Kognitif dan Visualisasi Pelajar melalui perisian multimedia. Masalah Pendidikan. 31, (1), 181-192.
Bagarukayo, E. Weide, dkk. (2012). “The Impact Of Learning Driven Constructs
On The Perceived Higher Order Cognitive Skils Improvement: Multimedia vs Text”. International Journal of Education and Development Using Information and Communication Technology (IJEDICT). 8, (2), 120-130. Bartsch, R.A. dan Cobern, K.M. (2003). Effectiveness of Power Point
Presentations in Lectures. Computers & Education. 41, 77-89.
Fauziah, N., dan Purnastuti, L. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Modul Interaktif Pada Mata Pelajaran Ekonomi Sebagai Penunjang Pembelajaran CTL. Jurnal Pendidikan dan Ekonomi. 2, (1), hlm. 1-20.
Kristanto, A. (2010). Pengembangan media komputer pembelajaran multimedia mata pelajaran fisika pokok bahasan sistem tata surya bagi siswa kelas 2 semester 1 di SMAN 22 surabaya. Jurnal Teknologi Pendidikan. 10, (2), hlm. 12-25.
Miarso, Y. (2008). Peningkatan kualifikasi guru dalam perspektif teknologi pendidikan. Jurnal Pendidikan Penabur. 7, (10), hlm. 66-76.
(42)
Muhson, A. (2010). Pengembahan media pembelajaran berbasis teknologi informasi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. 8, (2), hlm. 1-10.
Musmini, L.S. dan Yuniarta, G.A. (2012). Pengembangan perangkat visualisasi komputer sistem akuntansi berbasisICT dengan model pembelajaran berpendekatan CTL. Jurnal Pendidikan Indonesia. 1, (1), hlm. 53-64.
Mwalongo, A. (2011). Teachers’ Perceptions About ICT For Teaching,
Professional Development, Administration and Personal Use. International Journal of Education and Development Using Information and Communication Technology (IJEDICT). 7, (3), hlm. 36-49.
Nurseto, T. (2011). Membuat media pembelajaran yang menarik. Jurnal ekonomi & pendidikan. 8, (1), hlm. 19-35.
Priyanto, D. (2009). Pengembangan multimedia pembelajaran berbasis komputer. Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan. 14, (1), hlm. 1-13.
Saebaran, R. (2012). Penggunaan media audio visual dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Lentera Jurnal Ilmiah Pendidikan. 7, (2), hlm. 20-36.
Saifudin, A. (2011). Pengembangan media pembelajaran berbasis komputer mata pelajaran IPS SMP. Jurnal Falasifa. 1, (2), hlm. 63-96.
Salamah. (2009). Penelitian teknologi pendidikan. Jurnal Pendidikan, 15 (2), hlm. 157-165.
Setemen, K. (2010). Pengembangan evaluasi pembelajaran online. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran. 43, (3), hlm. 207-214.
Subagja, I.W. dan Wiratma, I.G.L. (2012).Penilaian kompetensi kepala sekolah dan guru dalam bekerja di sekolah. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 45, (3), hlm. 231-240.
Sudjianto. (2014). Penerapan model discovery learning metode inquiry sebagai upaya peningkatan prestasi belajar ekonomi di MA Al-Mujaddadiyyah Madiun. Equilibrium. 2, (1), hlm. 30-39.
Surjono, H.D. dan Gafur, A. (2010). Potensi pemanfaatan ICT untuk peningkatan mutu pembelajaran SMA di kota Yogyakarta. Cakrawala Pendidikan, 29 (2), hlm. 161-157.
(43)
Susarno, L.H. (2010). Strategi penyampaian bahan ajar melalui pemanfaatan metode dan media dalam proses pembelajaran. Jurnal Teknologi Pendidikan. 10, (1), hlm. 1-7.
Susskind, J.E. (2006). “Limits of Power Point’s Power: Enhancing Students’ Self
-Effcacy And Attitudes But Not Their Behavios’. Computers & Education.
1-12.
Sutjiono, W.A. (2005). Pendayagunaan media pembelajaran. Jurnal Pendidikan Penabur. 4, hlm. 76-84.
Wardani, IG.A.K. (2012). Mengembangkan profesionalisme pendidik guru kajian konseptual dan operasional. Jurnal Pendidikan, 13 (1), hlm. 32-44.
Wijaya, M. (2012). Pengembangan model pembelajaran e-learning berbasis web dengan prinsip e-pedagogy dalammeningkatkan hasil belajar. Jurnal Pendidikan Penabur, 19, (11), hlm. 20-37.
Winataputra, U.S. (2011). Dinamika konseptualisasi pendidikan ilmu pengetahuan sosial (PIPS) dan pendidikan kewarganegaraan (PKn) pada pendidikan dasar dan menengah (suatu telaah collective mindset dalam ranah historis-epistemologis). Jurnal Pendidikan, 12 (1), hlm. 1-20.
Yazdi, M. (2012). E-learning sebagai media pembelajaran interaktif berbasis teknologi informasi. Jurnal Ilmiah Foristek. 2, (1), hlm. 143-152.
Zahavy, A.D. dan Somech, A. (1999). Constructive thinking: a complex coping
variable that distinctiv ely influences the eectiveness of specific
di cultgoals. Personality and Individual Diference. 27, hlm. 969–984.
PERUNDANG-UNDANGAN:
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
(44)
USAID Program to Extend Scholarships and Training to Achieve Sustainable Ipmacts. (2015). Kilas Balik Dunia Pendidikan Di Indonesia. [Online]. Tersedia di: http://www.prestasi-iief.org/index.php/id/feature/68-kilas-balik-dunia-pendidikan-di-indonesia. Diakses 20 Juni 2015.
(1)
Cipta Lukmanul Hakim, 2015
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KONSTRUKTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Prawiradilaga, D.S. dan Eveline Siregar, E. (2008). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Prawiradilaga, D.S. (2009). Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran (Cetakan ke-3). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
_______________. (2012). Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Rahardi, A.K.(2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: Grasindo. Ratna, N.K. (2010). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Riduwan. (2013). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
Riyanto, Y. (2012). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sadiman, A., dkk. (2011). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.
Santrock, J.W. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
____________. (2008). Educational Psychology, Third Edition. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Saondi, O. dan Suherman, A. (2009). Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT Refika Aditama.
Schunk, D.H. (2012). Learning Theories An Educational Perspective. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Somantri dan Sambas. (2006). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung:Pustaka Setia.
Sternberg, R.J. (2008). Psikologi Kognitif, Edisi Keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudaryono. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
(2)
Cipta Lukmanul Hakim, 2015
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KONSTRUKTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Sudjana, N. (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (cetakan ke-17). Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
Sudjana, N. dan Rivai, A. (2013). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono.(2010).Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
________. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
________. (2013). Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis dan Disertasi. Bandung: Alfabeta.
Sumanto. (2014). Psikologi Perkembangan (Fungsi dan Teori). Jakarta: PT Buku Seru.
Supriadie, D. danDarmawan, D. (2012). Komunikasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Surakhmad, W.(2004). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.
Suryabrata, S. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Suyono dan Hariyanto. (2012). Belajar dan Pembelajaran (Teori dan Konsep
Dasar). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suwarno, W. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Syah, M. (2005). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya.
Syaodih, N. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Green, T.D. danBrown, A. (2002). Multimedia Projects in the Classroom (A Guide to Development and Evaluation). California: Corwin Press, Inc.
Trianto.(2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana.
Uno, H.B. (2011). Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Upton, P. (2012). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
(3)
Cipta Lukmanul Hakim, 2015
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KONSTRUKTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Wahab, A.A. (2008). Metode dan Model-Model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Alfabeta.
Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran, Landasan & Aplikasinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Winardi. (2000). Pengantar Ilmu Ekonomi Buku 1. Bandung: Tarsito.
Winarno, S. dan Ismaya, S. (2003). Kamus Besar Ekonomi. Bandung: CV Pustaka Setia.
Woolfolk, A. (2009). Educational Psychology, Active Learning Edition (Bagian Kedua). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
JURNAL PENELITIAN:
Aditama, P.R, dkk. (2014). Pengembangan bahan ajar akuntansi berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jupe UNS. 3, (1), hlm. 45-58. Ahmad, R.M. dan Yahya, B. (2008). Gaya Kognitif dan Visualisasi Pelajar melalui
perisian multimedia. Masalah Pendidikan. 31, (1), 181-192.
Bagarukayo, E. Weide, dkk. (2012). “The Impact Of Learning Driven Constructs On The Perceived Higher Order Cognitive Skils Improvement: Multimedia vs Text”. International Journal of Education and Development Using Information and Communication Technology (IJEDICT). 8, (2), 120-130. Bartsch, R.A. dan Cobern, K.M. (2003). Effectiveness of Power Point
Presentations in Lectures. Computers & Education. 41, 77-89.
Fauziah, N., dan Purnastuti, L. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Modul Interaktif Pada Mata Pelajaran Ekonomi Sebagai Penunjang Pembelajaran CTL. Jurnal Pendidikan dan Ekonomi. 2, (1), hlm. 1-20. Kristanto, A. (2010). Pengembangan media komputer pembelajaran multimedia
mata pelajaran fisika pokok bahasan sistem tata surya bagi siswa kelas 2 semester 1 di SMAN 22 surabaya. Jurnal Teknologi Pendidikan. 10, (2), hlm. 12-25.
Miarso, Y. (2008). Peningkatan kualifikasi guru dalam perspektif teknologi pendidikan. Jurnal Pendidikan Penabur. 7, (10), hlm. 66-76.
(4)
Cipta Lukmanul Hakim, 2015
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KONSTRUKTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Muhson, A. (2010). Pengembahan media pembelajaran berbasis teknologi informasi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. 8, (2), hlm. 1-10. Musmini, L.S. dan Yuniarta, G.A. (2012). Pengembangan perangkat visualisasi
komputer sistem akuntansi berbasisICT dengan model pembelajaran berpendekatan CTL. Jurnal Pendidikan Indonesia. 1, (1), hlm. 53-64.
Mwalongo, A. (2011). Teachers’ Perceptions About ICT For Teaching,
Professional Development, Administration and Personal Use. International Journal of Education and Development Using Information and Communication Technology (IJEDICT). 7, (3), hlm. 36-49.
Nurseto, T. (2011). Membuat media pembelajaran yang menarik. Jurnal ekonomi & pendidikan. 8, (1), hlm. 19-35.
Priyanto, D. (2009). Pengembangan multimedia pembelajaran berbasis komputer. Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan. 14, (1), hlm. 1-13.
Saebaran, R. (2012). Penggunaan media audio visual dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Lentera Jurnal Ilmiah Pendidikan. 7, (2), hlm. 20-36.
Saifudin, A. (2011). Pengembangan media pembelajaran berbasis komputer mata pelajaran IPS SMP. Jurnal Falasifa. 1, (2), hlm. 63-96.
Salamah. (2009). Penelitian teknologi pendidikan. Jurnal Pendidikan, 15 (2), hlm. 157-165.
Setemen, K. (2010). Pengembangan evaluasi pembelajaran online. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran. 43, (3), hlm. 207-214.
Subagja, I.W. dan Wiratma, I.G.L. (2012).Penilaian kompetensi kepala sekolah dan guru dalam bekerja di sekolah. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 45, (3), hlm. 231-240.
Sudjianto. (2014). Penerapan model discovery learning metode inquiry sebagai upaya peningkatan prestasi belajar ekonomi di MA Al-Mujaddadiyyah Madiun. Equilibrium. 2, (1), hlm. 30-39.
Surjono, H.D. dan Gafur, A. (2010). Potensi pemanfaatan ICT untuk peningkatan mutu pembelajaran SMA di kota Yogyakarta. Cakrawala Pendidikan, 29 (2), hlm. 161-157.
(5)
Cipta Lukmanul Hakim, 2015
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KONSTRUKTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Susarno, L.H. (2010). Strategi penyampaian bahan ajar melalui pemanfaatan metode dan media dalam proses pembelajaran. Jurnal Teknologi Pendidikan. 10, (1), hlm. 1-7.
Susskind, J.E. (2006). “Limits of Power Point’s Power: Enhancing Students’ Self -Effcacy And Attitudes But Not Their Behavios’. Computers & Education. 1-12.
Sutjiono, W.A. (2005). Pendayagunaan media pembelajaran. Jurnal Pendidikan Penabur. 4, hlm. 76-84.
Wardani, IG.A.K. (2012). Mengembangkan profesionalisme pendidik guru kajian konseptual dan operasional. Jurnal Pendidikan, 13 (1), hlm. 32-44.
Wijaya, M. (2012). Pengembangan model pembelajaran e-learning berbasis web dengan prinsip e-pedagogy dalammeningkatkan hasil belajar. Jurnal Pendidikan Penabur, 19, (11), hlm. 20-37.
Winataputra, U.S. (2011). Dinamika konseptualisasi pendidikan ilmu pengetahuan sosial (PIPS) dan pendidikan kewarganegaraan (PKn) pada pendidikan dasar dan menengah (suatu telaah collective mindset dalam ranah historis-epistemologis). Jurnal Pendidikan, 12 (1), hlm. 1-20.
Yazdi, M. (2012). E-learning sebagai media pembelajaran interaktif berbasis teknologi informasi. Jurnal Ilmiah Foristek. 2, (1), hlm. 143-152.
Zahavy, A.D. dan Somech, A. (1999). Constructive thinking: a complex coping variable that distinctiv ely influences the eectiveness of specific di cultgoals. Personality and Individual Diference. 27, hlm. 969–984.
PERUNDANG-UNDANGAN:
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.
(6)
Cipta Lukmanul Hakim, 2015
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KONSTRUKTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
USAID Program to Extend Scholarships and Training to Achieve Sustainable Ipmacts. (2015). Kilas Balik Dunia Pendidikan Di Indonesia. [Online]. Tersedia di: http://www.prestasi-iief.org/index.php/id/feature/68-kilas-balik-dunia-pendidikan-di-indonesia. Diakses 20 Juni 2015.