4
terhadap teknologi sistem informasi dalam mengevaluasi kinerja individu diperlukan oleh manajemen untuk memastikan bahwa sistem yang berbasis
komputer dapat digunakan untuk mengendalikan kinerja karyawan. Peningkatan produktivitas kinerja karyawan dalam suatu organisasi
merupakan faktor penting, agar kinerja yang dihasilkan sesuai dengan perannya di organisasi dalam suatu periode tertentu. Oleh sebab itu, kinerja karyawan dapat
mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu pekerjaan karena dengan hasil yang dicapai tersebut kita dapat mengetahui seberapa besar hasil kinerja seorang
karyawan.Kinerja karyawan dalam menjalankan fungsinya berhubungan dengan kepuasan kerja dan tingkat imbalan yang dipengaruhi oleh keterampilan,
kemampuan, dan sifat-sifat individu. Kinerja karyawan merupakan suatu ukuran yang dapat digunakan menetapkan perbandingan hasil pelaksanaan tugas,
tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi pada periode tertentu dan relatif dapat digunakan untuk mengukur prestasi kerja atau kinerja organisasi Anwar
Prabu Mangkunegara,2006. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merasa tertarik untuk mengetahui
lebih lanjut tentang masalah tersebut, sehingga pada penelitian ini peneliti mengambil judul: “Pengaruh Penggunaan Tekonologi Informasi, Efektivitas
Sistem Informasi Akuntansi dan Kepercayaan Atas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Kantor
Cabang Cilacap”.
1.2 TINJAUAN PUSTAKA
1.2.1 Technology-to-Performance Chain TPC
Jogiyanto 2007 mengatakan bahwa model rantai teknologi-ke-kinerja atau
Technology-to-Performance Chain
TPC merupakan suatu model komprehensif yang dibangun dari dua aliran penelitian yang saling
melengkapi, yaitu sikap pemakai
user attitude
sebagai predictor dari pemakaian
utilization
dan kesesuaian tugas teknologi
task-technology fit
5
sebagai predictor dari kinerja. Inti dari model gabungan ini yang disebut dengan nama
Technology-to-Performance Chain
TPC agar suatu teknologi mempunyai dampak positif pada kinerja individual maka teknologi tersebut
harus digunakan
utilized
dan sesuai
fit
dengan tugas-tugas yang
mendukungnya. 1.2.2
Technology Acceptance Model TAM
Technology Acceptance Model
TAM berteori bahwa niat seseorang untuk menggunakan sistem atau teknologi ditentukan oleh dua faktor, yaitu
persepsi kemanfaatan
perceived usefulness
yang didefinisikan sebagai tingkat di mana seseorang percaya bahwa penggunaan teknologi akan
meningkatkan kinerjanya, dan persepsi kemudahan penggunaan
perceived ease of use
yang didefinisikan sebagai tingkat sejauh mana seseorang percaya bahwa penggunaan teknologi akan membuat dirinya bebas dari upaya atau
lebih mudah dalam menyelesaikan suatu pekerjaan Gupta
et al,
2007.
1.2.3 Penggunaan Teknologi Informasi
Teknologi informasi adalah suatu kombinasi antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan mendalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu
informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang
strategis untuk pengambilan keputusan. Ismanto 2010 dalam Antasari 2015 berpendapat bahwa teknologi informasi memiliki peran yang strategis dan
signifikan, selain itu bagi organisasi merupakan keharusan untuk mampu menguasai secara teknis. Teknis kinerja dari sebuah sistem informasi adalah
menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, dan menampilkan informasi guna meningkatkan kualitas yang diperlukan dalam
proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pemakaian sebuah sistem
informasi berperan dalam organisasi
6
1.2.4 Sistem Informasi Akuntansi