21
c. Fraktur multipel adalah variasi pada garis fraktur yang bisa terdapat dua atau lebih garis fraktur pada satu sisi mandibula. Lebih dari 50
persen fraktur mandibula adalah fraktur multipel.
II.3.3 Prevalensi fraktur mandibula
Menurut Chang 2008 daerah paling banyak terjadi fraktur pada mandibula adalah regio kondilus-subkondilus 29,1,
angulus
24,5, simfisis 22, korpus 16,
dentoalveolar
3,1, ramus 1,7, dan
coronoid
1,3 ditunjukkan pada gambar 2-8.
38
Gambar 2-8. Distribusi kejadian fraktur mandibula
38
II.3.4 Etiologi fraktur mandibula
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa prevalensi fraktur mandibula lebih sering pada laki
– laki daripada perempuan kelompok usia dewasa 18-40 tahun dengan penyebab utama kecelakaan lalu lintas.
6
22
Etiologi dari fraktur mandibula berhubungan dengan tingkat sosial dan usia. Sebagai contoh di negara Belanda mayoritas penduduk menggunakan sepeda sebagai
sarana transportasi, sehingga kecelakaan bersepeda merupakan faktor penyebab utama dari fraktur mandibula.
7
Selain itu, di New York Amerika memiliki jumlah penduduk yang sangat padat dengan penggunaan kendaraan yang rendah
mengakibatkan kebanyakan kejadian disebabkan oleh kecelakaan individual seperti terjatuh atau aksi kriminalitas.
30,37
Indonesia menunjukkan kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab terbanyak dari fraktur mandibula.
4
Etiologi yang paling sering adalah adanya kekerasan atau kecelakaan lalu lintas dengan persentase kejadian fraktur mandibula adalah sebagai berikut:
32
a. Kecelakaan berkendara 43
b. Serangan atau kekerasan 34
c. Kecelakaan kerja 7
d. Trauma olahraga 7
e. Lain
– lain 5
II.3.5 Gambaran klinis fraktur mandibula Pemeriksaan klinis fraktur mandibula meliputi pemeriksaan subjektif dan
objektif. Pemeriksaan subjektif yang berkaitan dengan fraktur mandibula biasanya adalah rasa sakit, kesulitan artikulasi dan mastikasi.
10
Keadaan tersebut tergantung pada kondisi fraktur baru terjadi atau sudah lama karena pembengkakan bisa terjadi
pada bagian yang mengalami fraktur.
39
Pemeriksaan objektif meliputi palpasi pada
23
tepi mandibula dapat menunjukkan
step deformity
apabila edema dan hematoma tidak parah. Pemeriksaan pada rongga mulut sering menunjukkan terputusnya kontinuitas
bidang oklusal pada bagian yang mengalami fraktur.
32
Gambaran klinis fraktur mandibula diantaranya, sering terdapat gangguan oklusi dari ringan sampai berat. Mobilitas fragmen bisa terlihat pada waktu pasien
menelan sesuatu, atau menggerakkan mandibula.
39
Gerakan membuka mulut pada fraktur subkondilar unilateral mengakibatkan penyimpangan ke arah bagian yang
cedera karena ketidakseimbangan kerja otot
pterygoideus
lateral. Kasus fraktur subkondilar bilateral, sering ditemukan
open bite
ditunjukkan pada gambar 2-9.
Gambar 2-9. Gambaran klinis Fraktur simfisis.
40
II.3.6 Radiografis fraktur mandibula Pemeriksaan penunjang seperti radiografi panoramik dan