INVENTARISASI ORCHIDALES DI GUNUNG PESAWARAN TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDURRAHMAN BANDAR LAMPUNG (Sebagai Bahan Pengayaan Materi Keanekaragaman Hayati SMA Kelas X Semester 1)

  

ABSTRAK

  

INVENTARISASI ORCHIDALES DI GUNUNG PESAWARAN TAMAN

HUTAN RAYA WAN ABDURRAHMAN BANDAR LAMPUNG

(Sebagai Bahan Pengayaan Materi Keanekaragaman

Hayati SMA Kelas X Semester 1)

  

Oleh

SRI MULYANTO

  Tanaman anggrek merupakan tumbuhan yang memiliki nilai ekonomis dan banyak digunakan sebagai tanaman hias. Keberadaan tumbuhan yang bernilai ekonomi tinggi merupakan daya tarik tersendiri bagi penggemar tanaman hias untuk berkunjung ke hutan pendidikan Tahura WAR. Sampai saat ini belum ada data yang pasti mengenai jumlah spesies anggrek liar yang terdapat di Lampung terutama di Tahura WAR Oleh karena itu perlu dilakukan inventarisasi untuk mengetahui jenis-jenis angrek tumbuh di Gunung Pesawaran. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui spesies anggota Orchidales yang terdapat di Tahura Wan Abdulrahman Gunung Pesawaran dan dilaksanakan Agustus sampai dengan September 2008 bertempat di Tahura WAR hutan primer Gunung Pesawaran. Metode yang dilakukan adalah metode jelajah, menulusuri rute jalan setapak di Tahura WAR Gunung Pesawaran. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan teknik eksplorasi dan dokumentasi.

  Sri Mulyanto Berdasar pengamatam yang telah dilakukan didapat 20 spesies anggrek liar yang terbagi dalam 15 genus. Spesies-spesies tersebut yaitu Acriopsis javanica,

  Agrostophyllum sp1, Agrostophyllum sp2, Apendiculata ramosa Bl.,Bijdr, Angraecum mahavahens, Bulbophyllum vaginatum (Lindl)Rchb,f, Bulbophyllum sp, Calanthe sp, Coelegyne incrassata Bl Lindl, Dendrobium paniferum J.J.Sm , Eria oblitterata, Eria sp1, Eria sp2, Gastrochilus sororius,

Nephelaphyllum tenuiflorum, Oncidium cebolleta, Phalaenopsis sumatrana-alba,

Pholidota carnea (Bl.) Lindl., Pholidola chinensis Lindl, dan Spatoglotis sp.

  Kata kunci: Inventarisasi orchidaceae, hutan primer Gunung Pesawaran, pengayaan materi.

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

  Dari sebelas Taman Hutan Raya yang ada di Indonesia, salah satu terdapat di Lampung yaitu Taman Hutan Raya Wan Abdurrahman (Tahura WAR).

  Tahura WAR ini sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai Hutan Pendidikan. Posisinya sangat strategis yaitu diantara Kotamadya Bandar Lampung, Gedongtataan, daerah Pesawaran dan Kecamatan Kedondong Lampung Selatan, Tahura ini berada di pinggiran Teluk Lampung dan Teluk Ratai dengan ketinggian 34

  • – 1.681 m di atas permukaan laut, Tahura WAR dekat dari pusat kota sehingga mudah untuk dikunjungi. Kondisi ekofisiologinya sangat memungkinkan untuk dijadikan tempat penelitian dan pembelajaran (Hutan Pendidikan) bagi sekolah yang berdekatan dengan lokasi Tahura WAR (Dephut, 2006). Berdasarkan Undang-Undang No. 5 tahun 1990 dan Undang-Undang tahun 1999, Taman Hutan Raya atau yang disebut dengan Tahura didefinisikan sebagai kawasan hutan yang digunakan sebagai kawasan pelestarian alam untuk mengoleksi tumbuhan dan satwa yang dapat dimanfaatkan untuk penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya,
sekolah disekitarnya. Potensi Tahura sendiri sampai sekarang belum digali maksimal, karena belum ada data lengkap tentang flora dan fauna yang terdapat di Tahura WAR. Untuk itu diperlukan penggalian potensi tahura secara maksimal sehingga tahura WAR layak untuk dijadikan hutan pendidikan. Salah satu potensi yang belum tergali maksimal yaitu potensi flora khususnya bangsa anggrek (Orchidales) yang merupakan salah satu flora komersil. Saat ini belum ada literatur mengenai anggrek di Tahura WAR khususnya di Gunung Pesawaran. Untuk itu diperlukan inventarisasi tanaman anggrek dihutan tersebut. Tumbuhan anggrek merupakan tumbuhan yang banyak digunakan sebagai tanaman hias, baik yang berasal dari alam (anggrek alam) maupun yang merupakan hasil penyilangan. Anggrek hasil penyilangan pada umumnya merupakan hasil penyilangan dari jenis anggrek alam yang didapat langsung dari alam atau yang sengaja dikembangbiakkan untuk kepentingan tersebut. Tanaman ini terdiri dari 43.000 spesies yang tersebar diseluruh dunia dan diperkirakan ada sekitar 5000 diantaranya yang tumbuh didalam hutan-hutan tropis di Indonesia (Iswanto,2007 : 1). Dengan makin maraknya perambahan hutan dan penebangan liar tidak menutup kemungkinan kehidupan flora ini akan terancam kepunahan, saat ini telah ada beberapa spesies anggrek yang dilindungi oleh pemerintah, diantaranya angrek hitam yang tumbuh di hutan Kalimantan. Inventarisasi jenis angrek di Tahura WAR sampai sekarang belum pernah

jenis anggrek di Tahura WAR. Hal ini perlu dilakukan guna menunjang program persiapan Tahura WAR menjadi kawasan Hutan Pendidikan.

  Tanaman anggrek di identifikasi untuk selanjutnya di inventarisasi. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pengayaan materi pokok keanekaragaman hayati uraian materi pokok keanekaragaman jenis kelas X SMA semester ganjil. Standar kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa adalah memahami manfaat keanekaragaman hayati, dan kompetensi dasar yang diharapkan dikuasai siswa adalah mendeskripsikan konsep keanekaragaman gen, jenis, ekosistem. Agar hal tersebut dapat terwujud guru dituntut untuk senantiasa menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan terampil dalam memilih serta mengembangkan metode mengajar yang tepat dan sesuai dengan konsep pelajaran. Pada materi pokok keanekaragaman hayati uraian materi pokok keanekaragaman jenis, banyak hal yang dapat langsung dipelajari di alam, karena siswa dapat mengenali karakteristik berbagai jenis makhluk hidup khususnya tumbuhan pada objek yang nyata. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode karya wisata. Metode karya wisata adalah suatu cara mengajar yang dilakukan dengan jalan mengunjungi suatu tempat untuk mempelajari hal-hal tertentu dibawah bimbingan guru dan siswa belajar mempelajari objek yang diamati secara langsung di alam dengan berpedoman pada lembar kerja siswa (LKS). Hal ini akan menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan sehingga materi akan diterima secara maksimal dan akan

  Dalam rangka pemanfaatan tahura sebagai sumber belajar, perlu diketahui data-data tentang flora maupun fauna yang ada. Dalam penelitian ini akan diidentifikasi keragaman jenis dan kemelimpahan flora khususnya bangsa anggrek (Orchidales).

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Spesies Orchidales apa saja yang terdapat di tahura WAR Gunung Pesawaran?

  C. Tujuan

  Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk : menginventarisasi jenis-jenis tanaman ordo Orchidales yang terdapat di Tahura Wan Abdulrahman Gunung Pesawaran. mengetahui spesies anggota Orchidales yang terdapat di Tahura Wan Abdulrahman Gunung Pesawaran.

  D. Manfaat penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi : 1.

  Instansi terkait dengan tersedianya data tentang spesies Anggrek di daerah Tahura WAR Gunung Pesawaran.

2. Guru sumbangan pemikiran dalam pemanfaatan hutan sebagai alternatif sumber belajar.

E. Ruang lingkup

  Untuk menghindari anggapan yang berbeda terhadap masalah yang akan dibahas maka diberikan batasan masalah sebagai berikut :

  1. Penelitian dilakukan pada hutan primer di Tahura WAR Gunung Pesawaaran.

  2. Metode jelajah merupakan metode koleksi tumbuhan dengan cara menjelajahi suatu luas area tertentu untuk mengambil pengambilan contoh tumbuhan untuk diidentifikasi lebih lanjut.

  3. Jenis tanaman anggrek yang didata adalah semua anggota Orchidales yang ditemukan pada daerah jelajah.

  4. Daerah jelajah meliputi Gunung Pasawaran yang merupakan hutan rimer.

  5. Identifikasi tanaman Anggrek sampai tingkat spesies.

  6. Parameter yang diukur adalah jumlah spesies anggota Orchidales yang ada di Tahura WAR.

  7. Inventarisasi meliputi pengumpulan sampel, dan identifikasi.

F. Kerangka Pikir

  Tanaman anggrek merupakan tumbuhan yang memiliki nilai ekonomis dan banyak digunakan sebagai tanaman hias. Keberadaan tumbuhan yang bernilai ekonomi tinggi merupakan daya tarik tersendiri bagi penggemar tanaman hias untuk berkunjung ke hutan pendidikan Tahura WAR. Sampai saat ini belum ada data yang pasti mengenai jumlah spesies anggrek liar yang terdapat di Lampung terutama di Tahura WAR. Tidak semua angggrek yang beredar penyilangan dari anggrek alam yang menghasilkan jenis anggrek yang diinginkan dan dapat di terima pasar.

  Anggrek dihutan saat ini semakin terancam punah karena orang mengambil dari alam tanpa membudidayakan. Sedangkan diketahui kemungkinan anggrek untuk dapat berbembang biak di penangkaran hanya berkisar 10%. Tahura WAR telah dinyatakan sebagai hutan wisata dan pendidikan untuk itu perlu data yang menyajikan jenis flora dan fauna yang terdapat disana.

  Keberadaan WAR sebagai hutan pendidikan tidak menutup kemungkinan untuk dijadikan sebagai tempat untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan flora dan fauna yang berada disana karena akses yang mudah dan memungkinkan untuk sebuah studi wisata bagi murid sekolah menengah.

  Untuk kepentingan itulah maka perlu diadakan inventarisasi anggrek yang ada di kawasan tersebut. Inventarisasi ini sangat perlu, mengingat belum tersedia data tentang jenis flora dan fauna yang ada disana dan dalam rangka menyediakan data tertulis tentang flora dan fauna Tahura WAR.

V. SIMPULAN DAN SARAN

  A. Simpulan

  Berdasar pengamatam yang telah dilakukan didapat 20 spesies anggrek liar yang terbagi dalam 15 genus. Spesies-spesies tersebut yaitu Acriopsis

  

javanica, Agrostophyllum sp1, Agrostophyllum sp2, Apendiculata ramosa

  Bl.,Bijdr, Angraecum mahavahens, Bulbophyllum vaginatum (Lindl.) Rchb.f,

  

Bulbophyllum sp, Calanthe sp, Coelegyne incrassata Bl Lindl, Dendrobium

paniferum J.J.Sm, Eria oblitterata, Eria sp1, Eria sp2, Gastrochilus sororius,

Nephelaphyllum tenuiflorum Bl.,Bijdr, Oncidium cebolleta, Phalaenopsis

sumatrana-alba Korth. & Rchb.f, Pholidota carnea (Bl.) Lindl. Pholidola

chinensis Lindl, dan Spatoglotis sp.

  B. Saran

  1. Belum ada data yang pasti mengenai jumlah spesies yang terdapat pada gunung pesawaran, maka perlu dilakukan inventarisasi lebih lanjut.

  2. Dalam melakukan inventarissasi anggrek alam/anggrek liar sebaiknya memperhitungkan musim agar dapat mengkoleksi bunga anggrek untuk keperluan identifikasi selain mengoleksi akar, batang dan daun.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman tumbuhan obat di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan di hutan terfragmentasi Kebun Raya Cibodas serta pemanfaatannya oleh masyarakat lokal

3 9 106

INVENTARISASI ORCHIDALES DI GUNUNG PESAWARAN TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDURRAHMAN BANDAR LAMPUNG (Sebagai Bahan Pengayaan Materi Keanekaragaman Hayati SMA Kelas X Semester 1)

5 51 80

PERSEPSI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM HAYATI DI ZONA PENYANGGA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN (Studi kasus di Kelurahan Batu Putu Kota Bandar Lampung sebagai bahan artikel pada materi ekosistem kelas X SMA)

0 3 37

PERSEPSI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM HAYATI DI ZONA PENYANGGA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN (Studi kasus di Kelurahan Batu Putu Kota Bandar Lampung sebagai bahan artikel pada materi ekosistem kelas X SMA)

0 15 57

INVENTARISASI POHON PLUS DALAM BLOK KOLEKSI DI TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

7 40 47

PENYUSUNAN MODUL KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG SEBAGAI ALTERNATIF PENGAYAAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SMA KELAS X.

0 0 4

PENYUSUNAN MODUL PENGAYAAN KEANEKARAGAMAN JENIS MAKROALGA DI PANTAI DRINI SEBAGAI BAHAN AJAR KEANEKARAGAMAN HAYATI SISWA KELAS X SMA.

0 0 4

PENYUSUNAN MODUL PENGAYAAN KEANEKARAGAMAN JENIS KELELAWAR Subordo Microchiroptera PENGHUNI GUA KAWASAN KARST GUNUNG SEWU, GUNUNGKIDUL SEBAGAI BAHAN AJAR KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS X SMA.

0 1 7

PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN KEANEKARAGAMAN MOLLUSCA SEBAGAI BAHAN AJAR MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI BAGI SISWA KELAS X SMA.

0 1 3

KEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI HYMENOPTERA DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM SURANADI SEBAGAI PENGAYAAN MATERI PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SMA Mardiana

0 0 11