B. Dasar Hukum
Sebagaimana dikemukakan di atas bahwa dasar hukum implementasi SPM Dikti ini adalah UU Dikti. Di dalam UU Dikti terdapat pasal-pasal yang relevan dengan penjaminan mutu
pendidikan tinggi sebagaimana dikemukakan di bawah ini.
1. Tugas dan wewenang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mendikbud
Di dalam Pasal 7 ayat 3 huruf c UU Dikti ditetapkan bahwa tugas dan wewenang
Mendikbud atas penyelenggaraan pendidikan tinggi meliputi peningkatan penjaminan mutu, relevansi, keterjangkauan, pemerataan yang berkeadilan, dan akses pendidikan
tinggi secara berkelanjutan.
2. Sistem Penjaminan Mutu
Di dalam pembahasan Rancangan UU Dikti di Dewan Perwakilan Rakyat, disepakati bahwa ruh dari UU Dikti adalah penjaminan mutu pendidikan tinggi. Hal ini kemudian
dibuktikan dengan pengaturan penjaminan mutu pendidikan tinggi dalam 1 satu bab
tersendiri, yaitu Bab III UU Dikti berjudul Penjaminan Mutu yang terdiri atas 5 lima
bagian sebagai berikut. a.
Bagian Kesatu : Sistem Penjaminan Mutu
b.
Bagian Kedua : Standar Pendidikan Tinggi Standar Dikti
c.
Bagian Ketiga : Akreditasi
d.
Bagian Keempat : Pangkalan Data Pendidikan TinggiPD Dikti
e.
Bagian Kelima : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi L2 Dikti
Dengan demikian, berdasarkan Bab III UU Dikti tersebut, cakupan Penjaminan Mutu meliputi 5 lima hal, yaitu Sistem Penjaminan Mutu yang dalam Buku ini disebut Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi atau disingkat SPM Dikti, Standar Dikti, Akreditasi, PD Dikti, dan L2 Dikti.
3. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi SPM Dikti
a. Menurut Pasal 51 UU Dikti, Pendidikan Tinggi yang bermutu merupakan pendidikan
tinggi yang menghasilkan lulusan yang mampu secara aktif mengembangkan potensinya dan menghasilkan ilmu pengetahuan danatau teknologi yang berguna
bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Untuk mendapatkan pendidikan tinggi yang
bermutu tersebut, pemerintah menyelenggarakan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi SPM Dikti.
b. Di dalam Pasal 52 UU Dikti dinyatakan bahwa SPM Dikti ditetapkan oleh Mendikbud
dan merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi
secara berencana dan berkelanjutan. SPM Dikti dilakukan melalui tahap penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan PPEPP Standar Pendidikan
Tinggi Standar Dikti.
c. Menurut Pasal 53 dan Pasal 52 ayat 4 UU Dikti, SPM Dikti terdiri atas:
1
Sistem Penjaminan Mutu internal SPMI yang dilaksanakan oleh perguruan
tinggi; 2
Sistem Penjaminan Mutu Eksternal SPME yang dilakukan melalui akreditasi;
dan 3
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi PD Dikti sebagai dasar pelaksanaan SPMI
dan SPME.
4. Standar Pendidikan Tinggi Standar Dikti