commit to user
19
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Sub DAS Bengawan Solo Hulu 3 yang terletak di KabupatenWonogiri, Jawa Tengah.
Sumber: The Study on Counter for Sedimentation in the Wonogiri Multipurpose Dam2007
Gambar 3.1 DAS Wongiri Hulu 3 Das Bengawan Solo hulu 3 ditunjukkan dalam Gambar 3.2 seperti di bawah ini:
Gambar 3.2 Sub DAS Bengawan Solo Hulu 3
commit to user
3.2 Data yang Dibutuhkan
Data yang dibutuhkan adalah: 1.
Peta DAS beserta lokasi stasiun hujan di sub DAS Bengawan Solo Hulu, 2.
Peta batas DAS untuk sub DAS Bengawan Solo Hulu, 3.
Data hujan dari stasiun hujan selama 13 tahun dari tahun 1999-2011 pada sub DAS Bengawan Solo Hulu.
3.3 Langkah-langkah Penelitian
3.3.1 Mengumpulkan Data dan Informasi
1. Tahap persiapan Tahap dimaksudkan untuk mempermudah jalannya penelitian, seperti
pengumpulan data, analisis, dan penyusunan laporan.
Tahap persiapan meliputi:
a. Studi Pustaka
Studi pustaka dimaksudkan untuk mendapatkan arahan dan wawasan sehingga mempermudah dalam pengumpulan data, analisis data maupun dalam
penyusunan hasil penelitian. 2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data pencatatan curah hujan yang dimiliki oleh kantor DPU kota Wonogiri dan dari mateologi landasan udara
Adi Soemarmo.
3.3.2 Mengolah Data
Setelah mendapatkan data yang diperlukan, langkah selanjutnya adalah pengolahan data tersebut. Pada tahap pengolahan atau menganalisis data
dilakukan dengan menghitung data yang ada dengan rumus yang sesuai. Hasil dari suatu pengolahan data digunakan kembali sebagai data untuk
menganalisis yang lainnya dan berlanjut seterusnya sampai mendapatkan hasil
commit to user
akhir tentang analisis neraca air Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Sub DAS Bengawan Solo Hulu 3.
3.3.3 Penyusunan Laporan
Seluruh data atau informasi primer maupun sekunder yang telah terkumpul kemudian diolah atau dianalisis dan disusun untuk mendapatkan hasil akhir yang
dapat mengetahui ketersediaan air di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Sub DAS Bengawan Solo Hulu 3.
commit to user
Langkah – langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
defisit
surplus
Gambar 3.3 Diagram Alir Penelitian MULAI
Data : -Peta DAS Bengawan Solo Hulu
-Peta stasiun hujan Sub DAS Bengawan Solo Hulu 3
-Data hujan harian stasiun hujan di Sub DAS Bengawan Solo Hulu 3
SELESAI Rencana Pola
TANAM Rekapitulasi Debit Bulanan
Metode MOCK Perhitungan hujan
wilayah bulanan
Perhitungan debit bulanan dengan metode MOCK
Perhitungan Probabilitas Q
80
Perhitungan Eto dengan metode Penman
Perhitungan R80
Perhitungan Hujan Efektif
Perhitungan Luas Lahan Pertanian
Perhitungan Kebutuhan Air
Pola Tanam Tersusun Ubah POLATA
commit to user
23
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Data
Pembahasan dan analisis dalam penelitian ini menggunakan data yang berupa data curah hujan selama 13 tahun yaitu dari tahun 1999 – 2011 sebagai data awal. Data
curah hujan diperoleh dari perusahaan Umum Jasa Tirta 1 dan Dinas Pengairan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Wonogiri.
Penelitian ini menggunakan data hujan di stasiun hujan Baturetno dan Watugede. Pemilihan kedua stasiun tersebut sehubungan dengan ketersediaan data yang
lengkap di dua stasiun hujan tersebut.
4.2 Perhitungan Hujan Wilayah Bulanan
Curah hujan adalah unsur iklim yang memiliki variasi besar baik dari sebaran waktu maupun sebaran tempat di setiap bulan. Curah hujan yang terjadi di suatu
tempat disebut curah hujan wilayah dengan satuan millimeter mm. Data curah hujan dipakai untuk memperkirakan besar curah hujan yang jatuh di daerah
sekitarnya. Kondisi curah hujan wilayah bulanan di dua stasiun hujan di kawasan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Sub DAS Bengawan Solo Hulu 3
yaitu Baturetno dan Watugede dapat dilihat pada Tabel 4.1. Misalkan pada bulan Januari yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.1 Tabel Hujan Wilayah bulanan Januari
Tahun STA1 Baturetno
STA2 Watugede P.Wilayah
1999 660
590 627,72
2000 227
199 214,09
2001 320
591 444,97
2002 0,00
Bersambung dihalaman berikutnya.
commit to user
Sambungan halaman sebelumnya. 2003
0,00 2004
294 42
177,79 2005
208 166
188,63 2006
0,00 2007
0,00 2008
150 187
167,06 2009
258 240
249,70 2010
348 187,52
2011 393
881 618,03
Dari data hujan harian maksimum tahunan akan dihitung hujan daerah diDAS Bengawan Solo Hulu menggunakan metode Poligon Thiessen.
Poligon Thiessen Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Sub DAS Bengawan Solo Hulu 3 dengan 2 Stasiun hujan dapat di lihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Poligon Thiessen DAS Bengawan Solo Hulu dengan 2 Stasiun hujan
Dari Poligon Thiessen yang sudah dibuat selanjutnya dihitung luas masing- masing wilayah dengan menggunakan program AutoCAD.
Hasilnya adalah sebagai berikut: •
Luas DAS Bengawan Solo Hulu = 205,529 km
2
Baturetno Watugede
commit to user
• Luas poligon stasiun hujan Baturetno
= 110,752km
2
• Luas poligon stasiun hujan Watugede
= 94,777 km
2
• Koefisien Thiessen Baturetno
= 110,752 205,529 = 0,539
• Koefisien Thiessen Watugede
= 94,777 205,529 = 0,461
Contoh perhitungan hujan daerah harian maksimum tahun 2007 adalah: •
Hujan wilayah P. wilayah tahun 1999 = 660x0,539 + 590x0,461 = 627,720
Tabel 4.2 Jumlah Hari Hujan Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des
1999 17
16 12
5 8
2 1
1 1
7 10
17 2000
10 19
14 13
5 3
1 1
4 12
7 2001
19 10
19 10
3 8
3 6
2002 2
7 17
2003 18
9 2004
9 12
11 5
5 1
4 2005
10 11
12 2
7 2006
7 5
5 10
18 11
8 6
20 2007
5 19
2008 12
20 16
6 1
5 2009
14 17
8 6
9 1
10 5
2010 11
10 19
4 5
8 2
9 5
2011 19
19 17
18 8
1 3
15 9
4.3 Perhitungan Debit Bulanan