Persiapan bahan baku Pengadukan atau mixing Pembentukan Lembaran dan Pencetakan

commit to user 29 acceptability, kesegaran, dan daya tahan bahan. Air yang digukana dalam pembuatan mie basah cabai yaitu menggunakan air biasa sebanyak 10 ml per resepnya. Minyak goreng berfungsi supaya mie tidak lengket sehabis perebusan. Minyak goreng ditambahkan pada mie secukupnya saja. Pemberian minyak goreng dilakukan pada waktu pendinginan sehabis dari proses perebusan. Pemberian minyak goreng ini dilakukan sebanyak 10 ml. Tepung tapioka dapat digunakan sebagai bahan alternatif agar mie tetap kenyal, dan tidak lengkat saat dicetak. Tepung tapioka tidak dicampur menjadi satu dengan adonan. Tepung tapioka di sini berfungsi sebagai bahan supaya mie tidak lengket. Tepung tapioka ditaburkan ke mie yang sudah dicetak, lalu diaduk supaya mie tidak lengket. Garam sangat penting dalam pengolahan mie cabai basah. Garam dapat mencegah kerusakan bahan pangan. Garam langsung ditambahakan ke dalam adonan pada saat pencampuran.

B. Proses pembuatan mie basah cabai

1. Persiapan bahan baku

Pemilihan bahan baku dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Bahan baku yang digunakan harus bahan baku yang berkualitas baik. Pemilihan baku baku dapat dilakukan berdasarkan beberapa kreteria bahan baku itu sendiri. Setelah didapatkan bahan baku yang berkualitas baik maka dilakukan penimbangan bahan baku. Bahan baku ditimbang sesuai dengan resep yang telah ditentukan. Bahan baku pembuatan mie pada prinsipnya sama semua. Perbedaan bahan baku pada setiap jenisnya hanya perlakuan pada jumlah tepung terigu dan cabai merah. Perlakuan tepung terigu dan cabai merah pada pembuatan mie cabai basah dapat dilihat dalam Tabel 4.1 commit to user 30 Tabel 4.1. Penimbangan bahan baku Nama Bahan Formulasi Tepung terigu : Cabai A 100:0 B 90:10 C 80:20 D 70:30 Tepung Terigu 250 gram 225 gram 200 gram 175 gram Cabai merah 0 gram 25 gram 50 gram 75 gram

2. Pengadukan atau mixing

Pengadukan adonan mie dilakukan dengan menggunakan mixer. Pengadukan dilakukan sampai mendapatkan adonan yang kalis. Adonan yang kalis didapatkan bila adonan tidak putus bila direntangkan. Pengadukan dilakukan selama 10-20 menit menggunakan kecepatan sedang. Gambar 4.2 Pengadukan

3. Pembentukan Lembaran dan Pencetakan

Adonan yang telah kalis kemudian dibentuk lembaran- lembaran agar mudah dicetak. Dalam tahap pelembaran ukuran cetakan yang digunakan yaitu ukuran dua. Setelah mie dilakukan pelembaran, mie selanjunya dilakukan pencetakan. Pembentukan lembaran mie dilakukan dengan menggunakan rool press dengan ukuran tujuh hingga halus, kemudian dilanjutkan ke commit to user 31 ukuran lima dan seterusnya hingga ukuran tiga dan dua. Setelah itu dilakukan pembaluran dengan tepung tapioka dengan tujuan mie yang diperoleh dapat terpisah satu sama lainya Saptani, 2007 Gambar 4.3. Pelembaran Mie yang telah dibentuk lembaran-lembaran kemudian dilakukan pencetakan. Pencetakan mie dilakukan dengan hati-hati agar mie tidak putus. Pada proses pencetakan inilah yang sangat menentukan bentuk dan teksur mie. Gambar 4.4. Pencetakan commit to user 32

4. Perebusan