62
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Pada penelitian ini akan ditentukan lintasan kritis dalam penjadwalan Proyek Pembangunan Rumah Susun Sederhana sewa RUSUNAWA Universitas
Negeri Semarang dengan metode PERT dan MathCad. Selain itu akan dicari besar biaya penghematan gaji tenaga kerja apabila waktu yang dianalisis telah optimal,
sehingga besar total dari proyek tersebut menjadi optimal. Berdasarkan data yang ada pada PT. PADIMUN GOLDEN dalam
penjadwalan Proyek Pembangunan Rumah Susun Sederhana sewa RUSUNAWA Universitas Negeri Semarang meliputi data Time Schedule,
Rencana Anggaran Biaya, dan Gambar Gedung. Dari data tersebut akan disusun gambar network dari Proyek Pembangunan Rumah Susun Sederhana sewa
RUSUNAWA Universitas Negeri Semarang disajikan dalam lampiran dan disusun daftar rencana aktivitas pelaksanaan pembangunan Rumah Susun
Sederhana sewa RUSUNAWA Universitas Negeri Semarang yang disajikan dalam tabel 4.1.
Proyek tersebut melibatkan berbagai macam kegiatan aktivitas pokok. Aktivitas pokok yaitu aktivitas yang dibuat dari berbagai aktivitas yang sejenis atau
berkaitan sehingga model menjadi tidak rumit dan membingungkan agar mempermudah dan mengefektifkan pengawasan proyek. Adapun aktivitas-
aktivitas pokok dari Proyek Pembangunan Rumah Susun Sederhana sewa
63
RUSUNAWA Universitas Negeri Semarang meliputi 5 aktivitas pokok antara lain: Pekerjaan Persiapan tahap 1, tahap 2, dan tahap 3, Pekerjaan Struktur
pekerjaan struktur atas upper structure dan pekerjaan struktur bawah, Pekerjaan Arsitektur, Pekerjaan Mekanikal Elektrikal Plumbing pekerjaan
instalasi elektrikal, pekerjaan instalasi elektronik 1, pekerjaan instalasi elektronik 2, pekerjaan mekanikal, dan Pekerjaan Instalasi Plumbing, Pekerjaan Pemadam
Kebakaran, dan Pekerjaan Groundtank-Septitank. Penjabaran aktivitas pokok disajikan pada lampiran.
Untuk mempermudah dan mengefektifkan pengawasan tahap pembangunan, maka masing-masing tahap disusun daftar rencana kegiatan serta disusun gambar
network nya. Hai ini dilakukan dalam rangka menyusun suatu model dari
permasalahan kongkret. Model dibuat sesederhana mungkin tetapi harus dapat mewakili suatu permasalahan kongkret. Semua kegiatan yang dilakukan perlu
diketahui waktu masing-masing serta syarat kegiatan tersebut dapat dilakukan.
4.1.1. Hasil Penelitian Managemen Penjadwalan Proyek Pembangunan
RUSUNAWA UNNES dengan Menggunakan Metode PERT. Perhitungan Managemen Proyek Penjadwalan Pembangunan Rumah Susun
Sederhana sewa RUSUNAWA Universitas Negeri Semarang dengan menggunakan metode PERT dapat dilakukan dalam beberapa tahap.
Tahap pertama, menyusun dan menterjemahkan pekerjaan membangun Rumah Susun Sederhana sewa RUSUNAWA UNNES ke dalam bentuk daftar
rencana aktivitas yang disajikan pada tabel 4.1. berikut ini.
64
Tabel 4.1. Daftar Rencana aktivitas pelaksanaan pembangunan Rumah Susun Sederhana sewa RUSUNAWA Universitas Negeri Semarang
No. Nama Pekerjaan Aktivitas
Aktivitas yang mendahului
Waktu hari
Notasi
Pekerjaan Persiapan
1. Persiapan Tahap I
X
1
- 84
1-2
2. Persiapan Tahap II
X
4
X
1
7
2-3
3. Persiapan Tahap III
X
11
X
15
, X
9
7
7-8 Pekerjaan Struktur
4. Struktur Bawah
X
2
- 56
1-4
5. Struktur Atas Upper Structure X
3
- 133
1-9 Pekerjaan Arsitektur
6. Arsitektur X
7
X
14
, X
2
119 4-11
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal Dan Plumbing
7. Pekerjaan Instalasi Elektrikal
X
5
X
4
112
3-11
8. Pekerjaan Instalasi Elekronik I
X
12
X
15
, X
9
21 7-9
9. Pekerjaan Instalasi Elekronik II
X
13
X
3
, X
12
, X
16
35 9-11
10. Pekerjaan Instalasi Plumbing X
6
X
4
105 3-10
11. Pekerjaan Pemadam
Kebakaran X
8
X
14
, X
2
84
4-6 Pekerjaan Groundtank-Septitank
12. Pekerjaan Groundtank
X
9
X
14
, X
2
35 4-7
13. Pekerjaan Septitank
X
10
X
14
, X
2
35 4-5
14. dummy X
14
X
4
3-4
15. dummy X
15
X
10
5-7
16. dummy X
16
X
11
8-9
17. dummy X
17
X
8
6-11
18. dummy X
18
X
6
10-11
65
Tahap kedua, menyusun sebuah network berdasarkan data rencana waktu pelaksanaan yang disajikan dalam lampiran 1.
Tahap ketiga, melakukan perhitungan penentuan waktu pada sebuah network
dengan menggunakan perhitungan maju yang disajikan dalam lampiran 2. Tahap keempat, melakukan perhitungan penentuan waktu pada sebuah
network dengan menggunakan perhitungan mundur yang disajikan dalam
lampiran 3. Tahap kelima, membaca dan menterjemahkan hasil atau solusi waktu yang
diperoleh dari network yang telah dilakukan perhitungan maju dan mundur disajikan pada lampiran 4. Setelah melakukan perhitungan maju dan mundur
selesai dilakukan, maka berikutnya harus dilakukan perhitungan kelonggaran waktu float dari aktivitas-aktivitas pada proyek tersebut yang terdiri atas total
float dan free float.
Aktivitas X
1
= S = 84 – 0 – 84 = 0
SF = 84 – 0 – 84 = 0 Aktivitas X
2
= S = 91 – 0 – 56 = 35
SF = 91 – 0 – 56 = 35 Aktivitas X
3
= S = 175 – 0 – 133 = 42
SF = 147 – 0 – 133 = 14 Aktivitas X
4
= S = 91 – 84 – 7 = 0
SF = 91 – 84 – 7 = 0 Aktivitas X
5
= S = 210 – 91 – 112 = 7
SF = 210 – 91 – 112 = 7
66
Aktivitas X
6
= S = 210 – 91 – 105 = 14
SF = 196 – 91 – 105 = 0 Aktivitas X
7
= S = 210 – 91 – 119 = 0
SF = 210 – 91 – 119 = 0 Aktivitas X
8
= S = 210 – 91 – 84 = 35
SF = 175 – 91 – 84 = 0 Aktivitas X
9
= S = 154 – 91 – 35 = 28
SF = 126 – 91 – 35 = 0 Aktivitas X
10
= S = 154 – 91 – 35 = 28
SF = 126 – 91 – 35 = 0 Aktivitas X
11
= S = 175 – 126 – 7 = 42
SF = 133 – 126 – 7 = 0 Aktivitas X
12
= S = 175 – 126– 21 = 28
SF = 147 – 126– 21 = 0 Aktivitas X
13
= S = 210 – 147 – 35 = 28
SF = 210 – 147 – 35 = 0 Aktivitas X
14
= S = 91 – 91 – 0 = 0
SF = 91 – 91 – 0 = 0 Aktivitas X
15
= S = 154 – 126 – 0 = 28
SF = 126 – 126 – 0 = 0 Aktivitas X
16
= S = 175 – 133 – 0 = 42
SF = 147 – 133 – 0 = 14 Aktivitas X
17
= S = 210 – 175 – 0 = 35
67
SF = 210 – 175 – 0 = 35 Aktivitas X
18
= S = 210 – 196 – 0 = 14
SF = 210 – 196 – 0 = 14 Perhitungan untuk menentukan lintasan kritis ini dapat dirangkum dalam
tabel 4.2. yang memuat seluruh informasi yang diperlukan untuk membuat peta waktu time-chart pelaksanaan proyek. Tabel tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2. Peta Waktu Time-Chart Pelaksanaan Proyek pembangunan RUSUNAWA UNNES
Aktivitas X
i
Waktu hari
Paling cepat Paling lambat
Total Float
S Free
Float SF0
Mulai Selesai Mulai Selesai ES EF LS LF
X
1
84 0 84 0 84 0 0 X
2
56 0 91 0 91 35 35 X
3
133 0 147 0 175 42 14 X
4
7 84 91 84 91 0 0 X
5
112 91 210 91 210 7 7
X
6
105 91 196 91 210 14 X
7
119 91 210 91 210 0 0 X
8
84 91 175 91 210 35 X
9
35 91 126 91 154 28 X
10
35 91 126 91 154 28 X
11
7 126 133 154 175 42 X
12
21 126 147 154 175 28 X
13
35 147 210 175 210 28 X
14
0 91 91 91 91 0 0 X
15
0 126 126 154 154 28 X
16
0 133 147 175 175 42 14
X
17
0 175 210 175 210 35 35
X
18
0 196 210 175 210 14 14
68
Dari tabel tersebut diperoleh aktivitas-aktivitas kritis aktivitas yang tidak mempunyai kelonggaran Total Float dan Free Float sebagai berikut:
X
1
= 1
→ 2 = 84 hari
X
4
= 2
→ 3 = 7 hari
X
14
= 3
→ 4 = 0 hari
X
7
= 4
→ 11 = 119 hari
Jadi lintasan kritisnya adalah X
1
→X
4
→X
14
→X
7
dengan waktu 210 diketahui pada terminal event sebuah network yang telah dilakukan perhitungan
penentuan waktu dengan menggunakan perhitungan maju dan mundur pada lampiran.
Adapun yang dimaksud lintasan kritis pada proyek pembangunan Rumah Susun Sederhana sewa Universitas Negeri Semarang sebagai berikut:
1. X
1
yaitu pekerjaan persiapan tahap I yang meliputi persiapan alat dan bahan, pekerjaan pengukuran dan pasangan bowplank, pekerjaan
pembersihan lokasi, pembuatan papan nama proyek dan pagar pengaman proyek, pengadaan air dan listrik kerja, foto proyek, dan pekerjaan jalan
masuk. Dilaksanakan pada saat memulai pekerjaan proyek dan selesai pada hari ke-84.
2. X
4
yaitu pekerjaan persiapan tahap II yang meliputi pekerjaan pemantapan, pekerjaan alat dan bahan. Pekerjaan ini dimulai pada hari ke-84 yaitu
setelah pekerjaan persiapan tahap I X
1
selesai dan selesai pada hari ke- 91.
69
3. X
14
merupakan dummy activity. Pekerjaan ini dimulai pada hari ke-91 yaitu setelah pekerjaan persiapan tahap II X
2
selesai dan selesai pada hari ke-91.
4. X
7
yaitu pekerjaan arsitektur yang meliputi pekerjaan pasangan dan plesteran, pekerjaan pintu dan jendela, pekerjaan accessories dan railing,
pekerjaan cat, pekerjaan atap, canopy dan plafond, dan pekerjaan saluran. Pekerjaan ini dimulai pada hari ke-91 yaitu setelah pekerjaan Struktur
Bawah X
2
selesai dan X
14
selesai dan pekerjaan ini selesai pada hari ke- 210.
Akhir aktivitas menunjukkan lamanya waktu penyelesaian proyek tersebut, yaitu pada hari ke-210.
Dilihat dari time chart pada tabel 4.2 kita bisa membuat grant chart yang disajikan dalam lampiran 7, dalam lampiran tersebut kita bisa mengetahui
aktivitas-aktivitas mana dan kapan aktivitas-aktivitas tersebut dilaksanakan sehingga jelas dalam perencanaannya, antara lain sebagai berikut:
1. X
1
yaitu pekerjaan persiapan tahap I, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 84 hari. Jadi pekerjaan ini dapat mulai dikerjakan
pada hari ke-0 dan diselesaikan pada hari ke-84. 2.
X
2
yaitu pekerjaan struktur bawah, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 56 hari. Pekerjaan ini mempunyai total float S selama
35 hari, pekerjaan ini sebelumnya juga tidak ada yang mendahului, jadi paling lambat pekerjaan ini bisa di mulai pada hari ke-35 dan paling
lambat dapat diselesaikan pada hari ke-91.
70
3. X
3
yaitu pekerjaan struktur atas, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 133 hari. Pekerjaan ini mempunyai total float S
selama 42 hari dan sebelumnya pekerjaan ini tidak ada yang mendahului. Jadi paling lambat pekerjaan ini bisa di mulai pada hari ke-42 dan paling
lambat dapat diselesaikan pada hari ke-175. 4.
X
4
yaitu pekerjaan persiapan tahap II, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 7 hari. Pekerjaan ini tidak mempunyai total float
S. Jadi pekerjaan ini dapat dimulai pada hari ke-84 dan selesai pada hari ke-91.
5. X
5
yaitu pekerjaan instalasi elektrikal, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 112 hari. Pekerjaan ini mempunyai total float S
selama 7 hari. Jadi pekerjaan ini paling lambat dapat mulai dikerjakan pada hari ke-98 dan paling lambat dapat diselesaikan pada hari ke-210.
6. X
6
yaitu pekerjaan instalasi plumbing, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 105 hari. Pekerjaan ini mempunyai total float S
selama 14 hari. Jadi pekerjaan ini paling lambat dapat di mulai pada hari ke-105 dan paling lambat dapat diselesaikan pada hari ke-210.
7. X
7
yaitu pekerjaan arsitektur, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 119 hari. Pekerjaan ini tidak mempunyai total float S.
Jadi pekerjaan ini dapat dimulai pada hari ke-91 dan selesai pada hari ke- 210.
8. X
8
yaitu pekerjaan pemadam kebakaran, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 84 hari. Pekerjaan ini mempunyai total float S
71
selama 35 hari. Jadi pekerjaan ini dapat dimulai pada hari ke-126 dan selesai pada hari ke-210.
9. X
9
yaitu pekerjaan groundtank, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 35 hari. Pekerjaan ini mempunyai total float S selama
28 hari. Jadi pekerjaan ini dapat dimulai pada hari ke-119 dan selesai pada hari ke-154.
10. X
10
yaitu pekerjaan septitank, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 35 hari. Pekerjaan ini mempunyai total float S selama
28 hari. Jadi pekerjaan ini dapat dimulai pada hari ke-119 dan selesai pada hari ke-154.
11. X
11
yaitu persiapan tahap III, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 7 hari. Pekerjaan ini mempunyai total float S selama
42 hari. Jadi pekerjaan ini dapat dimulai pada hari ke-168 dan selesai pada hari ke-175.
12. X
12
yaitu pekerjaan instalasi elekronik I, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 21 hari. Pekerjaan ini mempunyai total float S
selama 28 hari. Jadi pekerjaan ini dapat dimulai pada hari ke-154 dan selesai pada hari ke-175.
13. X
13
yaitu pekerjaan instalasi elekronik II, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 35 hari. Pekerjaan ini mempunyai total float S
selama 28 hari. Jadi pekerjaan ini dapat dimulai pada hari ke-175 dan selesai pada hari ke-210.
72
Tahap terakhir adalah perhitungan biaya optimum tenaga kerja dan melakukan perhitungan biaya optimum keseluruan.
1 Hasil analisis managemen penjadwalan proyek pembangunan
RUSUNAWA UNNES yang dilakukan oleh PT. PADIMUN GOLDEN berdasarkan data time scedule diperoleh keterangan bahwa proyek tersebut
memakan waktu 240 hari dengan perkiraan biaya Rp. 9.068.780.000,00 yang dimulai bulan Desember tahun 2008 dan selesai bulan Juli tahun
2009. Biaya tersebut merupakan biaya langsung yang meliputi biaya total alat, bahan, dan gaji pekerja. Hasil analisis managemen penjadwalan
proyek pembangunan RUSUNAWA UNNES dengan menggunakan metode PERT diperoleh waktu penyelesaian proyek 210 hari. Jadi
diperoleh penghematan waktu 30 hari. 2
Pemeliharaan proyek ini membutuhkan tenaga kerja yang diuraikan pada tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3. Uraian Upah tenaga kerja Proyek pembangunan RUSUNAWA Mahasiswa UNNES
NO. URAIAN TENAGA
Upah oranghari
1 Mandor
Rp 75.089,00 2
Kepala Tukang Gali Tanah Rp 66.378,00
3 Kepala Tukang Batu
Rp 66.378,00 4
Kepala Tukang Kayu Rp 66.378,00
5 Kepala Tukang Besi
Rp 66.378,00 6
Kepala Tukang Cat Rp 66.378,00
7 Kepala Tukang Listrik
Rp 66.378,00 8
Tukang Gali Tanah Rp 57.662,00
9 Tukang Batu
Rp 57.662,00 10
Tukang Kayu Rp 57.662,00
11 Tukang Besi
Rp 57.662,00
73
12 Tukang Cat
Rp 57.662,00 13
Tukang Aspal Rp 57.662,00
14 Tukang Plitur
Rp 57.662,00 15
Tukang Listrik Rp 57.662,00
16 Pekerja Tukang Gali Tanah.
Rp 48.946,00 17
Pembantu Tukang Batu Rp 48.946,00
18 Pembantu Tukang Kayu
Rp 48.946,00 19
Pembantu Tukang Cat Rp 48.946,00
20 Pembantu Tukang Besi
Rp 48.946,00 21
Pembantu Tukang Listrik Rp 48.946,00
22 Sopir truk.
Rp 48.946,00 23
Pejaga Api Rp 48.946,00
24 Pejaga Malam
Rp 48.946,00
Tenaga kerja yang dibutuhkan 80 orang dengan waktu penghematan selama 30 hari. Jadi diperoleh penghematan tenaga kerja pada tabel 4.4
yaitu sebagai berikut yaitu:
Tabel 4.4. Penghematan upah tenaga kerja Proyek pembangunan RUSUNAWA Mahasiswa UNNES
NO. URAIAN TENAGA
Banya k
orang Total upah
Rphari Penghematan
Rp 30 hari
1 Mandor
1 75.089,00
2.252.670,00 2
Kepala Tukang Gali Tanah 1
66.378,00 1.991.340,00
3 Kepala Tukang Batu
1 66.378,00
1.991.340,00 4
Kepala Tukang Kayu 1
66.378,00 1.991.340,00
5 Kepala Tukang Besi
1 66.378,00
1.991.340,00 6
Kepala Tukang Cat 1
66.378,00 1.991.340,00
7 Kepala Tukang Listrik
1 66.378,00
1.991.340,00 8
Tukang Gali Tanah 5
288.310,00 8.649.300,00
9 Tukang Batu
5 288.310,00
8.649.300,00 10
Tukang Kayu 5
288.310,00 8.649.300,00
11 Tukang Besi
5 288.310,00
8.649.300,00 12
Tukang Cat 3
172.986,00 5.189.580,00
13 Tukang Aspal
5 288.310,00
8.649.300,00 14
Tukang Plitur 5
288.310,00 8.649.300,00
15 Tukang Listrik
5 288.310,00
8.649.300,00 16
Pekerja Tukang Gali Tanah. 5
244.730,00 7.341.900,00
74
17 Pembantu Tukang Batu
5 244.730,00
7.341.900,00 18
Pembantu Tukang Kayu 5
244.730,00 7.341.900,00
19 Pembantu Tukang Cat
3 146.838,00
4.405.140,00 20
Pembantu Tukang Besi 5
244.730,00 7.341.900,00
21 Pembantu Tukang Listrik
5 244.730,00
7.341.900,00 22
Sopir truk. 2
97.892,00 2.936.760,00
23 Pejaga Api
2 97.892,00
2.936.760,00 24
Pejaga Malam 3
146.838,00 4.405.140,00
Jumlah Total penghematan tenaga kerja selama 30 hari 131.328.690,00
Jadi diperoleh penghematan tenaga kerja yaitu Rp 131.328.690,00. Jadi telah diperoleh biaya optimum:
Rp 9.068.780.000,00 - Rp 131.328.690,00 = Rp 8.937.451.310,00.
4.1.2. Hasil Penelitian Managemen Penjadwalan Proyek Pembangunan
RUSUNAWA UNNES dengan Menggunakan MathCad. Untuk menentukan lintasan kritis dalam managemen penjadwalan proyek
pembangunan RUSUNAWA UNNES dengan menggunakan MathCad dilakukan tahap-tahap sebagai berikut:
Tahap pertama, menyusun dan menterjemahkan pekerjaan membangun Rumah Susun Sederhana sewa RUSUNAWA UNNES ke dalam bentuk daftar
rencana aktivitas yang disajikan pada tabel 4.1. Tahap kedua, menyusun sebuah network berdasarkan data rencana waktu
pelaksanaan yang disajikan dalam lampiran 1. Tahap ketiga, menyusun model matematika penentuan waktu dari
permasalahan tersebut. Misal :
x = peluang aktivitas merupakan jalur kritis.
75
Dimana = 1, 2,..., 18
= 0 atau 1. Fungsi tujuan
= +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
Batasan-batasan +
+ = − + =
− + + + =
− − + + + +
= −
+ =
− + =
− − +
+ =
− +
= − −
− +
= − +
= −
− − − −
= − ≥ ,
≥ , ⋯ ⋯ ⋯ , ≥
Tahap keempat, menyusun model matematika penentuan waktu dari permasalahan tersebut dalam MathCad.
76
77
78
Gambar 4.1.2 Output Dari MathCad Pada MathCad, no. 0 sampai no. 17 yang dimaksud adalah variabel
sampai .
Misal : x = peluang aktivitas merupakan jalur kritis.
Dimana = 1, 2,..., 18
= 0 atau 1. Dari hasil output MathCad tersebut didapat x
1
=1, x
4
=1, x
7
=1, dan x
14
=1 maka diperoleh lintasan kritisnya X
1
→X
4
→X
14
→X
7
.
79
= +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
= . + . + . + . +
. + . +
. + . + . + . + . + . + . + . + . + . + . + .
= Jadi waktu penyelesaian proyek dengan menggunakan MathCad yaitu
210hari.
Tahap terakhir adalah perhitungan biaya optimum tenaga kerja dan melakukan perhitungan biaya optimum keseluruan.
1. Hasil analisis managemen penjadwalan proyek pembangunan
RUSUNAWA UNNES yang dilakukan oleh PT. PADIMUN GOLDEN berdasarkan data time scedule diperoleh keterangan bahwa proyek tersebut
memakan waktu 240 hari dengan perkiraan biaya Rp. 9.068.780.000,00 yang dimulai bulan Desember tahun 2008 dan selesai bulan Juli tahun
2009. Biaya tersebut merupakan biaya langsung yang meliputi biaya total alat, bahan, dan gaji pekerja. Hasil analisis managemen penjadwalan
proyek pembangunan RUSUNAWA UNNES dengan menggunakan MathCad diperoleh waktu penyelesaian proyek 210 hari. Jadi diperoleh
penghematan waktu 30 hari.
80
2. Pemeliharaan proyek ini membutuhkan tenaga kerja yang diuraikan pada
tabel 4.3 dan Tenaga kerja yang dibutuhkan 80 orang dengan waktu penghematan selama 30 hari. Jadi diperoleh penghematan tenaga kerja
yang disajikan pada tabel 4.4. Jadi diperoleh penghematan tenaga kerja yaitu Rp 131.328.690,00.
Jadi telah diperoleh biaya optimum: Rp 9.068.780.000,00 - Rp 131.328.690,00 = Rp 8.937.451.310,00.
4.2. Pembahasan