Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

62

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Pada penelitian ini akan ditentukan lintasan kritis dalam penjadwalan Proyek Pembangunan Rumah Susun Sederhana sewa RUSUNAWA Universitas Negeri Semarang dengan metode PERT dan MathCad. Selain itu akan dicari besar biaya penghematan gaji tenaga kerja apabila waktu yang dianalisis telah optimal, sehingga besar total dari proyek tersebut menjadi optimal. Berdasarkan data yang ada pada PT. PADIMUN GOLDEN dalam penjadwalan Proyek Pembangunan Rumah Susun Sederhana sewa RUSUNAWA Universitas Negeri Semarang meliputi data Time Schedule, Rencana Anggaran Biaya, dan Gambar Gedung. Dari data tersebut akan disusun gambar network dari Proyek Pembangunan Rumah Susun Sederhana sewa RUSUNAWA Universitas Negeri Semarang disajikan dalam lampiran dan disusun daftar rencana aktivitas pelaksanaan pembangunan Rumah Susun Sederhana sewa RUSUNAWA Universitas Negeri Semarang yang disajikan dalam tabel 4.1. Proyek tersebut melibatkan berbagai macam kegiatan aktivitas pokok. Aktivitas pokok yaitu aktivitas yang dibuat dari berbagai aktivitas yang sejenis atau berkaitan sehingga model menjadi tidak rumit dan membingungkan agar mempermudah dan mengefektifkan pengawasan proyek. Adapun aktivitas- aktivitas pokok dari Proyek Pembangunan Rumah Susun Sederhana sewa 63 RUSUNAWA Universitas Negeri Semarang meliputi 5 aktivitas pokok antara lain: Pekerjaan Persiapan tahap 1, tahap 2, dan tahap 3, Pekerjaan Struktur pekerjaan struktur atas upper structure dan pekerjaan struktur bawah, Pekerjaan Arsitektur, Pekerjaan Mekanikal Elektrikal Plumbing pekerjaan instalasi elektrikal, pekerjaan instalasi elektronik 1, pekerjaan instalasi elektronik 2, pekerjaan mekanikal, dan Pekerjaan Instalasi Plumbing, Pekerjaan Pemadam Kebakaran, dan Pekerjaan Groundtank-Septitank. Penjabaran aktivitas pokok disajikan pada lampiran. Untuk mempermudah dan mengefektifkan pengawasan tahap pembangunan, maka masing-masing tahap disusun daftar rencana kegiatan serta disusun gambar network nya. Hai ini dilakukan dalam rangka menyusun suatu model dari permasalahan kongkret. Model dibuat sesederhana mungkin tetapi harus dapat mewakili suatu permasalahan kongkret. Semua kegiatan yang dilakukan perlu diketahui waktu masing-masing serta syarat kegiatan tersebut dapat dilakukan. 4.1.1. Hasil Penelitian Managemen Penjadwalan Proyek Pembangunan RUSUNAWA UNNES dengan Menggunakan Metode PERT. Perhitungan Managemen Proyek Penjadwalan Pembangunan Rumah Susun Sederhana sewa RUSUNAWA Universitas Negeri Semarang dengan menggunakan metode PERT dapat dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama, menyusun dan menterjemahkan pekerjaan membangun Rumah Susun Sederhana sewa RUSUNAWA UNNES ke dalam bentuk daftar rencana aktivitas yang disajikan pada tabel 4.1. berikut ini. 64 Tabel 4.1. Daftar Rencana aktivitas pelaksanaan pembangunan Rumah Susun Sederhana sewa RUSUNAWA Universitas Negeri Semarang No. Nama Pekerjaan Aktivitas Aktivitas yang mendahului Waktu hari Notasi Pekerjaan Persiapan 1. Persiapan Tahap I X 1 - 84 1-2 2. Persiapan Tahap II X 4 X 1 7 2-3 3. Persiapan Tahap III X 11 X 15 , X 9 7 7-8 Pekerjaan Struktur 4. Struktur Bawah X 2 - 56 1-4 5. Struktur Atas Upper Structure X 3 - 133 1-9 Pekerjaan Arsitektur 6. Arsitektur X 7 X 14 , X 2 119 4-11 Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal Dan Plumbing 7. Pekerjaan Instalasi Elektrikal X 5 X 4 112 3-11 8. Pekerjaan Instalasi Elekronik I X 12 X 15 , X 9 21 7-9 9. Pekerjaan Instalasi Elekronik II X 13 X 3 , X 12 , X 16 35 9-11 10. Pekerjaan Instalasi Plumbing X 6 X 4 105 3-10 11. Pekerjaan Pemadam Kebakaran X 8 X 14 , X 2 84 4-6 Pekerjaan Groundtank-Septitank 12. Pekerjaan Groundtank X 9 X 14 , X 2 35 4-7 13. Pekerjaan Septitank X 10 X 14 , X 2 35 4-5 14. dummy X 14 X 4 3-4 15. dummy X 15 X 10 5-7 16. dummy X 16 X 11 8-9 17. dummy X 17 X 8 6-11 18. dummy X 18 X 6 10-11 65 Tahap kedua, menyusun sebuah network berdasarkan data rencana waktu pelaksanaan yang disajikan dalam lampiran 1. Tahap ketiga, melakukan perhitungan penentuan waktu pada sebuah network dengan menggunakan perhitungan maju yang disajikan dalam lampiran 2. Tahap keempat, melakukan perhitungan penentuan waktu pada sebuah network dengan menggunakan perhitungan mundur yang disajikan dalam lampiran 3. Tahap kelima, membaca dan menterjemahkan hasil atau solusi waktu yang diperoleh dari network yang telah dilakukan perhitungan maju dan mundur disajikan pada lampiran 4. Setelah melakukan perhitungan maju dan mundur selesai dilakukan, maka berikutnya harus dilakukan perhitungan kelonggaran waktu float dari aktivitas-aktivitas pada proyek tersebut yang terdiri atas total float dan free float. Aktivitas X 1 = S = 84 – 0 – 84 = 0 SF = 84 – 0 – 84 = 0 Aktivitas X 2 = S = 91 – 0 – 56 = 35 SF = 91 – 0 – 56 = 35 Aktivitas X 3 = S = 175 – 0 – 133 = 42 SF = 147 – 0 – 133 = 14 Aktivitas X 4 = S = 91 – 84 – 7 = 0 SF = 91 – 84 – 7 = 0 Aktivitas X 5 = S = 210 – 91 – 112 = 7 SF = 210 – 91 – 112 = 7 66 Aktivitas X 6 = S = 210 – 91 – 105 = 14 SF = 196 – 91 – 105 = 0 Aktivitas X 7 = S = 210 – 91 – 119 = 0 SF = 210 – 91 – 119 = 0 Aktivitas X 8 = S = 210 – 91 – 84 = 35 SF = 175 – 91 – 84 = 0 Aktivitas X 9 = S = 154 – 91 – 35 = 28 SF = 126 – 91 – 35 = 0 Aktivitas X 10 = S = 154 – 91 – 35 = 28 SF = 126 – 91 – 35 = 0 Aktivitas X 11 = S = 175 – 126 – 7 = 42 SF = 133 – 126 – 7 = 0 Aktivitas X 12 = S = 175 – 126– 21 = 28 SF = 147 – 126– 21 = 0 Aktivitas X 13 = S = 210 – 147 – 35 = 28 SF = 210 – 147 – 35 = 0 Aktivitas X 14 = S = 91 – 91 – 0 = 0 SF = 91 – 91 – 0 = 0 Aktivitas X 15 = S = 154 – 126 – 0 = 28 SF = 126 – 126 – 0 = 0 Aktivitas X 16 = S = 175 – 133 – 0 = 42 SF = 147 – 133 – 0 = 14 Aktivitas X 17 = S = 210 – 175 – 0 = 35 67 SF = 210 – 175 – 0 = 35 Aktivitas X 18 = S = 210 – 196 – 0 = 14 SF = 210 – 196 – 0 = 14 Perhitungan untuk menentukan lintasan kritis ini dapat dirangkum dalam tabel 4.2. yang memuat seluruh informasi yang diperlukan untuk membuat peta waktu time-chart pelaksanaan proyek. Tabel tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.2. Peta Waktu Time-Chart Pelaksanaan Proyek pembangunan RUSUNAWA UNNES Aktivitas X i Waktu hari Paling cepat Paling lambat Total Float S Free Float SF0 Mulai Selesai Mulai Selesai ES EF LS LF X 1 84 0 84 0 84 0 0 X 2 56 0 91 0 91 35 35 X 3 133 0 147 0 175 42 14 X 4 7 84 91 84 91 0 0 X 5 112 91 210 91 210 7 7 X 6 105 91 196 91 210 14 X 7 119 91 210 91 210 0 0 X 8 84 91 175 91 210 35 X 9 35 91 126 91 154 28 X 10 35 91 126 91 154 28 X 11 7 126 133 154 175 42 X 12 21 126 147 154 175 28 X 13 35 147 210 175 210 28 X 14 0 91 91 91 91 0 0 X 15 0 126 126 154 154 28 X 16 0 133 147 175 175 42 14 X 17 0 175 210 175 210 35 35 X 18 0 196 210 175 210 14 14 68 Dari tabel tersebut diperoleh aktivitas-aktivitas kritis aktivitas yang tidak mempunyai kelonggaran Total Float dan Free Float sebagai berikut: X 1 = 1 → 2 = 84 hari X 4 = 2 → 3 = 7 hari X 14 = 3 → 4 = 0 hari X 7 = 4 → 11 = 119 hari Jadi lintasan kritisnya adalah X 1 →X 4 →X 14 →X 7 dengan waktu 210 diketahui pada terminal event sebuah network yang telah dilakukan perhitungan penentuan waktu dengan menggunakan perhitungan maju dan mundur pada lampiran. Adapun yang dimaksud lintasan kritis pada proyek pembangunan Rumah Susun Sederhana sewa Universitas Negeri Semarang sebagai berikut: 1. X 1 yaitu pekerjaan persiapan tahap I yang meliputi persiapan alat dan bahan, pekerjaan pengukuran dan pasangan bowplank, pekerjaan pembersihan lokasi, pembuatan papan nama proyek dan pagar pengaman proyek, pengadaan air dan listrik kerja, foto proyek, dan pekerjaan jalan masuk. Dilaksanakan pada saat memulai pekerjaan proyek dan selesai pada hari ke-84. 2. X 4 yaitu pekerjaan persiapan tahap II yang meliputi pekerjaan pemantapan, pekerjaan alat dan bahan. Pekerjaan ini dimulai pada hari ke-84 yaitu setelah pekerjaan persiapan tahap I X 1 selesai dan selesai pada hari ke- 91. 69 3. X 14 merupakan dummy activity. Pekerjaan ini dimulai pada hari ke-91 yaitu setelah pekerjaan persiapan tahap II X 2 selesai dan selesai pada hari ke-91. 4. X 7 yaitu pekerjaan arsitektur yang meliputi pekerjaan pasangan dan plesteran, pekerjaan pintu dan jendela, pekerjaan accessories dan railing, pekerjaan cat, pekerjaan atap, canopy dan plafond, dan pekerjaan saluran. Pekerjaan ini dimulai pada hari ke-91 yaitu setelah pekerjaan Struktur Bawah X 2 selesai dan X 14 selesai dan pekerjaan ini selesai pada hari ke- 210. Akhir aktivitas menunjukkan lamanya waktu penyelesaian proyek tersebut, yaitu pada hari ke-210. Dilihat dari time chart pada tabel 4.2 kita bisa membuat grant chart yang disajikan dalam lampiran 7, dalam lampiran tersebut kita bisa mengetahui aktivitas-aktivitas mana dan kapan aktivitas-aktivitas tersebut dilaksanakan sehingga jelas dalam perencanaannya, antara lain sebagai berikut: 1. X 1 yaitu pekerjaan persiapan tahap I, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 84 hari. Jadi pekerjaan ini dapat mulai dikerjakan pada hari ke-0 dan diselesaikan pada hari ke-84. 2. X 2 yaitu pekerjaan struktur bawah, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 56 hari. Pekerjaan ini mempunyai total float S selama 35 hari, pekerjaan ini sebelumnya juga tidak ada yang mendahului, jadi paling lambat pekerjaan ini bisa di mulai pada hari ke-35 dan paling lambat dapat diselesaikan pada hari ke-91. 70 3. X 3 yaitu pekerjaan struktur atas, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 133 hari. Pekerjaan ini mempunyai total float S selama 42 hari dan sebelumnya pekerjaan ini tidak ada yang mendahului. Jadi paling lambat pekerjaan ini bisa di mulai pada hari ke-42 dan paling lambat dapat diselesaikan pada hari ke-175. 4. X 4 yaitu pekerjaan persiapan tahap II, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 7 hari. Pekerjaan ini tidak mempunyai total float S. Jadi pekerjaan ini dapat dimulai pada hari ke-84 dan selesai pada hari ke-91. 5. X 5 yaitu pekerjaan instalasi elektrikal, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 112 hari. Pekerjaan ini mempunyai total float S selama 7 hari. Jadi pekerjaan ini paling lambat dapat mulai dikerjakan pada hari ke-98 dan paling lambat dapat diselesaikan pada hari ke-210. 6. X 6 yaitu pekerjaan instalasi plumbing, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 105 hari. Pekerjaan ini mempunyai total float S selama 14 hari. Jadi pekerjaan ini paling lambat dapat di mulai pada hari ke-105 dan paling lambat dapat diselesaikan pada hari ke-210. 7. X 7 yaitu pekerjaan arsitektur, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 119 hari. Pekerjaan ini tidak mempunyai total float S. Jadi pekerjaan ini dapat dimulai pada hari ke-91 dan selesai pada hari ke- 210. 8. X 8 yaitu pekerjaan pemadam kebakaran, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 84 hari. Pekerjaan ini mempunyai total float S 71 selama 35 hari. Jadi pekerjaan ini dapat dimulai pada hari ke-126 dan selesai pada hari ke-210. 9. X 9 yaitu pekerjaan groundtank, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 35 hari. Pekerjaan ini mempunyai total float S selama 28 hari. Jadi pekerjaan ini dapat dimulai pada hari ke-119 dan selesai pada hari ke-154. 10. X 10 yaitu pekerjaan septitank, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 35 hari. Pekerjaan ini mempunyai total float S selama 28 hari. Jadi pekerjaan ini dapat dimulai pada hari ke-119 dan selesai pada hari ke-154. 11. X 11 yaitu persiapan tahap III, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 7 hari. Pekerjaan ini mempunyai total float S selama 42 hari. Jadi pekerjaan ini dapat dimulai pada hari ke-168 dan selesai pada hari ke-175. 12. X 12 yaitu pekerjaan instalasi elekronik I, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 21 hari. Pekerjaan ini mempunyai total float S selama 28 hari. Jadi pekerjaan ini dapat dimulai pada hari ke-154 dan selesai pada hari ke-175. 13. X 13 yaitu pekerjaan instalasi elekronik II, pekerjaan ini mempunyai durasi waktu pengerjaan selama 35 hari. Pekerjaan ini mempunyai total float S selama 28 hari. Jadi pekerjaan ini dapat dimulai pada hari ke-175 dan selesai pada hari ke-210. 72 Tahap terakhir adalah perhitungan biaya optimum tenaga kerja dan melakukan perhitungan biaya optimum keseluruan. 1 Hasil analisis managemen penjadwalan proyek pembangunan RUSUNAWA UNNES yang dilakukan oleh PT. PADIMUN GOLDEN berdasarkan data time scedule diperoleh keterangan bahwa proyek tersebut memakan waktu 240 hari dengan perkiraan biaya Rp. 9.068.780.000,00 yang dimulai bulan Desember tahun 2008 dan selesai bulan Juli tahun 2009. Biaya tersebut merupakan biaya langsung yang meliputi biaya total alat, bahan, dan gaji pekerja. Hasil analisis managemen penjadwalan proyek pembangunan RUSUNAWA UNNES dengan menggunakan metode PERT diperoleh waktu penyelesaian proyek 210 hari. Jadi diperoleh penghematan waktu 30 hari. 2 Pemeliharaan proyek ini membutuhkan tenaga kerja yang diuraikan pada tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3. Uraian Upah tenaga kerja Proyek pembangunan RUSUNAWA Mahasiswa UNNES NO. URAIAN TENAGA Upah oranghari 1 Mandor Rp 75.089,00 2 Kepala Tukang Gali Tanah Rp 66.378,00 3 Kepala Tukang Batu Rp 66.378,00 4 Kepala Tukang Kayu Rp 66.378,00 5 Kepala Tukang Besi Rp 66.378,00 6 Kepala Tukang Cat Rp 66.378,00 7 Kepala Tukang Listrik Rp 66.378,00 8 Tukang Gali Tanah Rp 57.662,00 9 Tukang Batu Rp 57.662,00 10 Tukang Kayu Rp 57.662,00 11 Tukang Besi Rp 57.662,00 73 12 Tukang Cat Rp 57.662,00 13 Tukang Aspal Rp 57.662,00 14 Tukang Plitur Rp 57.662,00 15 Tukang Listrik Rp 57.662,00 16 Pekerja Tukang Gali Tanah. Rp 48.946,00 17 Pembantu Tukang Batu Rp 48.946,00 18 Pembantu Tukang Kayu Rp 48.946,00 19 Pembantu Tukang Cat Rp 48.946,00 20 Pembantu Tukang Besi Rp 48.946,00 21 Pembantu Tukang Listrik Rp 48.946,00 22 Sopir truk. Rp 48.946,00 23 Pejaga Api Rp 48.946,00 24 Pejaga Malam Rp 48.946,00 Tenaga kerja yang dibutuhkan 80 orang dengan waktu penghematan selama 30 hari. Jadi diperoleh penghematan tenaga kerja pada tabel 4.4 yaitu sebagai berikut yaitu: Tabel 4.4. Penghematan upah tenaga kerja Proyek pembangunan RUSUNAWA Mahasiswa UNNES NO. URAIAN TENAGA Banya k orang Total upah Rphari Penghematan Rp 30 hari 1 Mandor 1 75.089,00 2.252.670,00 2 Kepala Tukang Gali Tanah 1 66.378,00 1.991.340,00 3 Kepala Tukang Batu 1 66.378,00 1.991.340,00 4 Kepala Tukang Kayu 1 66.378,00 1.991.340,00 5 Kepala Tukang Besi 1 66.378,00 1.991.340,00 6 Kepala Tukang Cat 1 66.378,00 1.991.340,00 7 Kepala Tukang Listrik 1 66.378,00 1.991.340,00 8 Tukang Gali Tanah 5 288.310,00 8.649.300,00 9 Tukang Batu 5 288.310,00 8.649.300,00 10 Tukang Kayu 5 288.310,00 8.649.300,00 11 Tukang Besi 5 288.310,00 8.649.300,00 12 Tukang Cat 3 172.986,00 5.189.580,00 13 Tukang Aspal 5 288.310,00 8.649.300,00 14 Tukang Plitur 5 288.310,00 8.649.300,00 15 Tukang Listrik 5 288.310,00 8.649.300,00 16 Pekerja Tukang Gali Tanah. 5 244.730,00 7.341.900,00 74 17 Pembantu Tukang Batu 5 244.730,00 7.341.900,00 18 Pembantu Tukang Kayu 5 244.730,00 7.341.900,00 19 Pembantu Tukang Cat 3 146.838,00 4.405.140,00 20 Pembantu Tukang Besi 5 244.730,00 7.341.900,00 21 Pembantu Tukang Listrik 5 244.730,00 7.341.900,00 22 Sopir truk. 2 97.892,00 2.936.760,00 23 Pejaga Api 2 97.892,00 2.936.760,00 24 Pejaga Malam 3 146.838,00 4.405.140,00 Jumlah Total penghematan tenaga kerja selama 30 hari 131.328.690,00 Jadi diperoleh penghematan tenaga kerja yaitu Rp 131.328.690,00. Jadi telah diperoleh biaya optimum: Rp 9.068.780.000,00 - Rp 131.328.690,00 = Rp 8.937.451.310,00. 4.1.2. Hasil Penelitian Managemen Penjadwalan Proyek Pembangunan RUSUNAWA UNNES dengan Menggunakan MathCad. Untuk menentukan lintasan kritis dalam managemen penjadwalan proyek pembangunan RUSUNAWA UNNES dengan menggunakan MathCad dilakukan tahap-tahap sebagai berikut: Tahap pertama, menyusun dan menterjemahkan pekerjaan membangun Rumah Susun Sederhana sewa RUSUNAWA UNNES ke dalam bentuk daftar rencana aktivitas yang disajikan pada tabel 4.1. Tahap kedua, menyusun sebuah network berdasarkan data rencana waktu pelaksanaan yang disajikan dalam lampiran 1. Tahap ketiga, menyusun model matematika penentuan waktu dari permasalahan tersebut. Misal : x = peluang aktivitas merupakan jalur kritis. 75 Dimana = 1, 2,..., 18 = 0 atau 1. Fungsi tujuan = + + + + + + + + + + + + + + + + + Batasan-batasan + + = − + = − + + + = − − + + + + = − + = − + = − − + + = − + = − − − + = − + = − − − − − = − ≥ , ≥ , ⋯ ⋯ ⋯ , ≥ Tahap keempat, menyusun model matematika penentuan waktu dari permasalahan tersebut dalam MathCad. 76 77 78 Gambar 4.1.2 Output Dari MathCad Pada MathCad, no. 0 sampai no. 17 yang dimaksud adalah variabel sampai . Misal : x = peluang aktivitas merupakan jalur kritis. Dimana = 1, 2,..., 18 = 0 atau 1. Dari hasil output MathCad tersebut didapat x 1 =1, x 4 =1, x 7 =1, dan x 14 =1 maka diperoleh lintasan kritisnya X 1 →X 4 →X 14 →X 7 . 79 = + + + + + + + + + + + + + + + + + = . + . + . + . + . + . + . + . + . + . + . + . + . + . + . + . + . + . = Jadi waktu penyelesaian proyek dengan menggunakan MathCad yaitu 210hari. Tahap terakhir adalah perhitungan biaya optimum tenaga kerja dan melakukan perhitungan biaya optimum keseluruan. 1. Hasil analisis managemen penjadwalan proyek pembangunan RUSUNAWA UNNES yang dilakukan oleh PT. PADIMUN GOLDEN berdasarkan data time scedule diperoleh keterangan bahwa proyek tersebut memakan waktu 240 hari dengan perkiraan biaya Rp. 9.068.780.000,00 yang dimulai bulan Desember tahun 2008 dan selesai bulan Juli tahun 2009. Biaya tersebut merupakan biaya langsung yang meliputi biaya total alat, bahan, dan gaji pekerja. Hasil analisis managemen penjadwalan proyek pembangunan RUSUNAWA UNNES dengan menggunakan MathCad diperoleh waktu penyelesaian proyek 210 hari. Jadi diperoleh penghematan waktu 30 hari. 80 2. Pemeliharaan proyek ini membutuhkan tenaga kerja yang diuraikan pada tabel 4.3 dan Tenaga kerja yang dibutuhkan 80 orang dengan waktu penghematan selama 30 hari. Jadi diperoleh penghematan tenaga kerja yang disajikan pada tabel 4.4. Jadi diperoleh penghematan tenaga kerja yaitu Rp 131.328.690,00. Jadi telah diperoleh biaya optimum: Rp 9.068.780.000,00 - Rp 131.328.690,00 = Rp 8.937.451.310,00.

4.2. Pembahasan