Sekuen di atas menggambarkan watak Baron Sekeber yaitu mempunya watak welas asih pada Sang Guru dan punya sikap yang sopan kepada Sang Guru.
4.3.2.1.2.2 Baron Sukmul
Baron Sukmul merupakan tokoh protagonis. Baron Sukmul adalah raja Belanda yang bijaksana dan sayang pada keluarga, dapat dilihat dari sekuen
berikut:
S-I Baron Sukmul menyuruh adiknya yaitu Baron Sekeber untuk menjadi patih di kerajaannya
Sira Raden Sebering wus sumawa dateng ingkang raka, Dyan Baron Sukmul kadange, duh yayi sriningsun, becik sira jumeneng patih,
mrangkani marang ingwang, dene ta kadangmu, Setember sampun marongka, amatihi marang Baron Sekebering, wus sukti awibawa Serat
Babat Pati. Dhandhanggula, hlm 35, pupuh 22. Raden Baron Sekeber sedang mengdap kepada kakaknya Raden Baron
Sukmul.”Aduh adindaku, sebaiknya engkau menjadi patihku, sebab saudaramu September sudah menjadi patihnya Baron Sekeder dan
sekarang hidupnya senang Serat Babat Pati. Dhandhanggula, hlm 85, pupuh 22.
Sekuen di atas menggambarkan watak Baron Sukmul yang sayang pada adiknya yaitu Baron Sekeber dan menyuruh adiknya menjadi patih di Kerajaannya
agar bisa hidup bahagia seperti kakaknya September yang sudah menjadi patihnya Baron Sekeder dan sekarang hidupnya senang.
4.3.2.1.2.3 Dyah Sari
Pada cerita Baron Sekeber, Dyah Sari merupakan tokoh protagonis. Dyah Sari mempunyai watak yang sangat polos. Karena dengan ketampanan Baron
Sekeber dan tutur manis dari Baron Sekeber, Dyah Sari sudah percaya akan semua
omongan yang diucapkan oleh Baron Sekeber. Hal itu dapat dilihat dari sekuen berikut:
S-XVI Dyah Sari mengandung akibat menjalin hubungan dengan Baron Sekeber
Sawijining dalu prapta, mekas datang ingkang rayi, duh-duh ni Sari wruhanta, lamun sira wawrat yeki, ingsun arsa kaliling, anjajah nagara
sagung, lah enya iki dinar, salawe kanggona benjing, nukokaken sandang pangan putranira Serat Babat Pati. Sinom, hlm 41, pupuh 11.
Maka pada suatu malam dia memberi pesa kepada adiknya,”Aduh…aduh Ni Sari ketahuilah, aku akan berkeliling menjelajahi negeri dan jikalau
engkau sungguh-sungguh mengandung, ini uang dua puluh lima dinar untuk membbelikan sandang pangan anakmu besok”Serat Babat Pati.
Sinom, hlm 98, pupuh 11.
Sekuen di atas menggambarkan watak Dyah Sari dalam cerita Baron Sekeber yaitu Dyah sari mempunyai watak yang sangat polos, sehingga dia tidak
tahu telah dirayu oleh Baron Sekeber dan akhirnya Dyah Sari hamil oleh perbuatan Baron Sekeber. Kemudian Dyah Sari ditinggalkan oleh Baron Sekeber
begitu saja tanpa dinikahi.
4.3.2.1.2.4 Sadu Hening