13
penjualnya. Ini menandakan bahwa babi mempunyai kedekatan fungsional khusus dengan masyarakat Bali. Ia menjadi salah satu topangan kehidupan sosial di Bali, yang tidak saja dapat
dimanfaatkan dagingnya untuk menambah gizi masyarakat tetapi menjadi cadangan tabungan bagi masyarakat. Babi dapat dijual sewaktu-waktu, baik ketika ia masih dalam keadaan bayi
maupun dan apalagi setelah besar. Masyarakat Bali di masa lalu, memelihara babi dengan tiga cara. Memelihara dengan
mengikatnya dan ditaruh di bagian belakang rumah, mengandangkannya, dengan berbagai ukuran kandang. Serta membiarkannya terlepas. Babi yang dipelihara secara terlepas ini sering
berkeliaran, dan mengganggu lingkungan rumah tangga lain. Akan tetapi babi yang dipelihara secara terlepas ini, kemudian mirip dengan pola kehidupan babi liar di hutan, yaitu pergi jauh
mencari makanan bersama romobongan anaknya, dan kemudian kembali menuju sarang dimana ia biasa tidur malam. Hampir sama dengan cara hidup ayam, babi akan mencari makanan
dengan mulutnya, membenamkan mulut ke tanah-tanah lembek ngelumbih: bahasa Bali, dan kemudian berhasil menemukan makanan. Ia juga mengajakk anak-anaknya ikut mencari
makanan dan memberikan prioritas bagi anak-anaknya untuk makan terlebih dahulu.
5. PEMAKNAAN DAN PESAN KE DALAM KEHIDUPAN SOSIAL
Dengan demikian, tiga hewan yang dipakai sebagai upacara solsolan dalam Tiga Bulanan bayii tersebut, mempunyai makna dan penting ke dalam kehidupan sosial. Makna inilah yang
harus ditonjolkan, diharapkan akan terjadi kepada balita setelah ia besar, diceritakan secara terus-menerus, bukan saja kepada anak sepanjang pertumbuhannya tetapi juga kepada siapapun
umat manusia akan mampu menyelami kehidupan hewan tersebut.
5. 1 Makna sebagai Pekerja Keras. Pencarian makanan ayam sampai jauh dari kandang atau sarangnya, merupakan makna
kerja keras dari hewan tersebut, baik untuk menghidupi dirinya maupun anak-anaknya. Itu sudah menjadi kebiasaan, setiapp hari. Ayam juga berupaya menyaring makanan, apabila
memang berada di tempat yang kotor, sambil mematuk-matuk tempat lokasi makanan. Penyaringan makanan dan mematuknya ini tidak lain merupakan upaya kerja kerasnya untuk
mendapatkan makanan sebagai penopang hidup. Meskipun masih kecil, anak ayam akan mengikuti induknya untuk mencari makan, dan sang induk akan berupaya mencarikan makanan
14
untuk sang anak. Hal yang sama juga dilakukan oleh babi, terutama babi hutan yang jauh dari sarangnya untuk mencari makanan bersama dengan anak-anaknya yang masih kecil.
Manusia haruslah mampu bekerja keras dalam menjalani hidup, mencari nafkah tanpa harus memilih-milih dan malu dengan kualitas pekerjaan. Hanya dengan kerjakeraslah manusia
akan mampu melanjutkan kehidupan pribadi, keluarga dan kehidupan sosialnya. Kerja keras itu akan semakin mendapat tantangan di jaman globaalisasi seperti sekarang. Manusia juga tidak
harus melihat dunia ini sebagai area atau wilayah mencari pekerjaan. Dengan demikian, merantau merupakan salah satu cara untuk bekerja keras, bukan sekedar mencari penghidupan di
daerah sendiri. Kehidupan perantauan justru akan membuat semakin matang pemikiran dan pengalaman, seperti yang ditunjukkan oleh perilaku ayam yang sampai jauh tempatnya mencari
makanan. Semakin hari dapat semakin luas wilayah cakupannya mencari makan.
5.2 Makna Bertanggung Jawab dan Sebagai Pelindung Ketika ayam, maupun babi mengajak anak-anaknya mencari makanan, tidak lain ini
merupakan tanggung jawab dari induk kepada anak-anak untuk menghidupi keluarga. Induk ayam akan mencari makanan, ketika mendapat makanan sang induk akan member kepada anak-
anaknya untuk makan, tanpa harus berebutan. Induk ayam akan berjalan di belakang anak-anak sambil kepalanya mencari-cari lokasi tempat makan. Ini merupakan perlindungan kepada
anaknya apabila ada ancaman. Demikian juga dengan cara babi liar hutan dalam membimbing anak-anaknya. Betapapaun jauh lokasi mencari makan, dan betapapun sulit untuk
menjangkaunya, ayam maupun babi akan berupaya keras untuk mendapatkan. Induk ayam akan memberikan anak-anaknya untuk memakanan makanan yang tersedia.
Dalam kehidupan sosial, manusiapun harus demikian. Mampu bertanggung jawab dalam menghidupi anak-anak dan keluarga, membiaya kebutuhan hidupnya sampai dengan
memberikan petunjuk untuk mencari makanan. Sebagai orang tua, manusia harus memberikan perlindungan kepada anak-anak dan sebagai kepala keluarga, juga harus member perlindungan
kepada keluarga. Bekerja keras untuk mendapat penghasilan merupakan bentuk tanggung jawab sekaligus perlindungan kepada keluarga. Mendahulukan kepentingan anak bagi orang tua,
merupakan wujud perlindungan dan tanggung jawab orang tua di dalam keluarga.
5. 3. Makna Bersih, tidak Tersulut oleh Perbuatan Kotor
15
Ketika bebek mencari makanan di tempat kotor dan berair, badannya masih bersih, tidak akan terkena kotoran berlumpur. Ketika menenggelamkan paruhnya yang pipih untuk mencari
makan itu pula, bebek mendapatkan makanan yang bersih dan berguna bagi kelangsungan hidupnya. Kehidupan bebek adalah di tempat-tempat yang berair dan berlumpur. Tetapi meski
hidup dan mencari makan di lingkungan demikian, badannya tetap bersih dan selalu mendapatkan makanan yang berguna bagi tubuhnya. Ayam, ketika mematuk-matuk makanan di
tempat yang kotor, dia akan mendapatkan makanan yang bersih, baik diberikan kepada anak- anaknya maupun kepada dirinya sendiri. Kalaupun ada makanan yang kotor, ayam akan
berupaya membersihkannya dulu sebelum memasukkannya ke mulut atau memberikan kepada anak-anaknya. Perilaku babi juga demikian. Menggali makanan melalui mulitnya, babi mendapat
makanan yang bersih, tidak memasukkan makanan yang kotor. Manusia, dalam kerangka bekerja untuk menghidupi keluarga dan kelangsungan hidup,
harus mampu berbuat bersih, tidak terlibat intrik-intrik yang kotor, semisal korupsi. Bagaimanapun lingkungan tempatnya bekerja untuk mencari makan demi keluarga itu,
terindikasi lahan yang penuh korupsi, manusia tidak boleh terlarut dan hanyut dalam budaya seperi itu. Seperti halnya makanan yang beracun, tindakan kotor seperti kurusipun
sesungguhnya merupakan racun dalam pengembangan karir manusia. Dalam bekerja, penghasilan yang didapatkan haruslah yang halal dan benar-benar bersih dari segala macam
intrik. Bekerja keras, bertanggung jawab dan berbuat yang bersih dan jujur akan melahirkan manusia mulia dan menjadi inspirator bagi anggota masyarakat lainnya. Kebaikan masyarakat
dapat didorong oleh hal-hal seperti ini.
5.4 Makna dapat dan Mudah Dibimbing Sikap yang diperlihatkan bebek ketika digiring oleh pengmbalanya, tidak lain merupakan
cerminan bagaimana hewan peliharaan itu dapat kompak, berjalan seriring dan mampu dibimbing oleh pengembala. Dengan bimbingan dan sikap kompak tersebut, bebeka akan lebih
mudah diarahkan untuk mencari makanan, ditunjukkan lokasi makanan dan lokasi kandang di rumah. Dalam hal tertentu, induk ayampun akan membimbing anak-anaknya dalam mencari
makanan ke semak-semak yang jauh. Tanpa bimbingan itu, sang anak yang masih kecil-kecil akan tersesat.
16
Makna seperti ini lebih banyak ditujukan kepada anak-anak remaja dan dewasa muda dalam kehidupan sosial. Sebagai anggota masyarakat yang masih dalam masa pertumbuhan,
mereka harus mampu dibimbing oleh orangtua, diberikan petunjuk dalam menjalankan kehidupan sosial, terutama dalam memperkenalkan pengalaman yang baik. Bimbingan ini
diperlukan untuk memahai kehidupan sosial yang sesungguhnya untuk mempersiapkan diri kehidupan sosial yang lebih berat di masa mendatang. Sebagai anggpota komunitas, anak-anak
muda atau remaja harus juga mampu secara kompak mendengarkan arahan maupun bimbingan baik dari orang tua, guru, maupun dosen demi kebaikan di masa mendatang.
5.5 Simbol Ketegasan dan Kemandirian Ayam, ketika anak-anaknya sudah besar, sang induk akan secara tegas menyapihnya
memisahkan diri dari kehudupan sang induk. Ia akan mematuk anak-anaknya yang sudah besar dan tidak membolehkannya untuk ikut lagi dalam kelompok induk, dan membiarkannya untuk
mencari makan sendiri. Manusia, ketika telah dewasa haruslah mampu berbuat mandiri, tidak ikut lagi menempel
di kehidupan orang tua, baik untuk membiayai diri sendiri maupun dan apalagi membiayai dan menghidupi keluarga. Orang tua harus tegas memberikan pengarahan seperti itu kepada anak-
anaknya yang sudah dewasa agar mampu mandiri, baik dalam kehidupan sosial maupun kehidupan keluarga.
5.6 Simbol Ingat dengan Asal dan Posisi Sosial Ayam, kendati harus melakukan perjalanan jauh mencari makanan baik bersama anak-
anak maupun dirinya sendiri, pada sore hari pasti akan kembali ke kandangnya di rumah pemilik yang sudah di sediakan. Babi pun, terutama babi hutan yang liar, mempunyai kecenderungan
seperti itu. Mereka akan pulan sore hari, tepat pada waktunya dan menempati sarang yang memang menjadi miliknya sendiri.
Manusia harus mencontoh ini. Betapapun manausia itu telah jauh di perantauan, mereka harus ingat dengan asal muasalnya, baik identitas budaya, agama, bangsa maupun negaranya.
Hal inii penting untuk menyadarkan dirinya sebagai manusia dengan akar budaya yang ada. Disamping itu, ia juga harus ingat dengan pihak-pihak yang telah membantunya dapat merantau,
17
membantunya untuk sukses dalam karir. Dengan ingat akan hal-hal seperti ini, ia akan semakin berarti secara sosial, dihormati oleh sesame dan bakti serta bertanggung jawab kepada Tuhan.
6. KESIMPULAN