STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI DAERAH OTONOMI BARU (STUDI PADA PEMERINTAH KABUPATEN MESUJI)

ABSTRACTION
STRATEGY OF HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT
IN NEW AUTONOMOUS AREA
( STUDY AT GOVERNMENT OF MESUJI REGENCY
By
RIPRIYANTO
The topic of this Studi aim to to know how strategy of human resource
development at Government of Mesuji Regency as one of the autonomous area
newly. This studi represent the descriptive research with qualitative approach.
Data obtained by interview, documentation and observation. Focus from this
research is how Government of Mesuji Regency compile and execute the Strategy
of Human Resource Development by doing Rekruitmen, Construction, and human
resource Development to realize the professional and good quality employes.

The research result show the strategy which have been applied by the government
of Mesuji Regency from side of human resource was transfered employes was
working in other area to undertake in Mesuji Regency and perform the selection
of acceptance of new employes. This Procces have been strived to obviate the
consanquinity factor, power and money. From side human resource construction,
Governmental of Mesuji Regency have fulfilled various compensation form to
employes, like salary, subsidy, and till extra pay of employes operational. Other

facility has given, for example service of prosperity of employes and mobility
medium. In the future the Government of Mesuji Regency forwards strived to the
make-up of officer prosperity by giving of various subsidy and also medium and
more adequate activity medium. For a while beside discipline construction have

been run by have ladder with the superior exemplify good to its subordinate and
enforcer of officer discipline have to be more be upheld. Beside officer
development, the strategy which have been applier by the Government of Mesuji
Regency is give the formal education aid through the duty learn to higher level
education ladder to officer. For a while for the promotion of officer mobilization
and run as according to mechanism going into effect by paying attention to pay
attention the labour capacity, rank ladder, education background, membership,
year of service and local human resource performance. So that, an ideal pattern of
developing human resources in Mesuji Regency can be created.

ABSTRAK
STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DI DAERAH OTONOMI BARU
(STUDI PADA PEMERINTAH KABUPATEN MESUJI)
Oleh :

RIPRIYANTO

Masalah penelitian ini adalah bagaimana strategi pengembangan sumber daya
manusia pada Pemerintah Kabupaten Mesuji sebagai salah satu daerah otonomi
baru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Data diperoleh melalui wawancara, dokumentasi dan observasi. Fokus dari
penelitian ini adalah bagaimana Pemerintah Kabupaten Mesuji menyusun dan
melaksanakan Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan melakukan
Rekruitmen, Pembinaan, dan Pengembangan SDM untuk mewujudkan Aparatur
SDM yang profesional dan berkualitas.

Hasil penelitian menunjukkan strategi yang telah diterapkan Pemerintah
Kabupaten Mesuji di sisi rekrutmen SDM adalah dengan mengalihtugaskan SDM
pegawai yang berkerja di daerah lain untuk bertugas di wilayah Kabupaten Mesuji
dan mengadakan seleksi penerimaan CPNS. Proses rekrutmen ini telah
diupayakan menghindarkan faktor kekerabatan, kekuasaan dan uang. Di sisi
pembinaan SDM, strategi Pemerintah Kabupaten Mesuji adalah memenuhi
berbagai bentuk kompensasi kepada pegawai, mulai dari gaji, tunjangantunjangan, hingga tunjangan khusus operasional pegawai, dan sarana mobilitas.
Ke depan diupayakan untuk peningkatan kesejahteraan pegawai melalui
pemberian berbagai tunjangan serta sarana dan pra sarana kerja yang lebih


memadai. Sementara di sisi pembinaan disiplin telah dijalankan secara berjenjang
dengan atasan memberikan contoh yang baik kepada bawahannya dan penegakkan
disiplin pegawai harus lebih ditegakkan. Di sisi pengembangan pegawai, Strategi
Pemerintah Kabupaten Mesuji adalah memberikan bantuan pendidikan formal
melalui tugas belajar ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi kepada pegawai.
Sementara untuk promosi dan mobilisasi pegawai dijalankan sesuai dengan
mekanisme yang berlaku dengan memperhatikan memperhatikan prestasi kerja,
jenjang kepangkatan, latar belakang pendidikan, keahlian, masa kerja dan
keterwakilan sumber daya manusia lokal agar tercipta pola pengembangan
pegawai yang ideal.