BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Universitas Udayana pada tahun 2016 kembali mengadakan program KKN-PPM Periode XII. Program ini merupakan salah satu sarana untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi
khususnya dalam hal Pengabdian kepada Masyarakat. Pelaksanaan KKN PPM Periode XII mewajibkan masing-masing mahasiswanya untuk melaksanakan Program Pendampingan
Keluarga terhadap keluarga yang memiliki status kurang mampu atau Rumah Tangga Miskin RTM, dimana program ini merupakan salah satu program unggulan yang dikembangkan
sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program pokok non-tema. Maka dari itu setiap mahasiswa peserta KKN Udayana di harapkan mampu
mendampingi dan membantu satu keluarga yang termasuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin RTM.
No Nama Keluarga
Status Umur
Pendidikan Pekerjaan
1. I Nyoman Santra
Kepala Keluarga
57 tahun SD
Buruh
2. Ni Ketut Suartini
alm Istri
- SD
-
3. I Wayan Sudarmawan
Anak I 35 tahun
SMP Buruh
4. I Made Sudarsana
Anak II 31 tahun
SD Buruh
5. Nyoman Ariawan
Anak III 25 tahun
SMP Buruh
Keluarga I Nyoman Santre merupakan salah satu warga dari Banjar baturuti kelod, Desa Baturuiti, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan yang tergolong dalam katagori Rumah
Tangga Miskin. I Nyoman Santre memiliki seorang istri yang telah meninggal pada awal tahun 2000 dikarenakan sakit, dengan pernikahnnya dengan ketut suartini telah dikaruniai 3 orang
anak Laki-laki. Anak Pertama I Nyoman santre bernama I Wayan Sudarmawan yang berumur 35 th sudah bekerja sebagai buruh di perusahaan Denpasar.. Anak kedua I Nyoman Santre bernama
I Wayan Sudarmawan yang berusia 31th juga telah bekerja sebagai pengepul wortel di di dekat pasar induk desa baturiti. Dan anak terkahir dari Nyoman Santre yang bernama Nyoman
Ariawan juga telah bekerja di pabrik minuman di tabanan sebagai buruh. I Nyoman Santre bersama keluarganya bertempat tinggal bersama dengan anak ke2 dan
ke3 nya di atas tanah seluas satu Are. Pada tahun 2015 tepat sekitaran tahun lalu keluarga I Nyoman Santre pernah mendapatkan bantuan berupa bedah rumah dari pemerintah. Bantuan
diperoleh karena sebelumnya rumah keluarga Nyoman santre cukup menghawatirkan dan tidak cukup layak untuk dihuni. Sehingga. Saat ini Rumah I Nyoman Santre sudah bisa dikatakan
layak huni tetapi masih bisa dikatakan sederhana, rumah beliau sudah berdiri tegak dengan batako namun dengan tatanan yang kurang rapi, Beliau masih sering meminta bantuan ke
tetangga berupa air untuk kehidupan sehari-harinya. Dikarenakan dirumah beliau belum adanya saluran air sehingga masih ketergantungan dengan tetangga di sekitaran rumah.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan