Metode Pengumpulan Data Keabsahan Data

50 Informan dapat berupa orang dalam, orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi objek penelitian, yang dimaksud informan di sini dapat berupa keterangan orang yang berwenang maupun wawancara pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti Moleong, 2006: 186. Adapun yang dijadikan informan dalam penelitian ini adalah Kanit Reskrim Polres Kudus yang memiliki wewenanghubungan terhadap permasalahankasus terkait, Humas Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus, masyarakat konsumen minyak tanah di wilayah hukum Polres Kudus. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung atau data yang sudah terolah dalam bentuk tulisan. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari dokumen yang ada pada instansi-instansi yang jadi sasaran penelitian, diantaranya adalah data yang ada di Kepolisian Resor Kudus. Selain itu, data sekunder juga diperoleh melalui buku-buku perpustakaan yang berkaitan dengan distribusi minyak tanah illegal, untuk mendapatkan konsep maupun teori sebagai landasan dalam pembahasan hasil penelitian; demikian pula hasil-hasil seminar dan lokakarya yang relevan, tulisan atau artikel, makalah-makalah seminar, serta hasil penelitian yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

E. Metode Pengumpulan Data

Menurut J. Supranto 2003:2, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah data primer yang didukung dengan data sekunder. Adapun metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Dokumen Dokumen adalah setiap bahan tertulis maupun film. Dokumen dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan mengenai berbagai data yang diperoleh, bahkan untuk meramal. 2. Wawancara Interview Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 2001:81. 3. Observasi Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja dan sistematik mengenai fenomena sosial dan gejala-gejala psikis yang kemudian dilakukan pencatatan. Dalam penelitian ini peneliti mengamati secara langsung masalah- masalah yang terjadi dalam praktek yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti antara lain hasil Polres Kudus dalam mencegah dan 51 menanggulangi distribusi minyak tanah illegal. Data yang diperoleh selanjutnya dipelajari dan dihubungkan dengan teori-teori atau bahan-bahan bacaan dari penelitian pustaka.

F. Keabsahan Data

Keabsahan data sangat mendukung dalam penentuan hasil akhir suatu penelitian, oleh karena itu diperlukan suatu teknik pemeriksaan data. Teknik pemeriksaan data yang digunakan adalah teknik triangulasi. ”Triangulasi” adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar itu untuk keperluan pengecekan dan perbandingan terhadap data itu Moleong,2004:178 . Menurut Pattom dalam Moleong 2004:331 triangulasi dengan sumber dapat ditempuh dengan jalan sebagai berikut: a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara b. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu c. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu d. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan Dengan teknik ini penelitian dilakukan dengan membandingkan data-data yang diperoleh dari penyidik Polres Kudus melalui wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan seperti buku-buku literatur, peraturan perundang- undangan dan pendapat ahli yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, seperti dokumen yang diperoleh dari penyidik Polres Kudus bertujuan agar didapatkan hasil penelitian yang diharapkan sesuai dengan fokus yang diteliti. 52

G. Metode Analisis Data